Nama Mahasiswa : Utami Apriani
Kelas : Palembang 1
NIM : 20226013133
Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia Program Studi : Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr.Yasir Arafat, S.E., M.M.
NASKAH SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER
Aditya Pratama ditugaskan sebagai perekrut untuk PT. Bersyukur Terus Maju (PT. BTM), perusahaan pemasok gas alam dan air swasta di kota Palembang dan sekitarnya. Perusahaan ini telah tumbuh dengan cepat dan pertumbuhan tersebut diperkirakan akan berlanjut. Pada bulan Januari 2023, PT. BTM membeli sistem utilitas yang akan melayani kota Kayu Agung dan Sekayu. Ekspansi ini membuat Aditya khawatir. Angkatan kerja perusahaan tersebut telah meningkat 30% tahun sebelumnya, dan Aditya telah berusaha keras merekrut para pelamar kerja yang memenuhi syarat dalam jumlah memadai. Ia tahu bahwa ekspansi baru tersebut akan memperparah masalah.
Aditya terutama mengkhawatirkan para pembaca meteran. Tugas yang diperlukan dalam pembacaan meteran relatif sederhana. Si petugas pergi ke rumah-rumah yang dilayani oleh perusahaan tersebut, mencari meteran gas atau listrik, dan mencatat angka yang terbaca saat itu.
Jika terjadi kecurangan pada meteran itu, hal tersebut dilaporkan. Selain dari itu, tidak ada pengambilan keputusan atas konsekuensi apapun yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut.
Si petugas tidak melakukan penghitungan. Bayarannya sebesar Rp. 3.000.000,- per bulan.
Tergolong tinggi untuk pekerjaan tanpa keterampilan di wilayah tersebut. Terlepas dari itu, Aditya mengalami kesulitan besar dalam memastikan terisinya 73 posisi pembaca meteran tersebut.
Aditya sedang berpikir tentang cara menarik lebih banyak pelamar kerja ketika ia menerima telepon dari direktur sumber daya manusia, Pandu Nugroho. “Aditya,” kata Pandu. “Saya tidak senang dengan spesifikasi pekerjaan yang hanya mempersyaratkan pendidikan SMA untuk pembaca meteran. Dalam merencanakan masa depan, kita butuh orang-orang dengan pendidikan lebih baik di perusahaan ini. Saya telah memutuskan untuk mengubah persyaratan pendidikan untuk pekerjaan pembaca meteran dari ijazah SMA menjadi ijazah sarjana strata satu atau Perguruan Tinggi”.
“Tapi Pak Pandu,” protes Aditya. “Perusahaan tumbuh dengan cepat. Jika kita ingin orang yang
cukup untuk mengisi pekerjaan-pekerjaan tersebut kita tidak bisa memaksakan para lulusan Perguruan Tinggi menerima bayaran untuk tugas dasar tersebut. Saya tidak melihat kita bisa memenuhi kebutuhan masa depan kita untuk pekerjaan tersebut dengan kualifikasi pekerjaan yang tidak realistis tersebut”.
Pandu memutus pembicaraan secara tiba-tiba dengan berkata, “Tidak, saya tidak sepakat. Kita perlu meng-upgrade semua orang dalam organisasi kita. Ini hanyalah sebagian dari upaya umum untuk menjalankan hal tersebut. Bagaimanapun juga, saya telah membicarakan hal ini dengan direktur utama sebelum memutuskan untuk menjalankannya”.
Pertanyaan.
1. Haruskah ada persyaratan pendidikan minimum untuk pekerjaan pembaca meteran?
Jelaskan.
Jawaban
Seharusnya ada persyaratan minimum untuk pekerjaan pembaca meteran gas dan air.
Karena sebagian besar pekerjaan membaca meteran air dan gas adalah posisi entry-level, ijazah sekolah menengah atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) biasanya cukup. Untuk pembaca meteran pendidikan minimum yang dibutuhkan adalah SMA atau SMK dengan keahlian teknik elektronik atau listrik. Bila perusahaan ingin mendapatkan SDM dengan pendidikan yang lebih baik maka spesifikasi minimum pendidikan dapat dinaikan menjadi Diploma satu (D1) atau dengan syarat memiliki sertifikat keahlian tertentu, Spesifikasi pekerjaan selalu mencerminkan kualifikasi yang “minimum”dibutuhkan bukan kualifikasi ideal, menaikan spesifikasi pekerjaan terlalu tinggi dapat menimbulkan masalah di masa yang akan datang, seperti sulitnya rekrutmen karena kandidat ideal akan sulit ditemukan, biaya kompensasi yang tinggi karena kandidat dengan spesifikasi ideal harus diberi imbalan yang lebih tinggi.
Pelatihan kejuruan tersedia di perguruan tinggi dan sekolah teknik, tetapi umumnya tidak diperlukan untuk pekerjaan ini. Dalam kebanyakan kasus, pembaca meteran air dan gas berlatih di bawah pembaca yang berpengalaman dan mempelajari sebagian besar keahliannya di pekerjaan. Pada kesempatan yang jarang, konsumen memanipulasi meter mereka untuk menghindari membayar air dan gas, jadi pembaca meter harus berorientasi pada detail sehingga dia memperhatikan masalah pembacaan air. Melaporkan konsumsi air ilegal bukanlah pekerjaan yang menyenangkan, tetapi itu perlu. Pembaca meter air memeriksa dan melaporkan angka meteran untuk menentukan berapa banyak air yang telah digunakan sejak pembacaan
sebelumnya. Dia mencatat angka-angka itu sehingga departemen pekerjaan umum kota atau perusahaan penyedia air dan gas swasta dapat membebankan biaya kepada pelanggan. Pembaca meter juga memeriksa meter air dan gas untuk kebocoran atau pembacaan yang salah dan menjadwalkan pemeliharaan bila diperlukan. Pembaca meter juga mengumpulkan tagihan yang menunggak atau final untuk layanan yang dihentikan.
Pembaca meteran air dan gas bekerja di luar ruangan di properti publik dan pribadi, sehingga mereka harus mampu menahan cuaca buruk dan berinteraksi secara aman dengan hewan peliharaan di luar ruangan. Mereka juga harus menginterpretasikan peta jalan, mempelajari rute lingkungan, memiliki keterampilan mengemudi yang baik dan menavigasi masyarakat perkotaan dan pedesaan. Keterampilan matematika merupakan nilai tambah.
Pembaca meter air dan gas berinteraksi dengan publik, jadi harus memiliki keterampilan hubungan pelanggan yang kuat. Jika gerbang luar terkunci, hewan peliharaan berbahaya menghalangi kemampuan pembaca meter untuk membaca meteran atau meter air atau gas tidak dapat diakses, pembaca meteran harus menghubungi pemilik rumah atau pemilik bisnis. Sopan santun, kebaikan, dan kemampuan untuk mengkomunikasikan masalah atau keprihatinan bermanfaat. Pembaca meter juga harus memiliki keterampilan memecahkan masalah, sehingga ia dapat mengatasi sistem yang salah dan secara akurat melaporkan kerusakan, kerusakan, atau pencurian air dan gas.
Dalam kasus ini Aditya menghadapi kesulitan untuk mencari kandidat lulusan sarjana dalam waktu singkat, Aditya harus mengembangkan strategi perekrutan dan strategi perencanaan karir untuk mencari kandidat agar tertarik pada pekerjaan dasar ini.
2. Apa pendapat anda mengenai usaha Pandu untuk meng-upgrade orang-orang dalam organisasi tersebut?
Jawaban
Peran Sumber Daya Manusia (SDM) dalam sebuah perusahaan memang begitu penting.
Sampai-sampai ketika ada recruitment (lowongan pekerjaan) perusahaan akan semaksimal mungkin untuk memilih kandidat terbaik bagi perusahaannya. Itu merupakan salah satu hal yang mencerminkan bahwasanya peran kinerja sumber daya manusia begitu prioritas dalam memajukan perusahaan atau organisasi.
Dalam hal usaha Pandu untuk meng-upgrade orang-orang dalam organisasi atau perusahaan adalah hal yang baik dan patut dilakukan. Organisasi dapat memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan, kemampuan, serta keterampilan yang dapat meningkatkan suatu organisasi atau perusahaan. Walaupun untuk pekerjaan dasar seperti pembaca meter akan dapat bekerja dengan lebih baik, mereka memiliki kecakapan dalam
berkomunikasi lebih baik, pemikiran yang lebih dewasa dan analisis yang lebih matang, mereka dapat segera bekerja tanpa harus di training dengan khusus karena skill dan pengalaman yang mereka telah miliki sebelumnya, yang berarti akan mengurangi biaya pelatihan.
Untuk perencanaan SDM dimasa yang akan datang dan pengembangan karir, SDM dengan pendidikan lebih baik memiliki kesempatan yang lebih baik pula dalam menempati posisi yang lebih tinggi di masa datang, perusahaan dapat memanfaatkan pendidikan dan keahlian dari SDM yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi dimasa yang akan datang. Dengan status perusahaan yang berkembang dengan pesat, maka akan membutuhkan mobilitas SDM yang cepat, kebutuhan SDM bukan hanya untuk pembaca meteran saja, untuk perencanaan jangka panjang perusahaan membutuhkan SDM yang siap mengisi jabatan-jabatan dan tanggung jawab yang tinggi.
Untuk masalah rekrutmen mendesak, Aditya akan mengalami kesulitan untuk mengisi kekosongan karyawan untuk pembaca meteran yang harus diisi dalam waktu dekat, karena naiknya spesifikasi pendidikan minimum yang ditetapkan oleh perusahaan.
Ada beberapa hal mendasar yang dapat dilakukan perusahaan bila menghadapi kekurangan karyawan yaitu:
1. Merubah standar seleksi, standar seleksi dapat diturunkan hingga lebih banyak pelamar yang masuk. Dalam kasus ini kita dapat menurunkan gelar sarjana menjadi diploma (D1,D2, dan D3) , yang tentunya memiliki pendidikan lebih baik dari hanya sekedar SMA atau SMK.
2. Tawarkan jenjang karir yang jelas. Hal ini dapat dilakukan untuk menarik perhatian calon karyawan adalah tentang kejelasan jenjang karir yang akan didapatkan setiap karyawan. Pastikan untuk mengkomunikasikan hal ini secara jelas karena tawaran ini memiliki daya tarik tersendiri bagi mereka yang menginginkan pengalaman baru dengan jenjang karir yang lebih baik dan jelas terarah.
3. Berikan fleksibilitas waktu kerja. Saat ini fleksibilitas waktu kerja menjadi salah satu daya tarik yang dapat mencuri perhatian calon pelamar berbakat. Pasalnya, tidak sedikit calon karyawan masa kini yang percaya bahwa dengan waktu kerja yang fleksibel, produktivitas dapat meningkat, dan di akhir hari, target-target yang ditetapkan perusahaan pun dapat terpenuhi dengan baik.
4. Kompensasi dan insentif, memberikan insentif untuk menarik calon kandidat, dengan konsekuensi kita melakukan perluasan kerja dengan menambah deskripsi pekerjaan dengan pekerjaan-pekerjaan yang lebih luas sesuai pendidikan, seperti pekerjaan teknisi, maintain atau menjadi mechanic bukan hanya sebagai pembaca meteran saja.
5. Berikan jaminan kesejahteraan. Beberapa pelamar berbakat dan berpengalaman lebih memilih perusahaan yang dapat memberikan jaminan kesejahteraan bagi kehidupan
mereka. Jaminan kesejahteraan tersebut tidak harus dalam bentuk gaji yang besar, tapi juga dapat berupa upah lembur, bonus pencapaian prestasi yang diraih, asuransi kesehatan, dan program dana pensiun.
3. Konsekuensi apakah, jika ada, yang harus dipertimbangkan oleh Pandu?
Jawaban
Setiap keputusan memiliki konsekuensi ketika dijalankan. Ketika Pandu memutuskan untuk meningkatkan spesifikasi pendidikan minimum untuk rekrutmen calon pegawai baru sebagai pembaca meter air dan gas dengan spesifikasi pelamar dengan jenjang pendidikan sarjana tentu akan ada konsekuensi yang harus ditanggung perusahaan. Untuk spesifikasi pendidikan yang lebih tinggi semisal sarjana untuk jabatan pembaca meter dengan gaji atau upah Rp. 3.000.000,- perbulan dirasa tidak cukup untuk pelamar dengan spesifikasi [pendidikan sarjana. Untuk menghindari masalah ini, Pandu dapat meningkatkan upah sehingga sesuai dengan spesifikasi pendidikan yang telah ditetapkan.
Perusahaan mungkin akan mendapatkan protes dari serikat buruh maupun serikat pekerja karena memperkecil peluang rekrutmen untuk lulusan SMA atau SMK. Perusahaan juga beresiko akan gugatan diskriminasi, karena peningkatan spesifikasi pekerjaan akan membuat penduduk lokal dengan pendidikan yang lebih rendah dapat tersingkir dari bursa tenaga kerja, tetapi hal ini jarang terjadi karena diberbagai negara tidak mengatur masalah strategi perekrutan tenaga kerja atau menentukan pendidikan minum, tetapi beberapa kasus perusahan mendapat protes dari penduduk lokal yang menjadi lokasi perusahaan karena penduduk lokal tidak dapat menjadi kandidat di perusahaan karena minimum pendidikan yang dibutuhkan terlalu tinggi.
Di tambah Ekspansi PT. Bersyukur Terus Maju (PT. BTM) yang akan melakukan perluasan jaringan di daerah Kayu Agung dan Sekayu membuat penduduk lokal sangat berharap akan adanya rekrutmen untuk penduduk lokal. Mengingat di Indonesia, permasalahan yang berkaitan dengan penduduk lokal dapat menghambat perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan.