• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe broken

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe broken"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BROKEN HEART TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI 69 BANDA ACEH

Skripsi

diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Heri Irmawan 1511080014

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH

2020

(2)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... ... 5

1.3 Batasan Masalah ... ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... ... 6

1.7 Hipotesis Penelitian ... ... 7

1.8 Manfaat Penelitian ... ... 8

(4)

BAB II LANDASAN TEORI ...

... 10 2.1.Belajar dan Pembelajaran ...

... 10 2.2.Pengertian Hasil Belajar ...

... 12 2.3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...

... 15 2.4.Indikator Hasil Belajar ...

... 18 2.5.Model Pembelajaran Kooperatif ...

... 20 2.6.Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Heart ...

... 24 2.7.Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)...

... 26 2.8.Penelitian terdahulu ...

... 27 2.9.Kerangka Berpikir ...

... 30

BAB III METODELOGI PENELITIAN ...

... 31 3.1.Pendekatan dan Jenis Penelitian...

... 31 3.2.Desain Penelitian ...

... 31 3.3.Lokasi dan Waktu Penelitian ...

... 32 3.4.Populasi dan Sampel Penelitian ...

... 32 3.5.Teknik Pengumpulan Data ...

... 32 3.6.Uji Validitas ...

... 33 3.7.Uji Reabilitas ...

... 34 3.8.Tingkat Kesukaran ...

... 35

(5)

3.9.Teknik Analisis Data ...

... 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

... 41 4.1.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...

... 41 4.2.Deskripsi Hasil Penelitian ...

... 42 4.3.Uji Normalitas Data Test Awal dan Test Akhir ...

... 50 4.4.Pengujian Hipotesis ...

... 54 4.5.Uji Gain ...

... 56 4.6.Pembahasan Hasil Penelitian ...

... 58 BAB V PENUTUP ...

... 60 5.1 Simpulan ...

... 60 5.2 Saran ...

... 60

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

an LEMBAR PENGESAHAN ... i KATA PENGANTAR ... ii ABSTRAK ... iv

(6)

DAFTAR ISI ... v DAFTAR TABEL ...

... vii DAFTAR GAMBAR ...

... viii DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ...

... 1 1.9 Latar Belakang Masalah ...

... 1 1.10 ... Identi

fikasi Masalah ...

... 5 1.11 ... Batas

an Masalah ...

... 6 1.12 ... Rumu

san Masalah ...

... 6 1.13 ... Tujua

n Penelitian ...

... 6 1.14 ... Manf

aat Penelitian ...

... 6 1.15 ... Hipot

esis Penelitian ...

... 7 1.16 ... Manf

aat Penelitian ...

... 8

BAB II LANDASAN TEORI ...

... 10

(7)

2.10. ... Belaj ar dan Pembelajaran ...

... 10 2.11. ... Peng

ertian Hasil Belajar ...

... 12 2.12. ... Fakto

r-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...

... 15 2.13. ... Indik

ator Hasil Belajar...

... 18 2.14. ... Mode

l Pembelajaran Kooperatif...

... 20 2.15. ... Mode

l Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Heart ...

... 24 2.16. ... Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) ...

... 26 2.17. ... Peneli

tian terdahulu ...

... 27 2.18. ... Kera

ngka Berpikir ...

... 30

BAB III METODELOGI PENELITIAN ...

... 31 3.10. ... Pend

ekatan dan Jenis Penelitian...

... 31 3.11. ... Desai

n Penelitian ...

... 31 3.12. ... Loka

si dan Waktu Penelitian ...

... 32

(8)

3.13. ... Popul asi dan Sampel Penelitian...

... 32 3.14. ... Tekni

k Pengumpulan Data ...

... 32 3.15. ... Uji

Validitas...

... 33 3.16. ... Uji

Reabilitas ...

... 34 3.17. ... Tingk

at Kesukaran ...

... 35 3.18. ... Tekni

k Analisis Data ...

... 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

... 41 4.7.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...

... 41 4.8.Deskripsi Hasil Penelitian ...

... 42 4.9.Uji Normalitas Data Test Awal dan Test Akhir ...

... 50 4.10. ... Peng

ujian Hipotesis ...

... 54 4.11. ... Uji

Gain ...

... 56 4.12. ... Pemb

ahasan Hasil Penelitian ...

... 58 BAB V PENUTUP ...

... 60 5.1 Simpulan ...

... 60

(9)

5.2 Saran ...

... 60

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I

(10)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Nomor 19 tahun 2005 Pasal 19 Ayat 3 menyebutkan bahwa setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian hasil, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Teknik penilaian dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan perseorangan atau kelompok.

Penyelenggaraan pendidikan di sekolah itu sering dikenal dengan pengajaran, dimana terjadi proses pembelajaran yang melibatkan banyak faktor, baik pengajar atau guru, pelajar atau peserta didik, bahan atau materi, fasilitas maupun lingkungan. Pengajaran dilaksanakan tidak hanya untuk kesenangan atau bersifat mekanis saja, tetapi mempunya misi dan tujuan itu semua kegiatan, fasilitas, dana dan daya dipergunakan untuk pencapaian misi/tujuan yang diinginkan.

Perbaikan mutu pendidikan dan pengajaran senantiasa harus tetap diupayakan dan dilaksanakan dengan jalan meningkatkan kualitas pembelajaran, dengan melalui peningkatan kualitas pembelajaran, siswa akan semakin termotivasi dalam belajar, daya kreativitasnya akan semakin meningkat, semakin positif sikapnya, semakin bertambah jenis pengetahuan dan keterampilan yang dikuasainya, dan semakin mantap pemahaman terhadap materi yang dipelajari (Aqib, 2014: 28).

(11)

Belajar adalah “suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi

aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan pengalaman, keterampilan, dan nilai sikap atau dengan kata lain bahwa belajar merupakan perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman”

(Riyanto, 2012:5).

Belajar juga diartikan “perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya

interaksi antara stimulus dan respon. Belajar bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru.

Artinya seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya (Budiningsih, 2015:20). Dengan belajar seseorang akan memperoleh hasil berupa pola- perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan, yang mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.

Menurut Slameto (2013:72) untuk mencapai suatu hasil belajar, maka sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu baik yang bersifat internal seperti faktor jasmani siswa, psikologis dan kelelahan siswa atau pun faktor yang bersifat eksternal seperti faktor keluarga, masyarakat dan faktor sekolah salah satunya ialah metode mengajar yang diterapkan oleh guru yang bersangkutan.

Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang lebih baik, maka seorang guru harus pandai dalam pemilihan model dan strategi pembelajaran dan memiliki kompetensi yang memadai dalam transfer ilmu pengetahuan kepada siswa. Sebab pemilihan model merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar agar siswa tidak merasa bosan dan dapat menambah minat belajar siswa.

(12)

Pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan potensi siswa dan tujuan kurikulum merupakan kemampuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru (Hamalik, 2011:201).

Ketepatan guru dalam memilih model pembelajaran akan berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran. Maka dalam konteks ini pembelajaran berpusat pada siswa, proses belajar mengajar didasarkan kebutuhan dan minat siswa. Pada kenyataanya, tidak semua guru melaksanakan model-model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum, potensi siswa dan materi pembelajaran, seperti yang juga terjadi di SD Negeri 69 Banda Aceh dimana sebagian guru masih jarang menggunakan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif.

Kegiatan pembelajaran terlalu terpusat pada guru, hal ini terlihat pada saat peneliti melaksanakan observasi awal dikelas V diketahui bahwa lemahnya tingkat pemahaman siswa, ketika kegiatan pembelajaran berlangsung guru menyampaikan materi secara ceramah sehingga siswa kurang terlibat aktif sehingga pemahaman siswa kurang terhadap materi pelajaran IPS. Sehingga kurang minat siswa untuk belajar dan berdampak terhadap aktivitas siswa yang tidak fokus. Hal tersebut menyebabkan proses kegiatan belajar mengajar di kelas terganggu dan tentunya berdampak terhadap menurunnya hasil belajar siswa.

Untuk menarik perhatian siswa dalam pelajaran IPS, maka peneliti tertarik menggunakan model kooperatif.

Agar tingkat pemahaman siswa dalam memahami materi IPS, maka salah satunya ialah menerapkan model pembelajaran yang melibatkan peran aktif siswa

(13)

di dalamnya yang salah satunya ialah model pembelajaran kooperatif atau cooperative learning. Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam model pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran (Hamzah, 2010:6).

Pembelajaran kooperatif ini terbagi banyak tipe yang dapat menciptakan semangat atau gairah siswa dalam belajar yang kemudian akan memunculkan keaktifan siswa dengan sendirinya. Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru (Solihatin dan Raharjo:

2018:13).

Model pembelajaran kooperatif merupakan teknik pengelompokkan yang di dalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang. Model pembelajaran dengan bekerja sama atau kooperatif ini memiliki banyak tipe, salah satunya ialah Broken Heart atau disebut juga dengan puzzle (Komalasari, 2013:26). Pada dasarnya model ini terdiri dari tiga pola pembelajaran yaitu Broken Triangle, Square dan Heart (Pecahan Segitiga, Bujur Sangkar dan Hati). Namun penulis mengambil pola Heart yaitu pola pembelajaran yang medianya berbentu hati. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran akan lebih menarik minat dan perhatian siswa dalam memahami materi IPS. Dalam model ini siswa mengelompokkan materi yang terpisah-pisah (pecah-pecah) ke dalam satu kesatuan konsep materi yang terbentuk dalam hati.

(14)

Kecocokan mata pelajaran IPS dengan model ini dikarekan materi-materi yang terdapat pada mata pelajaran IPS merupakan materi yang menuntut siswa untuk teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa bisa terjadi disekitar kita. Maka, jelaslah bahwa materi ini umumnya berisi uraian dalam bentuk option-option yang sangat tepat untuk dibuat dalam pola Broken Heart.

Implementasi dan penguasaan baru ini diharapkan guru dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif dan mendorong siswa aktif serta tanggap dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Berdasarkan uraian di atas, untuk mencapai keberhasilan siswa terutama pada materi IPS sangat dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Heart Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SD Negeri 69 Banda Aceh”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan pokok, yaitu:

1. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih bersifat konvensional sehingga membuat minat dan motivasi belajar kurang yang nantinya mempengaruhi hasil belajar siswa.

2. Hasil belajar siswa yang rendah dalam mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri 69 Banda Aceh.

(15)

1.3 Pembatasan Masalah

Adapun batas masalah dalam penelitian ini ialah fokus melihat hasil belajar siswa ranah kognitif atau pengetahuan pada mata pelajaran IPS terpadu di kelas V SD Negeri 69 Banda Aceh.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini ialah apakah pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Broken Heart terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V SD Negeri 69 Banda Aceh.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Broken Heart terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V SD Negeri 69 Banda Aceh.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan maanfaat baik secara teoretis dan manfaat praktis.

1.6.1 Manfaat Teoretis

1. cara menerapkan model pembelajaran Broken dalam pembelajaran IPS.

2. Memperdalam wawasan ke ilmuan dan memberikan gambaran yang jelas mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Broken Heart dalam menunjang proses belajar mengajar di kelas.

(16)

1.6.2 Manfaat Praktis

1. Bagi guru, dapat membuka wawasan dalam mencari strategi alternatif untuk meningkatkan hasil pembelajaran mata pelajaran sejarah di kelas V SD N 69 Banda Aceh. Serta

1. Bagi siswa, untuk mengembangkan daya pikir siswa kelas V SD N 69 Banda Aceh dalam memahami pelajaran sejarah melalui pembelajaran kooperatif, sehingga hasil belajarnya meningkat.

2. Bagi sekolah, Sebagai salah satu sumbangan pemikiran bagi pihak sekolah SD N 69 Banda Aceh dalam mengambil kebijakan terutama dalam menyangkut peningkatan kinerja propesionalisme guru dalam pembelajaran.

3. Bagi pembaca, dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dalam rangka mengadakan penelitian selanjutnya. Khususnya tentang model pembelajaran kooperatif tipe Broken Heart.

4. Bagi peneliti, akan berdampak pada pengembangan kualitas diri dan profesio- nalitas, untuk terus meningkatkan keilmuan, khususnya pengembangan proses pembelajaran dan pendidikan IPS.

1.7 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2010:71).

Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

“model pembelajaran kooperaif tipe broken heart berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SD N 69 Banda Aceh”

(17)

Ho : tidak terdapat pengaruh model Broken Heart terhadap hasil belajar IPS Ha : terdapat pengaruh model Broken Heart terhadap hasil belajar IPS

1.8 Definisi Operasional

Agar menghindari kesalahpahaman pembaca dalam memahami isi proposal skripsi ini, maka perlu kiranya dijelaskan beberapa istilah dasar dalam kajian ini.

1.8.1 Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik (academic Skill), sekaligus keterampilan sosial (social skill) termasuk interpersonal skill. Maka penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dengan membentuk siswa ke dalam beberapa kelompok kecil dengan tujuan agar siswa dapat belajar sesama anggota kelompoknya.

1.8.2 Kooperatif tipe Broken Heart

Model pembelajaran kooperatif tipe Broken Heart ialah model pembelajaran kelompok yang dibantu media pembelajaran berupa potongan selembaran kerta yang memuat konsep-konsep dasar dari materi pembelajaran untuk dipecahkan oleh siswa selama proses pembelajaran itu berlangsung.

1.8.3 Hasil Belajar

Hasil belajar juga diartikan “suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara menyeluruh sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”

(18)

(Hamalik, 2016: 30). Menurut pendapat di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar dalam penelitian ini ialah perubahan tingkah laku dari aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa setelah belajar mata pelajaran IPS.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah untuk penelitian ini yaitu adakah pengaruh model

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh penyuluhan gizi seimbang dengan media komik