• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unsur dan Prinsip Desain untuk Desain Busana

N/A
N/A
Erna Wili Astuti

Academic year: 2024

Membagikan "Unsur dan Prinsip Desain untuk Desain Busana"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

DASAR FASHION DESAIN (DFD)

KELAS 10 BUSANA

(2)

UNSUR DAN PRINSIP DESAIN

(3)

Desain Busana

Desain busana merupakan rancangan model atau gambar

busana yang didalamnya terdapat perpaduan dari unsur-

unsur desain yang dapat dipahami oleh orang lain untuk

diwujudkan dalam bentuk busana/pakaian.

(4)

Macam-macam Desain

1. Desain struktur

yaitu desain yang disusun berdasarkan bentuk, ukuran, warna dan tesktur suatu benda

2.Desain hiasan

merupakan desain yang berfungsi untuk memperindah permukaan desain terstruktur

3. Desain fungsional

desain yang dibentuk sesuai dengan fungsinya, misalnya pemasangan saku, saku tersebut harus difungsikan untuk menyimpan sesuatu. Desain fungsional ini dapat juga sebagai desain hiasan

(5)

Unsur-unsur desain merupakan segala sesuatu yang dipergunakan untuk menyusun suatu rancangan.

Unsur-unsur desain terdiri dari :

Garis

Arah

Bentuk

Siluet

Nilai gelap terang

Warna

tekstur

(6)

1. Garis

Ada dua jenis garis yang perlu diperhatikan yaitu garis lurus dan garis lengkung.

Garis dalam desain busana dapat berfungsi untuk :

Menunjukkan garis luar busana

Sebagai garis hias pada desain

Memberikan pengelabuan pada penglihatan.

(7)

2. Arah

Arah erat hubungannya dengan garis. Garis sendiri mempunyai arah mendatar, vertikal dan diagonal.

Arah garis yang berbeda akan memberikan efek yang berbeda juga bagi pengamat. Arah garis dapat dimanfaatkan untuk menutupi kelemahan pada bentuk tubuh pemakai.

Meskipun secara umum garis vertikal akan memberikan efek tinggi dan garis mendatar akan terlihat pendek, tetapi ada pengecualian. Garis vertikal bisa malah kelihatan pendek dan gemuk apabila jarak garis tersebut lebar dan garisnya tebal. Efek yang sama juga berlaku untuk lipit

(8)

3. Bentuk

Dalam pembuatan desain bisa berdasarkan pada satu macam bentuk atau pun dengan penggabungan dari beberapa macam bentuk.

Bentuk sendiri dikelompokkan menjadi dua macam yaitu:

a. Bentuk geometri, contohnya: segi empat, segi tiga, kerucut, lingkaran dan silinder.

b. Bentuk bebas, contohnya: bunga, daun, gelombang ombak dan

sebagainya.

(9)

4. Ukuran

Ukuran merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi desain pakaian. Unsur- unsur dalam suatu desain dihitung ukurannya dengan memperhatikan keseimbangan. Ukuran yang tidak seimbang cenderung menghasilkan desain yang kurang menarik.

Contohnya orang yang bertubuh kecil mungil sebaiknya tidak menggunakan tas atau aksesories yang terlalu besar karena akan terlihat tidak seimbang.

(10)
(11)

5. Warna

Pemilihan warna dapat dipelajari dengan banyak melihat berbagai sumber dan dikembangkan untuk mendapatkan kombinasi warna yang serasi dan harmoni.

Warna dapat menciptakan ilustrasi, ilusi dan bahkan memperbaiki masalah tubuh, misal :

busana dengan satu warna akan memberikan kesan yang tinggi,

warna gelap akan memberikan kesan langsing.

warna-warna gelap menyusutkan obyek, sedangkan warna terang lebih menonjolkan obyek.

Wanita yang mempunyai dada besar dan pinggul kecil, dapat memilih blus warna tua dan rok atau celana panjang warna yang lebih muda.

(12)

Warna Pokok (Primer)

Warna ini disebut juga dengan warna dasar atau pokok karena warna ini tidak dapat

diperoleh dengan

pencampuran hue lain.

(13)

Warna Sekunder

Warna sekunder adalah hasil pencampuran dari dua warna primer. Warna sekunder terdiri terdiri dari orange, hijau, dan ungu.

Warna orange merupakan hasil dari pencampuran warna merah dan warna kuning.

Warna hijau merupakan pencampuran dari warna kuning dan biru.

Warna ungu adalah hasil pencampuran merah dan biru.

(14)

Warna Intermediet

Kuning hijau (KH) adalah hasil pencampuran dari kuning ditambah hijau atau dua bagian kuning ditambahsatu bagian biru (K+K+B).

Biru hijau (BH) adalah hasil pencampuran biru ditambah hijau atau dua bagian biru di tambah satu bagian kuning (B+B+K).

Biru ungu (BU) adalah hasil pencampuran biru dengan ungu atau pencampuran dua bagian biru dengansatu bagian merah (B+B+M).

Merah ungu (MU) adalah hasil pencampuran merah dengan ungu atau pencampuran dua bagian merah dan satu bagian biru (M+M+B).

Merah orange (MO) adalah hasil pencampuran merah denganorangeatau pencampuran dua bagian merah dansatu bagian kuning (M+M+K).

Kuning orange (KO) adalah hasil pencampuran kuning dengan orange atau pencampuran dua bagian kuning dansatu bagian merah (K+K+M).

Warna intermediet dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu :

1. Mencampurkan warna primer dengan warna sekunder yang berdekatan dalam lingkaran warna, 2. Mencampurkan dua warna atau

primer dengan perbandingan 1:2.

(15)

Warna Tertier

Warna tertier dihasilkan dari campuran warna- warna sekunder. Warna tertier adalah warna yang terjadi apabila dua warna sekunder dicampur.

Warna tertier ada tiga, yaitu tertier biru, tertier merah, dan tertierkuning.

Tertier biru adalah hasil pencampuran ungu dengan hijau.

Tertier merah adalah hasil pencampuran orange dengan ungu.

Tertier kuning adalah hasil pencampuran hijau dengan orange.

warna kuartier

Warna kuartierdihasilkan dari campuran warna- warna tertier yaitu warna kecoklatan.

(16)

6. Nilai Gelap Terang

Nilai warna (value) berhubungan dengan warna gelap dan terang, terpengaruh oleh warna hitam atau putih dari pencampuran warnanya. Setiap warna yang diperoleh mempunyai nilai yang berbeda, misalnya warna merah tua (merah ke hitam), merah asli, dan merah muda (merah ke putih).

Warna yang cenderung terang akan bersifat menonjolkan suatu objek dibandingkan dengan warna yang gelap.

Jadi untuk tubuh yang cenderung gemuk dapat disiasati dengan pemilihan warna gelap untuk kesan langsing dan begitu juga sebaliknya.

(17)

7. Tekstur

Tekstur adalah nilai raba suatu permukaan benda alam maupun benda buatan. Permukaan benda ada yang halus, kasar, ada pula diantara halus dan kasar. Permukaan batu, kayu, tembok, dinding bambu, permadani dan lain-lain, dapat diraba

dan dirasakan keadaan

sesungguhnya.

Tekstur ini dapat diketahui dengan cara melihat atau meraba. Dengan melihat akan tampak pemukaan suatu benda misalnya berkilau, bercahaya, kusam, tembus terang, kaku, lemas, dan lain sebagainya.

Sedangkan dengan meraba akan diketahui apakah permukaan suatu benda kasar, halus, tipis, tebal ataupun licin.

(18)

Tekstur yang kaku tidak mengikuti bentuk tubuh, sehingga bisa dimanfaatkan untuk menutupi bentuk tubuh yang kurang ideal, misal tubuh bagian atas kecil, panggul besar, menggunakan tekstur kaku untuk menutupi badan kecil menjadi seimbang dengan ukuran panggul. Tekstur kaku tidak cocok untuk orang gemuk karena akan terlihat semakin gemuk.

Tekstur kasar memberi kesan gemuk, sedangkan bahan yang lembut tidak berpengaruh terhadap kesan gemuk/kurus (ukuran) asalkan bahan tersebut tidakberkilau.

Tekstur tembus pandang sulit buat menutupi kelemahan bentuk tubuh yang kurang ideal, jadi cocoknya buat mereka yang bentuk tubuhnya ideal, sebaliknya tidak cocok untuk orang yang bertubuh gemuk atau kurus.

Tekstur kusam atau tidak berkilau, memberi kesan menyusutkan objek, cocok untuk yang gemuk, sedangkan tekstur yang berkilau akan memberi kesan memperbesar objek sehingga cocok untuk orang kurus agar terkesan lebih gemukan.

Tekstur berbulu, permukaannya timbul dan terkesan tebal

Tekstur berkilau, memberi kesan ukurannya lebih besar karena tekstur kilau memantulkan cahaya lebih.

(19)

Prinsip-Prinsip Desain

Suatu cara untuk menyusun unsur-unsur desain sehingga tercapai perpaduan yang memberikan efek tertentu. Dapat dikatakan prinsip atau asas desain adalah tata cara menyusun suatu desain yang harus dipenuhi.

Terdapat 5 hal dalam prinsip desain, yaitu :

keselarasan,

keseimbangan,

perbandingan,

irama, dan

pusat perhatian.

(20)

1. Keselarasan (harmoni)

Harmoni merupakan prinsip desain yang menimbulkan kesan adanya kesatuan dan keserasian melalui pemilihan dan susunan obyek atau ide atau adanya keselarasan dan kesan kesesuaian antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam suatu benda. atau antara benda yang satu dengan benda lain yang dipadukan.

Dalam suatu bentuk harmoni dapat dicapai melalui kesesuaian setiap unsur yang membentuknya

(21)

2. Keseimbangan

Pengorganisasian maupun pengelompokkan dari bentuk, garis, warna maupun tekstur yang dapat menimbulkan perhatian yang sama dari berbagai sisi, kanan, kiri, atas maupun bawah ataupun terpusat pada satu sisi saja.

(22)

3. Perbandingan (proporsi)

Hubungan perbandingan jarak, ukuran, jumlah, tingkatan atau bagian.

Perbandingan dalam busana digunakan untuk menampakkan sesuatu menjadi lebih besar dan lebih kecil serta memberi kesan adanya hubungan antara satu dengan yang lainnya atau antara busana dan si pemakai.

(23)

4. Irama/rhythm

Pengulangan penggunaan garis atau bentuk-bentuk untuk menghasilkan suatu desain. Pada desain busana dapat diartikan sebagai suatu bentuk pergerakan yang dapat mengalihkan pandangan mata dari satu bagian ke bagian lainnya.

(24)

5. Pusat Perhatian

Pusat Perhatian

(emphasis/penekanan) membuat center of interest (pusat perhatian) dengan memfokuskan perhatian orang yang melihat pada suatu area yang spesifik pada busana

(25)

SIX BASIC STYLE DAN LOOK

(26)

Perbedaan Style dan Look

Style adalah pakem atau dasar gaya berpakaian yang menggambarkan karakteristik pemakainya, dan terbagi menjadi 6 styles. Sedangkan look adalah istilah atau penyebutan untuk sebuah tampilan yang diadaptasi dari style atau gaya berbusana sebuah kelompok, dan budaya tertentu.

Misalnya seperti “urban look”, “vintage look”, “harajuku look”, “korean look”, dan sebagainya.

Biasanya style atau gaya berpakaian seseorang akan tetap sama apapun look yang dikenakan, sesuai dengan karakteristik si pemakainya.

(27)

STYLE FASHION

(28)

1. Classic Elegant

(29)

2. Sporty Casual

(30)

3. Feminine Romantic

(31)

4. Exotic Dramatics

(32)

5. Sexy Alluring

(33)

6. Art of beat

(34)

STYLE LOOK

1. Vintage Style

Vintage style merupakan salah satu jenis style yang sering digunakan dan sedang tren di era sebelumnya

2. Preppy Style

Style ini merupakan style ala pelajar di Amerika bagian timur laut. Ciri-cirinya sangat khas, dengan menggunakan kaos polo dan dilapisi sweater rajut. Selain itu, mereka juga memadu

padankan gaya ini dengan khaki, blazer, blus feminism, celana, dan rok berbentuk A. untuk menjadi lebih cantik dan menarik, biasanya mereka menambahkan aksesori seperti kacamata,

(35)

3. Bohemian Style

bohemian style selalu identik dengan orang-orang yang memiliki jiwa bebas. Bohemian style selalu identik dengan hipsternomaden. Style yang satu ini memiliki ciri khas yang sangat unik, yaitu memiliki earthy tone, loose, dan memiliki patternyang sangat eksotis.

4. Chic Style

Style fashion yang satu ini sangat identic dengan seseorang yang sangat mudah memadupadankanoutfit hingga terlihat sangat fashionable. Style fashion yang satu ini tidak membutuhkan gaya yang menonjol atau gaya yang mengikuti tren yang sedang berlaku di masyarakat. Gaya yang satu ini lebih mengedepankan kenyamanan dan gaya kasual dalam berpakaian.

Sehingga bila dipadupadankan akan terlihat sangat stylishdan cantik.

(36)

5. Casual Style

Pada dasarnya kunci dari gaya berpakaian casual style adalah kenyamanan dan ukuran yang disesuaikan dengan bentuk tubuh masing-masing. Sehingga orang menggunakan gaya yang satu ini akan terlihat sangat nyaman saat mengenakannya. Beberapa orang yang kerap kali menggunakan pakaian kasual kerap memadupadankan kaos,coat, jaket, jeans, hingga sneakers.

6. Street Style

Street style yang satu ini emang lagi booming di dunia Instagram. Biasanya sih gaya yang satu ini bisa dilihat di pusat urban. Style yang satu ini muncul dari gaya yang ada di jalanan. Jenis pakaian yang satu ini biasanya direpresentasikan dari budaya yang biasanya dikenakan oleh mereka di jalanan, sehinggafashion tersebut sering ditemui di pusat kota.

(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)

KOLASE

(44)

Pengertian

Kolase adalah sebuah karya seni yang bisa dibuat dari berbagai macam bahan, seperti kertas, kertas koran, foto, pita, atau benda lainnya yang ditempelkan pada suatu latar belakang (background), misalnya background kertas polos. Kolase dapat dibuat dengan bahan fisik atau pun gambar elektronik yang ditempel pada latar belakang digital.

“Kolase” berasal dari kata dalam bahasa Prancis coller yang berarti “merekatkan dengan lem”, dan merupakan cara yang menyenangkan untuk bereksperimen dengan bermacam-macam bahan untuk suatu hasil akhir yang menakjubkan.

(45)

Konsep Kolase

Konsep kolase pada suatu desain busana harus memiliki unsur atau bersifat artistik dan estetika agar mempunyai nilai seni yang tinggi dan baik serta memiliki keindahan yang tak ternilai.

(46)

Unsur Kolase pada Busana

Tekstur : permukaan suatu benda

Warna : memberi kesan dan pengaruh pada penampilan visual maupun perasaan

Ukuran/size : paling utama berpengaruh dalam desain busana/seimbang dengan bentuk tubuh serta ukuran tubuh

Bentuk : Kumpulan dari beberapa garis yang membentuk suatu bidang 2 dimensi (2D) atau mempunyai Panjang dan lebar

Garis : dasar dari seseorang menuangkan emosi dan perasaan termasuk membuat desain busana

Value : unsur yang mengatur tingkat kecerahan dari suatu warna pada suatu desain

Arah : berpengaruh pada kesan, penampilan, ataupun bentuk tubuh

(47)

CONTOH KOLASE MODE

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil belajar teknologi desain busana sebagai kesiapan membuka usaha studio desain, ditinjau

Lavenia ฀gustina,Nim 5113143023: ฀ubungan Penguasaan Menganalisa Desain Busana Dan Penguasaan Teknologi Busana Dengan ฀asil Membuat Busana Pesta Siswa Kelas XII

Penelitian Analisis Kualitas Ilustrasi Desain busana pada mata kuliah proyek desain mode bertujuan untuk memperoleh data yang spesifik tentang kualitas ilustrasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang positif dan signifikan antara Pengetahuan Desain Busana dengan Hasil Menggambar Busana Kreasi Pada Siswa SMK Negeri 8

Hasil penelitian ini mengungkapkan terdapat yang positif dan signifikan antara Pengetahuan Desain Busana dengan Hasil Menggambar Busana Kreasi. Selanjutnya untuk uji

Bentuk Lotus menjadi daya tarik untuk diwujudkan dalam karya tekstil berupa busana dengan mengembangkan bentuk dari tumbuhan bunga lotus akan digubah kembali, sehingga

Proses Penerapan Sumber Ide Lampion Pada Busana Pesta Malam Pada desain yang diwujudkan terdiri dari three pieces yaitu dress dalam yang berupa mini skirt dan bustier, lengan balon,

Dokumen ini berisi panduan untuk mendesain busana blus lengan setali dengan pola dasar blus dan cara mengubah pola sesuai