• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KESIAPAN AWAK KAPAL MENGHADAPI KEADAAN DARURAT KEBAKARAN DI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KESIAPAN AWAK KAPAL MENGHADAPI KEADAAN DARURAT KEBAKARAN DI "

Copied!
44
0
0

Teks penuh

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah terapan yang berjudul “Upaya meningkatkan kesiapsiagaan awak kapal terhadap kebakaran DIPLOMA III Transportasi di Surabaya. Oleh karena itu, kami berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat mengetahui pentingnya kesiapsiagaan seorang awak kapal ketika menghadapi keadaan darurat kebakaran di kapal.Kecelakaan yang terjadi di KM Pramudita merupakan salah satu contoh kurangnya kesiapsiagaan awak kapal. awak kapal ketika terjadi kebakaran, terlihat dari lamanya kebakaran yang berlangsung sangat cepat, tidak dapat dipadamkan serta kondisi kapal yang semakin panas dan asap yang semakin tebal.

Bagaimana strategi untuk meningkatkan kesiapsiagaan awak kapal dalam menghadapi keadaan darurat kebakaran di kapal KMP Gili Iyang sehingga kebakaran dapat diatasi dengan cepat dan kerusakan material serta lingkungan akibat kebakaran dapat diminimalisir. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif karena penulis akan melakukan observasi terhadap kegiatan yang dilakukan di KMP. Kapal Gili Iyang, wawancara dengan awak kapal tentang apa yang bisa dilakukan jika terjadi kecelakaan kebakaran dan dokumentasi. Contoh ketidaksiapan awak kapal saat menghadapi keadaan darurat di kapal adalah peristiwa kebakaran KM.PRAMUDITA pada 13 September 2013 di Dermaga I Pelabuhan Suralaya, Banten.

Pukul 21.00 WIB, sebagai persiapan pemberangkatan kapal, diberikan one hour notice (OHN) kepada seluruh awak kapal yang berjaga. Kecelakaan KM.Pramudita merupakan salah satu contoh ketidaksiapan awak kapal jika terjadi kebakaran, terlihat dari lamanya kebakaran yang berlangsung sangat cepat, tidak dapat dipadamkan, dan kondisi kapal. kapal semakin memburuk. semakin panas dan asap semakin tebal. Kejadian di KMP Gili I yang menjadi contoh ketidaksiapan awak kapal jika terjadi kebakaran terlihat dari sikap awak kapal saat latihan kebakaran.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka judul penelitian yang diangkat adalah “AKRU UNTUK MENINGKATKAN PERALATAN KAPAL KAPAL DALAM KEADAAN DARURAT KEBAKARAN DI KMP. GILI IYANG”.

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Review Penelitian Sebelumnya

Landasan Teori

  • Definisi - Definisi
  • Jenis – jenis keadaan darurat
  • Kebakaran
  • Kesiapan Awak Kapal Menghadapi Keadaan Darurat Kebakaran
  • Awak Kapal Mengerti Tugas Masing-Masing Saat Terjadi Keadaan

Keadaan darurat adalah suatu kondisi kapal yang mengancam keselamatan dan keamanan jiwa, kapal, dan lingkungan hidup (pencemaran lingkungan). Keadaan darurat pada suatu kapal dapat merugikan nakhoda dan awak kapal, serta pemilik kapal dan lingkungan laut, bahkan dapat menimbulkan gangguan terhadap “ekosistem” dasar laut, sehingga perlu dipahami juga keadaan darurat tersebut. sedapat mungkin mempunyai kemampuan dasar mengenali tanda-tanda keadaan darurat sehingga nakhoda dan awak kapal dapat mengatasi keadaan tersebut dan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait. Keadaan darurat kebakaran dan ledakan tentu sangat berbeda dengan keadaan darurat tabrakan, karena pada situasi tersebut kondisinya panas dan ruang geraknya terbatas, terkadang terjadi kepanikan atau keengganan kru untuk bertindak menjembatani keadaan tersebut, atau peralatan yang digunakan tidak memadai. atau lokasi penyimpanan telah berubah. A.

Melakukan analisis dan evaluasi keterampilan/keterampilan kru pada berbagai latihan yang dilakukan dan melaporkan kepada DPA cabang. Seluruh awak kapal bila terjadi keadaan darurat di kapal mengetahui tugasnya masing-masing dengan melihat sertifikat penanganan kebakaran yang merupakan daftar tugas awak kapal jika terjadi keadaan darurat. Sertifikat darurat harus memuat tugas-tugas khusus yang harus dilakukan oleh seluruh awak kapal dan setiap awak kapal harus melakukannya.

Krew yang melihat/menerima laporan kebakaran di atas kapal hendaklah segera memberitahu pegawai jam tangan atau nakhoda. Dalam situasi kecemasan atau berbahaya, setiap anggota kru mesti bertindak mengikut peruntukan sijil kejadian kecemasan, jadi sijil insiden kecemasan sentiasa dihasilkan, dan semua anak kapal dimaklumkan mengenainya. Sijil kecemasan kapal hendaklah diletakkan di tempat yang strategik, mudah, mudah dicapai, mudah dilihat dan mudah dibaca oleh semua pelaut serta mengandungi butiran prosedur kecemasan.

Kerangka Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Jenis Dan Sumber Data
  • Pemilihan Informan
  • Teknik Analisis Data

Metodologi Penelitian Kualitatif”, data adalah segala bentuk informasi, fakta dan kenyataan yang berkaitan atau relevan dengan apa yang sedang dipelajari atau diteliti. Data dalam konteks ini dapat berupa kata-kata, simbol, simbol atau situasi dan kondisi nyata yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Sedangkan sumber data dalam penelitian adalah orang, benda, obyek yang dapat memberikan keterangan, fakta, data dan kenyataan yang berkaitan atau relevan dengan apa yang sedang dipelajari atau diteliti.

Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penyusunan proposal ini adalah data yaitu informasi yang diperoleh penulis melalui observasi langsung dan wawancara. Data primer adalah segala informasi, fakta, dan kenyataan yang berkaitan atau relevan dengan penelitian, yang kaitan atau relevansinya sangat jelas, bahkan langsung. Data yang penulis peroleh di kapal KMP Gili Iyang melalui observasi dan pemberian informasi dari berbagai awak kapal KMP. Gili Iyang.

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau tidak langsung berupa buku, catatan, bukti-bukti atau arsip-arsip yang sudah ada, baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan secara umum. Data-data tersebut penulis peroleh di atas kapal KMP. Gili Iyang adalah ISM PT.ASDP Indonesia Ferry Code (Persero) tentang pedoman keselamatan, prosedur darurat dan prosedur pelatihan darurat. Untuk memperoleh kelengkapan informasi sesuai dengan fokus penelitian maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut. Teknik ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awak kapal dalam menghadapi keadaan darurat kebakaran, terlepas dari apakah hal tersebut terjadi sesuai prosedur atau tidak.

Penulis melakukan observasi di atas kapal KMP Gili Iyang untuk mengetahui prosedur yang telah dilakukan oleh awak KMP. Gili Iyang terkait dengan tindakan dalam menghadapi darurat kebakaran. Dokumentasi yang ditunjukkan dalam hal ini adalah seluruh dokumen yang berkaitan dengan institusi dan administrasi, struktur manajemen dalam penanganan darurat kebakaran dan pelatihan awak kapal untuk menangani darurat kebakaran di kapal, baik berupa foto maupun arsip dokumen kapal. Penulis akan menganalisis data primer dan data sekunder untuk mencari solusi dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan awak kapal ketika menghadapi keadaan darurat kebakaran.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Obyek Penelitian

Hasil Penelitian

  • Penyajian Data
  • Analisis Data

Pembahasan

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel 2. 1.Review Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Namun awak kapal sebagai manusia juga mempunyai kemampuan yang terbatas dalam mengatasi keadaan darurat tersebut dan dikarenakan kerusakan yang sangat parah sehingga menyebabkan kapal

Keywords Lekra, priyayi, persecution, postcolonial, third space, subalternization INTERROGATING INDONESIAN NEW ORDER’S NARRATIVE OF GESTAPU The Leftist Nobles and the Indonesian