• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS LAMPUNG NOPEMBER, 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UNIVERSITAS LAMPUNG NOPEMBER, 2017"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Urgensi/Keutamaan Penelitian

Salah satu indikator keberhasilan kurikulum pendidikan tinggi (K-Dikti) yang diwajibkan oleh Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun 2015, adalah harus berpedoman pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) berdasarkan Keputusan Presiden. Dalam acuan tersebut, hasil yang dihasilkan K-Dikti harus memperhatikan visi keilmuan, kajian lanjutan dan sasaran sinyal yang berkembang di masyarakat. Dalam perkembangannya, kurikulum PGSD pada jenjang pendidikan tinggi hendaknya selalu dikoordinasikan dengan kebutuhan keahlian pengembang kurikulum pada jenjang pendidikan dasar khususnya sekolah dasar, namun nyatanya setiap kali terjadi penyempurnaan terhadap kurikulum sekolah dasar. sekolah yang mulai diterapkan dari kurikulum 1975 sampai dengan pembaharuan seperti kurikulum 2004 yaitu permulaan pembelajaran.Materi pelajaran di kelas awal SD kurikulum 2013 yang diterapkan selama ini tidak berbanding lurus dengan upaya penyempurnaan kurikulum PGSD. .

Saat ini model kurikulum PGSD masih mengacu pada kurikulum akademik atau kurikulum mata pelajaran tersendiri, setiap guru yang mengajar mata pelajaran di sekolah dasar mempunyai partisi yang sangat kuat, sehingga satu sama lain hanya membahas bidang ilmunya masing-masing (ilmu fisika). bidang ilmu lainnya. Begitu pula dengan pendidik yang mengajar mata kuliah pedagogik menjadikan kajian keilmuannya lebih konseptual, karena untuk menjadi guru sekolah dasar yang profesional, lulusan PGSD harus tetap melanjutkan ke pendidikan profesi. Untuk itu hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam pengembangan kurikulum pada jenjang ini adalah mutlak harus mengikuti perkembangan kebutuhan para pemangku kepentingan di lapangan, menghasilkan hasil yang memiliki paradigma berpikir yang sesuai dengan kebutuhan. pihak sekolah, meskipun mengikuti pelatihan profesi harus dipersiapkan agar mudah beradaptasi dengan baik pola pikir yang dimilikinya dan mematangkan keterampilan praktisnya melalui serangkaian latihan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.

Indikator Capaian

Model hipotesis UsBec yang dihasilkan menyangkut pengembangan model kurikulum interdisipliner pada lima mata kuliah pembelajaran di sekolah dasar. Kedua mata kuliah tersebut adalah (1) Pembelajaran IPA SD (2) Pembelajaran IPS SD (3) Pembelajaran Matematika SD (4) Pembelajaran Bahasa Indonesia (5) Pembelajaran IPS. Perancangan perangkat pembelajaran yang meliputi; (a) Kontrak perkuliahan (b) Silabus semester (c) Satuan perkuliahan, untuk pembelajaran IPA dasar, pembelajaran IPS dasar, pembelajaran matematika dasar, pembelajaran bahasa Indonesia dan pembelajaran IPS.

Perangkat pembelajaran yang meliputi (a) Kontrak perkuliahan (b) Silabus semester (c) Satuan perkuliahan, untuk mata kuliah pembelajaran IPA SD, pembelajaran IPS SD, pembelajaran matematika SD, pembelajaran Bahasa Indonesia, dan pembelajaran IPS. Membahas kemajuan dan percepatan adat dan budaya Indonesia dalam semangat kebangsaan. Kurikulum yang digunakan oleh ITE harus sesuai dengan persyaratan profesionalisme pengembang kurikulum sekolah dasar.

Both the curriculum (academic and humanities subjects) form the basis for the development of the PTE curriculum. This principle underpins the re-design of the PTE curriculum leading to the development of PTE and PS interests as well, the curriculum is aptly called the University-School Based Curriculum (UsBec).

TINJAUAN PUSTAKA

Pembelajaran di Sekolah Dasar

Pembelajaran di sekolah dasar merupakan upaya mempersiapkan pengetahuan dasar, sikap dan keterampilan yang akan menjadi modal kehidupan siswa. Kegiatan pembelajaran di sekolah dasar mengutamakan dasar-dasar untuk persiapan pendidikan selanjutnya, karena tanpa pendidikan dasar tentu kita sulit memahami konsep-konsep baru pada jenjang pendidikan selanjutnya. Atas dasar tersebut, sekolah dasar menggunakan pendekatan pembelajaran tematik yang bersumber dari konsep interdisipliner dalam kurikulum terpadu yang dikemukakan oleh Fogarty (1991).

Menempatkan struktur kognitif yang tepat mengenai suatu konsep dalam kognisi anak dinilai penting karena pendidikan sekolah dasar sangat mendasar untuk tahapan pendidikan selanjutnya. Ada kalanya individu tidak dapat mengasimilasi rangsangan atau pengalaman baru yang ditemuinya ke dalam struktur kognitif yang dimilikinya. Ketidakmampuan ini muncul karena stimulus atau pengalaman baru sama sekali tidak sesuai dengan struktur kognitif yang ada.

Ada dua kemungkinan yang dapat dilakukan individu dalam situasi tersebut, yaitu (a) pembentukan struktur kognitif baru yang sesuai dengan rangsangan atau pengalaman baru; (b) untuk memodifikasi struktur kognitif yang ada agar sesuai dengan rangsangan atau pengalaman baru. Kedua prinsip pembelajaran di atas memberikan arah pembelajaran yang berorientasi pada siswa (student-centered).

PembelajaranTematik

Pembelajaran ini bersifat partisipatif, yaitu pembelajaran yang menekankan pada keterlibatan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran secara aktif, tidak hanya sekedar pasif, mendengarkan, mengikuti, menaati dan meniru guru, tetapi siswa harus mampu mengembangkan kecerdasan emosional, keterampilan dan kreativitas. Pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013, selain berusaha mengintegrasikan seluruh mata pelajaran (Mapel) secara tematis, juga memandu proses pembelajaran berdasarkan pendekatan saintifik. Dengan kata lain pembelajaran pada Kurikulum 2013 tidak hanya berupaya untuk memastikan anak usia sekolah dasar (SD) mempunyai kemampuan umum yang komprehensif, namun juga memiliki kompetensi yang terintegrasi antar kompetensi yang dibangun dari kemampuan akademik, sosial, personal dan keterampilan. Dokumen Kurikulum Sekolah Dasar (SD) 2013 menjadi acuan bagi guru dalam mengembangkan pembelajaran di sekolah.

Kurikulum ini meyakini bahwa pembelajaran terpadu akan memberikan pemahaman yang utuh kepada siswa (Forgaty, 1991). Alat yang dapat digunakan untuk menyatukan mata pelajaran adalah tema atau materi yang terdapat dalam satu mata pelajaran yang menjadi pusat inti seluruh mata pelajaran pada hari tertentu (Semiawan, 2008), oleh karena itu pembelajaran lebih dikenal dengan pembelajaran tematik.

Pendekatan Ilmiah pada Pembelajaran di SD

Jadi, proses pembelajaran hendaknya dilaksanakan dengan berpedoman pada nilai, prinsip, atau kriteria ilmiah. Melalui pembelajaran berbasis pendekatan saintifik, siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis, berbicara berdasarkan fakta, tidak hanya mampu menjawab permasalahan, tetapi dimulai dengan mengeksplorasi permasalahan dan berusaha mengatasinya dengan menggunakan cara berpikir yang logis. Hal ini merupakan awal yang baik bagi pendidikan dalam membangun kemampuan berpikir kritis, sistematis dan logis.

Model Kurikulum PGSD

Mata pelajaran IPA yang dirancang dengan model UsBek adalah seluruh mata pelajaran SD yaitu (1) Pembelajaran IPS SD, (2) Pembelajaran IPA SD, (3) Pembelajaran Matematika SD, (4) Pembelajaran Bahasa Indonesia pada sekolah dasar dan (5) pembelajaran di sekolah dasar. ) Pembelajaran Kewarganegaraan. Memahami pengertian dasar pergerakan dan perpindahan dalam kaitannya dengan konsep waktu, perubahan dan budaya (IPS). Mampu menggambarkan kemajuan dan percepatan dalam kaitannya dengan adat dan budaya Indonesia dalam semangat kebangsaan (PKn).

PTE curriculum design should refer to learning that emphasizes academically based content and content-specific pedagogy.

Gambar 2.2; Irisan Kurikulum Humanistik dengan Subjek Akademik
Gambar 2.2; Irisan Kurikulum Humanistik dengan Subjek Akademik

TUJUAN DAN MANFAAT

Manfaat Penelitian

It is possible that people living in Indonesia will have a great opportunity to live in Indonesia (PKn). The demand for the development of children of primary school age is further strengthened by the implementation of the 2013 curriculum, which emphasizes confluent education with the following main features: 1) Participation; In other words, aspects of knowledge and skills become the vehicle for the formation of the child's personality as a whole.

The orientation of the academic subject curriculum as a distinctive feature of the Higher Education curriculum model is very different from the humanistic curriculum used by the primary school.

Gambar 4.1; Prosedur Penelitian dan Pengembangan 1. Studi Pendahuluan
Gambar 4.1; Prosedur Penelitian dan Pengembangan 1. Studi Pendahuluan

METODE PENELITIAN

Langkah Penelitian

Lokasi Penelitian

Alat Pengumpul Data

Tujuan penelitian ditetapkan berdasarkan karakteristik; a) SD Negeri yang telah menyusun Kurikulum 2013, b) Guru lulusan S1 PGSD Unila, c) Dosen yang mengajar lima mata pelajaran SD... 19. Dokumen, Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi.. b) Dosen persepsi mengenai pengembangan kurikulum PGSD termasuk dimensinya; gagasan, dokumen, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, c) model kurikulum SD dan PGSD, d) pengorganisasian materi di SD dan PGSD, d) pendekatan pembelajaran di SD dan PGSD.

Teknik Analisis Data

19. dokumen, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. b) persepsi guru terhadap pengembangan kurikulum PGSD, meliputi dimensinya; gagasan, dokumen, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, c) model kurikulum SD dan PGSD, d) pengorganisasian materi di SD dan PGSD, d) pendekatan pembelajaran di SD dan PGSD.

Populasi dan Sampel

Jadwal Penelitian

Teachers start with the facts students will “know,” what the topics of the standards might be, and more. In addition, curriculum designers find a number of materials suitable for the discussion of character, cause and effect, conflict and cooperation.

Gambar 5.2; Desain Organisasi Bahan Kajian
Gambar 5.2; Desain Organisasi Bahan Kajian

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

Hasil Analisis SWOT Kebijakan dan Implementasi

Redesain Model Kurikulum UsBec

Gambar

Tabel 1.1; Indikator Capaian
Gambar 2.1; Taxonomi Belajar ( Anderson, 2001)
Gambar 2.2; Irisan Kurikulum Humanistik dengan Subjek Akademik
Gambar 4.1; Prosedur Penelitian dan Pengembangan 1. Studi Pendahuluan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tanda tangan penanggung jawab surat (peserta) 11. Nama penanggung jawab

TAHUN ANGGARAN Drafter Penanggung jawab Struktural Arsitektural Penanggung jawab DIPERIKSA OLEH MENGETAHUI. Nama / Jabatan

peraturan, menyerahkan surat ijin tidak mengikuti perkuliahan dari Program studi kepada dosen atau Bagian akademik, penanggung jawab mata kuliah selambat-lambatnya

FORMULIR EVALUASI JUMLAH TATAP MUKA PERKULIAHAN BPM/FORM/STD/PEND/01.03.02 PROSES PENANGGUNG JAWAB TANGGAL NAMA JABATAN

Penyusunan Biologi Dasar Mata Kuliah Dasar 2 1 30 Juni 2020 OTORISASI Dosen Pengembang RPS Koordinator RMK Ka Prodi Nama Tanda Tangan Nama Tanda Tangan Nama Tanda

Penyusunan FISIKA TPE4131 MIPA 4 1 23 Agustus 2020 OTORISASI Dosen Pengembang RPS Koordinator RMK Ka Prodi Nama Tanda Tangan Nama Tanda Tangan Nama Tanda Tangan Capaian

Penyusunan RISET OPERASI TPF 4237 Teknik 2 4 30 Juli 2020 OTORISASI Dosen Pengembang RPS Koordinator RMK Ka Prodi Nama Tanda Tangan Nama Tanda Tangan Nama Tanda Tangan Capaian

Penyusunan KEWARGANEGARAAN MPK60006 UMUM 2 1 Agustus 2020 OTORISASI Dosen Pengembang RPS Koordinator RMK Ka Prodi Nama Tanda Tangan Nama Tanda Tangan Nama Tanda Tangan Capaian