Judul Skripsi: Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Model Problem Based Learning (PBL) pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Makassar. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Model Problem Based Learning (PBL) pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Makassar. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendekatan model problem based learning (PBL) efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika siswa kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar.
Alhamdulillah, puji dan syukur hanya milik Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan kesehatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat disimpulkan dengan judul “Efektifitas Pembelajaran Matematika melalui Model Problem Based Learning (PBL) pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Makassar".
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Oleh karena itu, kami berharap sebagai seorang guru mampu memilih dan menggunakan teknik, metode, pendekatan, strategi dan model pembelajaran yang cocok untuk suatu mata pelajaran. Oleh karena itu, guru harus berusaha memilih dan menggunakan teknik, metode, pendekatan, strategi dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Oleh karena itu diperlukan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan Hmelo-Silver, (2004); Serafino & Cicchelli (2005) dalam Paul & Kauchak mengatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah (PBL) adalah seperangkat model pengajaran yang menggunakan masalah sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, materi, dan pengaturan diri.
Dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi psikologis siswa dapat membantu siswa dalam menggunakan waktunya seefisien mungkin, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami pelajaran matematika.
Rumusan Masalah
Pembelajaran ini menggunakan masalah sebagai konteks pembelajaran bagi siswa tentang berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah. Dengan model pembelajaran berbasis masalah (PBL), diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir pemecahan masalah dan menjadi pembelajar yang mandiri sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Sehubungan dengan uraian di atas, maka peneliti akan mengadakan penelitian yang berjudul: “Efektivitas pembelajaran matematika melalui model pembelajaran berbasis masalah (PBL) pada Siswa kelas VIISMP Negeri 26 Makassar.”.
Tujuan Penelitian
Bagi siswa, dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) a) Siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan dalam pikirannya sendiri. Bagi guru, melalui penelitian ini guru dapat mengembangkan kemampuan profesionalnya, khususnya dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL).
Kajian Pustaka 1. Efektivitas
- Pengertian Belajar
- Pengertian Pembelajaran Matematika
- Model Problem Based Learning (PBL)
Untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dalam pembelajaran matematika dapat dilihat dari pencapaian indikator efektivitas. Apa yang menjadi indikator keefektifan pembelajaran matematika melalui model problem based learning (PBL) yang ingin dicapai. Ketuntasan belajar dilihat dari hasil belajar yang telah mencapai ketuntasan individu, yaitu siswa telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yang bersangkutan.
Secara operasional efisiensi yang terjadi akan tercermin dari hasil yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan model Problem Based Learning (PBL) lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional.
Penelitian Yang Relavan
Kemudian guru membimbing siswa untuk menyelesaikan hasil temuannya sehingga siswa dapat mensintesis pengetahuan yang diperoleh ketika bekerja dalam kelompok untuk memecahkan masalah.
Kerangka Pikir
Pada saat yang sama, proses pembelajaran dikatakan berkualitas apabila efektif, bermakna dan didukung oleh sumber daya yang baik. Proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil dan efektif berkaitan dengan hasil belajar matematika siswa, aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dan respon siswa terhadap pembelajaran matematika. Oleh karena itu, salah satu alternatif solusinya adalah penggunaan model pembelajaran yang inovatif agar pembelajaran menjadi lebih efisien, sehingga tercapai hasil belajar yang lebih baik.
Dengan model Problem Based Learning (PBL) yang bertujuan untuk mengaktifkan siswa dalam belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki atau ingin dilakukan.
Hipotesis Penelitian
- Desain Penelitian
- Sampel
Rata-rata hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) pada siswa kelas VII SMP Negeri 26 Makassar paling sedikit berada pada kategori baik. Aktivitas siswa kelas VII SMP Negeri 26 Makassar selama pembelajaran matematika melalui model Problem Based Learning (PBL), minimal 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Reaksi siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Makassar terhadap pembelajaran matematika melalui model Problem Based Learning (PBL) setidaknya 75% siswa memberikan respon positif.
Dengan tujuan untuk mengetahui gambaran keefektifan pembelajaran matematika dengan menggunakan model problem based learning (PBL) pada siswa kelas VII SMP Negeri 26 Makassar.
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika merupakan suatu proses komunikasi antara siswa dan guru di lingkungan kelas, baik proses yang dihasilkan dari hasil interaksi antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa, sehingga menimbulkan perubahan dalam bidang akademik, sikap, perilaku dan keterampilan yang bersifat diamati dari perhatian siswa dan kedisiplinan siswa. , keterampilan siswa dalam bertanya atau menjawab. Aktivitas siswa yang positif antara lain: mengajukan pendapat dan bertanya, mengerjakan tugas, berinteraksi aktif dengan guru dalam pembelajaran dan berinteraksi dengan sesama siswa sehingga dapat menyelesaikan permasalahan pokok yang dihadapi, sedangkan aktivitas siswa yang negatif meliputi: selama proses pembelajaran. kelas, melakukan kegiatan lain yang tidak sesuai dengan pelajaran yang diajarkan guru. Kriteria keberhasilan aktivitas siswa dalam penelitian ini adalah minimal 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Prosedur Penelitian
Instrumen Penelitian
Kuesioner Respon Siswa pada Pembelajaran Matematika dirancang untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL). Aspek respon: Siswa senang terhadap pelaksanaan pembelajaran, suasana kelas, minat mengikuti pelajaran selanjutnya, cara guru mengajar dan saran.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran umum mengenai data yang diperoleh yaitu hasil belajar matematika siswa, aktivitas siswa selama pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah (PBL). model. Hasil belajar siswa dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan pemahaman materi matematika setelah diterapkan model Problem Based Learning (PBL). Data hasil belajar matematika siswa diuraikan dalam bentuk skor rata-rata, skor maksimum, skor minimum dan standar deviasi.
Proses pembelajaran matematika melalui model Problem Based Learning (PBL) dikatakan efektif apabila: (1) Nilai belajar siswa minimal 70 dan ketuntasan klasikal yang dicapai minimal 75%, (2) Siswa aktif terlibat minimal 75%, (3) Keterlaksanaan pembelajaran berada pada kategori baik, (4) Jawaban siswa minimal 75%. b) Inferensial.
Hasil Penelitian
- Analisis Statistik Deskriptif
1 diatas terlihat bahwa rata-rata skor tes hasil belajar matematika siswa kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar sebelum diterapkan model problem based learning (PBL) adalah 47 dari skor ideal 100 yang dapat dicapai. dicapai siswa dengan standar deviasi sebesar 14,66. Berikut uraian data persentase hasil belajar matematika siswa kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar setelah diterapkan model pembelajaran berbasis masalah (PBL). Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar setelah diterapkan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dalam pembelajaran matematika.
Artinya peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar setelah diterapkan model Problem Based Learning (PBL) secara umum berada pada kategori sedang.
Orientasi tentang permasalahannya kepada
Mengorganisasi peserta didik untuk
Membantu investigasi penyelesaian
Mengembangkan dan mempresentasikan
Menganalisis dan mengevaluasi proses
- Analisis Statistik Inferensial
- Pembahasan Hasil Penelitian
- Hasil Belajar Matematika Siswa
- Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Matematika
- Respons Siswa terhadap Pembelajaran Matematika
- Kesimpulan
- Saran
- Rencana Pelaksanaan Pembelajara (RPP) 2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
- Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 4. Daftar Hadir Siswa
- KOMPETENSI INTI
- KOMPETENSI DASAR
- Indikator
- TUJUAN PEMBELAJARAN
- MATERI PEMBELAJARAN Mengenal bentuk aljabar
- METODE PEMBELAJARAN
- Media, Alat, Dan Sumber Belajar
- LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tujuan uji perolehan ternormalisasi adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar matematika siswa setelah diperkenalkannya model pembelajaran berbasis masalah (PBL). Pembahasan hasil analisis deskriptif mengenai (1) hasil belajar matematika siswa (2) aktivitas siswa selama pembelajaran matematika (3) respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model problem based learning (PBL), ketiga aspek tersebut akan diuraikan sebagai berikut: a) Hasil belajar matematika siswa sebelum menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL). Hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) menunjukkan bahwa dari 26 siswa, hanya 3 siswa yang mencapai kriteria kesempurnaan minimal (KKM), dan 23 siswa mencapai kriteria kesempurnaan minimal (KKM). siswa lain tidak mencapai batas minimum. kriteria ketuntasan (KKM), dengan kata lain hasil belajar matematika siswa sebelum diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) masih tergolong sangat rendah dan belum memenuhi kriteria ketuntasan klasikal. b) Hasil belajar matematika siswa setelah menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL).
Hasil analisis data hasil belajar matematika siswa setelah diajar melalui model Problem Based Learning (PBL) menunjukkan bahwa dari 26 siswa, terdapat 23 siswa yang mencapai KKM atau KKM dengan persentase sebesar 88,46%. Artinya model Problem Based Learning (PBL) efektif diterapkan pada pembelajaran matematika. c) Normalisasi gain atau peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui model pembelajaran berbasis masalah (PBL). Hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa tuntas secara klasikal, aktivitas siswa mencapai kriteria keberhasilan, dan respon siswa terhadap proses pembelajaran matematika melalui model Problem Based Learning (PBL) adalah positif.
Ketuntasan hasil belajar matematika siswa setelah diajar menggunakan model klasik Problem Based Learning (PBL) lebih dari 74,9%. Dilihat dari hasil pendidikan matematika siswa melalui model Problem Based Learning (PBL) efektif diterapkan dalam pendidikan matematika siswa kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar. Dengan demikian aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui model Problem Based Learning (PBL) sudah sesuai dengan yang diharapkan/aktif.
Secara deskriptif model Problem Based Learning (PBL) efektif digunakan dalam pembelajaran matematika karena mendapat respon positif dengan rata-rata respon positif siswa yaitu 87,17%, sesuai dengan indikator respon siswa bahwa respon siswa dikatakan positif. jika minimal 75% siswa memberikan jawaban benar positif terhadap pembelajaran matematika melalui model Problem Based Learning (PBL). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika siswa kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar.
- Instrumen Penilaian Hasil Belajar
- MATERI PEMBELAJARAN
- Media, Alat, Dan Sumber Belajar
- LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
- Instrumen Penilaian Hasil Belajar
- MATERI PEMBELAJARAN
- Media, Alat, Dan Sumber Belajar
- LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
- Instrumen Penilaian Hasil Belajar
Kompetensi Dasar : 3.7 Menjelaskan dan melakukan operasi-operasi bentuk aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian) Indikator : 3.7.1 Siswa mampu menjelaskan dan melakukan operasi hitung. Kompetensi Dasar : 3.7 Menjelaskan dan melakukan operasi-operasi bentuk aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian) Indikator : 3.7.2 Siswa mampu menjelaskan dan melakukan operasi perkalian.
PEDOMAN PENSKORAN TES HASIL BELAJAR (PRETEST)
Tulis terlebih dahulu nama, NIS, dan kelas Anda, lalu jawablah pertanyaan di bawah ini pada lembar jawaban yang tersedia.
PEDOMAN PENSKORAN TES HASIL BELAJAR (POSTTEST)
ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Frequencies
ANALISIS STATISTIK INFERENSIAL 1. Uji Normalitas
- Pengujian Hipotesis Penelitian
Analisis Aktivitas Siswa 2. Angket Respons Siswa
Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran
Siswa memberikan jawaban/pendapat lain dan menawarkan bantuan kepada teman kelompoknya selama proses pembelajaran. Apakah Lembar Kerja Siswa (SWW) dapat menunjang proses belajar Anda sehingga Anda dapat lebih memahami pelajaran aljabar? Apakah Anda suka jika guru meminta Anda untuk mempresentasikan hasil pemecahan masalah dari masing-masing kelompok?
Saya mempunyai beberapa peluang untuk menyampaikan soalan atau pendapat kepada pelajar/guru lain tentang.
Rata-rata siswa yang memilih ya
Rata-rata siswa yang memilih tidak
Orientasi tentang
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
Membantu investigasi penyelesaian masalah secara
Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya
Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi
- Persuratan 2. Dokumentasi
RIWAYAT HIDUP