• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN "

Copied!
110
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Kinerja

  • Pengertian Kinerja
  • Penilaian Kinerja
  • Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
  • Indikator-indikator Kinerja

Menuru (Maharani & Noermijati, 2013) penilaian kinerja adalah suatu cara untuk menilai pegawai menurut aktivitas dalam pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, atau dengan kata lain merupakan suatu proses kinerja pegawai dalam pelaksanaan tugas di bidangnya masing-masing. penilaian pekerjaan. Dalam pedoman teknis evaluasi kinerja guru di lingkungan dinas pendidikan disebutkan bahwa komponen kinerja guru menurut (Mulyasa, 2008) adalah sebagai berikut.

Lingkungan Kerja

  • Pengertian Lingkungan Kerja
  • Arti Penting Lingkungan Kerja
  • Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan
  • Indikator-indikatorLingkungan Kerja

Menurut (Sunyoto, 2013) lingkungan kerja adalah: “segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam melaksanakan tugas tertentu, misalnya kebersihan, musik, penerangan dan lain-lain”. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan menurut (Siagian, 2014) yaitu sebagai berikut.

Disiplin Kerja

  • Pengertian Disiplin Kerja
  • Macam-macam Disiplin Kerja
  • Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja 21

Sedangkan menurut (Hasibuan, 2010), disiplin kerja dikatakan sebagai kesadaran dan kemauan seseorang untuk menaati segala aturan perusahaan dan norma sosial yang berlaku. Berdasarkan uraian di atas maka indikator disiplin kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketaatan terhadap aturan waktu, ketaatan terhadap peraturan perusahaan, ketaatan terhadap tata tertib dalam bekerja, dan ketaatan terhadap peraturan lain yang ada di perusahaan.

Pengawasan

  • Pengertian Pengawasan
  • Tujuan Pengawasan
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengawasan

Untuk mengetahui apakah pengeluaran anggaran yang ditetapkan dalam perencanaan sudah tepat sasaran dan sesuai dengan yang ditentukan. Berdasarkan pengujian mereka menemukan bahwa budaya kerja dan lingkungan kerja fisik berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Oleh karena itu, lingkungan kerja yang baik memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan sekolah yang diinginkan sesuai dengan visi dan misi yang ada.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Sari, 2018) dan (Ellfita et al., 2019) menemukan bahwa lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Utara & Rasto, 2019) dan (Hadiati, 2018) menemukan bahwa disiplin kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Rosmiati, 2017) dan (Satriadi, 2017) disimpulkan bahwa supervisi berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru.

Berdasarkan hubungan dan konsep yang telah dikemukakan sebelumnya, terlihat bahwa lingkungan kerja, disiplin kerja dan pengawasan mempunyai hubungan dengan kinerja.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu  No  Nama
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama

Pendekatan Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Jika dilihat dari jawaban responden tentang pemberian materi sesuai kompetensi dasar, responden terbanyak menjawab “Saya setuju” yaitu sebanyak 32 orang dengan persentase 68,1. Jawaban responden mengenai tempat kerja jauh dari kebisingan, mayoritas responden menjawab “Saya setuju”, yaitu sebanyak 27 orang dengan persentase 57,4. Terkait jawaban responden mengenai ruang kerja yang luas dan lapang, responden terbanyak menjawab “Saya setuju” yaitu sebanyak 34 orang dengan persentase 72,3.

Jawaban responden mengenai warna lingkungan kerja sudah jelas, mayoritas responden menjawab “Saya setuju”, yaitu sebanyak 30 orang dengan persentase 63,8 persen. Mayoritas responden menjawab “Saya setuju” terhadap jawaban responden tentang melakukan pekerjaan sesuai dengan tanggung jawabnya yaitu sebanyak 36 orang dengan persentase 76,6. Jawaban responden mengenai pengawasan kerja sudah sesuai dengan program, mayoritas responden menjawab “Saya setuju”, yaitu sebanyak 39 orang dengan persentase 83,0.

Jawaban responden mengenai pengawasan ketenagakerjaan dilakukan secara bertahap, mayoritas responden menjawab “Setuju” sebanyak 31 orang dengan persentase 66,0.

Tabel  3.2  Data  Jumlah  Guru  Yang  Terdapat  Pada  Gugus  I  Seulanga  Raya  Subulussalam
Tabel 3.2 Data Jumlah Guru Yang Terdapat Pada Gugus I Seulanga Raya Subulussalam

Defenisi Operasional

Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh untuk diolah kembali yaitu kuesioner. Pengumpulan data terkait hal yang akan dibahas dilakukan secara langsung melalui metode kuesioner. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap fenomena sosial.

Program yang digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen adalah program komputer Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 24.00 yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas. Dari beberapa daftar soal (Penanya) yang dijawab dan dihitung materi tesnya, uji validitas menggunakan pendekatan “single trialadministration”, yaitu pendekatan satu arah dengan data instrumen terdistribusi dan tidak menggunakan pendekatan ulang. Apabila tskor lebih besar dari ttabel maka bernilai positif, maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.

Dari data diatas terlihat bahwa nilai reliabilitas instrumen menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas instrumen penelitian cukup karena seluruh variabel > 0,60.

Tabel 3.8 Skala Likert
Tabel 3.8 Skala Likert

Teknik Analisis Data

Pada jawaban responden tentang penguasaan berbagai media pembelajaran, responden terbanyak menjawab “Saya setuju” yaitu sebanyak 28 orang dengan persentase 59,6. Mayoritas responden menjawab “Saya setuju” sebanyak 34 orang dengan persentase 72,3 terhadap jawaban responden tentang motivasi siswa dalam persiapan pembelajaran. Mayoritas responden menjawab “Saya setuju” dengan kenyataan bahwa mereka selalu pulang kerja sesuai jam pulang, yaitu sebanyak 34 orang dengan persentase 72,3.

Jawaban responden mengenai pelaksanaan seluruh peraturan yang ditetapkan sekolah, mayoritas responden menjawab “Saya setuju” sebanyak 24 orang dengan persentase 51,1. Jawaban responden mengenai upaya mengikuti norma yang berlaku mayoritas responden menjawab “Setuju” sebanyak 34 orang dengan persentase 72,3. Jawaban responden pihak sekolah telah melakukan penilaian terhadap pelaksanaan supervisi, mayoritas responden menjawab “Setuju” sebanyak 33 orang dengan persentase 70,2.

Jawaban responden mengenai pengawasan dilaksanakan secara fleksibel oleh pengawas, mayoritas responden menjawab ‘Setuju’ sebanyak 24 orang dengan persentase 51,1.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Hasil Penelitian

Jawaban responden mengenai pemberian tugas sesuai dengan tujuan pembelajaran mayoritas responden menjawab “Setuju” sebanyak 32 orang dengan persentase 68,1. Jawaban responden mengenai pendampingan pelajaran dengan mengacu pada materi sebelumnya mayoritas responden menjawab “setuju” sebanyak 24 orang dengan persentase 51,1. Jawaban responden mengenai ventilasi udara di tempat kerja cukup baik, mayoritas responden menjawab “Setuju” sebanyak 27 orang dengan persentase 57,4.

Jawaban responden mengenai suhu saat bekerja tidak mempengaruhi suhu tubuh, mayoritas responden menjawab “Setuju” sebanyak 32 orang dengan persentase 68,1. Jawaban responden mengenai tantangan kinerja kerja yang ditetapkan oleh atasan, mayoritas responden menjawab “Setuju” sebanyak 30 orang dengan persentase 63,8. Jawaban responden mengenai pengawasan dilakukan secara rutin dan sewaktu-waktu mayoritas responden menjawab “Setuju” sebanyak 33 orang dengan persentase 70,2.

Jawaban responden mengenai cara sekolah menilai pelaksanaan supervisi mayoritas responden menjawab “Saya setuju”, yaitu sebanyak 29 orang dengan persentase 61,9. Jawaban responden mengenai pengawasan dilakukan sesuai standar obyektif, mayoritas responden menjawab “Saya setuju”, sebanyak 35 orang dengan persentase 74,5. Jawaban responden mengenai pengendalian yang dilakukan pihak manajemen tidak terlalu ketat, mayoritas responden menjawab “Saya setuju”, yaitu sebanyak 37 orang dengan persentase 78,7.

Tabel 4.2 Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2 Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik Responden

Jawaban Responden

Jawaban responden mengenai penggunaan metode yang menunjang kreativitas anak mayoritas responden menjawab “setuju” sebanyak 31 orang dengan persentase 66,0. Jawaban responden tentang penggunaan metode disesuaikan dengan karakteristik siswa, mayoritas responden menjawab “Setuju” sebanyak 28 orang dengan persentase 59,6. Jawaban responden mengenai pemberian tugas materi pada setiap akhir pembelajaran mayoritas responden menjawab “Setuju” sebanyak 27 orang dengan persentase 57,4.

Jawaban responden mengenai pengawasan dilakukan secara menyeluruh dan adil, mayoritas responden menjawab “Setuju” sebanyak 33 orang dengan persentase 70,2. Jawaban responden mengenai proses supervisi yang dilakukan pada masing-masing bagian sekolah mayoritas responden menjawab “Setuju” sebanyak 33 orang dengan persentase 70,2. Jawaban responden tentang atasan memberikan teguran apabila tidak memenuhi standar kerja mayoritas responden menjawab “Setuju” sebanyak 31 orang dengan persentase 66,0.

Jawaban responden mengenai sanksi atasan jika melanggar peraturan yang ada mayoritas responden menjawab “Setuju” sebanyak 32 orang dengan persentase 68,1.

Tabel 4.7 Skor Angket Untuk Variabel Kinerja (Y)
Tabel 4.7 Skor Angket Untuk Variabel Kinerja (Y)

Uji Asumsi Klasik

Jawaban responden mengenai supervisi yang dilakukan memberikan penilaian kinerja yang obyektif dan tepat pada masing-masing guru, mayoritas responden menjawab “Setuju” sebanyak 28 orang dengan persentase 59,6. Jawaban responden mengenai pemantauan hasil kerja sebelumnya yang lebih baik, mayoritas responden menjawab “Setuju” sebanyak 37 orang dengan persentase 78,7. Jawaban responden mengenai supervisi yang dilakukan dapat diterima oleh masing-masing guru, mayoritas responden menjawab “Setuju” sebanyak 37 orang dengan persentase 78,7.

Pada grafik normal p-plot gambar diatas terlihat bahwa pola grafik normal terlihat dari titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal, dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Tujuan dari uji multikolinearitas adalah untuk memeriksa apakah model regresi telah ditemukan korelasi yang kuat antar variabel bebas (bebas). Model regresi yang baik tidak boleh mengandung multikolinearitas atau tidak terdapat korelasi antar variabel independen (tidak).

Ada beberapa cara untuk menguji apakah terdapat situasi heteroskedastisitas dalam variance error untuk model regresi.

Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolonieritas
Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolonieritas

Regresi Linier Berganda

Berdasarkan gambar 4.2 di atas terlihat bahwa data (titik-titik) tersebar merata di atas dan di bawah garis nol, tidak terkumpul pada satu tempat dan tidak membentuk pola tertentu, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. dalam uji regresi ini. Konstanta -0,237 artinya jika seluruh variabel independen lingkungan kerja, disiplin kerja, dan pengendalian diasumsikan nol, maka nilai kinerja adalah -0,237. Nilai koefisien regresi lingkungan kerja sebesar 0,586 artinya jika nilai variabel lingkungan kerja meningkat sebesar satu satuan maka kinerja meningkat sebesar 0,586 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya sama dengan nol.

Nilai koefisien regresi disiplin kerja sebesar 0,328 menunjukkan bahwa jika nilai variabel disiplin kerja meningkat satu satuan maka kinerja akan meningkat sebesar 0,328 satuan dengan asumsi variabel bebas yang lain sama dengan nol. Nilai koefisien regresi pengawasan sebesar 0,382 yang menunjukkan bahwa jika nilai variabel pengawasan meningkat sebesar satu satuan maka .

Pengujian Hipotesis

Nilai variabel lingkungan kerja sebesar 8,507 dan dengan α = 5% diketahui sebesar 2,015 sehingga lebih besar dari . Uji t digunakan untuk mengetahui apakah disiplin kerja mempunyai hubungan yang signifikan secara individual (parsial) terhadap kinerja. Diketahui 5% adalah 2,015 sehingga lebih besar dari dan nilai signifikansi disiplin kerja sebesar 0,041 < 0,05 artinya dari hasil tersebut.

Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pengawasan secara individual (parsial) terhadap kinerja. Nilai variabel pengawasan sebesar 7,483 dan dengan α = 5% diketahui sebesar 2,015 sehingga lebih besar dari dan nilai signifikan pengawasan sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti dari hasil tersebut dapat disimpulkan H0 ditolak ( Ha diterima) menunjukkan bahwa supervisi berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di Gugus I Seulanga Raya Subulussalam.

Uji Koefisien Determinasi (R-Square)

Pembahasan

Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja dapat meningkatkan kinerja guru di Gugus I Seulanga Raya Subulussalam dimana dengan lingkungan kerja yang nyaman dan memadai maka guru akan merasa nyaman dalam melakukan pekerjaan sehingga kinerja guru akan meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Sari, 2018) dan (Ellfita et al., 2019) yang menyimpulkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Utara & Rasto, 2019) dan (Hadiati, 2018) yang menyimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Rosmiati, 2017) dan (Satriadi, 2017) menyimpulkan bahwa supervisi berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Secara parsial lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di Gugus I Seulanga Raya Subulussalam dengan nilai (8,507) lebih besar dari (2,015) dan nilai signifikan 0,000<0,05. Secara parsial disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di Gugus I Seulanga Raya Subulussalam dengan nilai (2,103) lebih besar dari (2,015) dan nilai signifikan 0,041<0,05.

Secara parsial supervisi berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru Kelompok I Seulanga Raya Subulussalam dengan nilai (7,483) lebih besar dari (2,015) dan nilai signifikan 0,000<0,05.

Saran

Guru kelompok I Seulanga Raya Subulussalam harus selalu mempersiapkan bahan ajar yang akan guru sampaikan kepada siswa, baik dari segi kinerja perencanaan pembelajaran. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam MTs Negeri Sentajo Filial Singingi Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi.

Pengaruh Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di Lembaga Pekerjaan Sosial Medana. Saya Nur Hafni Ghea dengan ini mohon kesediaannya untuk mengisi daftar kuesioner yang disediakan. Informasi yang dijadikan data penelitian ini dalam rangka penyusunan tesis pada program magister manajemen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja dan Supervisi Terhadap Kinerja Guru Gugus.” I Seulanga Raya Subulussalam".

Gambar

Tabel 1.1 Kegiatan Guru Gugus I Seulanga Raya Subulussalam
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu  No  Nama
Gambar 2.1Kerangka Konseptual  2.4 Hipotesis Penelitian
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang diatas dan melihat betapa pentingnya pelatihan dan disiplin kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan, maka peneliti tertarik untuk

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan karateristik peserta Jaminan Kesehatan

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka yang menjadi batasan dalam penelitian ini akan melihat dibatasi kepada gaya kepemimpinan dan

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang diajukan oleh penulis dalam

Melihat masalah yang diteliti cukup luas yang tercantum dalam latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka dalam penelitian ini penulis membuat batasan masalah

Dengan melihat keadaan ini, maka perlu dilakukan penelitian yaitu melihat keadaan sanitasi kantin secara umum, dan meneliti hubungan antara pembinaan dan pengawasan

Batasan Masalah Dari identifikasi masalah di atas, maka peneliti membuat batasan masalah yaitu menganalisis peristiwa tutur bilingualisme mahasiswa perantau Mandailing di Universitas

Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba merumuskan masalah dalam Tugas Akhir ini, sebagai berikut; apakah perhitungan dan prosedur pemotongan PPh