• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Digilib UIN SUKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Digilib UIN SUKA"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ABSTRAK 

   

  Dalam menghafal   al Qur’an, seseorang tidak melulu menghafalkannya saja, namun lebih  dari itu ia dituntut   untuk senantiasa menjaga    hafalannya  agar terhindar dari lupa, karena  melupakan  ayat‐ayat al Qur’an  yang telah  dihafalkan  dapat member dampak  tersendiri bagi  penghafalnya. Lupa dapat bersifat alamai maupun disengaja. Adis Nabi Muhammad SAW “Sejelek‐

jelek diantara kalian adalah yang berkata bahwa saya lupa terhadap sebuah ayat. Sungguh, ia  sebenarnya dilupakan dan ingatlah al Qur’an. Demi Zat yang diriku dalam tanggungan‐NYA, itu  merupakan suatu hal paling sulit mengikatnya dari pada unta yang diikat pada talinya.” Dilihat dari  hadis tentang lupa bagi penghafal al Qur’an diperlukan penjelasan lebih lanjut dan interpretasi  terhadap hadis yang lebih tepat untuk dapat memahami dan lebih jauh dapat mengamalkan pesan‐

pesan dari sebuah hadis dengan tepat.  

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan/interpretasi para ulama mengenai  hadis‐hadis tentang lupa bagi penghafal al Qur’an; mengetahui relevansi pemaknaan hadis Nabi  apabila dipahami dengan metode pemaknaan hadis. Penelitian ini merupakan library research  dengan menggunakan analisis deskriktif. Langkah‐langkah yang ditempuh adalah kritik historis, kritik  eidetis, dan kritik praktis. 

  Hasil penelitian ini adalah pemaknaan/interpretasi para ulama terhadap hadis Nabi tentang  lupa bagi penghafal al Qur’an masih terkesan tekstual. Pesan yang diambil dari hadis Nabi tersebut  adalah adalah adanya perintah untuk menjaga hafalan ayat‐ayat al Qur’an karena melupakannya  adalah dosa. Relevansi hadis Nabi tentang lupa bagi penghafal al Qur’an apabila dipahami dengan  metode pemaknaan hadis dalam realitas konkrit dalam kehidupan saat ini mengandung pesan  bahwa pengucapan “saya lupa” tidak seharusnyalah dipahami secara tekstual dengan mengatakan  hal itu adalah makruh. 

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penafsiran Bisyri Mustafa dan Hamka terhadap kisah Yusuf serta mengetahui latar belakang tafsirnya serta metode yang diterapkannya, untuk

Dalam skripsi ini penulis mencoba mengkaji lebih dalam tentang tema dari naskah Cipanon Indung, apa saja tema dan sub tema yang terkandung di dalamnya serta apakah nilai-nilai dakwah

Para pakar pendidikan Islam dengan mengadakan berbagai studi dan analisa mendetail, merupakan upaya yang bisa mengantisipasi kendala yang sering nampak dalam pelaksanaan pendidikan

Gagasan rekonstruksi pendidikan Islam menurut Fazlur Rahman terdiri dari : rekontruksi konseptual, institusional dan cultural dengan menempatkan al-Quran sebagai bingkai yang menyinari

Saqthu az-Zand percikan api dari kayu yang dibakar adalah karya pertamanya yang sangat berlian yang mulai ditulis pada umur yang masih belia, yaitu 11 tahun.. Ini adalah satu-satunya

Keputusan ini menjadi pemikiran MUI, yang kemudian mengadakan Rapat Kerja Nasional pada 4-7 Maret 1981, salah satu hasilnya adalah MUI meminta pemerintah meninjau kembali tentang

9 Selatan,10 sementara itu perbedaannya adalah penelitian tersebut lebih menitik beratkan pada pergerakan yang dilakukan Haji Sulong dalam bidang politik dan pendidikan untuk

“Kalau anak yang besar si kakak ada group kelas begitu juga adek, misal tugas si kakak mencuci piring saya sebagai orang tua harus ikut mencontohkan cara nyuci piringnya kemudian harus