LAMPIRAN
Lampiran 01. Lembar Validasi Ahli Isi dan Konstruksi
INSTRUMEN VALIDASI ISI DAN KONSTRUKSI
UNIT KEGIATAN BELAJAR BERBASIS PERCOBAAN PEMBUKTIAN PADA MATERI HUKUM DASAR KIMIA
Sasaran Produk : Siswa Kelas X / Semester Genap Submateri : Hukum Dasar Kimia
Peneliti : Ni Ketut Devi Puspasari
Tanggal :
A. TUJUAN
Penggunaan instrumen ini bertujuan untuk mengukur kelayakan isi dan konstruksi dari bahan ajar berupa UKB berbasis percobaan pembuktian pada materi hukum dasar kimia yang telah dikembangkan.
B. PETUNJUK
1. Dimohonkan kepada Bapak/Ibu membaca terlebih dahulu bahan ajar berbasis percobaan pembuktian pada materi hukum dasar kimia yang telah dikembangkan dengan seksama.
2. Instrumen penilaian ini terdiri dari penilaian secara kuantitatif dan kualitatif. Penilaian secara kuantitatif dilakukan dengan memberikan skor penilaian dengan predikat: 1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = baik, dan 4 = sangat baik. Penilaian secara kualitatif berupa saran dan masukan.
3. Bapak/Ibu dimohon memberikan penilaian secara kuantitatif pada butir-butir produk pendidikan dengan cara melingkari angka pada kolom skor yang tersedia. Penilaian secara kualitatif dilakukan dengan cara memberikan saran dan masukan yang dapat dituliskan pada kolom yang tersedia.
C. PENILAIAN
No. Aspek yang Dinilai Skor Saran/Perbaikan
A. Petunjuk Umum Penggunaan UKB
1. Kejelasan petunjuk umum penggunaan UKB. 1 2 3 4
2. Kesesuaian petunjuk umum penggunaan UKB dengan isi dan proses kegiatan-kegiatan dalam UKB.
1 2 3 4
B. Identitas
3. Indikator pencapaian kompetensi sesuai dengan kompetensi dasar (KD).
1 2 3 4
4. Tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi
1 2 3 4
C. Uraian Materi
5. Keruntutan penyajian uraian materi. 1 2 3 4
6. Kejelasan uraian materi beserta contoh soal. 1 2 3 4
7. Kualitas dan ketepatan gambar pada uraian materi.
1 2 3 4
8. Ketepatan rumusan pertanyaan pada contoh soal.
1 2 3 4
D. Pembuktian Konsep
9. Ketepatan judul praktikum 1 2 3 4
10. Ketepatan rumusan tujuan praktikum dengan judul praktikum dan hukum yang akan dibuktikan.
1 2 3 4
11. Ketepatan alat dan bahan praktikum yang digunakan.
1 2 3 4
12. Prosedur kerja relevan untuk mencapai tujuan praktikum.
1 2 3 4
13. Tabel hasil pengamatan sesuai dengan data yang didapatkan dari prosedur kerja praktikum.
1 2 3 4
14. Ketepatan rumusan pertanyaan untuk membantu siswa menganalisis data.
1 2 3 4
E. Uji Kemampuan
15. Ketepatan rumusan pertanyaan pada uji kemampuan.
1 2 3 4
16. Kualitas pertanyaan pada uji kemampuan. 1 2 3 4
17. Ketepatan jawaban pada uji kemampuan. 1 2 3 4
Kesimpulan,
Bahan ajar ini dinyatakan *): 1. Layak diujicobakan di lapangan tanpa ada revisi.
2. Layak diujicobakan di lapangan dengan revisi.
3. Tidak Layak diujicobakan di lapangan.
*) : lingkari salah satu
Singaraja,……….2022 Validator,
………..
NIP.
Lampiran 02. Lembar Validasi Ahli Bahasa
INSTRUMEN VALIDASI BAHASA
UNIT KEGIATAN BELAJAR BERBASIS PERCOBAAN PEMBUKTIAN PADA MATERI HUKUM DASAR KIMIA
Sasaran Produk : Siswa Kelas X / Semester Genap Sub Materi : Hukum Dasar Kimia
Peneliti : Ni Ketut Devi Puspasari
Tanggal :
A. TUJUAN
Penggunaan instrumen ini bertujuan untuk mengukur kelayakan bahasa dari bahan ajar berupa UKB berbasis percobaan pembuktian pada materi hukum dasar kimia yang telah dikembangkan.
B. PETUNJUK
1. Dimohonkan kepada Bapak/Ibu membaca terlebih dahulu bahan ajar berbasis percobaan pembuktian pada materi hukum dasar kimia yang telah dikembangkan dengan seksama.
2. Instrumen penilaian ini terdiri dari penilaian secara kuantitatif dan kualitatif. Penilaian secara kuantitatif dilakukan dengan memberikan skor penilaian dengan predikat: 1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = baik, dan 4 = sangat baik. Penilaian secara kualitatif berupa saran dan masukan.
3. Bapak/Ibu dimohon memberikan penilaian secara kuantitatif pada butir-butir produk pendidikan dengan cara melingkari angka pada kolom skor yang tersedia. Penilaian secara kualitatif dilakukan dengan cara memberikan saran dan masukan yang dapat dituliskan pada kolom yang tersedia.
No. Aspek yang Dinilai Skor Saran/Perbaikan
A. Penggunaan Kata
1. Ketepatan dan kesesuaian pemilihan kata pada petunjuk umum penggunaan UKB.
1 2 3 4
2. Ketepatan dan kesesuaian pemilihan kata pada uraian materi dan contoh soal.
1 2 3 4
3. Ketepatan dan kesesuaian pemilihan kata pada kegiatan praktikum.
1 2 3 4
4. Ketepatan dan kesesuaian pemilihan kata pada rumusan pertanyaan uji kemampuan.
1 2 3 4
B. Struktur Kalimat
5. Kejelasan dan ketepatan struktur kalimat pada petunjuk umum penggunaan UKB.
1 2 3 4
6. Kejelasan dan ketepatan struktur kalimat pada uraian materi dan contoh soal.
1 2 3 4
7. Kejelasan dan ketepatan struktur kalimat pada kegiatan praktikum.
1 2 3 4
8. Kejelasan dan ketepatan struktur kalimat pada rumusan pertanyaan uji kemampuan.
1 2 3 4
C. Struktur Paragraf
9. Kejelasan dan ketepatan struktur paragraf pada petunjuk umum penggunaan UKB.
1 2 3 4
10. Kejelasan dan ketepatan struktur paragraf pada uraian materi.
1 2 3 4
D. Tanda Baca
11. Ketepatan dan kesesuaian penggunaan tanda baca pada petunjuk umum penggunaan UKB.
1 2 3 4
12. Ketepatan dan kesesuaian penggunaan tanda baca pada uraian materi dan contoh soal.
1 2 3 4
13. Ketepatan dan kesesuaian penggunaan tanda baca pada kegiatan praktikum.
1 2 3 4
14. Ketepatan dan kesesuaian penggunaan tanda baca pada rumusan pertanyaan uji kemampuan.
1 2 3 4
Kesimpulan,
Bahan ajar ini dinyatakan *): 1. Layak diujicobakan di lapangan tanpa ada revisi.
2. Layak diujicobakan di lapangan dengan revisi.
3. Tidak Layak diujicobakan di lapangan.
*) : lingkari salah satu
Singaraja,……….2022 Validator,
………..
NIP.
Lampiran 03. Angket Kepraktisan
INSTRUMEN KEPRAKTISAN
UNIT KEGIATAN BELAJAR BERBASIS PERCOBAAN PEMBUKTIAN PADA MATERI HUKUM DASAR KIMIA
Nama Guru :
Sekolah :
Hari/Tanggal : A. Petunjuk Pengisian
1. Dimohonkan kepada Bapak/Ibu membaca terlebih dahulu bahan ajar berbasis percobaan pembuktian pada materi hukum dasar kimia yang telah dikembangkan dengan seksama.
2. Berikanlah penilaian pada setiap komponen dari UKB ini sesuai dengan skala yang diberikan.
3. Berikan tanda checklist () pada kolom kosong untuk skala penilaian sesuai dengan aspek yang divalidasi.
4. Bapak/Ibu dimohon memberikan masukan pada kolom keterangan, apabila penilaian yang diberikan berada di rentang 1 – 4.
B. Skala Penilaian Skor 1 = Tidak Baik Skor 2 = Kurang Baik Skor 3 = Baik
Skor 4 = Sangat Baik.
C. Aspek-Aspek Penilaian
Aspek Indikator Skala Penilaian
1 2 3 4
Penggunaan Produk
1. Kejelasan unit kegiatan belajar berbasis percobaan pembuktian secara keseluruhan.
2. Kebermanfaatan unit kegiatan belajar berbasis percobaan pembuktian untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3. Kemudahan unit kegiatan belajar berbasis percobaan pembuktian ketika digunakan secara keseluruhan.
4. Kemudahan unit kegiatan belajar berbasis percobaan pembuktian untuk dibawa.
5. Kemudahan unit kegiatan belajar berbasis percobaan pembuktian untuk disimpan.
Alokasi Waktu 6. Kecukupan waktu yang disiapkan untuk kegiatan pendahuluan selama 10 menit.
7. Kecukupan waktu yang disiapkan untuk kegiatan literasi (membaca uraian materi, contoh soal, mengamati fenomena, merumuskan masalah, dan merumuskan hipotesis) selama 30 menit.
8. Kecukupan waktu yang disiapkan untuk melakukan praktikum pembuktian selama 60 menit.
9. Kecukupan waktu yang disiapkan untuk mengisi tabel hasil pengamatan, analisis data, dan kesimpulan 10 menit.
10. Kecukupan waktu yang disiapkan untuk presentasi hasil temuan praktikum selama 15 menit.
11. Kecukupan waktu yang disiapkan untuk kegiatan diskusi hasil temuan praktikum selama 10 menit.
12. Kecukupan waktu yang disiapkan untuk mengerjakan pertanyaan pada uji kemampuan selama 60 menit.
13. Kecukupan waktu yang disiapkan untuk kegiatan penutup selama 10 menit.
KOMENTAR DAN SARAN
………
………
………
………
………
………
Singaraja, ……….. 2022 Praktisi,
...
NIP.
Lampiran 04. Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep Siswa
KISI-KISI TES PEMAHAMAN SISWA MATERI HUKUM DASAR KIMIA Jenjang Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/Genap
Materi : Hukum Dasar Kimia Bentuk soal/tes : Essay
Alokasi waktu : 60 menit Kompetensi
Dasar (KD)
Indikator Pencapaian Kompetensi
Level Kognitif
Soal Jawaban Skor
3.10
Menerapkan hukum-hukum dasar kimia dalam
perhitungan kimia.
3.10.1. Menerapkan hukum kekekalan massa dalam perhitungan kimia.
C3 Pita magnesium dibakar dalam pembakar Bunsen sehingga terbentuk magnesium oksida (MgO) dengan reaksi:
2Mg(s) + O2(g) → 2MgO(s)
Jika berat Mg mula-mula 9 gram dan MgO yang terbentuk 15 gram, maka berapakah massa O2 yang bereaksi?
Diketahui:
Massa Mg = 9 gram Massa MgO = 15 gram Ditanya:
Berat O2 yang bereaksi….?
Jawab:
Berdasarkan hukum kekekalan massa:
Massa sebelum reaksi = massa sesudah reaksi.
Maka:
6
2Mg(s) + O2(g) → 2MgO(s)
Massa Mg + Massa O2 = Massa MgO 9 gram + Massa O2 = 15 gram Massa O2 = (15 – 9) gram Massa O2 = 6 gram
Jadi, massa oksigen yang bereaksi adalah 6 gram. (skor 5)
Kriteria:
• Hanya mengerjakan diketahui dan ditanya (skor 1)
• Hanya menjawab massa oksigen yang bereaksi (skor 4)
• Tidak menjawab atau salah (skor 0) 3.10.2. Menerapkan
hukum
perbandingan tetap dalam perhitungan kimia.
C4 Salah satu senyawa besi yang ada di alam adalah besi (II) sulfida yang memiliki rumus FeS. Senyawa ini dapat dibuat di laboratorium dengan perbandingan massa Fe : S = 7 : 4.
Berapakah massa besi dan belerang yang diperlukan untuk membuat senyawa FeS sebanyak 22 gram?
Diketahui:
- Perbandingan Fe dan S = 7 : 4
- Massa FeS yang dihasilkan = 22 gram Ditanya:
Massa Fe dan S = ….?
Jawab:
Massa Fe = 𝑃𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐹𝑒
𝑃𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐹𝑒+𝑆 𝑥 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐹𝑒𝑆
= 7
11 𝑥 22 𝑔𝑟𝑎𝑚 Massa Fe = 14 gram (skor 3)
7
Massa S = 𝑃𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑆
𝑃𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐹𝑒+𝑆 𝑥 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐹𝑒𝑆 = 4
11 𝑥 22 𝑔𝑟𝑎𝑚 Massa S = 8 gram (skor 3)
Jadi, massa Fe dan S yang diperlukan untuk membentuk 22 gram FeS adalah 14 gram dam 8 gram.
Kriteria:
• Hanya mengerjakan diketahui dan ditanya (skor 1)
• Hanya menjawab massa Fe (skor 3)
• Hanya menjawab massa S (skor 3)
• Hanya menjawab massa Fe dan S (skor 6)
• Tidak menjawab atau salah (skor 0) 3.10.3. Menerapkan
hukum perbandingan berganda dalam perhitungan kimia.
C4 Terdapat dua senyawa yang terdiri dari unsur nitrogen dan hidrogen. Pada senyawa I terdiri dari 10,5 gram nitrogen dan 3,5 gram hidrogen.
Pada senyawa II terdiri dari 25 gram nitrogen dan 5 gram hidrogen. Tentukan perbandingan massa unsur N pada senyawa I dan II, apabila unsur H tetap/sama!
Pada soal diketahui:
Senyawa N (gram)
H (gram) I 10,5 3,5
II 25 5
Ditanya:
7
Perbandingan massa unsur N pada senyawa I dan II….?
Jawab:
Jika massa unsur H pada senyawa I disamakan dengan massa H pada senyawa II yaitu 5 gram, maka massa unsur N pada senyawa I dapat dihitung sebagai berikut:
Massa unsur N pada senyawa I =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐻 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎 𝐼
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐻 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎 𝐼𝐼 𝑥 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑁 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎 𝐼𝐼
= 5
3,5 𝑥 10,5
= 15 gram (skor 3) Massa N pada senyawa I = 15, sehingga data tersebut menjadi:
Senyawa N (gram)
H (gram)
I 15 5
II 25 5
Jadi, perbandingan massa unsur N pada senyawa I dan II adalah 15 : 25 = 3 : 5. (skor 3)
Kriteria:
• Hanya mengerjakan diketahui dan ditanya (skor 1)
• Hanya menjawab massa N pada senyawa I (skor 3)
• Hanya menjawab perbandingan unsur nitrogen pada senyawa I dan II (skor 3)
• Hanya menjawab massa N pada senyawa I dan perbandingan unsur nitrogen (skor 6)
• Tidak menjawab atau salah (skor 0) 3.10.4. Menerapkan
hukum perbandingan volume dalam perhitungan kimia.
C4 Dua liter gas propanA (C3H8) dibakar sempurna dengan reaksi:
C3H8(g) + O2(g)→ CO2 + H2O(g) (belum setara) Jika pengukuran dilakukan pada suhu dan tekakan yang sama, maka tentukan:
a) Persamaan reaksi setara
b) Perbandingan volume C3H8, O2, CO2, dan H2O!
c) Volume gas O2 yang bereaksi d) Volume gas CO2 yang dihasilkan e) Volume H2O yang dihasilkan
Diketahui:
- Volume gas 17ropane = 2 liter Ditanya:
- Persamaan reaksi setara = …..?
- Volume gas O2, CO2 dan H2O ….?
Jawab:
a) Persamaan reaksi setara:
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2 + 4H2O(g) (skor 2) b) Perbandingan volume = 1 : 5 : 3 : 4 (skor 2) c) Volume O2 = 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑂2
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐶3𝐻8 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐶3𝐻8
= 5
1 𝑥 2 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
14
= 10 liter (skor 3) d) Volume CO2 = 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐶𝑂2
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐶3𝐻8 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐶3𝐻8
= 3
1 𝑥 2 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 6 liter (skor 3) e) Volume H2O = 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐻2𝑂
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐶3𝐻8 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐶3𝐻8
= 4
1 𝑥 2 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 8 liter (Skor 3) Kriteria:
• Hanya mengerjakan diketahui dan ditanya (skor 1)
• Hanya menjawab persamaan reaksi setara (skor 2)
• Hanya menjawab perbandingan volume (skor 2)
• Hanya menjawab volume O2 (skor 3)
• Hanya menjawab volume CO2 (skor 3)
• Hanya menjawab volume H2O (skor 3)
• Tidak menjawab atau salah (skor 0)
3.10.4. Menerapkan hukum Avogadro dalam perhitungan kimia.
C3 Dua liter gas Cl2 tepat habis bereaksi dengan 5 liter gas O2 membentuk 2 liter gas X. Tentukan rumus molekul gas X tersebut!
Diketahui:
- Volume gas Cl2 = 2 liter - Volume gas O2 = 5 liter Ditanya:
Rumus molekul gas X = ….?
Jawab:
Perbandingan volume menunjukkan perbandingan koefisien reaksi, sehingga persamaan reaksinya menjadi:
2Cl2(g) + 5O2(g) → 2ClaOb (skor 2) Jumlah atom ruas kiri = jumlah atom ruas kanan, sehingga didapatkan:
• 4 = 2a a = 4
2
a = 2 (skor 3)
• 10 = 2b b = 10
2
b = 5 (skor 3)
Jadi rumus molekul gas X adalah Cl2O5 (skor 3) Kriteria:
12
• Hanya mengerjakan diketahui dan ditanya (skor 1)
• Hanya menjawab persamaan reaksi setara (skor 2)
• Hanya menjawab bagian a (skor 3)
• Hanya menjawab bagian b (skor 3)
• Hanya menjawab rumus molekul gas X (skor 3)
• Tidak menjawab atau salah (skor 0) 4.10
Menganalisis data hasil percobaan menggunakan hukum-hukum dasar kimia kuantitatif.
Menganalisis data hasil percobaan pembuktian hukum dasar kimia.
C5 Lengkapi titik-titik pada tabel di bawah ini sesuai dengan hukum kekekalan massa!
Massa Sebelum Reaksi FeS Fe
(gram)
S (gram)
2,5 ……. 6
…… 3,3 7,3
3,9 3,6 ……
4,4 ……. 8,4
Tabel hasil percobaan:
Massa Sebelum Reaksi FeS Fe
(gram)
S (gram)
2,5 3,5 6
4 3,3 7,3
3,9 3,6 7,5
4,4 4 8,4
(skor 8) Kriteria:
• Hanya menjawab massa S = 3,5 (skor 2)
• Hanya menjawab massa Fe = 4 (skor 2)
• Hanya menjawab massa FeS = 7,5 (skor 2)
8
• Hanya menjawab massa S = 4 (skor 2)
• Tidak menjawab atau salah (skor 0)
C5 Logam tembaga dibakar menghasilkan senyawa tembaga oksida (CuO) dengan persamaan reaksi:
Cu(s) + O2(g) → CuO(s) (belum satara) Hasil percobaan tertera pada tabel berikut.
Massa Cu (gram)
Massa O2
(gram)
Massa CuO (gram)
Unsur yang bersisa
24 19 30 13 gram O
35 4 20 19 gram Cu
21 3 15 9 gram Cu
8 13 10 11 gram O
Tentukan:
a) Perbandingan massa tembaga dan oksigen dalam senyawa CuO.
Persamaan reaksi setara:
2Cu(s) + O2(g) → 2CuO(s) (skor 2) a) Sampel 1:
Massa Cu = 36 gram dan O = 19 gram. Massa O yang tersisa adalah 13 gram, maka massa O yang bereaksi:
19 gram – 13 gram = 6 gram.
Perbandingan massa Cu : O = 24 : 6 = 4 : 1 (skor 2) Sampel 2:
Massa Cu = 35 gram dan O = 4 gram. Massa Cu yang tersisa adalah 19 gram, maka massa Cu yang bereaksi:
35 gram – 19 gram = 16 gram.
Perbandingan massa Cu : O = 16 : 4 = 4 : 1 (skor 2)
14
b) Buktikan bahwa tabel hasil percobaan di atas menunjukkan penerapan hukum perbandingan tetap (Proust).
Sampel 3:
Massa Cu = 21 gram dan O = 3 gram. Massa Cu yang tersisa adalah 9 gram, maka massa Cu yang bereaksi:
21 gram – 9 gram = 12 gram.
Perbandingan massa Cu : O = 12 : 3 = 4 : 1 (skor 2) Sampel 4:
Massa Cu = 8 gram dan O = 13 gram. Massa O yang tersisa adalah 11 gram, maka massa O yang bereaksi:
13 gram – 11 gram = 2 gram.
Perbandingan massa Cu : O = 8 : 2 = 4 : 1
(skor 2)
b) Tabel data hasil percobaan tersebut menunjukkan penerapan hukum perbandingan tetap (Proust), yang mana perbandingan massa Cu dan O dalam senyawa CuO selalu tetap yaitu 4 : 1. (skor 4)
Kriteria:
• Hanya menjawab persamaan reaksi setara (skor 2)
• Hanya menjawab salah satu dari sampel 1 – 4 (skor 2)
• Tabel data menunjukkan penerapan hukum Proust (skor 2)
• Perbandingan Cu dan O (skor 2)
• Tidak menjawab atau salah (skor 0)
C5 Lengkapi tabel data percobaan dan tentukan perbandingan volume gas C5H8, O2, CO2, H2O berdasarkan persamaan reaksi di bawah!
Persamaan reaksi:
C5H8(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g) (belum setara)
Percobaan C5H8
(liter) O2
(liter)
CO2
(liter)
H2O (liter)
1 3 …… …… 12
2 …… 35 25 …...
3 7 …… 35 ……
Persamaan reaksi setara:
C5H8(g) + 7O2(g) → 5CO2(g) + 4H2O(g) (skor 2) Perbandingan Volume = 1 : 7 : 5 : 4 (skor 2)
• Percobaan 1
Volume O2 = 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑂2
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐶5𝐻8 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐶5𝐻8 = 7
1 𝑥 3
= 21 liter (skor 3) Volume CO2 = 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐶𝑂2
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐻2𝑂 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻2𝑂 = 5
4 𝑥 12
= 15 liter (skor 3)
22
Berdasarkan persamaan reaksi dan tabel data percobaan, tentukan perbandingan volume gas C5H8, O2, CO2, dan H2O
• Percobaan 2
Volume C5H8 = 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐶5𝐻8
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑂2 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑂2 = 1
7 𝑥 35
= 5 liter (skor 3) Volume H2O = 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐻2𝑂
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐶𝑂2 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐶𝑂2 = 4
5 𝑥 25
= 20 liter (skor 3)
• Percobaan 3
Volume O2 = 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑂2
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐶5𝐻8 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐶5𝐻8 = 7
1 𝑥 7
= 49 liter (skor 3) Volume H2O = 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐻2𝑂
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐶𝑂2 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐶𝑂2 = 4
5 𝑥 35
= 28 liter (skor 3) Kriteria:
• Hanya menjawab persamaan reaksi setara (skor 2)
• Hanya menjawab perbandingan volume (skor 2)
• Hanya menjawab percobaan 1 (skor 6)
• Hanya menjawab percobaan 2 (skor 6)
• Hanya menjawab percobaan 3 (skor 6)
• Tidak menjawab atau salah (skor 0)
Skor Total 90
Nilai = Skor yang diperoleh
Skor total
𝑥 100%
Lampiran 05. Lembar Observasi Penilaian Sikap Siswa
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP Pertemuan :
Topik : Hari/Tanggal :
Berilah tanda centang (✓) pada kolom skor sesuai aspek sikap yang diperoleh siswa!
No. Nama Siswa Aspek yang dinilai
Rasa Ingin Tahu
Jujur Disiplin Tanggung Jawab
Toleransi Kerja Sama Skor Total 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
RUBRIK OBSERVASI SIKAP SISWA Pedoman Pengisian Skor
Skor 1 : mencakup 1 kriteria Skor2 : mencakup 2 kriteria Skor 3 : mencakup 3 kriteria Skor 4 : mencakup 4 kriteria
Pedoman Penskoran Sikap Siswa
Aspek Kriteria Penilaian
Rasa Ingin Tahu • Berperan aktif bertanya selama kegiatan pembelajaran.
• Berperan aktif mencari literatur yang berhubungan dengan materi.
• Berperan aktif menanggapi pertanyaan dalam diskusi.
• Mengerjakan UKB secara antusias.
Jujur • Tidak mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber (plagiat).
• Tidak mencontek data pekerjaan teman.
• Mencatat data hasil percobaan sesuai denga apa yang didapatkan.
• Menyampaikan pendapat berdasarkan data dan keadaan yang sebenarnya.
Disiplin • Datang tepat waktu.
• Patuh pada tata tertib sekolah.
• Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan.
• Tidak membuat keributan selama kegiatan pembelajaran.
Tanggung Jawab • Mengerjakan UKB dengan baik dan bersungguh-sungguh.
• Menerima resiko dan Tindakan yang dilakukan.
• Merapikan kembali ruang kelas yang telah digunakan.
• Membersihkan dan mengembalikan alat setelah digunakan.
Toleransi • Memperhatikan dengan baik teman yang berpendapat atau bertanya.
• Memberikan kesempatan kepada teman untuk berpendapat atau bertanya.
• Tidak memaksakan pendapat pada orang lain.
• Bersikap hormat kepada guru dan teman lainnya.
Kerja Sama • Aktif dalam kerja kelompok.
• Bersedia membantu teman dalam satu kelompok yang mengalami kesulitan.
• Kesediaan melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan kelompok.
• Tidak mendahului kepentingan pribadi di atas kepentingan kelompok.
Lampiran 06. Lembar Penilaian Keterampilan Siswa
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN SISWA
Pertemuan : Topik : Hari/Tanggal :
Berilah tanda centang (✓) pada kolom skor sesuai aspek sikap yang diperoleh siswa!
No. Nama Siswa Aspek yang dinilai
Menimbang Alat dan Bahan
Mengukur dan Menuangkan Larutan
Melakukan Praktikum
Kebersihan Total Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
RUBRIK PENILAIAN KETRAMPILAN PRAKTIKUM SISWA Pedoman Pengisian Skor
Skor 1 : mencakup 1 kriteria Skor2 : mencakup 2 kriteria Skor 3 : mencakup 3 kriteria Skor 4 : mencakup 4 kriteria
Pedoman Penskoran Sikap Siswa
Aspek Kriteria Penilaian
Menimbang Alat dan Bahan • Alat dan bahan ditimbang menggunakan timbangan yang akurat.
• Alat dan bahan yang ditimbang sesuai dengan prosedur kerja pada UKB.
• Penimbangan alat atau bahan dimulai dari angka 0.
• Tidak ada tumpahan saat bahan ditimbang.
Mengukur dan Menuangkan Larutan • Larutan diukur dengan gelas ukur.
• Larutan yang diukur sesuai dengan prosedur kerja pada UKB.
• Larutan dituangkan perlahan-lahan dinding atau menggunakan corong.
• Tidak ada tumpahan saat larutan dituangkan.
Melakukan Praktikum • Menggunakan perlengkapan keselamatan kerja dengan benar (minimal jas lab, masker, dan sarung tangan).
• Menyiapkan alat dan bahan praktikum dengan benar dan rapi.
• Menggunakan alat-alat kimia sesuai dengan fungsi nya.
• Melakukan praktikum sesuai dengan prosedur kerja pada UKB.
Kebersihan • Mencuci alat sebelum dan seduah digunakan.
• Merapikan Kembali alat dan bahan setelah digunakan.
• Membuang limbah sisa praktikum di tempat limbah.
• Membuang sampah (tisu, kertas, sarung tanggan) ke tempat sampah.
Lampiran 07. Rekapitulasi Penilaian Oleh Validator
REKAPITULASI PENILAIAN VALIDATOR
Unit kegiatan belajar berbasis percobaan pembuktian pada materi hukum dasar kimia divalidasi oleh dua orang ahli isi dan konstruksi dan satu orang ahli bahasa, yaitu:
Ahli isi dan konstruksi (V1) : Prof. Dr. I Wayan Redhana, M.Si.
Ahli isi dan konstruksi (V1) : Dr. I Ketut Sudiana, S.Pd., M.Kes.
Ahli Bahasa : Dr. Kadek Wirahyuni, S.Pd.,M.Pd.
Berikut rekapitulasi hasil validasi dari ahli.
No. Aspek yang dinilai V1 V2 Kriteria
1. Kejelasan petunjuk umum penggunaan UKB. 4 3 D
2. Kesesuaian petunjuk umum penggunaan UKB dengan isi dan proses kegiatan-kegiatan dalam UKB.
4 4 D
3. Indikator pencapaian kompetensi sesuai dengan kompetensi dasar (KD).
3 4 D
4. Tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.
4 4 D
5. Keruntutan penyajian uraian materi. 4 4 D
6. Kejelasan uraian materi beserta contoh soal. 4 4 D 7. Kualitas dan ketepatan gambar pada uraian materi. 3 D 8. Ketepatan rumusan pertanyaan pada contoh soal. 4 4 D
9. Ketepatan judul praktikum. 4 4 D
10. Ketepatan rumusan tujuan praktikum dengan judul praktikum dan hukum yang akan dibuktikan.
4 4 D
11. Ketepatan alat dan bahan praktikum yang digunakan. 4 4 D 12. Prosedur kerja relevan untuk mencapai tujuan
praktikum.
4 4 D
13. Tabel hasil pengamatan sesuai dengan data yang didapatkan dari prosedur kerja praktikum.
4 4 D
14. Ketepatan rumusan pertanyaan untuk membantu siswa menganalisis data.
3 4 D
15. Ketepatan rumusan pertanyaan pada uji kemampuan. 3 4 D 16. Kualitas pertanyaan pada uji kemampuan. 3 4 D
17. Ketepatan jawaban pada uji kemampuan. 3 4 D
Rata-Rata Skor Validasi Sangat Tinggi
Lampiran 08. Rekapitulasi Uji Kepraktisan
REKAPITULASI UJI KEPRAKTISAN
Kepraktisab unit kegiatan belajar berbasis percobaan pembuktian pada materi hukum dasar kimia diuji oleh 10 orang praktisi, yaitu:
Praktisi 1 : I Wayan Soma, S.Pd. Praktisi 6 : Ni Made Parseni, S.Pd.
Praktisi 2 : Dra. Luh Maharani Merta, M.Pd. Praktisi 7 : Ni Putu Yuliani, S.Pd.
Praktisi 3 : I Komang Sugiantara, S.Pd. Praktisi 8 : Made Sinar Dewi, S.Pd.
Praktisi 4 : Kadek Ratna Widiastuti, S.Pd. Praktisi 9 : Ketut Darmada, S.Pd.
Praktisi 5 : Putu Oka Herawati, S.Pd., M.Pd. Praktisi 10 : Ni Luh Sudewi, S.Pd, M.Pd.
Berikut rekapitulasi hasil uji kepraktisan.
No. Aspek yang dinilai P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
1. Kejelasan unit kegiatan belajar berbasis percobaan pembuktian secara keseluruhan.
4 4 4 4 4 3 3 3 3 4
2. Kebermanfaatan unit kegiatan belajar berbasis percobaan pembuktian untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
3. Kemudahan unit kegiatan belajar berbasis percobaan pembuktian ketika digunakan secara keseluruhan.
4 4 3 3 4 3 3 4 4 4
4. Kemudahan unit kegiatan belajar berbasis percobaan pembuktian untuk dibawa.
3 4 3 4 3 3 3 3 4 4
5. Kemudahan unit kegiatan belajar berbasis percobaan pembuktian untuk disimpan.
4 4 3 3 3 3 3 3 4 4
6. Kecukupan waktu yang disiapkan untuk kegiatan pendahuluan selama 10 menit.
4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
7. Kecukupan waktu yang disiapkan untuk kegiatan literasi (membaca uraian materi, contoh soal, mengamati fenomena, merumuskan masalah, dan merumuskan hipotesis) selama 30 menit.
3 3 3 2 3 3 2 4 3 4
8. Kecukupan waktu yang disiapkan untuk melakukan praktikum pembuktian selama 60 menit.
4 4 3 3 4 3 2 3 4 4
9. Kecukupan waktu yang disiapkan untuk mengisi tabel hasil pengamatan, analisis data, dan kesimpulan 10 menit.
2 4 3 3 4 3 2 3 3 3
10. Kecukupan waktu yang disiapkan untuk presentasi hasil temuan praktikum selama 15 menit.
3 4 3 2 4 3 2 4 4 3
11. Kecukupan waktu yang disiapkan untuk kegiatan diskusi hasil temuan praktikum selama 10 menit.
3 4 3 2 4 3 2 3 3 4
12. Kecukupan waktu yang disiapkan untuk mengerjakan pertanyaan pada uji kemampuan selama 60 menit.
4 4 3 4 3 3 3 3 4 4
13. Kecukupan waktu yang disiapkan untuk kegiatan penutup selama 10 menit.
4 4 4 4 4 3 3 4 3 4
Rata-Rata 3,5 3,9 3,3 3,2 3,6 3,0 3,0 3,4 3,6 3,8
Rata-Rata Total 3,4
Lampiran 09. Rekapitulasi Hasil Tes Belajar Siswa
REKAPITULASI HASIL TES BELAJAR SISWA
No Absen Nama Siswa Nilai Tes
1. I Gede Agus Dharma Putra 72
2. I Gede Arya Pradivta Yoga 83
3. I Gede Galang Santika 80
4. I Gede Theo Rendra 87
5. I Gede Wahyu Dipta Pariandika 74
6. I Gede Widya Adiguna 78
7. I Gede Wira Meka Lastawan 80
8. I Gusti Ayu Made Dwi Indah Anggita 94 9. I Gusti Bagus Agung Manda Utama 90 10. I Gusti Gede Agus Oka Wiratama 81
11. I Gusti Lanang Agung Mahesa 83
12. I Kadek Putra Adhi Prasetya Arintama 93
13. I Ketut Eka Merta Aditya 89
14. I Ketut Ryandika Avataraya Putra 77
15. I Komang Arya Wiguna 72
16. I Komang Ngurah Bangkit Sanjaya 68 17. I Made Mayhesa Abisila Pramantha 87
18. I Nengah Suma Artha 72
19. Ni Putu Agus Susila Adi Saputra 81 20. Made Anggita Maharani Nindyana 87
21. Ni Kadek Dian Amelia Dewi 80
22. Ni Kadek Giantarini 96
23. Ni Kadek Lia Febriantari 87
24. Ni Kadek Pradnyan Sari Nitiloka 100 25. Ni Ketut Diva Ardiani Martana 95 26. Ni Komang Devi Ardianti Martana 85
27. Ni Komang Suarniti 72
28. Ni Komang Yosita Astini Putri 95
29. Ni Luh Gendis Mirnawati 80
30. Ni Nengah Wulan Cahyani 95
31. Ni Nyoman Novriyanti Dian Puspita 100
32. Ni Putu Ayu Mira Sugiawidari 81
33. Ni Putu Dea Lestari 94
34. Ni Putu Pipien Sania Arini 89
35. Ni Putu Shinta Devi Widiartini 94
36. Putu Adelia Nariswari 100
37. Rizky Andrian Saputra 68
LULUS KKM 30 siswa
TIDAK LULUS KKM 7 siswa
Lampiran 10. Hasil Penilaian Aspek Sikap Siswa
Lampiran 11. Hasil Penilaian Aspek Keterampilan Siswa
Lampiran 12. Surat Pengantar Validasi Ahli Isi dan Konstruksi
Lampiran 13. Surat Pengantar Ahli Bahasa
Lampiran 14. Surat Pengantar Melakukan Penelitian
Lampiran 15. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 16. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran
UNIT KEGIATAN BELAJAR HUKUM DASAR KIMIA
Berbasis Percobaan Pembuktian
Alokasi Waktu 6 JP (6 x 45menit)
Kelas : Kelompok :
Nama Anggota Kelompok:
1.
2.
3.
4.
5. KELAS
SEMESTER GENAP x
Penyusun: Ni Ketut Devi Puspasari
UNTUK GURU
Lampiran 17. Unit Kegiatan Belajar Setelah Revisi
U K B
Hukum Dasar Kimia
UKB Berbasis Percobaan Pembuktian | 2
Pendahuluan
Unit Kegiatan Belajar (UKB) merupakan salah satu bahan ajar cetak yang disusun secara sistematis untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah. UKB ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber bahan ajar untuk memahami topik hukum dasar kimia. UKB ini terdiri atas beberapa komponen, yaitu halaman cover, pendahuluan, petunjuk umum penggunaan, RPP, identitas (KD, IPK, dan tujuan pembelajaran), uraian materi, praktikum pembuktian, pembuktian berdasarkan data hasil percobaan, uji kemampuan, dan daftar pustaka.
UKB ini berbasis percobaan pembuktian. Strategi pembelajaran berbasis percobaan pembuktian merupakan suatu strategi pembelajaran yang menggunakan percobaan pembuktian sebagai kegiatan utama pembelajaran. Percobaan pembuktian adalah percobaan yang dilakukan dalam rangka membuktikan sebuah konsep, teori, ataupun hukum yang telah dipelajari/diketahui sebelumnya. Kegiatan utama yang dilakukan peserta didik dalam percobaan pembuktian ini adalah melakukan percobaan pembuktian yang dilakukan secara berkelompok dengan tujuan untuk mengasah keterampilan bekerja sama dengan teman sejawat.
U K B
Hukum Dasar Kimia
UKB Berbasis Percobaan Pembuktian | 3
Petunjuk Umum Unit Kegiatan Belajar
Unit Kegiatan Belajar (UKB) Hukum Dasar Kimia berbasis Percobaan Pembuktian digunakan untuk peserta didik kelas X SMA/MA semester genap. UKB ini disusun berdasarkan Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi sesuai dengan Kurikulum 2013.
Petunjuk umum penggunaan UKB sebagai berikut.
Bagi Guru:
1. Guru mengarahkan siswa untuk membaca dan memahami uraian materi yang sudah disajikan dalam UKB.
2. Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri atas 3-5 orang.
3. Guru membimbing, mengawasi, dan menfasilitasi siswa untuk melakukan praktikum pembuktian.
4. Guru menfasilitasi siswa dalam mengerjakan UKB jika terdapat hal-hal yang belum dipahami.
Bagi Siswa:
1. Siswa membaca dan memahami uraian materi yang disajikan dalam UKB.
2. Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 3-5 orang.
3. Siswa melakukan praktikum pembuktian secara berkelompok sesuai dengan arahan yang disajikan dalam UKB.
4. Siswa mengerjakan tabel hasil pengamatan, analisis data, dan kesimpulan di buku kerja ataupun pada bagian kolom jawaban yang telah disediakan dalam UKB.
5. Siswa mengerjakan uji kemampuan yang berisi soal-soal terkait hukum dasar kimia pada UKB.
U K B
Hukum Dasar Kimia
UKB Berbasis Percobaan Pembuktian | 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Identitas
Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X MIPA/Genap Tahun Pelajaran : 2021/2022
Alokasi Waktu : 6 JP (6 x 45 menit) Subtopik : Hukum Dasar Kimia B. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Guru merespon salam pembukaan dari siswa, meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum memulai proses pembelajaran, dan mengecek kehadiran siswa (presensi).
2. Guru menyampaikan apersepsi terkait materi hukum dasar kimia dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti (70 menit) Pertemuan I
3. Guru mengarahkan siswa untuk membaca uraian materi hukum kekekalan massa pada UKB selama 10 menit.
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait materi hukum kekekalan massa selama 10 menit
5. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 3-5 orang untuk melakukan praktikum pembuktian.
6. Guru mengarahkan dan mendampingi siswa untuk mencermati judul praktikum, tujuan, alat dan bahan, dan prosedur kerja praktikum pembuktian selama 5 menit.
7. Guru mendampingi dan mengawasi siswa melakukan praktikum pembuktian I selama 45 menit.
Pertemuan II
8. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil temuan praktikum hukum kekekalan massa pada pertemuan sebelumnya secara berkelompok selama 20 menit.
9. Guru membimbing siswa dalam kegiatan diskusi hasil temuan praktikum.
10. Guru mengarahkan siswa untuk membaca uraian materi hukum kekekalan massa pada UKB selama 10 menit.
11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait materi hukum kekekalan massa selama 10 menit
12. Guru mengarahkan dan mendampingi siswa untuk mengerjakan kegiatan 2 mengenai hukum perbandingan tetap selama 15 menit.
13. Guru meminta siswa untuk menyampaikan jawaban dari kegiatan 2 selama 15 menit.
U K B
Hukum Dasar Kimia
UKB Berbasis Percobaan Pembuktian | 5 Pertemuan III
14. Guru mengarahkan siswa untuk membaca uraian materi hukum perbandingan berganda, perbandingan volume, dan hipotesis Avogadro pada UKB selama 10 menit.
15. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait materi selama 10 menit.
16. Guru mengarahkan dan mendampingi siswa untuk mengerjakan kegiatan 3, 4, dan 5 pada UKB selama 30 menit
17. Guru meminta siswa untuk menyampaikan jawaban dari kegiatan 3, 4, dan 5 selama 20 menit.
Kegiatan Penutup (10 menit)
18. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti.
19. Guru memfasilitasi siswa untuk menyimpulkan materi yang dipelajari dan menyampaikan kegiatan belajar untuk pertemuan selanjutnya.
20. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa penutup pembelajaran.
C. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian pembelajaran yang dilakukan meliputi penilaian sikap melalui observasi, penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, dan penilaian keterampilan melalui kegiatan praktikum.
U K B
Hukum Dasar Kimia
UKB Berbasis Percobaan Pembuktian | 6
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Tujuan Pembelajaran
3.10 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk menyelesaikan perhitungan kimia
.
4.10 Menganalisis data hasil percobaan menggunakan hukum-hukum dasar kimia kuantitatif.
3.10.1 Menerapkan hukum kekekalan massa dalam perhitungan kimia.
3.10.2 Menerapkan hukum perbandingan tetap dalam perhitungan kimia.
3.10.3 Menerapkan hukum perbandingan berganda dalam perhitungan kimia.
3.10.4 Menerapkan hukum perbandingan volume dalam perhitungan kimia.
3.10.5 Menerapkan hukum Avogadro dalam perhitungan kimia.
4.10.1 Melakukan percobaan untuk membuktikan hukum kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap.
4.10.2 Menganalisis data hasil percobaan pembuktian hukum dasar kimia.
1. Siswa dapat menerapkan hukum kekekalan massa dalam perhitungan kimia dengan tepat melalui kegiatan literasi dan diskusi kelompok.
2. Siswa dapat menerapkan hukum perbandingan tetap dalam perhitungan kimia dengan tepat melalui kegiatan literasi dan diskusi kelompok.
3. Siswa dapat menerapkan hukum perbandingan berganda dalam perhitungan kimia dengan tepat melalui kegiatan literasi dan diskusi kelompok.
4. Siswa dapat menerapkan hukum perbandingan volume dalam perhitungan kimia dengan tepat melalui kegiatan literasi dan diskusi kelompok.
5. Siswa dapat menerapkan hukum Avogadro dalam perhitungan kimia melalui dengan tepat kegiatan literasi dan diskusi kelompok.
6. Siswa dapat membuktikan hukum kekekalan massa melalui kegiatan praktikum secara berkelompok.
7. Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan hukum dasar kimia melalui kegiatan literasi dan diskusi kelompok.
8.
Identitas
U K B
Hukum Dasar Kimia
UKB Berbasis Percobaan Pembuktian | 7
Hukum Dasar Kimia
Perlu diketahui bahwa pada awal abad ke-18, para ilmuwan telah melakukan berbagai eksperimen untuk mempelajari secara kuantitatif susunan zat dari beberapa reaksi kimia. Para ilmuwan menemukan adanya keteraturan-keteraturan yang dinyatakan sebagai hukum dasar kimia. Terdapat lima hukum dasar kimia yang perlu dipelajari, yaitu hukum kekekalan massa (Lavoiser), hukum perbandingan tetap (Proust), hukum perbandingan berganda (Dalton), hukum perbandingan volume (Gay Lussac), dan hukum Avogadro. Pada UKB ini, siswa dibelajarkan untuk memahami hukum-hukum dasar kimia melalui membuktikan hukum- hukum dasar kimia dengan cara praktikum dan menggunakan data hasil percobaan yang telah diketahui. Praktikum pembuktian pada UKB ini yaitu pembuktian hukum kekekalan massa.
Pembuktian hukum kekekalan massa dilakukan dengan mengamati fenomena makroskopis materi yang dapat digunakan sebagai jembatan untuk memahami fenomena mikroskopis materi yang terlibat dalam perhitungan kimia.
Ayo kita ikuti kegiatan- kegiatan pembelajaran pada
UKB ini dengan penuh kesabaran dan konsentrasi!
U K B
Hukum Dasar Kimia
UKB Berbasis Percobaan Pembuktian | 8
Kegiatan 1
Hukum Kekekalan Massa
Antoine Laurent Lavoisier (1743 – 1794) merupakan seorang pakar kimia berkebangsaan Perancis yang menyelidiki hubungan massa zat sebelum dan sesudah reaksi. Pada tahun 1783 Lavoisier melakukan sebuah eksperimen dengan mereaksikan cairan merkuri dengan oksigen dalam wadah yang tertutup hingga terbentuk merkuri oksida yang berwarna merah. Dalam eksperimennya, Lavoisier menimbang zat sebelum bereaksi dan sesudah bereaksi. Dari eksperimen yang dilakukan Lavoisier, didapatkan bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama/tetap. Dari hasil percobaan yang dilakukannya, pada tahun 1789 Lavoisier mengemukakan hukum kekekalan massa atau yang dikenal dengan hukum Lavoisier yang menyatakan bahwa:
Pembuktian hukum kekekalan massa dapat dilakukan dengan cara praktikum pembuktian di laboratorium. Praktikum yang dilakukan menggunakan timbal nitrat (Pb(NO3)2) dan kalium iodida (KI) dengan persamaan reaksi berikut:
Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq) → PbI2(s) + 2KNO3(aq)
Praktikum pembuktian menggunakan Pb(NO3)2 dan KI karena perubahan yang terjadi pada reaksi ini mudah diamati, yang mana perubahan yang terjadi pada reaksi ini yaitu perubahan warna dan adanya endapan berwarna kuning yang terbentuk.
Gambar 1. Antonine Laurent Lavoisier
Mari kita lakukan praktikum untuk membuktikan hukum
kekekalan massa!
Massa zat-zat sebelum reaksi sama dengan massa zat-zat sesudah reaksi.
U K B
Hukum Dasar Kimia
UKB Berbasis Percobaan Pembuktian | 9
Praktikum Hukum Kekekalan Massa
Tabel 1. Alat Praktikum
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah
1. Tabung reaksi - 1 buah
2. Labu Erlenmeyer 250 mL 1 buah
3. Neraca analitik - 1 buah
4. Gelas kimia 50 mL 2 buah
5. Gelas ukur 10 mL 2 buah
5. Pipet tetes - 2 buah
Tabel 2. Bahan Praktikum
No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
1. Pb(NO3)2 0,1 M 5 mL
2. KI 0,1 M 10 mL
Tujuan Praktikum
Membuktikan hukum kekekalan massa Alat dan Bahan
1) Masukkan tabung reaksi ke dalam labu Erlenmeyer kemudian ditimbang dan catat massanya!
2) Ukur 5 mL larutan Pb(NO3)2 0,1M dan 10 mL larutan KI 0,1M menggunakan gelas ukur!
3) Masukkan 10 mL larutan KI 0,1M ke dalam Erlenmeyer yang berisi tabung reaksi!
4) Masukkan 5 mL larutan Pb(NO3)2 0,1M ke dalam tabung reaksi yang berada di dalam Erlenmeyer kemudian Erlenmeyer disumbat!
5) Timbang labu Erlenmeyer dan tabung reaksi beserta isinya dan catat massanya!
6) Miringkan Erlenmeyer agar kedua larutan tercampur dan bereaksi!
7) Timbang kembali labu erlenmeyer beserta isinya, catat massanya, dan amati perubahan yang terjadi!
Prosedur Kerja
U K B
Hukum Dasar Kimia
UKB Berbasis Percobaan Pembuktian | 10 Tabel Hasil Pengamatan
1) Massa alat
Yang ditimbang Massa Labu Erlenmeyer +
tabung reaksi (a)
……
2) Massa alat dan bahan sebelum reaksi
Yang ditimbang Massa
Alat + bahan (b) ……
Bahan (b-a) ……
3) Massa alat dan bahan sesudah reaksi
Yang ditimbang Massa
Alat + bahan (b) ……
Bahan (b-a) ……
4) Massa sebelum dan sesudah reaksi Hal yang
diamati
Massa (gram) Pengamatan lain (perubahan yang
terjadi) Sebelum Reaksi Sesudah
Reaksi
Pb(NO3)2 + KI ……….. ……….. ………..
Analisis Data
1) Menghitung mol reaktan (Pb(NO3)2 dan KI)
• Mol (n) Pb(NO3)2
n = Molaritas x Volume (liter) n = 0,1 M x 0,01
n = 0,001 mol
• Mol (n) KI
n = Molaritas x Volume (liter) n = 0,1 M x 0,005
n = 0,0005 mol
2) Menghitung massa reaktan (Pb(NO3)2 dan KI)
• Massa Pb(NO3)2
Massa = n x Mr
= 0,001mol x 331 gram/mol Massa = 0,331 gram
U K B
Hukum Dasar Kimia
UKB Berbasis Percobaan Pembuktian | 11
• Massa KI Massa = n x Mr
= 0,0005 mol x 166 gram/mol Massa = 0,083 gram
3) Menghitung mol produk (PbI2 dan KNO3)
Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq)→ PbI2(s) + 2KNO3(aq)
m 0,001 0,0005 - - b 0,00025 0,0005 0,00025 0,0005 s 0,00075 - 0,00025 0,0005
Mol PbI2 = 0,00025 mol Mol KNO3 = 0,0005 mol Mol Pb(NO3)2 sisa = 0,00075 mol 4) Mengitung massa produk (PbI2 dan KNO3)
• Massa PbI2
Massa = n x Mr
= 0,00025 mol x 461 gram/mol Massa = 0,1152 gram
• Massa KNO3
Massa = n x Mr = 0,0005 x 101 Massa = 0,0505 gram
5) Menghitung massa reaktan yang tersisa Massa Pb(NO3)2 sisa = n x Mr
= 0,00075 mol x 331 gram/mol Massa Pb(NO3)2 sisa = 0,248 gram
6) Menghitung massa reaktan dan produk
• Massa reaktan = massa Pb(NO3)2 + massa KI = 0,331 gram + 0,083 gram = 0,414 gram
U K B
Hukum Dasar Kimia
UKB Berbasis Percobaan Pembuktian | 12
• Massa produk = massa PbI2 + KNO3
= 0,1152 gram + 0,0505 gram
= 0,166 gram 7) Massa sebelum dan sesudah reaksi
Massa sebelum reaksi = 0,414
Massa sesudah reaksi = massa produk + massa sisa reaktan
= 0,166 gram + 0,248 gram
= 0,414 gram
Massa (gram)
Sebelum reaksi Sesudah reaksi
0,414 0,414
Kesimpulan
Berdasarkan tabel hasil pengamatan dan analisis data dapat disimpulkan bahwa massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi sama/tetap, hal ini sesuai dengan hukum kekekalan massa.
U K B
Hukum Dasar Kimia
UKB Berbasis Percobaan Pembuktian | 13
Kegiatan 2
Hukum Perbandingan Tetap
Hukum kekekalan massa dikemukakan oleh Joseph Louis Proust (1754 – 1826). Proust merupakan seorang pakar kimia berkebangsaan Perancis yang meneliti perbandingan massa unsur yang terkandung dalam suatu senyawa. Pada tahun 1799 Proust melakukan eksperimen yaitu menggabungkan gas hidrogen dan oksigen. Pada eksperimen tersebut Proust mendapatkan bahwa gas hidrogen dan oksigen selalu bereaksi membentuk air dengan perbandingan massa yang sama/tetap, yaitu 1 : 8, yang artinya bahwa 1 gram hidrogen bereaksi dengan 8 gram oksigen atau kelipatannya. Berikut merupakan tabel perbandingan massa hidrogen dan oksigen.
Tabel 1. Tabel Perbandingan Massa Hidrogen dan Oksigen No. Hidrogen
(gram)
Oksigen (gram)
H2O (gram) Perbandingan Massa Fe dan S
1. 1 8 9 1 : 8
2. 2 16 32 1 : 8
3. 3 32 64 1 : 8
Dari eksperimen yang dilakukannya, Proust mengemukakan hukum perbandingan tetap atau yang dikenal dengan hukum Proust yang menyatakan bahwa:
Perbandingan massa unsur-unsur yang terkandung dalam suatu senyawa selalu tetap.
atau sama
Gambar 2. Joseph Louis Proust
Mari kitaa buktikan hukum perbandingan tetap melalui
data hasil percobaan!
U K B
Hukum Dasar Kimia
UKB Berbasis Percobaan Pembuktian | 14
Hukum Perbandingan Tetap
Tujuan
Membuktikan hukum perbandingan tetap berdasarkan data hasil percobaan.
Alat dan Bahan Tabel hasil percobaan Pengantar
Josep Louis Proust merupakan ahli kimia dari Prancis yang melakukan percobaan-percobaan untuk mengetahui perbandingan massa. Percobaan tersebut diantaranya adalah pemanasan serbuk besi (Fe) dan serbuk belerang (S). Apabila 7 bagian dari besi dicampurkan dengan 4 bagian berat belerang, kemudian dipanaskan akan dihasilkan 11 bagian berat senyawa FeS.
Jika pada pemanasan ini berat besi ditambah, ternyata kelebihan besi yang ditambahkan tidak membentuk senyawa, tetapi tetap sebagai besi, begitu pula degan serbuk belerang.
Petunjuk Kerja
Amati dan lengkapi tabel dibawah ini!
No. Fe (gram) S (gram) FeS (gram) Perbandingan Massa Fe dan S
1. 1,40 0,80 2,20 …….
2. 1,75 1,00 2,75 …….
3. 2,10 1,20 3,30 …….
Analsisi Data
Berdasarkan data percobaan tersebut, jawablah pertanyaan berikut.
1. Apakah hukum perbandingan tetap terbukti dalam kegiatan ini? Jelaskan!
Jawaban yang diharapkan:
Iya, hukum perbandingan tetap terbukti pada kegiatan ini karena berdasarkan tabel hasil percobaan di atas perbandingan massa besi dan belerang selalu tetap yaitu 7 : 4.
Kesimpulan
Berdasarkan tabel hasil percobaan dan analisis data dapat disimpulkan bahwa perbandingan massa usur-unsur yang terkandung dalam suatu senyawa selalu tetap, hal ini sesuai dengan hukum perbandingan tetap.
U K B
Hukum Dasar Kimia
UKB Berbasis Percobaan Pembuktian | 15
Kegiatan 3
Hukum Perbandingan Berganda
Hukum perbandingan berganda dikemukakan oleh John Dalton (1766 – 1844). Dalton merupakan seorang pakar kimia berasal dari Inggris yang menyelidiki perbandingan unsur-unsur pada setiap senyawa dan mendapatkan suatu pola keteraturan. Beberapa unsur dapat membentuk senyawa dengan berbagai perbandingan misalnya, nitrogen dengan oksigen dapat membentuk nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2). Berdasarkan eksperimen yang dilakukan Dalton diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 2. Hasil Eksperimen Dalton
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa perbandingan nitrogen dalam senyawa NO dan NO2 adalah bilangan bulat dan sederhana yaitu 0,875 : 1,75 = 1 : 2. Berdasarkan hasil tersebut, Dalton mengemukakan Hukum Perbandingan Berganda atau yang dikenal dengan Hukum Dalton yang menyatakan bahwa:
Bila dua unsur membentuk lebih dari satu macam senyawa, maka perbandingan massa salah satu unsur yang bergabung dengan massa unsur lainnya merupakan
bilangan bulat dan sederhana.
Mari kita buktikan hukum perbandingan berganda dengan data hasil percobaan!
Gambar 3. John Dalton
U K B
Hukum Dasar Kimia
UKB Berbasis Percobaan Pembuktian | 16
Hukum Perbandingan Berganda
Tujuan
Membuktikan hukum perbandingan berganda berdasarkan data hasil percobaan.
Alat dan Bahan Tabel hasil percobaan Petunjuk Kerja
Amati dan lengkapi tabel dibawah ini!
Karbon dengan oksigen dapat membentuk senyawa karbon monoksida dan karbon dioksida.
Senyawa C (gram) O (gram) Perbandingan massa O
CO 1,5 4,5 ...
CO2 1,5 9
Analsisi Data
Berdasarkan data percobaan tersebut, jawablah pertanyaan berikut.
2. Tentukan perbandingan oksigen pada senyawa CO dan CO2! Jawaban yang diharapkan:
Perbandingan massa oksigen pada senyawa CO dan CO2 adalah 1 : 2.
3. Apakah perbandingannya menghasilkan bilangan bulat dan sederhana?
Jawaban yang diharapkan:
Iya, perbandingan massa pada tabel hasil percobaan menghasilkan bilangan bulat, yang mana perbandingan massa oksigen pada kedua senyawa adalah 1 : 2.
4. Apakah hukum perbandingan berganda terbukti dalam kegiatan ini? Jelaskan!
Jawaban yang diharapkan:
Iya, hukum perbandingan berganda terbukti pada kegiatan ini karena perbandingan massa salah satu unsur yang bergabung dengan massa unsur lainnya merupakan bilangan bulat.
Kesimpulan
Berdasarkan tabel hasil percobaan dan analisis data dapat disimpulkan bahwa apabila dua unsur membentuk lebih dari satu macam senyawa maka perbandingan massa salah satu unsur yang bergabung dengan massa unsur lainnya merupakan bilangan bulat dan sederhana, hal ini sesuai dengan hukum perbandingan berganda.
U K B
Hukum Dasar Kimia
UKB Berbasis Percobaan Pembuktian | 17
Kegiatan 4
Hukum Perbandingan Volume
Hukum perbandingan volume dikemukakan oleh Josep Louis Gay Lussac 1778 – 1850). Gay Lussac merupakan seorang pakar kimia berasal dari Prancis yang telah berhasil menyelidiki hubungan antara volume gas yang terlibat dalam suatu reaksi. Dari hasil eksperimen yang dilakukan Gay Lussac ditemukan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama, satu volume gas oksigen bereaksi dengan dua volume gas hidrogen menghasilkan dua volume uap air. Perhatikan gambar 6 berikut.
Gambar 5. Percobaan Hukum Perbandingan Volume
Dari eksperimen yang dilakukannya, Gay Lussac mengemukakan hukum perbandingan volume atau yang dikenal dengan hukum Gay-Lussac yang menyatakan bahwa:
Berdasarkan hukum ini, kita dapat menghitung volume gas pada suatu reaksi jika volume salah satu gas diketahui. Perbandingan volume gas-gas pada reaksi sesuai dengan perbandingan koefisien reaksinya. Berikut contoh perbandingan volume pada reaksi-reaksi gas pada kondisi suhu dan tekanan yang sama.
H2(g) + Cl2(g) → 2HCl(g) Perbandingan volume H2 : Cl2 : HCl = 1 : 1 : 2
Untuk dua buah gas (misalnya gas A dan gas B) yang tercantum dalam satu persamaan reaksi, berlaku hubungan:
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐴
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵= 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐴 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐵 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐴 = 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐴
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐵𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵
Pada temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volum gas-gas yang bereaksi dan gas hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana.
Gambar 4. Josep Louis Gay Lussac
U K B
Hukum Dasar Kimia
UKB Berbasis Percobaan Pembuktian | 18
Hukum Perbandingan Volume
Tujuan
Membuktikan hukum perbandingan volume berdasarkan data hasil percobaan.
Alat dan Bahan Tabel hasil percobaan Petunjuk Kerja
Amati persamaan reaksi dan lengkapi tabel dibawah ini!
Persamaan reaksi:
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)
Percobaan C3H8 (liter) O2 (liter) CO2 (liter) H2O (liter)
1 1 5 3 4
2 3 15 9 �