Salah satu aspek perkembangan anak usia dini yang penting untuk dikembangkan adalah perkembangan fisik motorik. Perkembangan fisik motorik merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan dan saling berhubungan. Perkembangan fisik motorik pada anak usia dini dapat ditandai dengan adanya pengamatan terhadap pertumbuhan fisik yang meliputi pertambahan berat badan, tinggi badan,.
Definisi Pertumbuhan Dan Perkembangan 1. Pertumbuhan
Perkembangan
Perkembangan adalah proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh menuju keadaan yang lebih terorganisir. Perkembangan merupakan suatu perubahan yang progresif dan terus-menerus pada diri seseorang sejak lahir hingga meninggal.5 Sejalan dengan hal tersebut, Ahmadi & Sholeh (2005:1) juga telah menyatakan bahwa perkembangan adalah suatu proses yang berjalan maju dan tidak dapat diulangi. Berdasarkan ayat di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan adalah suatu masa yang progresif dan berkesinambungan pada diri seseorang yang dimulai sejak lahir sampai individu tersebut dewasa dan perkembangan tersebut merupakan akibat dari perubahan kematangan dan kesiapan fisik yang mempunyai potensi untuk melakukan suatu aktivitas.
Prinsip- Prinsip Perkembangan Motorik
Urutan
Motivasi 4. Pengalaman
Praktik
Prinsip Perkembangan Motorik 1. Anak yang memiliki kematangan syaraf yang baik,
Ciri- Ciri Perkembangan Anak Usia Dini
- Bayi
- Remaja
- Dewasa Awal a. Memasuki
Hilangnya tanda-tanda fisik (hilangnya kelenjar timus di dada, kelenjar pineal di belakang otak, rambut halus dan gigi susu). Sedangkan pada aspek psikologis (hilangnya masa-masa banyak bicara, menunda-nunda, dan perilaku impulsif, yaitu keinginan untuk bertindak sebelum berpikir). Tanda-tanda baru ditemukan pada aspek fisik yaitu perubahan gigi dan ciri-ciri seksual pada masa remaja, baik primer (haid pada wanita dan mimpi basah pada pria) maupun sekunder (perubahan pinggul dan dada pada wanita seiring tumbuhnya kumis, jakun. dan suara laki-laki).
Hakikat Perkembangan Motorik Anak 1. Pengertian Perkembangan Motorik
- Perkembangan Motorik Kasar
- Perkembangan Motorik Halus
Keterampilan yang melibatkan motorik halus juga harus melibatkan otot-otot kecil yang bekerja sama. Perkembangan motorik kasar merupakan gerakan tubuh yang melibatkan otot-otot besar atau seluruh tubuh, yang dipengaruhi oleh kematangan individu. Perkembangan motorik halus mengacu pada kemampuan anak dalam melakukan aktivitas yang melibatkan otot-otot kecil, misalnya menulis, meremas, menggenggam, menggambar, menyusun balok, dan memotong.
Kemampuan Gerak Dasar
- Lokomotor
- Berjalan Pola Variasi Gerak
- Berlari Pola Variasi Gerak
- Melomp at
- Melonca t
- Non Lokomotor
- Manipulatif
Oleh karena itu, harus ada kerjasama antara sekolah dan keluarga di rumah untuk bersama-sama mengoptimalkan kemampuan fisik motorik anak usia dini. Beliau menyelesaikan pendidikan S1 Pendidikan di Universitas Negeri Malang dengan memilih Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini pada tahun 2010. Beliau kemudian melanjutkan S2 Pendidikan di Universitas Negeri Surabaya pada Program Pendidikan Dasar konsentrasi Pendidikan Anak Usia Dini pada tahun 2014.
TEORI PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK
Teori Perkembangan Fisik Motorik Kasar
Keterampilan motorik kasar merangsang keterampilan anak pada saat beraktivitas dengan menggunakan otot-otot besar seperti nonlokomotor, lokomotor, dan manipulatif. Berikut pendapat yang mengungkapkan pentingnya kemampuan motorik kasar pada anak usia dini secara fisik :. pengembangan pengendalian gerakan tubuh melalui tindakan terkoordinasi dari pusat saraf, saraf dan otot. Keterampilan motorik kasar melibatkan aktivitas otot-otot besar seperti otot lengan, otot kaki dan seluruh tubuh anak.
Keterampilan motorik kasar adalah penggunaan beberapa otot besar untuk melakukan tugas. Keterampilan gerak meliputi berlari, melompat, melompat, mendorong,. Keterampilan manipulatif termasuk menarik perhatian. melempar bola, menangkap, menendang, melempar dengan ayunan 5 Santrock,. Keterampilan motorik kasar merupakan kemampuan menggunakan otot-otot besar yang melibatkan tangan, kaki dan seluruh tubuh yang menjadi dasar perkembangannya. Keterampilan motorik lebih kompleks dan membutuhkan kekuatan fisik dan keseimbangan. keterampilan yang melibatkan gerakan seluruh tubuh. Keterampilan motorik kasar merupakan gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar, sebagian besar atau seluruh bagian tubuh, yang dipengaruhi oleh usia, berat badan, dan perkembangan fisik anak.
8 Fikriyati, (2013) Keterampilan motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh dan dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Aktivitas motorik kasar merupakan keterampilan motorik atau gerak tubuh yang menggunakan otot-otot besar sebagai landasan utama geraknya. Keterampilan motorik kasar meliputi keterampilan pola lokomotor (gerakan yang menghasilkan gerakan), seperti berjalan, berlari, menendang, melompat, melompat, melempar, memantulkan bola, dan lain-lain. Keterampilan nonlokomotor (dilakukan di tempat, tanpa ruang yang cukup untuk bergerak) , seperti membungkuk dan meregangkan; dorong dan tarik; angkat dan.
Dari berbagai teori yang dikemukakan dapat disimpulkan bahwa keterampilan motorik kasar merupakan keterampilan dalam melakukan berbagai gerakan jasmani yang memerlukan keseimbangan, baik gerakan sebagian maupun seluruh tubuh yang terdiri atas gerak lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif.
Teori Perkembangan Fisik Motorik Halus
Salah satu kunci keberhasilan keterampilan motorik halus adalah koordinasi neuromuskular, terutama untuk gerakan-gerakan yang berkaitan dengan presisi dan seringkali berkaitan dengan koordinasi tangan-mata. Terkadang keterampilan motorik halus tersebut terjadi hanya dalam bentuk keterampilan motorik halus saja, seperti bermain gitar, mengetik dan lain sebagainya (Siregar, 2018). Idealnya, perkembangan motorik halus pada anak mengikuti pola perkembangan yang lazim terjadi pada anak.
Oleh karena itu, perkembangan motorik halus pada anak usia dini dapat dikembangkan dengan berbagai cara. Banyak sekali metode pengembangan yang dapat membantu perkembangan motorik halus anak, selain metode menggambar ada pula kegiatan meronce, finger painting dll. Perkembangan motorik anak usia dini sebaiknya dikembangkan sejak dini agar tidak terjadi kekakuan atau kerusakan. tidak terjadi jika mereka tumbuh dewasa. Perkembangan motorik halus pada anak usia dini dapat terjadi melalui aktivitas yang berhubungan dengan otot kecil.
Kegiatan pengembangan motorik halus yang dilakukan melalui bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak (Sutini, 2018). Perkembangan gerak khususnya pada anak usia dini akan lebih optimal apabila lingkungan tempat tumbuh dan berkembang anak mendukung kebebasan geraknya. Pemberian kegiatan yang melibatkan kemampuan tersebut akan memberikan pengaruh yang baik terhadap motorik halus apabila pihak sekolah khususnya guru dapat membuat pembelajaran menjadi menarik.
Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Analisis Kemampuan Motorik dan Kreativitas Fyn pada Anak Usia Dini melalui Kegiatan Kolase Abstrak.
METODE PEMBELAJARAN YANG MENDUKUNG PERKEMBANGAN
Metode adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan rencana yang disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang disusun tercapai secara maksimal. 25 Artinya untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang telah ditentukan maka digunakanlah suatu metode. Menurut Abdurrahman Ginting, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara atau pola yang khas untuk memanfaatkan prinsip-prinsip dasar pendidikan yang berbeda-beda serta teknik-teknik dan sumber-sumber lain yang berkaitan, sehingga proses belajar berlangsung pada diri peserta didik.26 Dengan kata lain, metode pembelajaran adalah teknik presentasi yang dikuasai seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada siswa di kelas baik secara individu maupun kelompok, sehingga menjadi bahan pelajaran.
FISIK MOTORIK
Ciri-ciri metode pembelajaran yang baik
Karena akan digunakan atau tidaknya suatu metode dalam proses belajar mengajar tergantung pada ketepatan memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan proses pembelajaran.
Prinsip-prinsip Penentuan Metode Pembelajaran Adapun prinsip-prinsip penentuan metode dalam
Pembelajaran merupakan suatu proses yang berkelanjutan, tentunya seiring dengan kebutuhan dan tuntutan yang terus berkembang. Berkaitan dengan pentingnya pembelajaran yang berkesinambungan, metode pengajaran hendaknya tidak memberikan kesan yang berat, agar kesadaran anak dalam belajar cepat berakhir. Dengan demikian, ada beberapa prinsip dalam menentukan metode pembelajaran, antara lain sasaran tujuan pembelajaran, perbedaan individu, aktivitas siswa, dan sasaran integritas.
Metode pembelajaran yang mendukung perkembangan fisik motorik
Jadi, hal pertama yang dilakukan dalam kegiatan bermain adalah berkomunikasi dengan anak dan mengungkapkan apa yang akan diperolehnya dari kegiatan bermain. Setelah Anda menentukan tujuan dan tema permainan, selanjutnya tentukan jenis kegiatan permainan yang sesuai dengan tujuan dan tema tersebut. Yang perlu diperhatikan adalah rancangan kegiatan permainan yang telah disusun sebelumnya, karena hal ini berdampak pada kualitas pelaksanaan kegiatan permainan.
Hasil pelaksanaan kegiatan bermain menjadi masukan bagi guru untuk melakukan perbaikan dan mengembangkan rencana bermain yang telah disusun. Kegiatan bermain sendiri terdiri dari anak menuju tempat bermain yang telah disediakan, anak melaksanakan tugasnya masing-masing dengan bimbingan guru, anak mengembalikan mainan dan peralatan bekas ke tempat semula setelah kegiatan bermain selesai. Selesai. Dalam kegiatan ini guru dapat melakukan kegiatan bermain berikut ini untuk menarik perhatian anak dan memotivasi anak.Pengalaman bermain yang baru saja dialami anak berkaitan dengan pengalaman anak yang menekankan pentingnya bekerja dengan anak.
Guru mendorong anak untuk memperhatikan apa yang dilakukan guru dengan cara mengajukan pertanyaan kepada anak. Setelah guru mendemonstrasikan langkah-langkahnya, guru membimbing dan mengarahkan anak untuk meniru apa yang dilakukan guru. Cara pemberian tugas bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar lebih banyak, menumbuhkan rasa tanggung jawab pada anak, memperkuat motivasi merupakan salah satu bidang tanggung jawab yang harus dilakukan anak. Membiasakan penggunaan metode tugas dalam proses pembelajaran di kelas dapat meningkatkan perkembangan fisik motorik anak, yang pada akhirnya meningkatkan hasil belajar anak.
Dalam menentukan bahan dan alat yang disediakan harus sesuai dengan tujuan dan tema desain yang telah ditetapkan.
KESULITAN ANAK DALAM PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK
Aspek perkembangan motorik khususnya pada anak usia dini merupakan bagian terpenting dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang harus mendapat perhatian serius untuk mendukung terbentuknya generasi yang unggul, bermutu, dan tangguh jasmani. Ada dua tujuan proses pengembangan motorik manusia yang ingin dicapai, yaitu pengayaan gerak dan kesadaran gerak. Jika digabungkan dengan data yang diperoleh dari SDIDTK anak balita pada tahun 2012, ditemukan gangguan perkembangan motorik kasar sebesar 20,3% dan gangguan perkembangan motorik halus sebesar 14,7%.
Selain itu pada tahun 2013 diperoleh data terdapat 19,7% gangguan perkembangan berat dan 16,2% gangguan motorik halus. Artikel oleh dr. Retno Savitri, Sp.KFR yang diterbitkan RS Hermina Serpong 11 September 2020 menjelaskan, banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak usia dini, antara lain kematangan saraf, kondisi otot, tulang dan sendi, serta kemampuan sensorik. (penglihatan, pendengaran, sensasi sentuhan, pakaian) dan kecerdasan anak serta rangsangan dari lingkungan. Yang terpenting, kami terus memantau perkembangan motorik anak untuk mengetahui apakah ada keterlambatan atau tumbuh kembangnya normal.
Kelainan pada sumsum tulang belakang, seperti spina bifida, juga diduga menyebabkan gangguan pada perkembangan motorik. Masalah pada proses kelahiran, seperti hiperbilirubin, bilirubin dalam darah di atas batas normal dan hipoksia, kekurangan oksigen, juga dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan motorik anak. Segala sesuatu yang menghambat perkembangan motorik kasar pada anak, misalnya sulit melahirkan, apalagi jika disertai cedera kepala, anak yang memiliki kecerdasan rendah, lingkungan dengan orang tua yang overprotektif sehingga menghambat kebebasan anak dalam melatih motorik kasar.
Kelahiran prematur atau kelahiran dini juga dapat menjadi faktor penghambat perkembangan motorik kasar dan halus. Stimulasi yang diberikan pada anak adalah pengembangan kemampuan motorik kasar berupa koordinasi gerak tubuh, misalnya berlari, berjinjit, melompat, bergelantungan, melempar dan menangkap bola serta menjaga keseimbangan. Selain karena kondisi lingkungan dan kesehatan anak, keterlambatan perkembangan motorik kasar anak juga disebabkan oleh kurangnya gerak atau rangsangan dan motivasi yang diberikan pada anak.