• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Digilib UIN SUKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Digilib UIN SUKA"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ABSTRAK

Bagi orang Islam, hadis adalah sumber ajaran Islam disamping al Qur’an.

Tanpa menggunakan hadis, syari’at Islam tidak dapat dimengerti secara utuh dan tidak dapat dilaksanakan. Untuk memahami al Qur’an, seringkali diperlukan tinjauan bagaimana kondisi masyarakat ketika ayat turun, bagaimana hubungan antara rentetan peristiwa dengan turunnya ayat tertentu. Diantara sarjana muslim yang menolak hadis adalah Kassim Ahmad yang mengaku dirinya seorang muslim dan mencintai agama Islam. G. H. A. Juynboll, seorang sarjana Barat dari Belanda juga skeptis terhadap keaslian hadis yang bersumber dari Nabi.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pemikiran Kassim Ahmad dan G.H.A. Juynboll tentang hadis. Mengetahui akar-akar pemikiran Kassim Ahmad dan G.H.A. Juynboll tentang hadis. Mencari implikasi dari pemikiran Kassim Ahmad dan G.H.A. Juynboll tentang hadis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research. Penelitian ini bersifat diskriptif analisis.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kassim Ahmad tidak konsisten pada jalan pemikirannya. Disatu sisi dia menolak hadis Nabi secara mutlak, sedang disisi lain dia menerima hadis yang selaras dengan al Qur’an pada batas-batas tertentu.

Juynboll menyimpulkan bahwa hadis yang dikatakan otentik bersumber dari Nabi itu sangat sulit untuk dibuktikan kebenarannya danhadis itu merupakan rekaman dari perkataan dan gambaran dari perilaku yang berasal dari Nabi Muhammad SAW.

Latar belakang Kassim Ahmad mengkaji hadis adalah berawal dari tulisan Rashad Khalifa yaitu “The Computer Speaker”. Sedangkan Juynboll terinspirasi oleh kedua orang gurunya yaitu Iqnaz Goldziher dan Joseph Schacht dan mengembangkan teori common link. Hasil pemikiran Kassim Ahmad dan G.H.A. Juynboll tentang hadis telah memberi implikasi yang besar dalam dunia Islam terutama aqidah, syaria’at dan akhlak umat Islam.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penafsiran Bisyri Mustafa dan Hamka terhadap kisah Yusuf serta mengetahui latar belakang tafsirnya serta metode yang diterapkannya, untuk

Al Tabari dengan gaya penafsirannya yang berbentuk ma’tsur, mencoba menafsirkan Iblis sebagai mahluk yang berasal dari Malaikat yang telah membangkang terhadap perintah Allah karena

ABSTRAK Bahwa proses pendidikan Islam juga menerapkan metode active learning, buktinya bahwa di dalam pendidikan Islam juga melibatkan peran aktif siswa dalam proses belajar

xviii DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN SKEMA SANAD HADIS SKEMA SANAD HADISSKEMA SANAD HADIS SKEMA SANAD HADIS NOMOR NOMOR NOMOR NOMOR LAMPIRAN LAMPIRAN

Saqthu az-Zand percikan api dari kayu yang dibakar adalah karya pertamanya yang sangat berlian yang mulai ditulis pada umur yang masih belia, yaitu 11 tahun.. Ini adalah satu-satunya

Dan untuk mencapai hal itu sebagai penafsir harus bersikap kritis terhadap hadis ketika melihat konteks ayat, menjauhkan sikap taqli>d terhadap hasil pemikiran dalam mengkorelasikan

Keputusan ini menjadi pemikiran MUI, yang kemudian mengadakan Rapat Kerja Nasional pada 4-7 Maret 1981, salah satu hasilnya adalah MUI meminta pemerintah meninjau kembali tentang

“Kalau anak yang besar si kakak ada group kelas begitu juga adek, misal tugas si kakak mencuci piring saya sebagai orang tua harus ikut mencontohkan cara nyuci piringnya kemudian harus