• Tidak ada hasil yang ditemukan

UAS Proposal Kuantitatif AYU

N/A
N/A
rosi

Academic year: 2025

Membagikan "UAS Proposal Kuantitatif AYU"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA

GURU TERHADAP PENINGKATAN DAYA SAING SEKOLAH DI GUGUS IV KECAMATAN BATUKLIANG UTARA

PROPOSAL TESIS

Oleh:

RAHAYU PRAYA NINGSIH NIM. I2K02410046

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pada Mata Kuliah Metode Penelitian Administrasi Pendidikan

MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MATARAM 2024

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga proposal penelitian kuantitatif ini dapat diselesaikan dengan baik. Proposal ini disusun atas motivasi untuk terus belajar dan berkembang sebagai akademisi maupun teknokrat yang lebih baik kedepannya. Oleh karena itu, dalam proposal penelitian ini disajikan pembahasan mengenai topik manajemen kepala sekolah dan kinerja guru dalam meningkatkan daya saing sekolah di Gugus IV Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Meetode Penelitian Administrasi Pendidikan, rekan-rekan kelas 1B, dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bimbingan dalam penyusunan proposal penelitian ini. Semoga proposal penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi Penulis maupun pembaca serta umumnya para stake holder yang berkontribusi di dunia pendidikan dalam manajemen sekolah maupun pengembangan sistem pendidikan.

Penulis

(3)

ii DAFTAR ISI

Halaman Sampul ...

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Tabel ... iii

Daftar Bagan ... iv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Pembatasan Masalah Penelitian ... 5

1.3 Rumusan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

1.5.1 Manfaat Teoritis ... 6

1.5.2 Manfaat Praktis ... 6

BAB 2 KAJIAN TEORITIS ... 8

2.1 Hasil Penelitian Yang Relevan ... 8

2.2 Deskripsi Konseptual ... 11

2.3 Kerangka Berpikir Penelitian ... 15

2.4 Hipotesis Penelitian ... 16

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN... 17

3.1 Pendekatan Penelitian ... 17

3.2 Subyek dan Obyek Penelitian ... 18

3.3 Populasi, Sampel dan Sampling ... 18

3.4 Variabel Penelitian ... 19

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 20

3.6 Uji Instrumen ... 21

3.7 Uji Prasyarat Analisis ... 23

3.8 Teknik Analisis Data ... 25

DAFTAR PUSTAKA ... 31

(4)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 8

(5)

iv

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.3. Kerangka Berpikir Penelitian ... 15

(6)

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lembaga pendidikan atau satuan pendidikan dikatakan sebagai agen perubahan sebab merupakan sarana untuk menyampaikan ilmu dan tempat pembentukan karakter generasi penerus bangsa. Untuk itu, masyarakat secara selektif memilih lembaga pendidikan yang sesuai dengan harapannya. Maka dari itu, sekolah yang dalam hal ini selaku lembaga pendidikan, menempuh salah satu upaya yang dapat menarik atensi masyarakat dengan pengenalan lembaga melalui pemasaran lembaga. Pengenalan lembaga ini sangat diperlukan sebagai sarana penggerak dalam bidang jasa pendidikan. Pengenalan lembaga ini bertujuan untuk menjaga eksistensi dan sekaligus meningkatkan daya saing dengan manajemen yang sedemikian rupa agar tidak ditinggalkan oleh masyarakat.

Selama proses perjalanan perkembangan lembaga pendidikan yang ada, muncul tantangan yang turut menyertainya. Usaha untuk meyakinkan masyarakat sebagai konsumen adalah bahwa lembaga pendidikan yang ada, mau tidak mau harus memiliki eksistensi dan daya saing yang menarik ditengah persaingan yang ketat. Lembaga pendidikan perlu untuk membaca dan memahami situasi persaingan dan berbagai tantangan serta menyiasati keterbatasannya sehingga mampu mengembangkan dan mempertahankan eksistensi dalam dunia pendidikan. Untuk itu, sebuah citra atau brand bagi sebuah sekolah bukan hanya sekedar menjual nama dan lokasi sekolah saja namun lebih dari itu, ajang peningkatan mutu dan saya saing menjadikan sekolah seyogyanya menampilkan suatu identitas yang menjadi ciri khas atau karakteristik tersendiri sehingga dikenal dan mudah untuk membedakannya dengan sekolah lainnya.

(7)

2

Strategi dengan meningkatkan daya saing sekolah sangat penting dimiliki oleh sebuah lembaga pendidikan. Ini dikarenakan kondisi dan situasi dari setiap daerah yang melingkupi sebuah lembaga pendidikan tentu berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk itu, dalam tata kelola yang efektif harus dilakukan oleh lembaga pendidikan tersebut. Dalam hal ini, kepala sekolah selaku manajer di satuan pendidikan atau sekolah perlu untuk merencanakan strategi bagaimana mempertahankan eksistensi dan juga meningkatkan daya saing bagi sekolahnya dengan baik.

Berkenaan dengan hal tersebut, kepala sekolah dalam upayanya untuk menghadapi perubahan zaman perlu menerapkan kebijakan- kebijakan yang adaptif dan mendukung peningkatan daya saing sekolah. Tantangan pendidikan dalam perubahan zaman ini diungkapkan oleh Muntaz, et.al (2024) bahwa tantangan lembaga pendidikan saat ini yang memasuki millennium development goal, yaitu era globalisasi sebagai era persaingan mutu. Aspek mutu atau kualitas ini menjadi hal yang utama sehingga persaingan antar sekolah dalam dunia pendidikan menjadi sebuah kenyataan yang benar-benar terjadi saat ini. Ketatnya persaingan antar sekolah menjadikan setiap sekolah harus mampu menciptakan daya tariknya tersendiri sehingga mampu bersaing dengan sekolah-sekolah yang memiliki kualitas yang lebih tinggi.

Para penyelenggara pendidikan dituntut untuk mempersiapkan sumber daya manusia sebaik-baiknya sehingga mampu menjadi sumber daya yang berkualitas dan juga mampu bersaing dalam perkembangan pendidikan dan kehidupan di masa mendatang.

Tuntutan itu tertuang dalam dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, yang menyatakan bahwa fungsi dan tujuan pendidikan nasional adalah: 1) Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat; 2) Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

(8)

3

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 3) Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.”

Menanggapi hal tersebut, saat ini para orang tua tentu mengerahkan atensi khusus bagi putra-putrinya agar dapat mengenyam pendidikan di lembaga pendidikan yang sesuai dengan harapan mereka. Seiring dengan hal itu, sekolah juga berupaya meningkatkan mutu yang ada di lembaga dengan meningkatkan daya saing sekolah yang diaktualisasikan melalui kebijakan dengan menggali potensi, keunikan dan keunggulan serta membangun ikon- ikon positif sebagai sebuah ciri khas sekolah yang dapat menarik minat masyarakat. Langkah ini tentunya memerlukan pemimpin dan manajer untuk menjalankannya melalui kebijakan-kebijakan kepala sekolah. Ini dikarenakan kepala sekolah merupakan pemegang kunci utama dalam keberhasilan pendidikan di sekolah. Selaras dengan pendapat Johanes, et.al (2022) bahwa kemajuan sekolah terletak pada gaya kepemimpian kepala sekolah yang mana memberikan hal itu memberikan kontribusi yang besar bagi sekolah.

Selain peran besar yang diemban oleh kepala sekolah, guru atau tenaga pendidik juga merupakan elemen kedua yang sangat penting dalam kemajuan sebuah lembaga pendidikan. Guru sebagai pelaksana praktis pendidikan memiliki kontribusi yang besar dalam peningkatan kualitas dan daya saing sekolah. Kontribusi tersebut tentu diwujudkan dalam bentuk unjuk kerja dan pelaksanaan tugas serta kewajibannya sebagai guru.

Maka dari itu, kepala sekolah dan guru menjadi ujung tombak dalam keberhasilan pendidikan di sekolah. Mengingat saat ini, dengan tingginya kompetisi yang dilakukan oleh sekolah baik itu sekolah swasta maupun negeri, baik sekolah di perkotaan maupun di pedesaan, memberikan berbagai macam tawaran kebijakan dan tampilan program pendidikan terutama yang terkait dengan

(9)

4

keunggulan fasilitas, prestasi belajar, program pendidikan, biaya yang relatif untuk menarik konsumen (para orang tua) dan lain sebaiknya.

Lembaga pendidikan yang terampil dengan pola yang baik dalam mengelola segala potensi tersebut, akan besar kemungkinannya dapat menarik minat konsumen pendidikan dan memperkuat sumber daya manusia, terlepas dari kondisi baik itu sekolah negeri maupun swasta atau baik sekolah di perkotaan maupun di pedesaan dalam menghadapi persaingan yang semakin kompleks.

Dengan demikian dalam penelitian ini, peneliti berupaya untuk mengkaji manajemen yang diberlakukan kepala sekolah dan kinerja guru khususnya bagi sekolah-sekolah yang masih tergolong berada di wilayah pedesaan dalam meningkatkan daya saing sekolahnya. Oleh karena itu dilakukan pra-observasi oleh peneliti bahwa sekolah- sekolah yang ada di Gugus IV yang berlokasi di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah.

Dari hasil pra-observasi tersebut diidentifikasi bahwa terdapat kondisi yang heterogen dari setiap sekolah. Terdapat sebagian sekolah yang memiliki tingkat daya saing tinggi, namun sebagian lainnya tidak. Hal ini terlihat dari citra diri sekolah yang ditampilkan dan tingkat atensi masyarakat yang beragam mengenai masing-masing sekolah. Kasus ini mengindikasikan bahwa dari kondisi yang ada, tentu ada faktor-faktor penyebabnya. Jika merujuk kepada pembahasan sebelumnya, dikatakan bahwa kepala dan guru adalah elemen kunci dalam pengembangan sebuah satuan pendidikan secara praktis. Maka dari itu, berdasarkan latar belakang tersebut maka, peneliti tertarik untuk melakukan kajian dan penelitian lebih lanjut dengan mengusung judul “Pengaruh Manajemen Kepala Sekolah dan Kinerja Guru Terhadap Peningkatan Daya Saing Sekolah Di Gugus IV Kecamatan Batukliang Utara”.

(10)

5 1.2 Pembatasan Masalah Penelitian

Agar pelaksanaan penelitian ini lebih terarah, maka fokus kajian dalam penelitian ini perlu ditegaskan. Sesuai dengan judul yang diangkat, maka beberapa hal yang perlu untuk menjadi batasan masalah pada penelitian ini dijabarkan sebagai berkut:

a. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi manajemen kepala sekolah, kinerja guru, dan daya saing sekolah.

b. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru yang berada di Gugus IV Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah dengan total sebanyak 9 (sembilan) sekolah.

c. Penelitian ini dilakukan pada periode tahun akademik 2023/2024 untuk memastikan data yang diperoleh relevan dengan kondisi terkini.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan menjadi kajian dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Bagaimana pengaruh manajemen kepala sekolah dan kinerja guru terhadap peningkatan daya saing sekolah di Gugus IV Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah?

b) Apa saja faktor penghambat manajemen kepala sekolah dan kinerja guru dapat meningkatkan daya saing sekolah di Gugus IV Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah?

1.4 Tujuan Penelitian

Dari rumusan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Untuk mendeskripsikan model manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan daya saing sekolah di Gugus IV Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah

(11)

6

b) Untuk mendeskripsikan pola kinerja guru dalam meningkatkan daya saing sekolah di Gugus IV Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

a. Hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan atau berguna bagi penelitian-penelitian lain yang akan dilakukan. Informasi dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan penelitian yang serupa yang memiliki kemiripan baik dari segi masalah maupun penyebab masalahnya.

b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam peningkatan daya saing dan kualitas pendidikan yang ada di sekolah.

1.5.2 Manfaat Praktis a. Bagi Guru

Menambah wawasan dan meningkatkan kecakapan dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik agar mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing lembaga satuan pendidikan.

b. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai sumbangsih pemikiran dalam usaha-usaha yang mengarah pada berbaikan pelayanan pendidikan, memberikan masukan tentang peningkatan kreativitas dan inovasi dalam meningkatkan kualitas Pendidikan di lembaga Pendidikan yang dipimpin.

c. Bagi Peneliti

Sebagai wujud kontribusi atas ilmu dan pengetahuan yang diperoleh, wujud kepedulian terhadap pendidikan, serta menambah pengalaman dan memperdalam penerapan ilmu

(12)

7

yang didapatkan selama bangku perkuliahan. Selain itu, penelitian ini dilakukan sebagai syarat untuk memenuhi tugas perkuliahan.

(13)

8 BAB 2 KAJIAN TEORITIS 2.1 Hasil Penelitian Yang Relevan

Dalam penyusunan proposal ini tidak lepas dari penelitian terdahulu yang memilki kesamaan variabel dan dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan penelitian. Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain:

No. Penelitian Hasil

1

Amiga Putri Minanda (2023) dengan judul Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Budaya Mutu Dan

Daya Saing

Sekolah Di SMA Brawijaya Smart School Malang

Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa strategi untuk meningkatkan budaya mutu dan daya saing sekolah dilaksanakan dalam dua tahap yaitu perencanaan dan implementasi. Tahap perencanaan meliputi self planning yang sesuai visi-misi dan tujuan sekolah, rapat dan diskusi bersama seluruh pihak sekolah. Tahap implementasi meliputi memfasilitasi bakat dan minat siswa, meningkatkan program unggulan, dan guru serta tenaga kependidikan menyediakan banyak layanan informasi kepada siswa dan orang tua siswa.

2

Mochamad

Hermanto (2021) dengan judul Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Daya

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa formulasi strategi kepala sekolah dalam meningkatkan daya saing antara lain menumbuhkan komitmen dalam diri setiap komponen sekolah, meningkatkan kompetensi dan motivasi

(14)

9 Saing Sekolah

(Studi Multi Situs di SD Islam an-Nur dan SDIQu al- Bahjah Karang rejo)

sumber daya manusia sekolah, meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dan melakukan promosi kepada masyarakat. Adapun Implementasi strategi kepala sekolah untuk meningkatkan daya saing yaitu semua komponen sekolah ikut terlibat dalam mengimplementasikan strategi kepala sekolah, komitmen komponen sekolah adalah untuk mencapai visi dan misi sekolah, pelaksanaan program kegiatan sekolah sepenuhnya diawasi oleh internal sekolah, Selanjutnya evaluasi yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan daya saing antara lain dengan melakukan supervisi yang dilaksanakan secara kontinuitas, menjalin komunikasi dan koordinasi

yang efektif dalam

mengimplementasikan setiap program kegiatan.

3

Ahmad Ikram, Dedy Achmad Kurniady, Eka Prihatin (2019) dengan judul Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Dalam

Meningkatkan Mutu Sekolah

Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap mutu sekolah pada SD Negeri di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Hal ini mengindikasikan mutu sekolah ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru secara ber- sama-sama. Dengan demikian, semakin

(15)

10

baik kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru maka mutu sekolah akan semakin baik dan mengalami peningkatan.

4

Faizun Husni dan Dwi Wahyudiati (2022) dengan judul Relevansi Manajemen

Strategik Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Dan Daya Saing di Sekolah Dasar.

Hasil dari penelitian ini adalah adanya relevansi atau keterkaitan antara manajemen strategik dengan mutu pedidikan dan kemampuan daya saing, karena mutu pendidikan berkaitan dengan semua yang menjadi standar tercapainya pendidikan bermutu baik dari sisi prestasi siswa, kualitas pengajar, maupun program sekolah secara umum. Hal ini dikarenakan mutu pendidikan sebagai salahsatu tolak ukur atas kemampuan sekolah dalam bersaing.

5

Nurlina, Diding Nurdin, Eka Prihatin (2023) dengan judul Strategi

Peningkatan Daya Saing Melalui Program

Pembelajaran Berbasis

Pendidikan Islam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya saing melalui program pembelajaran berbasis pendidikan Islam meliputi penguatan kurikulum, peningkatan kualitas pendidik, dan pemberdayaan masyarakat. Dalam persaingan yang semakin kompetitif di lembaga pendidikan anak usia dini, harus berusaha meningkatkan daya saingnya melalui program unggulan berbasis pendidikan Islam. Temuan ini berkontribusi pada inovasi program pembelajaran berbasis pendidikan Islam

(16)

11

yang membedakan lembaga ini dari pesaingnya. Implikasi penelitian ini adalah memberikan keunggulan kompetitif dalam mempertahankan dan menarik minat pelanggan pada pendidikan anak usia dini.

2.1 Hasil Penelitian Yang Relevan

Berdasarkan hasil penelitian yang relevan di atas, terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaan yang dapat diidentifikasi dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Amiga (2023) yang sama-sama menyoroti manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan daya saing sekolah. Sementara perbedaan yang ada dalam penelitian dapat diidentifikasi merupakan aspek kebaruan/ novelty yang ditawarkan oleh Peneliti, sehingga mampu memberikan perspektif dan informasi baru bagi pengembangan Pendidikan dan peningkatan daya saing sekolah.

2.2 Deskripsi Konseptual

Definisi konseptual dapat diartikan sebagai deskripsi dari pemaknaan konsep atau istilah yang digunakan. Dalam penelitian ini, konsep dan istilah yang digunakan dalam penelitian yang mengacu pada judul penelitian ini yang akan dijelaskan sebagai berikut.

2.2.1 Manajemen Kepala Sekolah

Sebagaimana yang dikemukakan sebelumnya bahwa kualitas dan daya saing sekolah bergantung salah satunya dari bagaimana tata Kelola yang dijalankan oleh kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai seorang manajer dituntut untuk memiliki kemampuan yang cakap agar roda organisasi berjalan sehat, bijaksana, cerdas dan tepat dalam

(17)

12

menciptakan keputusan-keputusan yang menjadi dasar penyelenggaraan pendidikan.

Manajemen diperlukan agar peningkatan pelayanan organisasi Pendidikan dapat dilakukan. Manajemen adalah suatu bentuk kerja, dimana dalam proses pelaksanaan kerjanya harus melibatkan kegiatan-kegiatan tertentu.

Kegiatan-kegiatan tersebut dikenal sebagai administrasi yang meliputi perencanaa, pengorganisasia, pengarahan dan pengendalian sumber daya organisasi, motivasi dan evaluasi (Basri et.al, 2021).

Adapun manajemen kepala sekolah adalah usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah selaku manajer dan pemimpin di sekolah untuk melaksanakan fungsi manajemen terhadap sumber daya sekolah dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan (Karwati dan Priansa, 2013). Terdapat indikator dalam upaya seorang kepala sekolah melakukan manajemen terhadap sekolah. Indikator manajemen kepala sekolah adalah usaha kepala sekolah untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan terhadap kegiatan sekolah (Basri et.al, 2021).

Dari indikator tersebut dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah harus memiliki kemampuan merencanakan program kerja (planning); mewujudkan dan menjalankan kinerja suatu organisasi dalam struktur organisasi atau intansi yang dipimpinnya (organization); bergerak memberikan contoh kepada bawahan sebelum menggerakkan, mengerjakan, melaksanakan program kerja kantor yang dipimpinnya secara bersama (actuating) dan setelah semua berjalan dan terlaksana dengan baik sesuai yang diprogramkan maka sebagai seorang pemimpin haruslah mengontrol kinerja

(18)

13

bawahannya apakah berjalan sesaat, atau berjalan biasa- biasa saja, atau tidak berjalan (controling).

Hal tersebut sudah menjadi tugas seorang pemimpin untuk mengadakan kontrol/pengawasan sekiranya terdapat masalah di lapangan maka pemimpin juga berkewajiban mencari solusi/jalan keluarnya. Dimana untuk selanjutnya, dilakukan tindak lanjut, yang dapat berupa pengembangan, refleksi serta mengukur sejauh mana efektivitas program atau kegiatan mampu mencapai tujuan (evaluating). Maka dalam penelitian ini, tentu akan melihat dan mengkaji berdasarkan indikator-indikator tersebut untuk diamati dan diteliti.

2.2.2 Kinerja Guru

Guru merupakan salah satu personel sekolah yang berperan sebagai pendidik dan berhadapan lansung dengan peserta didik. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 39 Ayat 2 yang menetapkan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, guru diwajibkan melengkapi persyaratan administrasi pembelajaran sesuai ketentuan yang berlaku. Pekerjaan guru merupakan jabatan profesional yang bermakna guru adalah seseorang yang ahli dalam bidangnya. Menurut Basri et.al (2021) tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan tugasnya dapat dilihat dari hasil kerja yang dicapai guru di sekolah dalam rangka memenuhi tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan sekolah. Hal tersebut akan terlihat dari sikap guru tersebut diantaranya adalah tingkat kedisiplinan, mempunyai motivasi

(19)

14

yang kuat, komitmen dan loyalitasnya dalam mengembangkan potensi peserta didik serta memajukan sekolah.

Tingkat keberhasilan guru disebut dengan kinerja guru, makin tinggi produktivitas guru maka makin tinggi pula tingkat kinerjanya, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu dalam penelitian ini, kinerja guru didefinisikan sebagai kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang diukur dari tingkat produktivitas, kedisiplinan, motivasi, komitmen dan loyalitas terhadap peserta didik dan sekolah. Kinerja bukanlah sifat dasar individu layaknya bakat atau kemampuan, tetapi merupakan wujud dari kemampuan itu sendiri yang berbentuk karya nyata sehingga seorang guru layak disebut produktif atau berkinerja tinggi.

2.2.3 Daya Saing Sekolah

Pada era kompetisi pendidikan saat ini, mutu atau kualitas saja tidak cukup untuk membangun lembaga yang unggul. Pengelola lembaga Pendidikan juga harus mampu menjadikan lembaga yang dikelolanya memiliki daya saing yang baik. Dalam Faizun dan Dwi (2022) menjelaskan bahwa lembaga pendidikan harus memiliki daya saing, dimana hal ini menjadikan para penyelenggara Pendidikan harus mempunyai sikap kompetitif dalam menjalankan tugas kelembagaannya.

Daya saing merupakan aspek yang penting bagi sebuah lembaga. Daya saing adalah aspek yang selalu muncul dalam dunia garis bisnis (profit oriented) seperti perusahaan maupun organisasi non bisnis (non profit oriented business) seperti lembaga pendidikan formal (Amiga, 2023). Jika suatu lembaga tidak cukup baik dalam mengelola segala sumber daya untuk menampilkan daya saingnya, maka lembaga tersebut tidak akan mampu bertahan dalam pasar yang kompetitid dalam

(20)

15

jangka panjang. Hal ini mengindikasikan bahwa persaingan merupakan inti dari sukses atau gagalnya suatu organisasi.

Maka dari itu, analisis kebutuhan belajar atau pendidikan harus didasarkan atas perhitungan tentang potensi yang dimiliki oleh lembaga, permasalahan yang terjadi, kecenderungan di masa depan, dan tuntutan perubahan serta tantangan masa depan.

2.3 Kerangka Berpikir Penelitian

Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang didasarkan pada tema masalah penelitian yang digambarkan secara menyeluruh dan sistematis setelah mempelajari teori yang mendukung topik penelitian. Menurut Sugiono (2003) kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berkorelasi dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah penelitian.

Berdasarkan paparan sebelumnya, maka kerangka berpikir penulis dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam skema berikut:

(X1)

(Y) (X2)

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian

Dari kerangka berpikir di atas, dapat dijelaskan alur dari penelitian ini bahwa antara manajemen kepala sekolah (X1), kinerja guru (X2), memiliki korelai terhadap daya saing sekolah (Y), baik secara terpisah maupun bersama-sama.

Manajemen Kepala Sekolah

Daya Saing Sekolah Kinerja Guru

(21)

16 2.4 Hipotesis Penelitian

Dalam teorinya, Sugiono (2008) menjelaskan hipotesis merupakan jawaban atau pernyataan sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Oleh sebab itu masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pernyataan-pernyataan. Berdasarkan variable-variabel yang menjadi topik penelitian, maka dalam penelitian ini hipotesis yang muncul berupa:

1. Pengaruh Manajemen Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan Daya Saing Sekolah

H0 : Manajemen kepala sekolah tidak berpengaruh terhadap peningkatan daya saing sekolah

H1 : Manajemen kepala sekolah berpengaruh terhadap peningkatan daya saing sekolah

2. Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Peningkatan Daya Saing Sekolah

H0 : Kinerja guru tidak berpengaruh terhadap peningkatan daya saing sekolah

H1 : Kinerja guru berpengaruh terhadap peningkatan daya saing sekolah

3. Pengaruh Manajemen Kepala Sekolah dan Kinerja Guru Terhadap Peningkatan Daya Saing Sekolah

H0 : Manajemen kepala sekolah dan kinerja guru tidak berpengaruh terhadap peningkatan daya saing sekolah H1 : Manajemen kepala sekolah dan kinerja guru berpengaruh terhadap peningkatan daya saing sekolah

(22)

17 BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian diskriptif dengan pendekatan kuantitatif pada dasarnya dapat digunakan dari salah satu metode-metode yang ada. Menurut Sugiono (2003) mengklasifikasikan metode penelitian menjadi tiga bagian sebagai berikut:

1. Penelitian deskriptif adalah :penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain.

2. Penelitian komparatif adalah: suatu penelitian yang bersifat membandingkan.

3. Penelitian asosiatif adalah: merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.

Penelitian ini menganalisa masalah yang ada pada saat sekarang dan membuat gambaran secara sistematis terhadap objek penelitian, maka penelitian ini adalah penelitian diskriptif, seperti yang dikemukakan oleh Muhammad Nasir (2003), bahwa :

Penelitien diskriptif adalah suatu metode dalam meniliti suatu kelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang untuk membuat diskripsi, gambaran atau lukisan yang sistematis, faktual dan akurat yang mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena data penelitian yang diperoleh menggunakan angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik. Pada pendekatan kuantitatif yang

(23)

18

digunakan untuk penelitian adalah populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisa data bersifat kuantitatif atau statistik yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dari penjelasan diatas maka penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif dengan pendekatan kuantitatif atau bisa disebut diskriptif kuantitatif karena pada penelitian ini peneliti menganilisis dan mengklasifikasikan dengan menggunakan angket dan mengungkapan suatu fenomena dengan menggunakan dasar perhitungan. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2008) bahwa penelitian diskriptif kuantitatif adalah penelitian yang dimaksud memperoleh data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang di-angka-kan. Oleh karena itu penelitian ini akan mengukur terkait daya saing sekolah yang ditinjau dari manajemen kepala sekolah dan kinerja guru di Gugus IV Kecamatan Batukliang Utara.

3.2 Subyek dan Obyek Penelitian 3.2.1 Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 9 sekolah dasar dimana subyek penelitian terdiri dari 9 orang kepala sekolah dan 91 orang guru sekolah dasar yang ada di.Gugus IV Kecamatan Batukliang Utara.

3.2.2 Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Gugus IV Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

3.3 Populasi, Sampel dan Sampling 3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kaulitas dan karasteristik tertentu

(24)

19

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajarai dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2008:115). Populasi dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru di 9 sekolah dasar yang ada di Gugus IV Kecamatan Batukliang Utara, dimana jumlahnya 9 orang kepala sekolah dan 91 orang guru. Maka dalam penelitian ini semua populasi yaitu kepala sekolah dan guru dengan total jumlah 100 orang akan diteliti.

3.3.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2006) berpendapat bahwa sampel hanyalah untuk sekedar ancer-ancer jika peneliti mempunyai beberapa ratus subyek dalam populasi, mereka dapat menentukan kurang lebih 25-50% dari subyek tersebut.

Maka dalam penelitian ini sampel yag digunakan yaitu sebanyak 25% dari jumlah populasi.

3.3.3 Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yanga akan digunakan dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan Sugiono (2008).

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diatrik kesimpulannya Sugiono (2008). Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas (Independent)

Menurut Sugiono (2008) variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian

(25)

20

ini variabel bebasnya adalah manajemen kepala sekolah (X1) dan kinerja guru (X2).

2. Variabel Terikat (Dependent)

Menurut Sugiono (2008) variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah daya saing sekolah(Y).

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka dalam penelitian menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Metode Angket (Kuisioner)

Menurut Arikunto (2006) angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Menurut Sugiono (2005) Penelitian angket mampu mengacu pada skala likert 1 sampai 4 yang dikelompokan menjadi, favorable dan unfavorable. Dalam penelitian ini metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang manajemen kepala sekolah dan kinerja guru terhadap daya saing sekolah di Gugus IV Kecamatan Batukliang Utara. Angket tersebut terdiri atas pertanyaan dengan empat pilihan jawaban responden yang dikenai angket harus memilih salah satu jawaban yang telah disediakan dalam angket. Dalam penelitian ini skoring masing- masing item favorable (positif) adalah:

1) Jika jawaban “selalu” maka skornya adalah 4 2) Jika jawaban “sering” maka skornya adalah 3 3) Jika jawaban “jarang” maka skornya adalah 2 4) Jika jawaban “tidak pernah” skornya adalah 1

(26)

21

Sebelum menyusun angket terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur yang mencerminkan isi kajian teori. Konsep ini dijabarkan dalam variabel-variabel dan indikator yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan penelitian yang hendak dicapai

2. Metode Studi Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006) dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda, notulensi rapat dan sebagainya.

3.6 Uji Instrumen

Menurut Arikunto (2005) instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh paneliti dalam menngumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan lebih baik dalam arti yang lebih cermat, lengkap dan sistematis yang mudah diolah. Variasi jenis instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan valid dan reliabel.

3.6.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto (2005) Validitas adalh ukuran yang menunjang tingkat kevaliditan dan atau keabsahan suatu instrument. Ia juga menyatakan sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Cara mengukur validitas dengan rumus product moment angka kasar sebagai berikut:

(27)

22 Keterangan :

r xy = Koefisien korelasi antara variable x dan y

n = Jumlah responden

x = Skor butir

y = Skor total

Karena dengan angka kasar relatif lebih mudah dan akan dapat menghindari angka pecahan. Sedangkan mengenai perhitungan korelasinya berdasarkan ketentuan bahwa jika rxy > rtable signifikasi 5% berarti item (butir soal) dinyatakan valid. Sebaliknya jika rxy <

rtable maka butir soal tidak valid sekaligus tidak memiliki persyaratan.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2006) Uji reliabilitas adalah suatu instrument yang cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang. Uji reliabilitas ini di uji cobakan pada subyek penelitian. Pengukuran reliabillitas tersebut dilakukan menggunakan rumus:

rii =

Keterangan :

rii = Koefisien relliabilitas instrument k = Banyaknya soal

= Jumlah varians butir

= varians total

Kriteria besarnya koefisien reliabilitas menurut Suharsimi arikunto (2006: 276) adalah:

(28)

23

Dikatakan reliabilitas jika antara korelasi yang diperoleh > rtabel taraf signifikan 5%. Dikatakan tidak realibel jika angka korelasi < rtabel pengujian. Reliabilitas dalm penelitian ini menggunakan program SPSS for Windows 15.0.

3.7 Uji Prasyarat Analisis 3.7.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data. Adapun pengujian normalitas ini liliefors. Menurut Sudjana (2002), langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Hipotesis

H0 = Sampel dari distribusi berdistribusi normal H1 = Sampel dari populasi tidak berdistribusi normal b. Prosedur Pengujian Hipotesis

1) X1, X2, …………Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2,…….Zn dengan rumus:

Dimana Z = Bilangan baku Keterangan :

Z = Angka Baku = Rata-rata

S = Simpangan baku sampel

Dari data sampel tersebut diurutkan dari skor terendah ke skor tertinggi.

(29)

24

2) Dengan data distribusi normal baku, dihitung peluang:

F (Zi0 = p (Zi > Z))

3) Menghitung proporsi Z1, Z2,……Zn < Z dinyatakan dengan : S (Z)

Maka S(Zi) = banyaknya

4) Menghitung selisih F (Zi) ˗ S (Zi) dan menentukan harga mutlak.

5) Mengambil harga yang terbesar di antara harga mutlak selisih tersebut dan harga mutlak tersebut disebut L0.

6) Kesimpulan

Dalam penentuan ditolak atau diterima, penentuannya dengan kriteria:

- Jika L0hitung > Ltabel maka H0 diterima sebagai distribusi sebaran data tidak normal.

- Jika L0hitung < Ltabel maka H0 diterima sebagai distribusi sebaran data normal.

Pengujian uji normalitas butir ssoal dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS for Windows 15.0

3.7.2 Uji Linieritas Data

Uji linieritas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model persamaan yang diperoleh cocok atau tidak. Adapun menurut Sudjana (2002) adalah sebagai berikut:

1) Fhitung =

2) Ftabel = (1 ˗ α) (k – 2;N,k)s 3) Menghitung:

(30)

25

- Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak berarti persamaannya tidak linear.

- Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima berarti persamaannya linear.

Pengujian uji linearitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS for Windows 15.0.

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Regresi Linier Berganda

Digunakan untuk mengetahui pengaruh manajemen kepala sekolah dan kinerja guru terhadap peningkatan daya saing sekolah di Gugus IV Kecamatan Batukliang Utara. Adapun rumus yang digunakan menurut Sudjana (2002) adalah sebagai berikut:

Y = α + b1X1 + b2X2

Keterangan:

Y = Daya saing sekolah α = Konstanta

b1 = Koefisien regresi untuk X1

b2 = Koefisien regresi untuk X2

X1 = Manajemen kepala sekolah X2 = Kinerja guru

3.8.2 Uji Parsial (Uji t)

Digunakan untuk mengetahui signifikansi ada tidaknya pengaruh variable bebas terhadap variable terikat secara parsial atau sendiri-sendiri, sehingga sudah bisa diketahui apakah dugaan yang sudah ada, dapat diterima atau ditolak. Berikut adalah langkah-langkahnya:

a. Uji t Manajemen kepala sekolah (X1) dengan Daya saing sekolah (Y)

(31)

26

1) Menentukan formulasi H0 dan H1

H0 : β = 0 : berarti tidak ada pengaruh antara variable independent dengan variable dependen secara terpisah H1 : β ≠ 0 : berarti ada pengaruh antara variable independent dengan variable dependen secara terpisah.

2) Level of Signifanct α =5%

3) Kriteria pengujian

H0 diterima apabila -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

H0 ditolak apabila t hitung > t tabel atau t hitung ≥ t tabel

4) Pengujian nilai t

Menurut Sudjana (2003), pengujian nilai t dilakukan dengan:

t =

Sbi =

S2y.12 = Keterangan:

Sbi = Galat baku koefisien bi

S2y.12 = Galat baku taksiran dalam populasi Ri2 = Koefisien antara X1 dan X2

(32)

27 5) Kesimpulan

Membanding antara t hitung dengan t tabel maka dapat diketahui ada tidaknya pengaruh manajemen kepala sekolah (X1) dan daya saing sekolah (Y). Pengujian uji t dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows V 15.0.

b. Uji t Kinerja guru (X2) dengan Daya saing sekolah (Y) 1) Menentukan formulasi H0 dan H1

H0 : β = 0 : berarti tidak ada pengaruh antara variable independent dengan variable dependen secara terpisah.

H0 : β ≠ 0 : berarti ada pengaruh antara variable independent dengan variable dependen secara terpisah.

2) Level of significance α = 5%

3) Kriteria pengujian

H0 diterima apabila -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

H0 ditolak apabila t hitung > t tabel atau t hitung ≥ t tabel

4) Pengujian nilai t

Menurut Sudjana (2003) pengujian nilai t dilakukan dengan:

t =

Sbi =

S2y.12 =

(33)

28 Keterangan:

Sbi = Galat baku koefisien bi

S2y.12 = Galat baku taksiran dalam populasi Ri2 = Koefisien antara X1 dan X2

5) Kesimpulan

Membandingkan antara t hitung dengan t tabel maka dapat diketahui ada tidaknya pengaruh kinerja guru (X2) dengan daya saing sekolah (Y). Pengujian ini dilakukan dengan menggunaan bantuan program SPSS for Windows V 15.0.

3.8.3 Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variable manajemen kepala sekolah (X1) dan kinerja guru (X2) secara bersama-sama terhadap daya saing sekolah (Y).

a. Menentukan formulasi H0 dan H1

H0 : β = 0 : berarti tidak ada pengaruh antara manajemen kepala sekolah (X1) dan kinerja guru (X2) terhadap daya saing sekolah (Y)

H0 : β ≠ 0 : berarti ada pengaruh antara manajemen kepala sekolah (X1) dan kinerja guru (X2) terhadap daya saing sekolah (Y)

b. Penentuan level of significance 5% dipilih α = 0,05

c. Kriteria pengujian

H0 diterima apabila F hitung ≤ F tabel H0 ditolak apabila F hitung ≥ F tabel

(34)

29 d. Perhitungan nilai F

Dengan JKR = JKT = Ʃy2

JKG = JKT – JKR Dimana :

k = Jumlah variable independent n = Jumlah sampel

F = F hitung

e. Kesimpulan

Menurut Budiyono (2000) nilai F hitung diperoleh kemudian dibandingkan dengan F tabel. Apabila H0 ditolak berarti ada pengaruh variable independent (X) dengan variable dependen (Y). Pengujian uji F dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows V 15.0.

3.8.4 Koefisien Determinasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan variable bebas terhadap variable terikat yang ditunjukkan dalam prosentase. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

R2 = Koefisien determinasi α = Koefisien regresi Y = Daya saing sekolah

X1 = Manajemen kepala sekolah

(35)

30 X2 = Kinerja guru

3.8.5 Mencari SUmbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE) X1 dan X2 terhadap Y

a. Sumbangan relatif adalah untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing predictor terhadap kriterium Y dengan rumus:

Untuk

Untuk

b. Sumbangan efektif adalah sumbangan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan masing-masing prediktor terhadap kriterium terlebih dahulu dicari efektif garis regresi dengan rumus:

R2 = SE = x 100%

Mencari hubungan efektif X1 terhadap Y SE%X1 = SR%X1 x R2

Mencari hubungan efektif X2 terhadap Y SE%X2 = SR%X2 x R2

Dimana R2 = efektif garis regresi

(36)

31

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Asrin, Ramdani, A., Muhaimi, L., dan Maulyda, M.A. (2022). Principals Leadership Strategy to Improve “Link and Match” Quality for Vocational Education. Jurnal Kependidikan. Vol. 6, (1). DOI:

http://dx.doi.org/10.21831/jk.v6i1.40628

Basri, Khairinal, dan Firman. (2021). Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Fungsi Guru Di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Merangin. Jurnal Ilmiah Dikdaya, 11(2). Halaman 349-361. DOI 10.33087/dikdaya.v11i1.1…

Budiyono. 2000. Statistika Dasar untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press Hermanto, M. (2021). Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Daya

Saing Sekolah (Studi Multi Situs di SD Islam an-Nur dan SDIQu al- Bahjah Karangrejo). Matan: Journal of Islam and Muslim Society, 2(1). Halaman 69-80.

Husni, F & Wahyudiati, D. (2022). Relevansi Manajemen Strategik Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Dan Daya Saing di Sekolah Dasar. Dirasat: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam, 8(1). Halaman 34-47.

Ikram, A., Dedy A.K., & Eka P. (2019). Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah. Jurnal Administrasi Pendidikan, 26(2). Halaman 217-224.

Ilham. (2021). Kebijakan Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar. Inara JJournal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepaada Masyarakat Bidang Ilmu Pendidikan, 2(3).

Halaman 154-161.

Johanes, V. E., Suroyo, & Ketut Budiastra, A. (2022). Analisis Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Literasi Digital dengan Kinerja Guru Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(2), 2247–

2255. DOI https;//jbasic.org/index.php/basicedu

(37)

32

Karwati, E. dan Donni Juni Priansa. (2013). Kinerja Profesionalisme Kepala Sekolah Membangun Sekolah yang Bermutu. Bandung:

Alfabeta.

Minanda, A.P. (2023). Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Budaya Mutu Dan Daya Saing Sekolah Di SMA Brawijaya Smart School Malang. Ulul Amri: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(1). Halaman 100-106.

Mohamad, R., & Niode, I. Y. (2020). Analisis Strategi Daya Saing (Competitive Advantage) Kopia Karanji Gorontalo. Oikos Nomos:

Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis, 13(1), Halaman 1-14.

https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/ONM/article/view/7062.

Moleong, Lexy J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Muntaz, L., Hamidsyukrie., Fahruddin. (2024). Strategi Meningkatkan Daya Saing Sekolah Melalui Brand Image. JPAP: Jurnal Praktisi Administrasi Pendidikan, 8(2). Halaman 31- 40. DOI 10.29303/jpap.v8i2.638

Nurlina, Diding N., & Eka P. (2023). Strategi Peningkatan Daya Saing Melalui Program Pembelajaran Berbasis Pendidikan Islam. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(5). Halaman 6052- 6064.

Rahardjo, Mudjia. (2017). Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif: Konsep dan Prosedurnya. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim.

Sudjana, Nana. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Sinar Baru Algensindo

Sudjana. 2002. Metode Statistik. Bandung: Transito.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penyusunan tugas akhir ini adalah Bagaimanakah Peranan Sistem Pengendalian Manajemen dalam

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut “ Bagaimana pengaruh model

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah ini adalah “Apakah ada pengaruh yang positif

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh penyuluhan gizi seimbang dengan media komik

1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telahdiuraikan di atas, maka dirumuskan suatu masalah sebagai berikut; “apakah terdapat pengaruh

1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini ialah apakah pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif

Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : Adakah pengaruh penyuluhan dengan media buku saku, video

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut “Bagaimana Pengaruh moist wound healing terhadap proses