• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Unduh - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V PENUTUP

Pada bab ini akan disampaikan beberapa kesimpulan dan saran dari hasil penelitian tentang “Perilaku Jajan Siswa Sekolah Dasar Negeri Cepokomulyo 2 Kabupaten Malang”.

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian di Sekolah Dasar Cepokomulyo 2 Kabupaten Malang tentang perilaku jajan siswa, secara umum perilaku jajan pada anak usia sekolah di SDN Cepokomulyo 2 adalah cukup baik (75%). Adapun indikator perilaku jajan siswa adalah sebagai berikut :

1. Kebiasaan jajan responden menunjukkan bahwa lebih dari setengah siswa 26 siswa (72%) memiliki kebiasaan setiap hari membeli jajan dan sebagian kecil 10 siswa (28%) tidak membeli jajan setiap hari. Disebabkan karena orangtua tidak menyediakan bekal, maka anak hanya diberi uang jajan lebih karena lebih praktis untuk membeli makanan di sekolah ketimbang membawa bekal.

2. Karakteristik jajan yang disukai sebagian besar responden adalah makanan ringan dan makanan gurih sebanyak 32 responden (89%) dan sebagian kecil 5 siswa (14%) masing-masing menyukai makanan bersaos. Hasil observasi menunjukkan bahwa karakteristik jajan yang dibeli kurang dari setengah responden adalah makanan ringan dan makanan bersaos yang masing-masing sejumlah 13 siswa (36%). Kantin sekolah lebih banyak

61

(2)

62

menjual berbagai macam makanan yang ringan sehingga para siswa yang lapar tidak ada pilihan lain untuk membeli makanan selain yg dijajakan 3. Jenis jajan yang disukai seluruh responden adalah minuman seperti es

cendol, es lilin, dan lain-lain sebanyak 36 siswa (100%). Hasil observasi jenis jajan yang dibeli kurang dari setengah responden adalah makanan berat seperti nasi goreng dan mie instan sebanyak 17 siswa (47%).

Disebabkan karena kurang dari setengah anak tidak membawa bekal dan air minum ke sekolah.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Responden

Diharapkan responden lebih mengerti tentang pemilihan jajanan yang sehat sehingga perilaku mereka dapat diubah kearah yang lebih baik. Selain itu, responden juga membiasakan membawa bekal dan sarapan sebelum ke sekolah agar dapat mencukupi kebutuhan energi sehingga dapat mengurangi frekuensi jajan.

5.2.2 Bagi Sekolah Dasar Negeri Cepokomulyo 2

Diharapkan kepada pihak sekolah untuk menyeleksi jajanan yang dapat dijual di lingkungan sekolah sesuai syarat kesehatan. Selain itu, pihak sekolah juga dapat bekerja sama dengan orangtua murid serta penjaga kantin untuk menciptakan kantin sehat serta dapat bekerja sama dengan pihak puskesmas untuk melakukan pendampingan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sekolah di Sekolah Dasar Negeri Cepokomulyo 2.

(3)

63

5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti tentang hubungan antara perilaku jajan pada siswa terhadap prestasi yang diraih anak di sekolah.

Referensi

Dokumen terkait

Ketidakcukupan gizi Rendahnya asupan zat besi sering terjadi pada orang orang yang kurang mengkonsumsi bahan makanan yang kurang beragam dengan menu makanan yang terdiri dari nasi,

Oleh karena itu, peran makanan yang bernilai gizi tinggi sangat penting seperti pada makanan yang mengandung energi, protein terutama protein hewani, vitamin Vitamin B kompleks, Vitamin

Makanan jajanan beresiko terhadap kesehatan karena penangannnya sering tidak higienis memungkinkan makanan jajanan terkontaminasi oleh mikroba beracun mmaupun bahan tambahan pangan BTP

Permohonan Menjadi Responden Permohonan Menjadi Responden Kepada: Yth : Di Dengan Hormat, Dengan ini saya Naufal Ahmad Zarror Mahasiswa Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes

Manfaat Teoritis Menambah pengetahuan tentang kegiatan penyelenggaraan makanan yang meliputi kualitas makanan, standar porsi, ketersediaan energi dan zat gizi karbohidrat, protein,

Bagi penderita diabetes mellitus konsumsi makanan yang seimbang sesuai kebutuhan akan berpengaruh terhadap proses penyembuhaan yang cepat bagi pasien, sedangkan pemberian makanan yang

Tujuan utama dilakukan modifikasi resep yaitu untuk merubah nilai gizi yang terkandung dalam suatu makanan, merubah penampilan dan rasa makanan sesuai selera konsumen, modifikasi teknik

PMT Pemberian Makanan Tambahan Pemberian makanan tambahan yang dimaksud disini adalah untuk pemulihan Kurang Energi dan Protein KEP, lamanya 90 hari, dapat dilaksanakan di Pusat