• Tidak ada hasil yang ditemukan

umkm dan penguatan ekonomi keluarga - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "umkm dan penguatan ekonomi keluarga - etheses UIN Mataram"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

UMKM DAN PENGUATAN EKONOMI KELUARGA (Studi Kasus Pada Usaha Tahu Rebani di Desa Aikmual)

Oleh

Winda Nahdataini Enazuarni NIM. 160203182

JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2020

(2)

UMKM DAN PENGUATAN EKONOMI KELUARGA (Studi Kasus Pada Usaha Tahu Rebani di Desa Aikmual)

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Winda Nahdataini Enazuarni NIM. 160203182

JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2020

(3)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh: Winda Nahdataini Enazuarni, NIM: 160203182 dengan judul

“UMKM Dan Penguatan Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Pada Usaha Tahu Rebani Di Desa Aikmual)” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.

Disetujui pada tanggal: 15 juli 2020

Pembimbing I,

Dr. Muh. Salahuddin, M.Ag.

NIP. 197608061999031002

Pembimbing II,

Umu Rosyidah, M.EI NIP. 197412092003122001

iii

(4)

Mataram, 15 Juli 2020 Hal: Ujian Skripsi

Yang Terhormat

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Di Mataram

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi, kami berpendapat bahwa skripsi Saudara:

Nama Mahasiswa : Winda Nahdataini Enazuarni

NIM : 160203182

Jurusan : Ekonomi Syariah

Judul :UMKM dan Penguatan Ekonomi Keluaraga (Studi Kasus Pada Usaha Tahu Rebani Desa Aikmual).

Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram. Oleh karena itu, agar skripsi ini dapat segera di-munaqasyah –kan.

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Pembimbing I,

Dr. Muh. Salahuddin, M.Ag.

NIP. 197608061999031002

Pembimbing II,

Umu Rosyidah, M.EI NIP. 197412092003122001

iv

(5)

PENGESAHAN

Skripsi oleh: Winda Nahdataini Enazuarni, NIM: 160203182 dengan judul

“UMKM dan Penguatan Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Pada Usaha Tahu

Rebani), telah dipertahankan di depan dewan penguji Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram Pada Tanggal 13 Agustus 2020, dan telah dinyatakan sah sebagai salah satu syarat untuk meraih Gelar Sarjana Ekonomi (SE).

Dewan Penguji

Dr. Muh. Salahuddin, M.Ag.

(Ketua Sidang /Pemb. I)

Ummu Rosyidah, M. E.I.

(Sekretaris Sidang/Pemb. II)

Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag.

Penguji I

Muhamad Johari, M.S.I.

Penguji II

vi

(6)

MOTTO









































“Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada Kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; Maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja.”

vii

(7)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT kupersembahakan karya sederhanaku ini untuk :

 Kedua orang tuaku tercinta bapak H. Azhar dan ibu Hj. Saenah, terima kasih karena berkat pengorbanan kalian dalam segala hal, kasih sayang, dan motivasi serta lantunan do’a yang selalu kalian panjatkan akhirnya skripsi ini dapat

penulis selesaikan. Semoga Allah senantiasa memberikan rahmatnya, kesehatan, kemurahan rezeki dan keberkahan umur kepada kalian berdua. Amin ya Rabbal‟alamin.

 Saudaraku tercinta, Kakakku Redala Enazuarni Pratama dan adikku Moh

Ridho Ena Azhar yang selalu memberiku motivasi, semoga Allah membalas dengan keindahan yang luar biasa.

 Sahabatku Bidadari Syurga dan Teman-teman ku Sarjana Ngangenin angkatan 2016 Jurusan Ekonomi Syariah kls E, terimakasih atas segala perhatian, kasih sayang, semangat, motivasi, do’a dan dukungan terhadap penulisan skripsi ini.

viii

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu dipanjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan terselesaikan pada waktunya. Shalwat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat- sahabatnya.Penulis menyadari bahwa proses terselesaikannya skripsi yang berjudul “UMKM Dan Penguatan Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Pada Usaha

Tahu Rebani di Desa Aikmual)” tidak terlepas dari keterlibatan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan ucapan terima kasih kepada pihak- pihak yang telah terlibat, yakni sebagai berikut:

1. Dr. Muh Salahuddin, M.Ag. sebagai Pembimbing I dan Ummu Rosyidah, M.E.I. sebagai Pembimbing II yang telah memberikan banyak ilmu, bimbingan, koreksi mendetail, motivasi, ditengah-tengah kesibukannya sehingga menjadikan skripsi ini selesai tepat pada waktunya.

2. Seluruh dosen dan civitas Akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Mataram yang telah memberikan banyak ilmu serta pengalaman.

3. H. Bahrur Rosyid sebagai ketua jurusan;

4. Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M. Ag. Selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam;

5. Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag. Selaku Rektor UIN Mataram

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan, teknik, penyusnan ataupun teori.

ix

(9)

Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun untuk penyusunan karya tulis yang lebih baik ke depannya. Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala dari Allah SWT dan semoga karya skripsi ini dapat bermanfaat. Amin.

Mataram, 15 Juni 2020

Penulis

x

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN...viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ...xiii

ABSTRAK ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 7

D. Ruang Lingkup dan Lokasi Penelitian ... 8

E. Kajian Pustaka ... 9

F. Kerangka Teori... 12

G. Metode Penelitian... 21

H. Sistematiaka Pembahasan ... 29

BAB II UMKM DAN PENGUATAN EKONOMI KELUARGA (PADA USAHA TAHU REBSANI DI DESA AIKMUAL) ... 31

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 31

1. Sejarah Berdirirnya UMKM Tahu Rebani ... 31

2. Awal Usaha Tahu Rebani... 31

3. Persaingan Bisnis Dan Merebut Pasar ... 33

4. Kondisi Usaha Tahu Rebani Saat Ini ... 34

5. Lokasi UMKM ... 37

B. Tahu Rebani Dan Penguatan Ekonomi Keluarga... 38

1. Jatuh Bangun Usaha Tahu Rebani ... 38

2. Pemberdayaan Masyarakat Sekitar ... 40

x xi

(11)

3. Kualitas Pendidikan Keluarga Tahu Rebani ... 40

4. Kualitas Kesehatan Keluarga Tahu Rebani... 41

5. Kualitas Ekonomi/Kesejahteraan Keluarga Tahu Rebani ... 41

C. Upaya Yang Dilakukan UMKM Tahu Dalam Penguatan Ekonomi Keluarga Bapak Rebani ... 42

D. Dampak Dari Upaya Yang Dilakukan UMKM Tahu Dalam Penguatan Ekonomi Keluarga Bapak Rebani ... 48

BAB III UMKM DAN PENGUTAN EKONOMI KELUARGA ... 53

A. Analisis Upaya Yang Dilakukan UMKM Tahu Dalam Penguatan Ekonomi Keluarga Bapak Rebani ... 53

B. Analisis Dampak Dari Upaya Yang Dilakukan UMKM Tahu Dalam Penguatan Ekonomi Keluarga Bapak Rebani ... 59

BAB IV PENUTUP ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

LAMPIRAN ... 69

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 69

xii

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.4. Data Pendapatan UMKM Tahu Rebani 3 Tahun Terakhir (2017-2019) ... 35 Tabel 2.4. Data Pendapatan UMKM Tahu Rebani Per Triwulan 3 Tahun

Terakhir (2017-2019). ... 36 Tabel 2.5. Nama Dusun dan Kepala Dusun di Desa Aikmual ... 37

xiii

(13)

UMKM DAN PENGUATAN EKONOMI KELUARGA

(STUDI KASUS PADA USAHA TAHU REBANI DI DESA AIKMUAL)

Oleh:

Winda Nahdataini Enazuarni 160203182

ABSTRAK

Penelitian ini terkait dengan kegiatan UMKM yang mempunyai peran besar dalam meningkatkan perekonomian keluarga.Penelitian ini dilakukan di UMKM Tahu Bapak Rebani di Desa Aikmual Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah. Adapun fokus penelitian ini adalah bagaimana upaya yang dilakukan UMKM Tahu Rebani dalam penguatan ekonomi keluarga dan bagaimana dampak dari upaya yang dilakukan UMKM Tahu Rebani dalam penguatan ekonomi keluarga.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, beberapa karya tulis, buku-baku, observasi dan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

Sedangkan pada teknik wawancara, peneliti menggunakan wawancara tidak struktur atau wawancara bebas yang dimana peneliti bebas menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yaitu dengan cara tatap muka dan tanya jawab secara langsung dengan pihak informa atau subyek untuk memperoleh data.

Dari hasil penelitian ini bahwa upaya yang di lakukan UMKM Tahu Rebani dalam penguatan ekonomi keluarga lebih mengutamakan kualitas produk, dimana upaya yang digunakan adalah menjaga kualitas produk seperti bahan baku, menggunakan bahan-bahan yang bagus, takaran ragi yang pas, harga relatif murah dan mudah dijangkau. Sedangkan dampak dari upaya yang dilakukan UMKM tersebut secara umum memang menunjukkan hasil yang signifikan dilihat dari pendapatan 3 tahun terakhir yang mengalami peningkatan rata-rata 15% pertahun.

Sehingga perekonomian keluarga juga semakin meningkat.

Kata Kunci : UMKM, Ekonomi Keluarga, Pendapatan, Kesejahteraan

xiv

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Untuk memenuhi kebutuhan hidup dimuka bumi yang semakin meningkat ini banyak hal yang bisa dilakukan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya salah satunya adalah dengan cara melakukan suatu usaha. Karena usaha dapat memberikan manfaat ekonomi sepanjang waktu baik untuk diri sendiri ataupun untuk perkembangan perekonomian suatu masyarakat. Usaha merupakan salah satu kegiatan yang paling mudah dikerjakan oleh setiap orang selama orang tersebut mempunyai tekad yang tinggi untuk melakukannya.

Islam sangat mewajibkan umatnya untuk bekerja keras mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan menegaskan bahwa aktivitas yang dilakukan dengan baik dan benar merupakan perbuatan yang sangat mulia dan menjadi bagian dari kesalehan keagamaan. Islam tidak memerintahkan seseorang untuk menganggur melainkan memerintahkan seseorang untuk membiasakan diri bekerja keras agar bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari dengan cara yang baik demi kebaikan diri sendiri, keluarga, masyarakat.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 105. :



































1

(15)

Artinya: Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-nya serta

orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.1

Oleh karena itu Allah SWT sangat memerintahkan kepada umat nya untuk memanfaatkan waktu dengan cara bekerja bersungguh-sungguh dan tidak banyak membuang waktunya demi hal yang tidak berguna. Dari ayat diatas sungguh mengagumkan bahwasannya dalam Islam Allah SWT tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan, siapa saja diantara mereka yang bisa melakukan perbuatan baik dan bekerja secara profesional, maka Allah akan memberikan penghargaan baik di dunia maupun di akhirat. 2

Dalam aktivitas sehari-hari tidak lepas dari berbagai usaha layanan dan barang hasil kreasi pelaku UMKM.Dimulai dengan aktivitas pagi hari ketika sarapan kita mencari bubur atau kue-kue makanan ringan yang dijual para pelaku UMKM, membeli kebutuhan pokok di warung dekat rumah, sampai menitipkan anak di playgroup terdekat yang juga adalah UMKM.

UMKM merupakan potensi bisnis yang sangat digalakkan oleh pemerintah karena semakin banyak masyarakat berwirausaha maka semakin baik kokohnya perekonomian suatu daerah karena sumber daya lokal, pekerja lokal, dan pembiayaan lokal dapat terserap dan bermanfaat secara optimal.3

1 QS. At Taubah Ayat [9]: 105.Latief Awaludin, Al-Qur‟an dan Terjemahan untuk Wanita, (Jakarta Selatan: Oasis Terrace Recident), hlm. 203.

2 Jafri Khalil, Jihad Ekonomi Islam (Jakarta: Gramata Publishing Anggota IKAPI, 2010), hlm.67.

3 Tohar, Membuka Usaha Kecil. Cet 1, (Yogyakarta: Kansius, 2000), hlm. 45

(16)

Untuk mampu bersaing, UMKM harus mampu merumuskan strategi bersaingnya.Strategi ini disusun berdasarkan investigasi yang menyeluruh terhadap beberapa aspek, seperti kondisi pesaing, ekonomi, sosial budaya, teknologi dan lainnya. Strategi bersaing yang tepat akan memudahkan UMKM dalam mengambil tindakan setiap operasional usahanya. Karena strategi merangkum semua kegiatan kritis organisasi, memberikan arah dan tujuan bagi organisasi.4

Mengembangkan suatu UMKM juga sangat berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan, terutama meningkatnya perekonomian keluarga.

Keluarga merupakan suatu kesatuan ekonomis, dimana fungsi keluarga disini meliputi pencari nafkah, perencanaan, pembelajaran dan pemanfaatan.

Sebagai suatu organisasi kecil dalam masyarakat, sebuah keluarga harus digerakkan dengan kecukupan dalam aspek ekonomi.5 Ekonomi juga bisa diartikan sebagai urusan keuangan rumah tangga yang dimana istilah ekonomi dimasyarakat biasanya berhubungan dengan permasalahan kaya dan miskin. Sebagai faktor pendukung, lingkungan sosial keluarga juga merupakan point penting bagi terbangunnya proses sosial bagi anggota keluarga dalam menjalankan fungsi dan peran dalam masyarakat. 6Jadi penguatan ekonomi keluarga merupakan peningkatan urusan keuangan suatu rumah tangga demi mensejahterakan keluarga.

4Lilia Bismala, Strategi Peningkatan Daya Saing Usaha Kecil Menengah (Medan:

Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah Aqli, 2018), Cet Ke-1, hlm 15.

5 Ulfatmi, Keluarga Sakinah dalam perspektif Islam, (Jakarta: Kementrian Agama, 2012) h. 205

6Djulu Sudjana, Keluarga Muslim Dalam Masyarakat Modern, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), h. 26

(17)

Pada penelitian yang dilakukan oleh Helen Malinda dengan judul “

Analisis Strategi Pengembangan UMKM Guna Meningkatkan Pendapatan Ekonomi Keluarga Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Usaha Bakso Ikan Cahaya bahari Desa Linggar Jati Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan)7, menjelaskan bahwa salah satu faktor utama yang dilakukan dalam mengembangkan suatu bisnisnya untuk meningkatkan pendapatan keluarga adalah dengan mengutamakan faktor produksi, karena kualitas rasa produk serta menjaga kebersihan adalah salah satu strategi menarik minat para konsumen. Disisi lain bagi para konsumen harga menjadi nomor dua yang terpenting adalah kualitas barang yang dipasarkan. Kepuasan konsumen adalah tujuan utama bagi perusahaan. Berbagai trik dan strategi yang dilakukan untuk mempertahankan pelanggan, dengan menjaga kepuasan konsumen, penetapan harga yang tidak terlalu berlebihan, strategi promosi guna memberi tau orang-orang yang belum pernah sama sekali mampir kesini. Oleh sebab itu perusahaan harus mampu mengayomi karyawan karena itu sudah menjadi tanggung jawab perusahaan yang memiliki karyawan yang bekerja untuk keuntungan perusahaan. Dan yang terjadi pada perusahaan cahaya bahari adalah seluruh strategi yang diterapkan cenderung menguntungkan pihak perusahaan semata, karena setiap keuntungan perusahaan sangat berpengaruh terhadap perekonomian keluarga.

7 Helen Malinda dengan judul “Analisis Strategi Pengembangan UMKM Guna Meningkatkan Pendapatan Keluarga Menurut Perspektif Ekonomi Islam ,Studi Pada Usaha Bakso Ikan Cahaya bahari Desa Linggar Jati Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan, (Skripsi FEBI UIN Raden Intan Lampung, 2017).

(18)

Demikian pula dengan UMKM Tahu Rebani tentu saja memiliki strategi guna meningkatnya penguatan ekonomi keluarga. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Rebani selaku pemilik usaha tahu yang menjelaskan bahwa strategi yang digunakan dalam meningkatan pendapatan keluarga hampir mirip dengan penelitian milik Helen Malinda, bahwa mengutamakan faktor produksi adalah salah satu cara mempertahankan pelanggan, dengan menjaga kepuasan konsumen, menjaga kualitas produk, menjaga kebersihan, dan penetapan harga yang tidak berlebihan.

Berdasarkan survei dan wawancara awal yang peneliti lakukan di lapangan yakni di UMKM Tahu Rebani.Bahwa UMKM Tahu Rebani ini berdiri sejak tahun 2010, awalnya usaha tersebut memiliki 2 tenaga kerja, bisa dibilang tenaga kerja pada saat itu hanya keluarga terdekat saja. Meskipun tergolong sangat lama, UMKM Tahu ini termasuk UMKM yang meningkat karena setiap tahunnya bahan baku seperti kedelai selalu bertambah setiap proses produksinya dan mempunyai pelanggan yang tetap dan bertambah khususnya di Desa Aik Mual dan sekitarnya.

Akan tetapi setiap tahunnya satu per satu diantara tenaga kerja yang merupakan saudara dari Bapak Rebani mulai berhenti dan membuka pabrik usaha sendiri karena sudah merasa paham langkah-langkah atau cara pembuatan tahu selama menjadi tenaga kerja di pabrik Tahu Rebani. Sejak saat itu mulailah bermunculan pabrik-pabrik baru yang merupakan mantan tenaga kerja UMKM Tahu Rebani.Namun UMKM ini yang berdiri sejak awal tetap konsisten dalam persaingan usaha, sedangkan usaha-usaha milik saudara

(19)

tersebut tidak berjalan lama ada yang berhenti lalu pergi ke Malaysia jadi (TKI) Tenaga kerja Indonesia ada juga yang kehabisan dana karena strateginya kurang diperhatikan lalu pabriknya digadaikan ke tetangga.

Selain berkembang, UMKM ini juga layak untuk diteliti apasaja upaya yang digunakan UMKM Tahu dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga.

Berkembangnya UMKM Tahu ini bisa dilihat dari terus bertambahnya produksi bahan baku kedelai yang awalnya 25 kg perhari menjadi 100-125kg perhari, tidak hanya itu pelangganyang selalu bertambah dari tahun ke tahun.8

Seperti umumnya suatu usaha yang mengalami pasang surut, menurut Bapak Rebani kurang lebih 9 tahun usahanya tersebut mengalami naik turun sehingga mempengaruhi produksi dan pendapatan. Hal tersebut disebabkan karena bahan baku kacang kedelai mengalami harga yang tidak tetap kadang naik kadang turun, sehingga membuat penghasilan tidak stabilkadang penghasilan naik dan kadang turun.

Untuk menghindari kerugian dan terus bisa memproduksi setiap harinya, pemilik UMKM tahu ini melakukan dua cara, yang pertama menaikan harga jualnya dengan ukuran tetap tidak berubah dan yang kedua jika tidak bisa menaikan harga maka ukuran Tahu berubah lebih kecil dari sebelumnya.

Dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mencoba melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana upaya dan dampak yang dilakukan UMKM Tahu Rebani terhadap Penguatan Ekonomi Keluarga

8 Bapak Rebani, Wawancara, Aikmual, 10 Oktober 2019.

(20)

dengan judul: ”UMKM Dan Penguatan Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Usaha Tahu Rebani di Desa Aikmual).”

B. Rumusan Masalah :

1. Bagaimana Upaya yang dilakukan UMKM Tahu Rebani Dalam Penguatan Ekonomi Keluarga?

2. Bagaimana Dampak dari Upaya yang dilakukan UMKM Tahu Rebani Dalam Penguatan Ekonomi Keluarga?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian : 1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diungkapkan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui Upaya yang dilakukan UMKM Tahu Rebani Dalam Penguatan Ekonomi Keluarga.

b. Untuk mengetahui Dampak dari Upaya yang dilakukan UMKM Tahu Rebani Dalam Penguatan Ekonomi Keluarga.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat ditinjau dari dua aspek yaitu secara teoritis dan praktis.

a. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat menambahkan khazanah keilmuan dan memperoleh gambaran upaya yang dilakukan UMKM Tahu Rebani terhadap penguatan ekonomi keluarga, disamping itu juga penelitian ini diharapkan agar dapat menjadi motivasi bagi pelaku

(21)

UMKM Tahu Rebani dalam pengambilan kebijakan agar lebih mengembangkan strategi usaha yang sedang dijalankan.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi penulis, untuk memenuhi persyaratan dalam mendapatkan gelar (SE) Ekonomi Syariah di UIN Mataram.

2) Bagi pemilik dan pelaku UMKM, penelitian ini diharapkan sebagai bahan informasi pada pihak-pihak terkait dalam mengembangkan usaha.

3) Bagi pembaca, penelitian ini dapat menambah wawasan pembaca terkait dengan strategi UMKM Tahu Rebani dalam peningkatan pendapatan keluarga.

D. Ruang Lingkup dan Lokasi Penelitian

Ketika berbicara tentang ruang lingkup dan lokasi penelitian sangat erat dengan batasan-batasan penelitian dan tempat lokasi dimana peneliti bisa mendapatkan informasi yang akan dijadikan objek penelitian.

Penelitian ini difokuskan di UMKM Tahu Rebani, untuk membahas dan menjawab permasalahan tentang bagaimana upaya UMKM Tahu Rebani terhadap penguatan ekonomi keluarga dan bagaimana dampak dari upaya yang dilakukan UMKM Tahu Rebani dalam penguatan ekonomi keluarga.

Peneliti juga akan mencoba memaparkan UMKM dan penguatan ekonomi keluarga dengan cara turun ke lokasi penelitian untuk memperoleh data sekunder maupun data primer guna kelengkapan dalam penyusunan skripsi ini.

(22)

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka merupakan penelusuran terhadap studi-studi atau karya- karya terdahulu yang terkait, sebagai pedoman penelitian lebih lanjut untuk menghindari dupliksi, plagiasi, repetisi serta menjamin keaslian dan keabsahan penelitian yang dilakukan.

Berdasarkan hal tersebut dalam usaha penelusuran yang dilakukan, peneliti akan mencoba mengangkat/menyimpulkan beberapa dari peneliti terdahulu yang mempunyai kaitan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan dan peneliti akan mencoba menelaah penelitian terdahulu. Penelitian- penelitian tersebut antara lain :

1. Skripsi yang ditulis oleh Elza Maulida dengan judul “Potensi dan Kontribusi UMKM Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam (studi kasus usaha tahu jalan damai RT 03 LK II Kelurahan Kedamaian Kecamatan Kedamaian)”.9 Dalam skripsi ini menjelaskan bahwa keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional merupakan indikator tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai sektor kegiatan ekonomi salah satunya adalah industri rumah tangga dan industri kecil tahu.UMKM Tahu di Kecamatan Kedamaian dikenal sebagai tambahan sumber pendapatan keluarga. Akan tetapi permasalahan pokok yang saat ini menghambat perkembangan industri kecil adalah pengaruh modal kerja,

9Elza Maulida, „Potensi dan Kontribusi UMKM Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam”, (Skripsi FEBI UIN Raden Lintang Lampung, 2018).

(23)

tenaga kerja dan pemasaran untuk menyalurkan tahu dari produsen ke konsumen.

Dalam penelitian diatas, sama-sama membahas tentang UMKM perbedaannya adalah pada peneliti sebelumnya lebih menekankan kepada potensi dan kontribusi UMKM terhadap kesejahteraan masyarakat sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan lebih menekankan pada strategi UMKM dan penguatan ekonomi keluarga.

2. Skripsi yang ditulis oleh Qorry Prastiwi dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Pada UMKM Pabrik Roti Alfaris Bakery Medan”.10 Dalam skripsi ini menjelaskan bahwa UMKM pabrik roti Alfaris Bakery Medan ini masih termasuk dalam golongan rendah belum dapat bersaing, belum optimalnya promosi yang dilakukan terhadap produk yang dimiliki. Tetapi dilihat dari segi penjualan yang dilakukan mengalami peningkatan disetiap penjualannya.

Semakin banyak usaha yang menggeluti dibidang sejenis mengakibatkan ketatnya persaingan membuat perusahaan dituntut untuk mencari hal-hal yang tepat agar mampu bertahan menghadapi persaingan.

Jika dilihat dari peneliti sebelumnya, penelitian ini mempunyai kesamaan, yaitu sama-sama melakukan penelitian tentang UMKM.

Sedangkan perbedaanya adalah peneliti sebelumnya menggunakan analisis SWOT, sedangkan penelitian yang sedang peneliti lakukan tidak menggunakan analisis SWOT.

10Qorry Prastiwi, “Analisis Strategi Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Pada UMKM Pabrik Roti Alfaris Bakery Medan”, (Skripsi FEBI Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara, 2019).

(24)

3. Skripsi yang ditulis oleh Siti Rohani yang berjudul “Analisis Potensi UMKM Tahu dan Tempe Terhadap Peningkatan Pendapatan Keluarga Menurut Perspektif Ekonomi Islam (studi kasus di UMKM tahu dan tempe Bapak Marzuki di Desa Pekalongan)”.11 Dalam penelitian ini potensi UMKM tahu dan tempe Bapak Marzuki merupakan salah satu sektor yang harus terus menerus dikembangkan, oleh karena itu perlu adanya analisis usaha terhadap produksi tahu dan tempe agar pemerintah dapat melihat manajemen produksi dan pendapatan usaha tahu dan tempe sehingga UMKM tahu dan tempe Bapak Marzuki layak dikembangkan.

Adapun persamaan yang mendasar pada penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama membahas tentang UMKM, sedangkan perbedaannya terletak dalam bidang kajian. Yang dimana peneliti sebelumnya mengambil kajian tentang Analisis Potensi UMKM Tahu dan Tempe Terhadap Peningkatan Pendapatan Keluarga Menurut Perspektif Ekonomi Islam (studi kasus di UMKM tahu dan tempe milik Bapak Marzuki di Desa Pekalongan), yang hanya memfokuskan tentang bagaimana potensi UMKM Tahu dan Tempe milik Bapak Marzuki, sedangkan penelitian yang sedang peneliti lakukan sekarang ini mengambil kajian tentang UMKM dan penguatan ekonomi keluarga (studi pada UMKM Tahu Rebani), yang dimana penelitian ini berusaha membahas lebih dalam tentang UMKM dan penguatan ekonomi Keluarga.

11Siti Rohani, “Analisis Potensi UMKM Tahu dan Tempe Terhadap Peningkatan Pendapatan Keluarga Menurut Perspektif Ekonomi Islam”(Skripsi FEBI UIN Raden Lintang Lampung, 2018).

(25)

F. Kerangka Teori

1. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) a. Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah

Dalam konteks Indonesia, kriteria usaha penting dibedakan untuk penentuan kebijakan terkait. Skala usaha dibedakan menjadi usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar.

Penyebutan UMKM adalah untuk ketiga skala usaha selain usaha besar, yakni usaha menengah, usaha kecil dan usaha mikro. Sedangkan penyebutan UKM dalam disertasi untuk selanjutnya adalah untuk usaha kecil dan mikro saja. Dalam kehidupan ekonomi sehari-hari, usaha mikro dan usaha kecil mudah dikenali dan mudah dibedakan dari usaha besar.12

UMKM merupakan potensi bisnis yang sangat digalakkan oleh pemerintah karena semakin banyak masyarakat berwirausaha maka semakin baik kokohnya perekonomian suatu daerah karena sumber daya lokal, pekerja lokal dan pembiayaan lokal dapat terserap dan bermanfaat secara optimal.13

Awalil Rizky menyatakan bahwa usaha mikro adalah usaha informal yang memiliki aset, modal, omzet yang amat kecil. Ciri lainnya adalah jenis komoditi usahanya sering berganti, tempat usaha kurang tepat, tidak dapat dilayani oleh perbankan dan umumnya tidak memiliki legalitas usaha. Sedangkan definisi usaha mikro menurut SK

12 Euis Amalia, Keadilan Distribusi Dalam Ekonomi Islam “Penguatan Peran LKM dan UMKM di Indonesia” (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2009),h.41.

13 Tohar, Membuka Usaha Kecil.Cet 1, (Yogyakarta: Kansius, 2000), h. 45.

(26)

Menteri Keuangan No. 40/KMK.06/2003 adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan WNI dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 per tahun serta dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak Rp. 50.000.000,00.14

Mohammad Jafar Hafsahmenyatakan bahwa usaha kecil merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1 miliar. Sedangkan definisi usaha kecil berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 adalah segala kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang.15

Sedangkan usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik secara langsung maupun tidak langsung. Usaha menengah yang dijelasakan dalam INPRES No.10 tahun 1999 adalah unit kegiatan yang memiliki

14 Awalil Rizky, “Strategi Jitu Investasi di UMK: Optimalisasi Kontribusi UMK dalam Makroekonomi Indonesia”, Makalah Launching dan Seminar BMT Permodalan(Graha Niaga, 23 Januari 2008, Jakarta, h. 50.

15Mohammad Jafar Hafsah, Kemitraan Usaha Konsepsi dan Strategi, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2000), h. 10

(27)

kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200 juta sampai maksimal Rp. 10 miliar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha).16

Jadi berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional.

b. Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM menurut perspektif ekonomi Islam menurut Yusuf Qardawi, tujuan diwajibkannya bekerja atau membuat usaha demi kelangsungan hidup didunia adalah untuk mencukupi kebutuhan hidup berdasarkan tuntutan syari’at, seorang muslim diminta bekerja untuk mencukupi

beberapa tujuan yaitu memenuhi kebutuhan pribadi dengan harta halal, mencegahnya dari kehinaan meminta-minta, dan menjaga tangannya agar tangannya tetap berada diatas dan juga bekerja diwajibkan demi terwujudnya keluarga sejahtera, islam menyari’atkan manusia untuk

bekerja baik bagi laki-laki maupun perempuan sesuai dengan profesi masing-masing.

16 Ibid, h. 46

(28)

Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut UU No 20 Tahun 2008 digolongkan berdasarkan jumlah aset dan omset yang dimiliki oleh sebuah usahayakni :

1) Usaha Mikro

Usaha mikro diartikan sebagai usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria usaha mikro.

Usaha yang termasuk kriteria usaha mikro adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih mencapai Rp 50.000.000,- dan tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha. Hasil penjualan usaha mikro setiap tahunnya paling banyak Rp 300.000.000,- 2) Usaha Kecil

Usaha kecil merupakan suatu usaha ekonomi produktif yang independen atau berdiri sendiri baik yang dimiliki perorangan atau kelompok dan bukan sebagai badan usaha cabang dari perusahaan utama.Dikuasai dan dimiliki serta menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah.

Usaha yang masuk kriteria usaha kecil adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih Rp 50.000.000,- dengan maksimal yang dibutuhkannya mencapai Rp 500.000.000,-. Hasil penjualan bisnis setiap tahunnya antara Rp 300.000.000,- sampai paling banyak Rp 2,5.000.000.000,-.

(29)

3) Usaha Menengah

Pengertian usaha menengah adalah usaha dalam ekonomi produktif dan bukan merupakan cabang atau anak usaha dari perusahaan pusat serta menjadi bagian secara langsung maupun tak langsung terhadap usaha kecil atau usaha besar dengan total kekayan bersihnya sesuai yang sudah diatur dengan peraturan perundang-undangan.

Usaha menengah sering dikategorikan sebagai bisnis besar dengan kriteria kekayaan bersih yang dimiliki pemilik usaha mencapai lebih dari Rp500.000.000,- hingga Rp10.000.000.000,- dan tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha. Hasil penjualan tahunannya mencapai Rp2,5 .000.000,- milyar sampai Rp50.000.000.000,-.17

Selanjutnya Kriteria Usaha Kecil berdasarkan Perkembangan terbagi menjadi empat yaitu:

1) Livelihood Activities, yaitu UMKM yang dimanfaatkan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Misalnya adalah pedagang kaki lima.

2) Micro Enterprise, yaitu UKM yang punya sifat pengrajin namun belum punya sifat kewirausahaan.

17https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-umkm.html, yang diakses tanggal 1 November 2019, pukul 20.45

(30)

3) Small Dynamic Enterprise, yaitu UKM yang telah memiliki jiwa entrepreneurship dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor

4) Fast Moving Enterprise, yaitu UKM yang punya jiwa kewirausahaan dan akan bertransformasi menjadi sebuah Usaha Besar (UB).18

2. Penguatan Ekonomi Keluarga

a. Pengertian Penguatan Ekonomi Keluaraga

Secara Bahasa penguatan memiliki arti yaitu perbuatan yang menguati atau menguatkan. 19 Penguatan merupakan upaya menumbuhkan peran kemandirian sehingga masyarakat baik tingkat individu, kelompok, keluarga, maupun komunitas memiliki tingkat kesejahteraan yang jauh lebih baik dari sebelumnya, memiliki akses pada sumber daya, memiliki kesadaran kritis, mampu melakukan pengorganisasian dan kontrol sosial dari segala aktivitas pembangunan yang dilakungan dilingkungan.20

Ekonomi secara umum dapat diartikan sebagai hal yang mempelajari perilaku manusia dalam menggunakan sumberdaya yang langka untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan manusia.Dimana ruang lingkup ekonomi meliputi satu bidang perilaku

18Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Informasi Terdepan Tentang Usaha Kecil Menengah, (On-line), tersedia di https://infoukm.wordpress.com/ . yang diakses tanggal 1 November 2019, pukul 21.27

19https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/penguatan. (Diakses pada tanggal 19 Februari 2020, pukul 15.31 )

20 Ferdian Tonny Nasdian, Pengembangan Masyarakat, (Jakarta:Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014), h. 95-96

(31)

manusia yang terkait dengan konsumsi, produksi, dan distribusi.21Ekonomi juga bisa diartikan sebagai urusan keuangan rumah tangga yang dimana istilah ekonomi dimasyarakat biasanya berhubungan dengan permasalahan kaya dan miskin.

Keluarga merupakan suatu kesatuan ekonomis, dimana fungsi keluarga disini meliputi pencari nafkah, perencanaan, pembelajaran dan pemanfaatan.22Jadi berdasarkan pengertian diatas penguatan ekonomi keluarga merupakan peningkatkan urusan keuangan suatu rumah tangga demi mensejahterakan keluarga.

b. Pendapatan

Pendapatan adalahtotal penerimaan (uang) seseorang atau suatu rumah tangga selama periode tertentu. 23 Pendapatan juga dapat diartikan kenaikan kotor dalam aset atau penurunan dalam liabilitas atau gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan yang berakibat dari investasi yang halal, pendapatan dari kekayaan seperti sewa, bunga atau deviden serta pembayaran transfer atau penerimaan dari pemerintah seperti tunjangan sosial atau asuransi pengangguran.24

21 Pusat pengkajian dan pengembangan Ekonomi Islam (P3EI): Ekonomi Islam, (Jakarta:

PT. Radja Grafindo Persada, 2008),h. 14

22 Ulfatmi, Keluarga Sakinah dalam Perspektif Islam, (Jakarta: Kementrian Agama, 2012),h. 205

23 Prathama Rahardja & Mandala Manurung, Teori Ekonomi Mikro, (Jakarta: LP,FE-UI, 2010), h. 293

24Syafi’i Antonio, Bank Syari‟ah dari Teori ke Praktik (Jakarta, Gema Insani Press, 2001).h, 204.

(32)

Jadi berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan merupakan hasil yang berupa uang atau hal materi lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa manusia.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Pendapatan 1) Pendapatan Gaji atau Upah

Pendapatan ini merupakan ganjaran dari pendapatan tenaga kerja yang bekerja dalam perekonomian.

2) Pendapatan dari Aset Produktif

Aset produktif merupakan aset yang memberikan pemasukan atas balas jasa penggunaannya.

3) Pendapatan dari Pemerintah (transfer payment)

Pendapatan dari pemerintah atau penerimaan transfer (transfer payment) merupakan pendapatan yang diterima bukan sebagai balas jasa atau input yang diberikan. Negara-negara yang telah maju, penerimaan transfer diberikan, dalam bentuk tunjangan penghasilan bagi para penganggur, jaminan sosial bagi orang-orang miskin dan berpendapatan rendah.25

d. Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga adalah jumlah penghasilan nyata dari seluruh anggota rumah tangga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun perseorangan dalam rumah tangga.26

25 Ibid , h. 294

26Asri Wahyu Asuti, “Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Di Desa Bejen Kabupaten Temanggung”, (Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, 2013), h, 26.

(33)

1) Metode Perhitungan Pendapatan a) Pendekatan hasil produksi

Besarnya pendapatan data dihitung dengan mengumpulkan data tentang hasil akhir barang dan jasa untuk satu unit produksi yang menghasilkan barang dan jasa.

b) Pendekatan Pendapatan

Pendapatan dapat dihitung dengan mengumpulkan data tentang pendapatan yang diperoleh oleh suatu rumah tangga keluarga.

c) Pendekatan Pengeluaran

Menghitung besarnya pendapatan dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan suatu unit ekonomi.

2) Tingkat Pendapatan Keluarga

Tingkat pendapatan keluarga merupakan pendapatan atau penghasilan keluarga yang tersusun mulai dari rendah, sedang, hingga tinggi, karena tingkat pendapatan setiap keluarga berbeda- beda.27 Pendapatan rumah tangga yang satu berbeda dengan pendapatan rumah tangga yang lain, sesuai dengan kegiatan perekonomian kepala rumah tangga, akan tetapi pendapatan setiap rumah tangga tidak akan terlepas dari hal-hal berikut ini:

27 Sugeng Haryanto,“Peran Aktif Wanita Dalam Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga Miskin: Studi Kasus Pada Wanita Pemecahan Batu Di Puncang Anak Kecamtan Tugu Trenggalek” Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol.9, No. 2, Desember 2008, h.219.

(34)

a) Pendapatan pokok

Pendapatan pokok dapat berbentuk penetapan atau smester atau semi smester bergantung pada mata pencaharian pokok kepala rumah tangga jika kepala rumah tangga itu seorang pegawai atau karyawan, pendapatan pokok berupa upah atau gaji yang diterima setiap bulan.

b) Pendapatan tambahan

Pendapatan tambahan adalah pendapatan rumah tangga yang dihasilkan anggota rumah tangga yang bersifat tambahan, seperti bonus atau pemberian dana bantuan, mungkin pendapatan seperti ini sulit diperkirakan.

c) Pendapatan lain-lain

Pendapatan lain-lain berupa bantuan atau hibah dari orang lain atau hasil perputaran harta, bantuan sang istri kepada suaminya dalam masalah keuangan rumah tangga dianggap sebagai pendapatan lain-lain karena hal ini dapat membantu pembelanjaan rumah tangga28.

Jika pendapatan ekonomi keluarga mengalami peningkatan, maka secara tidak langsung kesejahteraan dalam sebuah keluarga akan tercapai.

28 Ibid, h. 221

(35)

e. Perencanaan dan Pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga

Perencanaan dan pengelolaan ekonomi rumah tangga merupakan upaya mempertahankan keberlajutan hidup keluarga.

Seseorang akan sadar bahwa mereka harus bertanggung jawab atas hidupnya, baik yang sudah dirasakan maupun yang timbul kemudian hari. Perencanaan dan pengelolaan ekonomi rumah tangga yang berhasil, dapat membantu seseorang mengatur hidupnya dan keluarganya agar kesejahteraan dalam berumah tangga di dapatkan.

Unsur-unsur perencanaan dan pengelolaan ekonomi rumah tangga yaitu:

1. Pendapatan keluarga

Perencanaan dan prediksi pendapatan keluarga ini disusun oleh seluruh anggota keluarga setiap akhir bulan untuk merencanakan pendapatan keluarga bulan berikutnya.

2. Rencana pengeluaran

Pengeluaran keuangan yang terjadi dalam sebuah dalam sebuah keluarga sebagian besar adalah untuk memenuhi keinginan bukan di dasarkan atas kebutuhan.

3. Catatan realisasi pendapatan dan pengeluaran

Pencatatan dimaksudkan untuk memperoleh data sebagai bahan dalam melakukan evaluasi, apakah rencana yang disusun dapat dilaksanakan.

(36)

4. Menanamkan kebiasaan tabungan

Menanamkan kebiasaan menabung merupakan upaya strategis untuk menghindari kemiskinan. Menabung dapat dilihat dari 2 sisi yaitu menyisihkan bagian dari pendapatan dan penghematan dari setiap rupian pengeluaran.

5. Musyawarah keluarga (suami, isteri dan anak-anak)

Sangat jarang keluarga memiliki tradisi musyawarah, apalagi yang digunakan untuk tujuan ekonomi. Musyawarah keluarga tidak hanya dilakukan oleh suami istri, tetapi juga kepada anak-anak yang telah mengerti.29

G. Metode Penelitian

Metode adalah suatu cara yang dilakukan dalam proses penelitian.

Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip- prinsip dengan sabar.30 Metode Penelitian merupakan elemen penting untuk menjaga rebilitas dan validitas hasil penelitian.31 Adapun metode yang peneliti gunakan dalam penulisan ini adalah;

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan yang bersifat deskriptif kualitatif. Deskriptif adalah sebagai prosudur

29 http://komunitas.info.com/2010/12/pengelolaan-ekonomi-rrumah-tangga.html?m=1 (diakses pada tanggal 15 agustus 2020)

30Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Cet, X, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), h.24

31Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2015), h.76.

(37)

pemecahan masalah yang dimiliki dengan menggambarkan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain- lain).32Yang dimana kualitatif menurut pendapat Bogan dan Taylor sebagaimana dikutip oleh Lexy. J. Moleong mendefinisikan bahwa metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data- data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati.

Jadi penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif adalah penelitian yang memiliki sifat atau karakteristik bahwa data yang diperoleh dinyatakan dalam keadaan yang sewajarnya sebagai mana adanya.

Pendekatan ini digunakan karena peneliti beranggapan bahwa ada kesesuaian antara permasalahan yang dibahas dan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti ini. Dimana dalam penelitian ini peneliti akan membahas dan menggambarkan tentang upaya yang dilakukan UMKM Tahu Rebani Terhadap Penguatan Ekonomi Keluarga.

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti di lapangan untuk mengamati secara langsung dengan cermat mengenai obyek yang akan diteliti, hal ini perlu dilakukan agar mempermudah peneliti dalam memperoleh informasi/data. Di sini peneliti hadir langsung di UMKM Tahu Rebani guna mendapatkan informasi, pengumpulan data/informasi yang peneliti lakukan dengan cara wawancara agar mendapat informasi yang lebih akurat.

32H. Mundar Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Perss, 2005), h. 63.

(38)

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini adalah di UMKM Tahu milik Bapak Rebani di Desa Aikmual. Di sana peneliti melakukan penelitian untuk mendapatkan informasi dari pemilik UMKM dengan melakukan wawancara langsung serta observasi untuk mendapatkan data tertulis seperti dokumentasi dan data-data lain yang mendukung penelitian ini.

4. Sumber Data dan Jenis Data

Sumber data adalah subyek dari mana diperoleh apabila peneliti menggunakan wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut juga dengan informan, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti baik pertanyaan tertulis atu lisan. Sumber data dapat digolongkan menjadi dua yaitu:

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan seperti data hasil dari wawancara.33Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada pemilik UMKM tahu yaitu Bapak Rebani.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah teknik pengumpulan data berupa riset yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca buku- buku, jurnal dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan judul

33 Husein Umar, Metodologi Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran, (Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada, 1997), h.43.

(39)

skripsi yang dimaksud.34Dalam hal ini data sekunder dapat berupa tulisan atau buku dari beberapa referensi kepustakaan dan berbagai data instansi yang berkaitan dengan masalah usaha kecil yang relevan dengan peneliti ini, jadi data sekunder yang diperoleh dari dokumen- dokumen yang diperoleh dari UMKM Tahu di Desa Aikmual.

Adapun jenis data yang peneliti gunakan disini adalah jenis data kualitatif karena data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kata-kata untuk menggambarkan fakta yang diamati. Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka.35 Peneliti akan menjelaskan bagaimana upaya yang dilakukan UMKM Tahu Rebani terhadap penguatan ekonomi keluarga dan bagaimana dampak dari upaya yang dilakukan UMKM Tahu Rebani Dalam Penguatan Ekonomi Keluarga.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data merupakan suatu prosedur yang sistematika dengan memperhatikan prosedur yang telah ditentukan.Hal ini dimaksudkan menghindari data yang tidak terpakai karena jauhnya informasi diperoleh dengan keperluan, data selalu ada hubungannya antara metode pengumpulan data dengan masalah yang dipecahkan.36

34 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: Mandar Maju, 2012), h.185.

35 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Yogyakarta: Rakesarasin, 1996), h.24..

36 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Cet VI, h.38.

(40)

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan beberapa metode dalam mengumpulkan data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifikasi bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara.37 Observasi merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja mata serta dibantu oleh panca indra yang lain.38

Observasi yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan, dimana peneliti hanya berperan sebagai pengamat tidak terlibat dalam kegiatan yang sedang diobservasikan. Observasi dilakukan dengan mencatat fenomena atau kejadian yang terkait dengan upaya yang dilakukan UMKM Tahu Rebani terhadap penguatan ekonomi keluarga dan dampak dari upaya yang dilakukan dalam penguatan ekonomi keluarga.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua belah pihak. Dalam penelitian kualitatif pada umumnya wawancara dilkukan secara mendalam (in-

37 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung, Alfabeta, 2011), h.80

38 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta, Kencana Prenda Media Group, 2007), h.

(41)

depth, intensif interview).39Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pemilik UMKM Tahu yaitu Bapak Rebani.

Teknik wawancara yang dipakai yaitu tidak berencana atau tidak ada perjanjian sebelumnya. Wawancara dilakukan kepada pemilik UMKM tahu Rebani. Dalam wawancara peneliti akan bertanya seputaran tentang bagaimana upaya yang dilakukan UMKM Tahu Rebani dalam penguatan ekonomi keluarga dan bagaimana dampak dari upaya yang dilakukan dalam penguatan ekonomi keluarga, dalam wawancara tidak berarti bahwa peneliti tidak mempersiapkan pertanyaan yang akan diajukan tetapi peneliti tidak terlampui terikat pada aturan-aturan yang ketat. Dalam metode ini wawancara diajukan kepada pemilik UMKM Tahu Rebani yaitu Bapak Rebani selaku pemilik usaha tersebut.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah penyelidikan terhadap benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. 40 Dalam hal ini penulis mengumpulkan data-data dengan arsip, buku dan lain sebagainya guna mencatat gambaran umum lokasi penelitian. Mengetahui sejarah berdirinya UMKM, berapa jumlah karyawan pertama kali didirikan dan mengetahui hasil pendapatan per triwulan dihitung mulai 3 tahun terakhir yakni 2017-2019.

39Hamidi.Metode Penelitian Kualitatif. (Malang:UMM Perss, 2010), cet ke-2,h.56.

40 Suharsmi Arikonto, Prosudur Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka ipta, 1993),h.

131.

(42)

6. Teknik Analisis Data

Dalam buku Sugiyono, menurut Bogdan bahwa analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lainnya dengan cara mengorganisasikan data kedalam katagori, menjabarkan kedalam unit- unit, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.41

Setelah penulis memperoleh data-data dan informasi yang diperlukan dari lapangan langsung yaitu UMKM Tahu Bapak Rebani, maka peneliti mengolahnya secara sistematis sesuai dengan sasaran permasalahan yang ada dan menganalisis data tersebut.Analisis secara deskriptif kualitatif berupa kata-kata, tulisan atau lisan dari orang-orang yang berprilaku yang dapat dimengerti. Analisis deskriptif ini dipergunakan dengan menguraikan dan merinci kalimat-kalimat yang ada dengan menggunakan pendekatan berfikir deduktif.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Teknik keabsahan data dengan menggunakan triangulasi yaitu untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Sebagai gambaran atas data yang telah dikumpulkan dari sumber yang berbeda sebagai cara perbandingan data yang didapat dari observasi dan wawancara. Penelitian melakukan wawancara dari

41 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: CV Alfabeta, Agustus 2010), h . 89

(43)

informan yang satu ke yang lain, dan melakukan wawancara terhadap hasil observasi. 42 Dalam hal ini peneliti menggunakan pengecekan keabsahan data seperti:

a. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur dalam suatu yang sangat relevan dengan isu yang sedang dicari.43

b. Triangulasi

Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Adapun langkah-langkah triangulasi44 yaitu:

1) Membandingkan data hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan data hasil wawancara yang telah didapatkan.

2) Membandingkan data hasil observasi dengan wawancara dan dengan dokumen lain yang berkaitan dengan UMKM Tahu.

c. Kecukupan Referensi

Dalam penelitian ini, referensi yang dipakai oleh peneliti yaitu buku-buku yang berkaitan dengan penelitian, dokumentasi, data yang tersimpan dan lain sebagainya.Bahan refrensi ini sebagai alat untuk

42 Ibid. h 83

43 Sarwono, Jonathan. Metodologi Penelitian Kuantitatif & kualitatif, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2006), h. 56.

44Ibid, h, 397.

(44)

menampung dan menyesuaikan dengan kritis untuk keperluan evaluasi penelitian.

H. Sistematika Pembahasan

Pada laporan hasil penelitian ini mengacu kepada pedoman penulisan skripsi UIN Mataram. Adapun sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian, sistematika pembahasan, dan daftar pustaka.

BAB II : PAPARAN DAN TEMUAN DATA

Dalam bab ini mengkaji tentang gambaran umum lokasi penelitian yaitu gambaran umum Desa Aik Mual Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah yang terdiri dari sejarah geografis dan demografis, agama, pendidikan dan sosial budaya masyarakat.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini peneliti membahas tentang bagaimana upaya yang dilakukan UMKM tahu Rebani Terhadap penguatan ekonomi keluaraga dan bagaimana hasil penguatan ekonomi keluarga yang dilakukan UMKM tahu Rebani.

(45)

BAB IV : PENUTUP

Dalam bab ini peneliti membahas kesimpulan dan saran dari hasil peneliti yang didapatkan dan menulis saran-saran yang brsifat membangun baik untuk UMKM Tahu, konsumen maupun para peneliti lainnya agar lebih mengembangkan hasil penelitiannya.

(46)

BAB II

UMKM DAN PENGUATAN EKONOMI KELUARGA PADA USAHA TAHU REBANI DI DESA AIKMUAL

A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah berdirinya UMKM Tahu Rebani

Tahu Rebani berasal dari nama Bapak Rebani, pemiliki usaha tahu.

Sejak didirikan 10 tahun yang lalu, bisa dikatakan usaha tahu Rebani ini termasuk sukses, dan berjalan dengan baik. Tepatnya tahun 2010, Rebani bersama Asnawati istrinya mengawali usaha produksi tahu dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya. Tanpa karyawan, hanya mereka berdua saja yang memenuhi kebutuhan produksi tahu, mulai dari penyiapan bahan produksi, proses produksi, sampai pemasaran. Usaha tahu Rebani ini betul-betul diawali dari sebuah perjuangan unit rumah tangga, suami-istri yang menginginkan perubahan, kemajuan, perbaikan kualitas hidup dengan memaksimalkan sumber daya yang ada dalam unit rumah tangga. Setelah usahanya berjalan 2 tahun, Bapak Rebani mempunyai 2 karyawan dimana karyawan tersebut adalah keluarganya saja,dan pada tanggal 10 bulan Oktober 2019 UMKM tahu Rebani ini sudah mempunyai 6 karyawan.

2. Awal Usaha Tahu Rebani

Dalam menjalankan usaha tahu, pasti membutuhkan modal yang besar untuk mebeli alat-alat dan bahan untuk memproduksi tahu, yaitu modal

33

(47)

untuk membeli mesin penggiling kedelai, tempat untuk merebus kedelai dan alat-alat yang lainnya dan juga untuk membeli bahan-bahan pembuatan tahu seperti kedelai, ragi, garam dan yang lainnya. Oleh sebab itu Bapak Rebani harus mempunyai modal untuk membeli alat-alat dan bahan tersebut.

Untuk mensiasati hal tersebut, Bapak Rebani mengambil langkah dan bertekat meminjam uang ke bank untuk modal membangun usaha tahu tersebut, dengan keyakinan dan tekat yang kuat berkenginan untuk menguatkan perekoniman keluarganya, seperti yang beliau katakan saat diwawancarai oleh penulis :

”Untuk modal awal dalam membangun usaha ini saya menggunakan hasil kerja keras waktu jadi TKI dulu, karena keinginan saya yakin dengan usaha saya ini akan berhasil dan bisa memenuhi kebutuhan perekeonomian keluarga saya”.

Bapak Rebani mulai memproduksi tahu berdua dengan istrinya dengan bermodalkan pengalaman dan ilmu seadanya dan masih banyak kekurangan, beliau membangun usaha tahu ini dengan keyakinan yang kuat dan semangat untuk meningkatkan perekonomian keluarganya, hasil produksi tahu awal-awal masih sedikit dan memperkenalkan sekaligus memasarkannya ke warga sekitar rumahnya dan pasar yang dekat dengan rumahnya.

Hasil produksi tahunya di awal tidak banyak dan juga yang membeli masih sedikit, dan terkadang tidak semua habis terbeli sehingga membuat tahu rusak. Komentar dan saran dari keluarga dan tetangga terdekat dan pembeli-pembelinya terhadap tahu Bapak Rebani menjadi bahan

(48)

pembelajaran Bapak Rebani dalam menjaga kualitas dan rasa dari tahu yang diproduksinya membuat Bapak Rebani belajar banyak tentang membuat tahu yang baik dan benar.

Dari saran dan masukan-masukan dari pembeli dan keluarga terdekat membuat Bapak Rebani semakin giat dalam memproduksi tahu dengan memperhatikan kualitas dan rasa yang dihasilkan dan menjadikannya bahan evaluasi dan belajar sehingga menjadikan tahu hasil produksi Bapak Rebani mulai disukai.

3. Persaingan Bisnis dan Merebut Pasar

Pada tahun 2010 ketika Bapak Rebani mulai merintis usaha tahu, diawal hanya Bapak Rebani yang memproduksi tahu di Desa Aikmual dan tidak ada persaingan pada saat itu dan persaingan dalam memproduksi tahu tidak ketat, sehingga pasar di Desa Aikmual masih dikuasai oleh tahu milik Bapak Rebani, dan persaingan penjualan tahu hanya dari luar desa Aikmual saja.

Berbeda dengan empat sampai lima tahun terakhir ini sudah hampir lima keluarga yang memproduksi tahu di Desa Aikmual sehingga persaingan dalam memproduksi tahu semakin meningkat dan menyebabkan pemasaran tahu banyak bersaing, akan tetapi usaha tahu milik Bapak Rebani tetap menjadi pilihan utama pembeli dikarenakan kualitas dan rasa yang dihasilkan masih menjadi pilihan banyak konsumen.

Walaupun yang memproduksi tahu di Desa Aikmual tidak hanya Bapak Rebani saja, tetapi kualitas dan rasa tahu milik Bapak Rebani masih

(49)

menjadi pilihan dikarenakan Bapak Rebani memiliki banyak pengalaman dalam hal memproduksi tahu dengan kualitas yang baik, sehingga Bapak Rebani memiliki pelanggan yang tetap dan juga tahu Bapak Rebani lebih terkenal.

Dalam hal pemasaran juga tahu Bapak Rebani sudah memiliki cangkupan yang cukup luas, tidak hanya dipasarkan di Desa Aikmual saja tetapi sudah sampai ke pasar-pasar tradisional di luar dari Desa Aikmual dan juga banyak penjual sayur-sayuran mengampas tahu di Bapak Rebani untuk dijual kembali ke pelosok-pelosok desa dan juga perkampungan.

4. Kondisi Usaha Tahu Rebani Saat Ini

Usaha tahu Bapak Rebani kurang lebih sudah 10 tahun melakukan produksi sehingga sudah banyak melewati lika liku dan pengalaman baik dan buruk sehingga sampai pada saat ini, banyak yang didapatkan dari usaha tahu tersebut terutama tujuan utamanya yaitu meningkatkan perekonomian keluarganya dan memenuhi segala kebutuhan rumah tangga demi mensejahterakan keluarga.

Saat ini usaha tahu Bapak Rebani masih memproduksi tahu setiap harinya, dan tahu yang diproduksi selalu meningkat sehingga hasil dari pendapatannya juga selalu meningkat setiap tahunnya, Bapak Rebani saat ini memiliki karyawan yang membantu dalam proses produksinya sehingga membuatnya lebih mudah untuk memproduksi tahu walaupun dalam jumlah yang banyak.

(50)

Usaha tahu Bapak Rebani saat ini terbilang cukup sukses dikarenakan jumlah produksi dan hasil nya selalu meningkat setiap tahunnya, dengan memproduksi tahu yang banyak dan juga memasarkannya ke berbagai wilayah di pasar-pasar tradisional dan juga banyak pengampas yang mengambil tahu untuk dijual kembali.

Dari hasil usaha tahu Bapak Rebani saat ini mampu meningkatkan dan memperkuat perekonomian keluarganya, sehingga mampu membeli kebutuhan-kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder dan juga bisa membeli kendaraan roda empat untuk digunakan memasarkan tahunya ke pasar.

Kondisi usaha tahu rebani terkini juga dilihat dari potensi suatu usaha itu sendiri, dalam hal ini adalah dilihat dari potensi usaha yang meliputi kemampuan produksinya dalam mempertahankan kualitas produk dan dilihat dari peningkatan pendapatan yang dihasilkan, serapan tenaga kerja serta jangkauan pemasarannya. Adapun data pendapatan usaha UMKM Tahu Rebani di Desa Aikmual dalam 3 (tiga) tahun terakhir adalah sebagai berikut:45

Data pendapatan UMKM Tahu Rebani di Desa Aikmual 3 (tiga) tahun terakhir

Bulan

Tahun

2017 2018 2019

Januari Rp 7.290.000 Rp 12.240.000 Rp 12.940.000 Februari Rp 8.150.000 Rp 10.340.000 Rp 11.130.000 Maret Rp 7.450.000 Rp 10.250.000 Rp 11.924.000 April Rp 8.345.000 Rp 8.524.000 Rp 9.425.000 Mei Rp 9.345.000 Rp 10.234.000 Rp 11.546.000

45Bapak Rebani, wawancara selaku pemilik UMKM tahu Rebani di Desa Aikmual, 20 April 2020.

Gambar

Tabel 2.4.  Data  Pendapatan  UMKM  Tahu  Rebani  3  Tahun  Terakhir  (2017-2019)  ....................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Based on observations on the learning process that uses Novick's learning model or conventional learning models, there are still students who have a Somatic, Auditory, Visualization, or