4
Unit 2, Piranti Masukan dan Keluaran Programmable Logic Controller
A. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum unit 2, diharapkan mahasiswa mampu:
- mengenali dan menjelaskan karakteristik piranti-pirnati masukan untuk PLC, - mengenali dan menjelaskan karakteristik piranti-pirnati keluaran untuk PLC, - memahami dan menjelaskan data teknis terminal-teminal pada PLC
- memahami dan menjelaskan sifat kelistrikan jalur masukan digital - memahami dan menjelaskan sifat kelistrikan jalur keluaran digital B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum adalah:
- jaringan internet - notebook
- modul PLC - obeng
- tang penjepit C. Langkah Kerja
1. Buka tautan ugm.id/otomasib. Buka file PLC P1E 2. Identifikasi rangkaian internal jalur masukan PLC anda 3. Gambar hasil langkah nomor 2.
4. Identifikasi rangkaian internal jalur keluaran PLC anda 5. Gambar hasil langkah nomor 4.
D. Tantangan
1. jalur keluaran dari PLC yang anda gunakan, memiliki piranti pensaklaran jenis apa 2. ? Gunakan program penjelajah internet untuk mendapatkan:
- 20 buah sensor yang dapat dibaca kondisinya oleh modul masukan diskrit PLC - 20 buah aktuator yang dapat dikendalikan oleh modul keluaran diskrit PLC 3. Lengkapi sensor dan aktuator dengan lembar datanya (datasheet)
5
Lembar Kerja Unit 2, Piranti Masukan dan Keluaran Programmable Logic Controller Hasil Identifikasi rangkaian internal jalur masukan PLC anda
Gambar hasil langkah nomor 2.
Identifikasi rangkaian internal jalur keluaran PLC anda
Gambar hasil langkah nomor 4.
Jawaban Tantangan
1. Jalur keluaran dari PLC yang anda gunakan, memiliki piranti pensaklaran jenis apa ? 2. Gunakan program penjelajah internet untuk mendapatkan:
- 20 buah sensor yang dapat dibaca kondisinya oleh modul masukan diskrit PLC
- 20 buah aktuator yang dapat dikendalikan oleh modul keluaran diskrit PLC
Lengkapi sensor dan aktuator dengan lembar datanya (datasheet)
6
Unit 3. Pengkabelan dan Uji Piranti Masukan dan Keluaran
A. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum unit 3, diharapkan mahasiswa mampu:
- mengenali dan menjelaskan penyambungan piranti-pirnati masukan ke PLC, - mengenali dan menjelaskan penyambungan piranti-pirnati keluaran ke PLC, - memahami dan menjelaskan cara menguji pinrati masukan digital telah
tersambung dengan baik.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum adalah:
- jaringan internet - notebook
- modul PLC
- modul control box C. Teori Penunjang
Arus listrik mengalir pada rangkaian tertutup. Sebuah rangkaian tertutup sederhana memiliki komponen penyusun berupa sumber tenaga listrik, pengantar, piranti pensaklaran dan beban. Komponen-komponen tersebut membentuk rangkaian seperti disajikan Gambar 1.
Gambar 1. Rangkaian tertutup (closed circuit) (sumber: Schaum series book)
Pada sistem PLC, sistem rangkaian tertutup seperti ditunjukkan Gambar 1 diimplementasikan pula pada jalur masukan dan keluaran. Pada jalur masukan PLC, control (switch) berupa sensor, load berupa rangkaian internal masukan PLC dan battery berupa catu daya 24V eksternal. Bagian masukan PLC akan mendeteksi arus yang mengalir pada beban (rangkaian internal). Jika terdapat arus yang mengalir hal
7
ini menunjukkan bahwa kondisi sensor aktif begitu pula jika tidak ada arus yang mengalir ini menunjukkan sensor tidak aktif.
Pada jalur keluaran PLC dengan merujuk gambar 1, control (switch) direalisasikan oleh rangkaian internal bagian keluaran PLC, load berupa aktuator yang dikendalikan dan battery merupakan sumber DC 24V eksternal. PLC akan mengendalikan aktuator dengan cara mengendalikan kondisi control (switch), terbuka (OFF) atau tertutup (ON). Jika control (switch) tertutup (ON) maka aktuator akan aktif (energized) begitpula sebaliknya jika control (switch) terbuka (OFF) , aktuator akan tidak teraliri arus listrik (deenergized).
Secara umum piranti masukan yang banyak digunakan pada PLC antara lain tombol tekan (push button, PB), sakelar pemilih (switch selector, SS) dan sakelar batas (limit switch, LS) (Philips, 2022). Tombol tekan secara umum digunakan sebagai tombol untuk memulai proses (START) atau mengakhir proses (STOP). Keadaan tombol tekan adalah membuat sambungan (contact) atau memutus sambungan (break). Tombol tekan memiliki dua kelompok yaitu dalam keadaan normal terbuka (normally open, NO) atau dalam keadaan normal terhubung (normally closed, NC).
Gambar 1 menunjukkan simbol kedua jenis tombol tekan. Selanjutnya keadaan normal terbuka dituliskan NO dan keadaan normal tertutup dituliskan NC.
Sakelar Pemilih (selector switch) memiliki pilihan beberapa posisi. Pilihan yang aktif ditandai dengan terhubung nya kontak dengan pole. Sakelar batas (limit switch) memiliki sifat seperti tombol tekan, namun proses pengaktifannya oleh sebuah keadaan misalnya, tekanan tertentu, suhu tertentu dan sebagainya.
Pengawatan antara piranti masukan dengan PLC secara umum membentuk sebuah rangkaian sederhana seperti ditunjukkan Gambar 2.
a. Pemutusan arus pada terminal
positif sumber b. Pemutusan arus menuju terminal negatif sumber
Gambar 2. rangkaian DC sederhana
Rangkaian listrik sederhana pada Gambar 1 diimplementasikan pada rangkaian masukan PLC. Sakelar diwujudkan piranti masukan atau sensor pada proses dapat berupa push button, limit switch, proximity switch dan lain sebagainya. Beban diwujudkan dalam bentuk rangkaian internal jalur masukan PLC.
Piranti masukan yang digunakan PLC memiliki 2 jenis, yaitu:
- 2 wire sensor, dan
8 - 3 wire sensor
Jenis pertama, 2 wire sensor merupakan sensor yang mirip dengan sakelar atau kontak. Sensor jenis ini memiliki 2 terminal. Pengawatan dari 2 wire sensor sederhana.
Tabel 1 menunjukkan peta piranti masukan pada PLC, sedangkan Gambar 3 menyajikan diagram pengawatan dari tabel tersebut.
Tabel 1. Peta masukan PLC Piranti Jalur masukan
diskrit PLC
PB0 0
PB1 1
PB2 2
PB2 3
a. Piranti masukan sebagai penghubung/pemutus sumber arus, terminal COM PLC tersambung 0 VDC
b. Piranti masukan sebagai penghubung/pemutus ke jalur 0 VDC, terminal COM PLC tersambung +24VDC Gambar 3. Diagram pengawatan piranti masukan 2 kabel
Piranti masukan jenis kedua adalah 3 wire sensor. Jenis sensor 3 kabel ini bekerja secara internal memiliki rangkaian aktif yang memerlukan catu daya. Ketiga terminal kabel ini adalah:
- kabel catu positif 24 volt ditandai dengan warna cokelat (brown), - kabel catu daya 0 volt ditandai warna biru (blue) dan
- kabel beban ditandai warna hitam (black).
Gambar 4 menyajikan prinsip dasar rangkaian internal pada sensor 3 kabel.
Gambar 4.a. menunjukkan posisi sakelar yang dikendalikan oleh rangkaian sensor memutus jalur +24VDC ke beban. Sedangkan Gambar 4.b. menunjukkan sakelar menyambung putuskan ke jalur 0VDC.
9 a. analogi rangkaian internal
menggunakan saklar pemutus +24VDC b. analogi rangkaian internal menggunakan saklar pemutus 0 VDC
c. analogi rangkaian internal menggunakan transistor PNP pemutus
+24VDC
d. analogi rangkaian internal menggunakan transistor NPN pemutus
0 VDC Gambar 4. Rangkaian internal sensor 3 kabel
Gambar 4.c dan 4.d. menunjukkan komponen sakelar direalisasikan dengan transistor jenis PNP dan NPN. Dengan demikian 3-wire sensor jenis PNP menyediakan sumber tegangan +24VDC sedangkan jenis NPN membenamkan arus listrik ke jalur 0VDC.
Penyambungan sensor jenis 3 kabel perlu sangat perlu memperhatikan jenis sensor PNP atau NPN dan unit sensing pada masukan PLC. Gambar 5 menyajikan dasar pengawatan sensor jenis 3 kabel.
a. Menggunakan sensor jenis PNP b. Menggunakan sesnor jenis NPN Gambar 5. Sambungan antara sensor 3 kabel dengan PLC
10
Diagram pengawatan antara catu daya 24VDC, sensor 3 kabel dan unit masukan PLC untuk beberapa piranti seperti disajikan Tabel 2, ditunjukkan Gambar 6.
Tabel 2. Peta piranti PLC menggunakan sensor 3 kabel Piranti Jalur masukan
diskrit PLC
S1 0
S2 1
S3 2
S4 3
a. Pengawatan menggunakan sensor
PNP b. Pengawatan menggunakan sensor
Gambar 6. Diagram pengawatan antara sensor 3 kabel dengan PLC NPN
Gambar 6.a. menunjukkan pengawatan antara sensor 3 kabel jenis PNP dengan jalur masukan PLC, sedangkan Gambar 6.b. menyajikan pengawatan antara sensor 3 kabel jenis NPN dengan PLC. Perlu diperhatikan tata cara menghubungkan jalur bersama (common) pada terminal masukan PLC.
D. Langkah Kerja
1. Diberikan tabel piranti masukan yang akan digunakan oleh sistem. Pada jalur masukan diskrit PLC memiliki 1 terminal bersama (common). Gambar diagram pengawatannya.
Piranti jenis Terminal Masukan Diskrit PLC
Push button 1, NO 0
Push button 2, NO 1
Push button 3, NC 2
Push button 4, NC 3
11
Piranti jenis Terminal Masukan Diskrit PLC Proximity Sensor 1 NC, NPN 4 Proximity Sensor 2 NO, NPN 5 Pressure Sensor 1 NC, NPN 6 Pressure Sensor 2 NO, NPN 7
2. Diberikan tabel piranti masukan yang akan digunakan oleh sistem. Pada jalur masukan diskrit PLC memiliki 1 terminal bersama (common). Gambar diagram pengawatannya.
Piranti jenis Terminal Masukan Diskrit PLC
Push button 1, NO 0
Push button 2, NO 1
Push button 3, NC 2
Push button 4, NC 3
Proximity Sensor 1 NC, PNP 4 Proximity Sensor 2 NO, PNP 5 Pressure Sensor 1 NC, PNP 6 Pressure Sensor 2 NO, PNP 7
3. Diberikan tabel piranti masukan yang akan digunakan oleh sistem. Pada jalur masukan diskrit PLC memiliki 1 terminal bersama (common). Gambar diagram pengawatannya. Jawaban bebas terbuka, target bisa direalisasikan dan tidak bermasalah.
Piranti jenis Terminal Masukan Diskrit PLC
Push button 1, NO 0
Push button 2, NO 1
Push button 3, NC 2
Push button 4, NC 3
Proximity Sensor 1 NC, PNP 4 Proximity Sensor 2 NO, PNP 5 Pressure Sensor 1 NC, NPN 6 Pressure Sensor 2 NO, NPN 7
12
Lembar Kerja Unit 3. Pengkabelan dan Uji Piranti Masukan dan Keluaran Diagram Pengawatan Tantangan 1
Diagram Pengawatan Tantangan 2
13 Diagram Pengawatan Tantangan 3
14
Unit 4. Prosedur Operasi Dasar PLC
A. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum unit 4, diharapkan mahasiswa mampu:
- mengepoerasikan program CX-Programmer,
- menyusun program tanggal (ladder diagram) dan mensimulasikannya melalui program CX-progrmamer
- mendemonstrasikan dan menjelaskan hasil pekerjaan secara lisan.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum adalah:
- jaringan internet - notebook
- modul PLC
- modul control box C. Teori Penunjang
Buka aplikasi CX-Programmer , selanjutnya muncul tampilan seperti Gambar 1,
Gambar 1. Tampilan awal program CX-Programmer
Untuk memulai membuat sebuah program PLC, yang pertama dilakukan adalah membuka dokumen baru yang dilakukan memasuki menu File , kemudian memilih ikon dokumen baru atau melalu submenu New seperti disajikan Gambar 2.
15
a. Ikon dokumen baru b. Melalui sub menu file Gambar 2. Memilih dokumen baru
Tampilan selanjutnya adalah penyetelan (setting) PLC yang akan digunakan serta jalur komunikasi antara PLC dengan komputer yang digunakan. Tampilan penyetelan disajikan Gambar 3.
Gambar 3. Jendela penyetelan PLC
Yang pertama dilakukan adalah menentukan keluarga PLC yang digunakan dengan memilih pilihan tipe piranti yang ditunjukkan panah nomor 2. Dengan membuka pilihan tersebut, terdapat beberapa pilihan tipe piranti yaitu CJ2M, CP1E, CP1H, CP1L dan sebagainya. Piliha tipe piranti PLC yang sesuai dengan yang digunakan.
Langkah selanjutnya adalah penetapan tipe CPU yang digunakan oleh piranti PLC tersebut. Hal ini dilakukan dengan menekan tombol pilihan yang ditunjukkan panah nomor 2. Gambar 4 menunjukkan pilihan untuk tipe PLC CP1E, yaitu E20, E30, E40 dan selanjutnya. Pilih jenis CPU PLC yang digunakan. Selanjutkan tetapkan pilihan anda dengan menekan tombol OK.
16
Tahapan berikutnya adalah jenis jalur komunikasi yang digunakan antara PLC dengan komputer yang digunakan. Tahapan ini dilakukan dengan menekan pilihan tipe jaringan seperti ditunjukkan anak panah nomor 3. Sesuaikan jenis jalur komunikasi yang digunakan. Setelah itu tetapkan pengaturan anda dengan menekan tombol OK Setelah pengaturan jenis PLC yang digunakan, tampilan selanjutnya adalah halaman untuk memulai membuat diagram tangga, seperti dtunjukkan Gambar 4.
Gambar 4. Tampilan layar pemrograman
Bagian atas layar merupakan kelompok icon shortcut yang memudahkan dalam melaksanakan proses pembuatan program. Tempatkan kursor anak panah di atas ikon yang ingin diketahui fungsinya, tidak lama kemudian akan muncul fungsi ikon yang ditunjuk.
Tampilan layar seperti Gambar 4 bagian berlatar belakang putih sebelah kanan merupakan jendela untuk memprogram. Simbol-simbol kontak diletakkan pada bagian ini.
D. Langkah Kerja
1. Berdoa sebelum memulai pekerjaan
2. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
3. Gambar diagram pengawatan antara piranti masukan dengan bagian masukan PLC mengikuti Tabel 1 dengan common pada jalur masukan PLC terhubung ke 0VDC.
17
Tabel 1. Peta masukan PLC Piranti Jalur masukan
diskrit PLC
PB0 0
PB1 1
PB2 2
PB2 3
4. Realisasikan pengawatan yang telah dibuat.
5. Periksa dan pastikan sudah tersambung secara mekanis dengan baik dan secara elektris arus listrik dapat mengalir.
6. Uji sambungan anda
7. Tunjukkan sambungan anda dan uji hasil pekerjaan anda kepada asisten. 8. Gambar diagram pengawatan antara piranti keluaran dengan PLC mengikuti
Tabel 2 dengan common pada jalur keluaran PLC terhubung ke 24VDC.
Tabel 2. Peta masukan PLC Piranti Jalur keluaran
diskrit PLC
Lampu 1 0
Lampu 1 1
Lampu 1 2
9. Realisasikan pengawatan yang telah dibuat.
10. Periksa dan pastikan sudah tersambung secara mekanis dengan baik dan secara elektris arus listrik dapat mengalir.
11. Uji sambungan anda
12. Tunjukkan sambungan anda dan uji hasil pekerjaan anda kepada asisten. 13. Susun program sebagai berikut:
14. Compile program anda
18
15. Jika tidak ada kesalahan, kirim upload program anda ke PLC 16. Amati apa yang terjadi dengan L1, L2 dan L3
17. Tekan dan tahan ketiga tombol bersama sama (jangan dilepas) 18. Amati apa yang terjadi dengan L1, L2 dan L3
19. Lepas penekanan ketiga tombol
20. Modifikasi program menjadi sebagai berikut:
21. Compile program anda
22. Jika tidak ada kesalahan, kirim upload program anda ke PLC 23. Amati apa yang terjadi dengan L1, L2 dan L3
24. Tekan dan tahan ketiga tombol bersama sama (jangan dilepas) 25. Amati apa yang terjadi dengan L1, L2 dan L3
26. Lepas penekanan ketiga tombol E. Tantangan
1. Apa yang harus dilakukan apabila kebutuhan proses adalah tombol jenis NO tetapi yang tersedia di lapangan adalah tombol NC
2. Apa yang harus dilakukan apabila kebutuhan proses adalah tombol jenis NC tetapi yang tersedia di lapangan adalah tombol NO
19
Lembar Kerja Unit 4. Prosedur Operasi Dasar PLC Hasil program 1
Hasil program 2
20
Unit 5. Konsep Holding
A. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum unit 5, diharapkan mahasiswa mampu:
- memahami dan menjelaskan beberapa jenis realisasi fungsi holding, - menentukan jenis holding pada program sesuai dengan sifat program.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum adalah:
- jaringan internet - notebook
- modul PLC
- modul control box C. Teori Pendukung
Terdapat 2 (dua) jenis holding sebuah memori untuk mempertahankan keadaan suatu rung, yaitu Domain ON dan Domain OFF
1. Holding Menggunakan Bit Memory
a. Domain ON b. Domain OFF
Gambar 1. Holding dengan pengingat bit Persamaan m0.0 pada domain ON adalah :
𝒎𝒎𝒎𝒎.𝒎𝒎= [ 𝑷𝑷𝑷𝑷𝑷𝑷+ (𝒎𝒎𝒎𝒎.𝒎𝒎 ∙ 𝑷𝑷𝑷𝑷𝑷𝑷������) ] (1) Persamaan m0.0 pada doman OFF adalah:
𝒎𝒎𝒎𝒎.𝒎𝒎= [ (𝑷𝑷𝑷𝑷𝑷𝑷+𝒎𝒎𝒎𝒎.𝒎𝒎 )∙ 𝑷𝑷𝑷𝑷𝑷𝑷������ ] (2) Maksud Doman ON dan Doman OFF
21
Ketika push button PB1 dan PB2 ditekan dan ditahan (aktif) bersama-sama, keadaan m0.0Domain ON adalah AKTIF (1) dan keadaan m0.0Domain OFF adalah TIDAK AKTIF (0). Dengan demikian L1 DomaIn ON MENYALA, L1 Domain OFF TIDAK MENYALA.
Ketika push button PB1 dan PB2 dilepas bersama-sama , keadaan keadaan m0.0 Domain ON dan Domain OFF adalah TIDAK AKTIF (0), sehingga L1 di DOMAIN ON dan DOMAIN OFF TIDAK MENYALA.
2. Holding Menggunakan Perintah SET bit dan RESET bit Rangkaian ditunjukkan Gambar 2.
a. Domain ON b. Domain OFF
Gambar 2. Holding Menggunakan Perintah Set, Reset memori
Saat PB1 dan PB2 ditekan dan ditahan bersama-sama, maka L1 pada Domain ON MENYALA, sedangkan L1 di Doman OFF TIDAK MENYALA. Hal ini dapat dipahami berdasarkan prinsip kerja evaluasi ladder diagram pada program PLC. Ladder diagram pada PLC dievaluasi dari baris pertama komponen paling kiri, kemudian ke komponen di sebelah kanannya. Setelah setelah baris pertama, evaluasi dilanjutkan pada baris kedua dan seterusnya. Pada Doman ON, antara perintah RESET bit dan SET bit yang terakhir diaksekusi adalah perintah SET bit m0.0, sehingga L1 MENYALA.
Namun pada rangkaian Doman OFF pada evaluasi program, perintah yang terahir dilaksanakan adalah RESET bit m0.0, sehingga L1 TIDAK MENYALA.
3. Holding menggunakan FLIP-FLOP
Pada Domain ON digunakan flip-flop RS sedangkan pada Domain OFF menggunakan Flip-flop SR. Keadaan uji dilakukan menggunakan cara yang sama dengan metode sebelumnya, yaitu dengan menekan tombol PB1 dan PB2 bersama sama. Pada Domain ON, flip-flop RS mendapatkan evaluasi perintah SET yang terakhir sehingga L1 MENYALA. Sedangkan pada Doman OFF, flip-flop SR mendapatkan evaluasi perintah RESET yang terahir sehingga L1 TIDAK MENYALA.
22
Doman ON Domain OFF
Gambar 3. Holding menggunakan flip-flop D. Langkah Kerja
1. Berdoa sebelum bekerja
2. Siapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan 3. Buka drive ugm.id/otomasib
4. Buka file e480_cp1e_user_manual_en.pdf
5. Cermati perintah-perintah PLC pada A-1. Instruction Functions
6. Realisasikan program untuk holding menggunakan 3 cari seperti pada teori pendukung.
7. Compile dan jalankan setiap holding yang ada.
8. Catat efek setiap penekanan 2 tombol bersama dan dilepas bersama 9. Demokan kepada asisten
E. Tantangan
1. Kapan domain ON digunakan?
2. Kapan domain OFF digunakan?
23
Lembar Kerja Unit 5. Konsep Holding 1. Program holding menggunakan bit memori domain ON
a. Diagram ladder
b. Kondisi keluaran setelah kedua tombol ditekan bersama dan dikepaskan bersama
2. Program holding menggunakan bit memori domain ON a. Diagram ladder
b. Kondisi keluaran setelah kedua tombol ditekan bersama dan dikepaskan bersama
24
3. Program holding menggunakan peirntah SET RESET domain ON a. Diagram ladder
b. Kondisi keluaran setelah kedua tombol ditekan bersama dan dikepaskan bersama
4. Program holding menggunakan peirntah SET RESET domain OFF a. Diagram ladder
25
b. Kondisi keluaran setelah kedua tombol ditekan bersama dan dikepaskan bersama
5. Program holding menggunakan FLIP-FLOP SR domain OFF a. Diagram ladder
b. Kondisi keluaran setelah kedua tombol ditekan bersama dan dikepaskan bersama
26
6. Program holding menggunakan FLIP-FLOP SR domain OFF a. Diagram ladder
b. Kondisi keluaran setelah kedua tombol ditekan bersama dan dikepaskan bersama
27
Unit 6. Pemrograman Sederhana
A. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum unit 6, diharapkan mahasiswa mampu:
- memahami dan menjelaskan beberapa jenis realisasi holding,
- mengenali dan menjelaskan penyambungan piranti-pirnati keluaran ke PLC, - memahami dan menjelaskan cara menguji pinrati masukan digital telah
tersambung dengan baik.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum adalah:
- jaringan internet - notebook
- modul PLC
- modul control box C. Teori Penunjang
Holding yang umum digunakan antara lain menggunakan bit memori dengan domain OFF. Gambar 1 menyajikan detil unsur-unsur penyusunnya.
Gambar 1. Holding menggunakan bit memori domain OFF dengan:
SET berfungsi untuk mengaktifkan rung (membuat aktif (1)) RESET berfungsi menonaktifkan rung (membuat tidak aktif (0))
28
LATCH berfungsi menggenggam untuk mempertahankan keadaan rung yang aktif sementara.
Merujuk Gambar 1, diagram ladder diekspresikan dengan persamaan di bawahnya.
Hubungan paralel antara tombol set dengan pengunci (latch) diekspresikan pada persamaan dengan operasi OR (+). Hubungan seri antara tombol SET dengan RESET diekspresikan pada perseamaan dengan operasi AND (•). Tombol RESET direalisasikan dengan tombol normally closed (NC) . Dengan kata lain sistem reset menggunakan aktif rendah. Komponen set dapat tersusun lebih dari satu tombol (pengaktif) yang tersusun secara paralel.
D. Langkah Kerja
1. Berdoa sebelum bekerja
2. Siapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan
3. Susun program yang akan mengaktifkan sebuah lampu melalui salah satu dari penekanan dua tombol NO dan dimatikan mengguunakan sebuah tombol 4. Susun diagram pengawatan, alamat input output dan diagram laddernya 5. Compile dan upload program ke PLC
6. Uji Program. Catatan hasilnya dalam diagram pewaktuan. Uji program dengan melakkan penekan tombol 1, stop. Penekanan tombol 2, stop. Penekanan kedua tombol bersamaan dan stop.
7. Demonstrasikan kepada asisten
8. Sebuah proses memiliki memiliki 3 proses berbeda. Setiap proses akan diaktifkan oleh satu tombol. Tombol 1 untuk mengaktifkan proses 1, tombol 2 untuk mengaktifkan proses 2, tombol 3 untuk mengaktifkan proses 3. Tersedia tombol keempat, yaitu tombol untuk STOP semua proses. Kondis awal semua proses OFF. Proses yang akan bekerja, adalah proses yang tombolnya terlebih dahulu ditekan. Misal jika tombol 2 ditekan, maka hanya proses 2 yang aktif. Jika dicoba menekan tombol 1 dan 3 maka tidak akan mengubah keadaan. Proses 2 akan berhenti setelah tombol keempat ditekan. Selanjutnya proses seeprti awal lagi.
9. Pahami kebutuhan sistem 10. Gambar flowchart program
11. Buat tabel daftar jalur input dan output serta piranti yang diperlukan 12. Susun program
13. Uji program
14. Demonstrasikan ke asisten.
29
30
Lembar Kerja Unit 6. Pemrograman Sederhana
1. Program 1
a. Diagram penggunaan masukan dan keluaran
b. Diagram pengawatan
c. Flow chart
31 2. Program 2
a. Diagram penggunaan masukan dan keluaran
b. Diagram pengawatan
c. Flow chart
32
Unit 7. Pewaktu (Timer)
A. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum unit 6, diharapkan mahasiswa mampu:
- memahami dan menjelaskan beberapa jenis pewaktu di PLC, - merealisasikan kebutuhan proses yang memerlukan pewaktu B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum adalah:
- jaringan internet - notebook
- modul PLC
- modul control box C. Teori Pendukung
Salah satu fasilitas pada PLC adalah pewaktu (timer). Secara umum pewaktu pada PLC memiliki 2 (dua) jenis yaitu retentive timer dan non-retentive timer. Retentive timer memiliki kemampuan untuk ,,,,. Selain kemampuan menyimpan nilai pewaktuan, timer dapat dikelompokkan menjadi ONdelay timer dan OFFdelay timer.
Pada timer jenis ON delay setelah rung timer aktif, kontak-kontaknya akan aktif setelah tunda waktu tertentu. Namun pada timer jenis OFF delay, segera setelah rung timer tidak aktif, kontak-kontak timer akan tidak diaktifkan setelah tunda waktu tertentu.
D. Langkah Kerja
1. Berdoa sebelum memulai pekerjaan
2. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
3. Susun program sebagai berikut.
33
Alamat piranti masukan dan keluaran disesuaikan dengan piranti yang ada.
4. Tekan tombol Start kemudian amati keadaan h0, nilai angka pada timer dan keadaan keluaran L1.
5. Setelah 10 detik berlalu, tekan tombol Stop
6. Ekspresikan hasil langkah 4 dan 5 dalam sebuah gambar kondisi setiap variabel yang diamati.
7. Susun program seperti berikut:
Alamat piranti masukan dan keluaran disesuaikan dengan piranti yang ada.
8. Tekan tombol Start kemudian amati keadaan h0, nilai angka pada timer dan keadaan keluaran L1.
9. Selama 4 detik selanjutnya, tekan tombol Stop
10. Amati keadaan h0, nilai angka pada timer dan keadaan keluaran L1. Selama 10 detik
11. Ekspresikan hasil langkah 8 samai 10 dalam sebuah gambar kondisi setiap variabel yang diamati.
D. Tantangan
1. Susun program untuk cerdas cermat yang akan menyalakan lampu 3 detik setelah tombol terkait ditekan.
2. Susun program traffic light simpang 3.
34
Lembar Kerja Unit 7. Pewaktu (Timer) 1. Diagram waktu hasil on delay timer
2. Diagram waktu hasil off delay timer