Upaya Hukum Sengketa Pajak Dan Badan Peradilan Pajak

(1)

UPAYA HUKUM SENGKETA PAJAK DAN BADAN PERADILAN PAJAK

HKUM4407 - HUKUM PAJAK DAN ACARA PERPAJAKAN

Galih Wicaksono

[email protected]

(2)

KEGIATAN BELAJAR

MODUL 8 terdiri dari 2 KEGIATAN BELAJAR, yaitu:

1. Upaya Hukum Sengketa Pajak Pusat dan Pajak Daerah 2. Upaya Hukum Sengketa Kepabeanan dan Cukai

MODUL 9 terdiri dari 2 KEGIATAN BELAJAR, yaitu:

3. Perkembangan Badan Peradilan Pajak

4. Kualifikasi Acara Persidangan

(3)

MODUL 8

UPAYA HUKUM SENGKETA PAJAK

(4)

KB 1. PAJAK PUSAT DAN PAJAK DAERAH

Dalam KEGIATAN BELAJAR 1 akan dibahas mengenai:

A. Upaya Hukum Sengketa Pajak Pusat

B. Upaya Hukum Sengketa Pajak Daerah

Gambar/ ilustrasi penjelasan topik/sub topik 1

Sumber gambar/ilustrasi

(5)

A. Upaya Hukum Sengketa Pajak Pusat Upaya hukum terhadap sengketa

pajak pusat dikelompokkan sebagai berikut :

1) Kesalahan tulis, kesalahan hitung dan/atau kekeliruan penerapan

tertentu perundang-undangan perpajakan

2) Surat ketetapan yang tidak benar 3) Keberatan atas surat ketetapan

pajak

(6)

B. Upaya Hukum Sengketa Pajak Daerah

Upaya hukum terhadap sengketa pajak daerah dikelompokkan

sebagai berikut:

1) Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administratif dan

Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak

2) Keberatan

(7)

KB 2. KEPABEANAN DAN CUKAI

A. Upaya Hukum Kepabeanan B. Upaya Hukum Cukai

(8)

A. Upaya Hukum Kepabeanan

Kepabeanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

pengawasan lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean serta pemungutan bea masuk dan bea keluar, sehingga upaya hukum kepabeanan dilakukan terhadap:

1) Bea Masuk 2) Bea Keluar

(9)

B. Upaya Hukum Cukai

Upaya hukum terhadap cukai yang dapat dilakukan adalah berupa

pembebasan cukai, yaitu fasilitas yang diberikan kepada pengusaha pabrik, pengusaha tempat

penyimpanan atau importir untuk tidak membayar cukai yang

terutang.

(10)

MODUL 9

BADAN PERADILAN PAJAK

(11)

KB 1. PERKEMBANGAN BADAN PERADILAN PAJAK

A. Regulasi

B. Kewenangan Pengadilan Pajak C. Proses/Prosedur

D. Persiapan Persidangan

(12)

A. Regulasi

Pengadilan Pajak yang ditetapkan berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2002 merupakan pengadilan

khusus di lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara.

(13)

B. Kewenangan Pengadilan Pajak

1) Gugatan, dapat dilakukan atas pelaksanaan penagihan pajak atau keputusan yang dapat

diajukan gugatan.

2) Banding, dapat dilakukan atas suatu keputusan yang dapat diajukan banding.

(14)

C. Proses/Prosedur 1) Gugatan

a. Diajukan dalam 14 (empat belas) hari sejak tanggal pelaksanaan penagihan, b. Diajukan dalam 30 (tiga

puluh) hari sejak tanggal

diterimanya keputusan yang digugat

2) Banding, diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak

tanggal diterimanya keputusan yang dibanding

(15)

D. Persiapan Persidangan

Sebelum acara persidangan, terlebih dahulu dilakukan proses

administrasi melalui panitera

(sekretaris pengadilan). Gambar/ ilustrasi penjelasan topik/sub topik 1

(16)

KB 2. KUALIFIKASI ACARA PERSIDANGAN

A. Pemeriksaan dalam Persidangan B. Proses Persidangan

C. Putusan

D. Pelaksanaan Putusan E. Peninjauan Kembali

(17)

A. Pemeriksaan dalam Persidangan Pemeriksaan dalam persidangan Pengadilan Pajak dapat dilakukan melalui:

1. Pemeriksaan dengan Acara Biasa

2. Pemeriksaan dengan Acara Cepat

(18)

B. Proses Persidangan

Proses persidangan dalam

Pengadilan Pajak sebagai berikut:

1) Pemeriksaan Formal 2) Pemeriksaan Material

(19)

C. Putusan

Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan akhir dan mempunyai

kekuatan hukum tetap.

Namun pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan peninjauan

kembali atas putusan Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung.

(20)

D. Pelaksanaan Putusan

Putusan Pengadilan Pajak langsung dapat dilaksanakan dengan tidak

memerlukan lagi keputusan pejabat yang berwenang, kecuali peraturan perundang-undangan mengatur lain.

(21)

E. Peninjauan Kembali

Peninjauan kembali adalah upaya hukum luar biasa kepada

Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Pajak.

Permohonan peninjauan kembali hanya dapat diajukan berdasarkan alasan-alasan sebagaimana diatur dalam Pasal 91 UU Pengadilan Pajak.

(22)