• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pendidikan Matematika | 970

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPESTAD KELAS VII C SMP N 01 KAMPAR T.P 2014/2015

Asmarizar

Guru, SMPN 01 Kampar Kampar, Riau, Indonesia e-mail :Asmarizar01kpr@gmail.com

Abstrak

Penelitianini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VII C SMP Negeri 01 Kampar TP. 2014/2015. Adapun pelaksanaan Penelitian ini dimulai sejak 16 Februari sampai 3 April 2015 dengan jumlah siswa 29 orang dimana teridir dari 21 orang siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan. Parameter yang diukur antara lain; hasil belajar siswa, aktivitas siswa dan guru. Sedangkan instrument penelitian yang digunakan berupa lembar observasi siswa, lembar observasi guru, lembar kegiatan siswa, lembar post test dan ulangan harian. Pada hasil ulangan harian siklus I rata-rata nilai siswa yaitu 58,44 dan pada ualngan harian siklus II memperoleh nilai rata-rata 70,00, maka disini berarti ada peningkatan sebesar 11,53, ketuntasan belajar siswa siklus I yaitu rata-rata 45,25% (belum tuntas) sedangkan pada siklus II ketuntasan belajar siswa 75,85% (tuntas), rata-rata aktivitas siswa pada siklus I, 77,48 (baik) dan pada siklus II rata-rata aktivitas siswa 88,01 (baik).Dari hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar Biologi siswa kelas VII C pada SMP Negeri 01 Kampar Tahun Pelajaran 2014/2015.

Kata kunci: hasil belajar, kooperatif

Abstract

This study aims to improve student learning outcomes through STAD type cooperative learning model on VII C grade students SMP Negeri 01 Kampar TP. 2014/2015. The implementation of this research started from February 16 until April 3, 2015 with the number of students 29 people where teridir of 21 male students and 8 female students. Parameters measured include; student learning outcomes, student activities and teachers. While research instrument used in the form of student observation sheet, teacher observation sheet, student activity sheet, post test sheet and daily test.

On the result of daily test of cycle I average student score that is 58,44 and on ualngan cycle II get average value 70,00, so here it means there is an increase of 11,53, mask learn student cycle I that is average 45 , 25% (unfinished) while in the second cycle students' completeness 75.85%

(complete), the average student activity on the cycle I, 77.48 (good) and on the second cycle student activity average 88.01 ( good). From the results of this study, it can be concluded that the learning process using STAD Type Cooperative Learning Model can improve the learning outcomes of Biology students of class VII C at SMP Negeri 01 Kampar Lesson Year 2014/2015.

Keywords: learning outcomes, cooperative

(2)

Jurnal Pendidikan Matematika | 971 PENDAHULUAN

Ilmu Biologi adalah sebagai ilmu dasar yang memegang peranan penting, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Untuk itu disetiap jenjang pendidikan telah banyak melakukan upaya peningkatan ataupun prestasi belajar pada mata pelajaran biologi diantaranya : penataran guru-guru biologi, seminar-seminar, lomba ilmiah remaja, lomba olimpiade, penyediaan alat-alat pembelajaran/laboratorium dan sebagainya.

Agar siswa memahami konsep-konsep biologi dan keterkaitannya serta mampu mempergunakan metode ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah untuk memecahkan masalah- masalah yag dihadapi, sehingga lebih menyadari kekuasaan dan kebesaran pencipta- Nya, Sugiant (1988).

Dalam pembelajaran biologi khususnya di kelas VII C SMP Negeri 01 Kampar terdapat hambatan-hambatan yang cukup berarti,hal ini terlihat dari hasil nilai UlanganHarian pada konsep sebelumnya yaitu pengelompokkan makhluk hidup dengan nilai rata-rata 5. Rendahnya hasil belajar siswa ini karena terdapat kendala-kendala antara lain : sangat minimnya minat membaca siswa, kurang semangatnya kemauan, belajar, kurang keinginan untuk bertanya dan kurangnya aktivitas untuk bekerja secara individu maupun kelompok.

Melihat fenomena yang terjadi pada proses pembelajaran biologi di kelas VII C, maka seorang guru harus berupaya untuk mencari jalan keluarnya serta berusaha untuk meningkatkan kinerjanya seoptimal mungkin.Untuk itu diperlukan pembelajaran tertentu yang lebih memperdayakan siswa untuk lebih aktif, bergairah, bersemangat, rajin, penuh konsentrasi dalam belajar serta menjalankan pengembangan kerjasama yang harmonis sesama temannya.

Pembelajaran yang dimaksud yaitu model pembelajaran koopertaif tipe STAD (Student Teams Achievment Division), yang merupakan pembelajaran dengan lingkungan belajarnya dimana siswa bekerjasama dalam suatu kelompok kecil yang heterogen, baik secara akademik maupun jenis kelamin, untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik.Dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD ini, diharapkan siswa lebih termotivasi dalam belajar, penuh gairah, semangat, mau berfikir, rajin, aktif serta mau bekerjasama dalam menyelesaikan masalah sesama temannya yang pada akhirnya akan menghasilkan prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan model pembelajaran tipe STAD dapat meningkat hasil belajar siswa pada konsep Kepadatan Populasi Manusia terhadap Lingkungan Kelas VII C Semester II SMP Negeri 01 Kampar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada konsep Kepadatan Populasi Manusia terhadap Lingkungan di Kelas VII C Semester II SMP Negeri 01 Kampar.

METODE

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa sesudah menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Skor tes hasil belajar yang telah diperoleh, dianalisis berdasarkan: aktivas siswa, aktivitas guru, daya serap siswa, ketuntasan belajar siswa, penghargaan kelompok. Setelah data dianalisis barulah dijadikan acuan untuk siklus berikutnya (yaitu sebagai acuan memntukan tindakan pada siklus kedua).

Persiapan, terdiri dari :menetapkan jumlah siklus penelitian yaitu 2 (dua) siklus, menetapkan jadwal penelitian, menetapkan materi pelajaran yang akan disajikan, menyiapkan silabus, dan mempersiapkan perangkat pembelajaran. Pelaksanaan yaitu melakukan proses pembelajaran dalam bentuk Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD melalui tahapan :Pendahuluan (± 10 menit) dengan Salam pembuka, menjelaskan model pembelajaran yang digunakan dan memotivasi siswa (fase1), menuliskan judul

(3)

Jurnal Pendidikan Matematika | 972 pembelajaran dan indikator-indikator yang ada didalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (fase1), menyajikan informasi kepada siswa baik berupa demonstrasi maupun lewat bacaan (fase2).

Kegiatan Inti (± 50 menit) terdiri dari mengatur siswa agar duduk pada kelompok masing-masing (fase 3), membagikan LKS pada setiap siswa dan dilanjutkan dengan memberi petunjuk pengisian LKS(fase 4), berkeliling untuk membimbing dan mengawasi siswa (fase 4), mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan mengevaluasinya (fase 5), memberi penghargaan kelompok berupa pujian ataupun nilai (fase 6).Penutup (± 20 menit) terdiri dari : merangkum hasil diskusi kelompok, mengevaluasi siswa, dan menyuruh siswa membaca buku ajar untuk pembelajaran berikutnya.

Observasi dilakukan setiap kali pertemuan oleh 1 orang observer itu sendiri dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam proses belajar mengajar

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan ini dimulai dari 6 kali pertemuan dan proses pelaksanaan pembelajaran Kooperatif tipe STAD telah disosialisasikan kepada semua siswa.

Siklus I

Pada setiap kali pertemuan observer mengamati aktivitas siswa sesuai dengan indikator yang tercantum pada lembar observasi aktivitas siswa, yaitu : Memperhatikan penjelasan guru, mengerjakan LKS, bekerjasama dalam kelompok, memperhatikan penjelasan teman, bertanya pada guru, menyelesaikan tugas pada waktunya.

Pertemuan I, Senin 16 Februari 2015, proses pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan jumlah siswa yang hadir 28 orang dari 29 siswa kelas VII C SMP Negeri 01 Kampar selama (2x40 menit) dengan materi Konsep Kepadatan Populasi Manusia terhadap Lingkungan Sub Konsep Perkembangan Populasi Manusia di Indonesia.

Pertemuan II, Rabu 18 Februari 2015, proses pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan jumlah siswa yang hadir 29 orang dari 29 siswa kelas VII SMP Negeri 01 Kampar selama (2x40menit) dengan Konsep Kepadatan Populasi manusia terhadap Lingkungan Sub Konsep permasalahan-permasalahan akibat kepadatan populasi manusia.

Pertemuan III, Senin 23 Februari 2015, proses pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan jumlah siswa yang hadir 29 orang yang hadir VII C SMP Negeri 01 Kampar selama (2x40 menit) dengan Konsep Kepadatan Populasi Manusia terhadap lingkungan sub Konsep kepadatan mempengaruhi pertumbuhan.

Penyajian Analisis Data Siklus I

Tabel 1. Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa Kelas VII C dengan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siklus I Konsep Kepadatan Populasi Manusia

Terhadap Lingkungan

Aktivitas Yang Diamati Aktivitas Siswa Tiap Pertemuan Rata – rata (%)

I II III

N (%) N(%) N(%)

Memperhatiakn penjelasan guru Mengerjakan LKS

Bekerjasama dalam kelompok Memperhatikan penjelasan teman Bertanya pada guru

Menyelesaikan tugas pada waktunya

27 (96,42) 28 (100,00)

20 (71,42) 20 (71,42) 5 (17,85) 27 (93,10)

27 (93,10) 29 (100,00)

23 (79,31) 22 (75,86) 6 (20,68) 28 (96,55)

28 (96,55) 29 (100,00)

24 (82,75) 23 (79,31) 6 (20,68) 27 (93,10)

96,46 100,00

77,82 75,53 19,73 95,35

Rata – rata (75,58) (78,13) (78,73) 77,48

Kategori Baik Baik Baik Baik

Pertemuan I siswa yang hadir sebanyak28 orang, pertemuan II siswa yang hadir sebanyak 29 orang, pertemuan III siswa yang hadir sebanyak 29 orang.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa aktivitas siswa pada pertemuan I, II, dan III siklus I meningkat.Dimana kategorinya baik. Pada pertemuan I siklus I rata-rata aktivitas

(4)

Jurnal Pendidikan Matematika | 973 siswa memperoleh 75,58% dengan kategori baik, pertemuan II siklus I rata-rata aktivitas siswa memperoleh 78,13% kategori baik dan peningkatan sekitar 2,55% dan pada pertemuan III siklus I rata-rata aktivitas siswa yaitu 78,73% dengan kategori baik, disini juga ada peningkatan sedikit yaitu 0,60%. Berdasarkan persentase aktivitas siswa pertemuan I,II dan III pada siklus I rata-rata adalah 77,48%

Berdasarkan tabel 1 diatas untuk setiap indikator yang diamati mengalami peningkatan pada setiap pertemuan, rata-rata aktivitas siswa yang memperhatikan penjelasan gur adalah 96,46%.Indikator yang diamati tentang bekerja sama dalam kelompok rata-rata adalah 77,82% (baik).Pada indikator bertanya pada guru rata-rata adalah 19,73% (kurang).

Dalam indikator bertanya pada guru yang memperoleh rata-rata kategori kurang hal ini disebabkan antara lain karena masih banyak siswa yang kemauan dan keinginan belajarnya masih minim sekali serta semangat belajarnya tidak konsisten tiap pertemuan.Pada indikator menyelesaikan tugas pada waktunya rata-rata adalah 95,35%

(baik sekali) Siklus II

Untuk pelaksanaan siklus II, dirasa perlu penambahan 1 indikator lagi pada lembaran observasi aktivitas siswa yaitu menggaris bawahi ide pokok.

Pertemuan I, Senin 9 Maret 2015, proses pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan jumlah siswa yang hadir 29 orang dari 29 siswa kelas VII SMP Negeri 01 Kampar selama (2x40 menit) dengan Konsep Pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan, sub Konsep Sumber Daya Alam (SDA).

Pertemuan II, Senin 16 Maret 2015, proses pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan jumlah siswa yang hadir 29 orang siswa kelas VII C SMP Negeri 01 Kampar selama (2x40 menit) dengan konsep Konsep pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran lingkungan.

Pertemuan III, Rabu 18 Maret 2015, proses pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan jumlah siswa yang hadir 29 orang siswa kelas VII C SMP Negeri 01 Kampar selama (2x40 menit) dengan Konsep pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan, sub Konsep Konservasi dan Proteksi.

Tabel 2.Rata-rata persenstase aktivitas siswa kelas VII C dengan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada siklus II pada konsep Pengelolaan Lingkungan

untuk mengatasi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

Aktivitas Yang Diamati

Aktivitas Siswa Tiap Pertemuan Rata – rata (%)

I II III

N (%) N(%) N(%)

Memperhatiakn penjelasan guru Mengerjakan LKS

Bekerjasama dalam kelompok Memperhatikan penjelasan teman Bertanya pada guru

Menyelesaikan tugas padawaktunya Menggaris bawahi ide pokok

28 (96,55) 29 (100,00)

26 (89,65) 26 (89,65) 9 (31,03) 29 (100,00)

27 (93,10)

29 (100,00) 29 (100,00) 27 (93,10) 25 (86,20) 10 (34,48) 29 (100,00)

27 (93,10)

29 (100,00) 29 (100,00) 29 (100,00) 28 (96,55) 14 (48,27) 29 (100,00)

28 (96,55)

98,85 100,00

94,25 90,80 37,92 100,00

94,25

Rata – rata (85,71) (86,69) (91,62) 88,01

Kategori Baik sekali Baik sekali Baik sekali Baik

sekali

Pertemuan I siswa yang hadi sebanyak29 orang, Pertemuan II siswa yang hadir sebanyak29 orang, Pertemuan III siswa yang hadir sebanyak29 orang.

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata persentase aktivitas siswa telah meningkat tiap pertemuan.Apabila dibandingkan aktivitas siswa siklus I utuk setiap pertemuan dengan aktivitas sswa siklus II untuk setiap pertemuan meningkat dimana aktivitas mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru, aktif berdiskusi pada saat

(5)

Jurnal Pendidikan Matematika | 974 kesimpulan, sudah mencapai 100%.Untuk aktivtias bertanya pada guru, walaupun tidak mencapai 100% tetapi sudah mengalmi peningkatan pada setiap kali pertemuannya. Hal ini membuktikan bahwa siswa mulai berani mengungkapkan pendapatnya

Setiap pengajaran guru harus membangkitkan akttivitas siswa baik jasmani maupun rohani pada waktu menerima pelajaran. Menurut Sardiman, 1987, guru harus dapat merangsang dan memberikan swadaya (aktivitas dan daya cipta/kreativitas).Rata-rata aktivitas siswa tiap indikator untuk siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

Tabel 3.Rata-rata Aktivitas siswa tiap indikator siklus I dan II pada proses pembelajaran Kooperatif tipe STAD

Aktivitas siswa yang diamati (%) Rata-rata pada siklus

I II

Memperhatikan penjelasan guru Mengerjakan LKS

Bekerjan sama dalam kelompok Memperhatikan penjelas teman Bertanya pada guru

Menyelesaikan tugas pada waktunya Menggaris bawahi ide pokok

96,46 100,00

77,82 75,53 19,73 95,35

-

98,85 100,00

94,25 90,80 37,92 95,15 95,15

Jumlah 464,89 616,79

Rata-rata 77,48 88,01

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa, rata-rata aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan, kecuali untuk aktivitas mengerjakan LKS yang diberikan guru, tetap sama yaitu sebesar 100% pada siklus I dan II. Hal ini disebabkan jummlah siswa yang hadir siklus I dan II sama dan semuanya mengerjakan LKS pada proses pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sedangkan rata-rata keseluruhan aktivitas siswa, meningkat dari siklus I ke II, yaitu sebesar 77,84% meingkat menjadi sebesar 88,11% dengan kategori baik. Hal ini membuktikan bahwa siswa mengerti dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dimana siswa bekerjasama dalam menyelesaikan tugas.Sesuai dengan yang diungkapkan Nur (1999) bahwa dalam belajar kooperatif, siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit jika mereka saling mendiskusikan masalah dengan temannya.

Analisis Deskriptif Hasil belajar Siswa

Berdasarkan nilai hasil belajar siswa yaitu post tes dan nilai ulangan harian siklus I dan II, selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4 dan 5 berikut ini.

Tabel 4.Hasil belajar siswa pada siklus I setelah penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dari nilai post tes dan ulangan harian di Kelas VII C SMP Negeri 01

Kampar TP. 2014/2015

Nilai Kategori

Pertemuan Ke Ulangan harian I

I II III

Jumlah siswa (%)

Jumlah siswa (%)

Jumlah

siswa (%) Jumlah siswa (%) 85-100

70-84 50-69 0-49

Amat baik Baik Cukup Kurang

1 (3,57) 8 (28,57) 6 (21,42) 13 (46,42)

0 (0) 13 (44,82) 10 (34,48) 6 (20,86)

2 (6,89) 14 (48,37) 11 (37,93) 2 (6,89)

1 (3,44) 10 (34,48) 11 (37,93) 7 (24,13)

Jumlah (%) 28 (100) 29(100) 29 (100) 29 (100)

Rata-rata 51,39 62,65 69,93 58,44

Kategori Kurang Cukup Baik Cukup

(6)

Jurnal Pendidikan Matematika | 975 Tabel 5.Hasil belajar siswa pada siklus II setelah penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dari nilai post tes dan ulangan harian di kelas VII C SMP Negeri 01

Kampar TP. 2014/2015

Nilai Kategori

Pertemuan Ke Ulangan harian I

I II III

Jumlah siswa (%)

Jumlah siswa (%)

Jumlah siswa (%)

Jumlah siswa (%) 85-100

70-84 50-69 0-49

Amat baik Baik Cukup Kurang

1 (3,57) 8 (28,57) 6 (21,42) 13 (46,42)

0 (0) 13 (44,82) 10 (34,48) 6 (20,86)

2 (6,89) 14 (48,37) 11 (37,93) 2 (6,89)

3 (10,34) 14 (48,27) 11 (37,93) 1 (34,44)

Jumlah (%) 29 (100) 29 (100) 29 (100) 29 (100)

Rata-rata 72,44 73,03 77,44 70,01

Kategori Baik Baik Baik Baik

Daya Serap Siswa

Berdasarkan tabel di atas, maka didapatkan daya serap siswa dari nilai ulangan harian siklus I dan II dapat dilihat selengkapnya pada tabel 6 dibawah ini.

Tabel 6.Rata-rata Daya Serap Siswa Kelas VII C SMP Negeri 01 Kampar

Interval

Kategori

Daya Serap Siswa Tiap Siklus I

N (%)

II N (%) 85 - 100

70 - 84 50 - 69 0 - 49

Amat Baik Baik Cukup Kurang

1 (3,44) 10 (34,48) 11 (37,93) 7 (24,13)

3 (10,34) 14 (48,27) 11 (37,93) 1 (3,44)

Jumlah 29 (100) 29 (100)

Rata-rata 58,44 70,01

Kategori Cukup Baik

Dari hasil ulangan harian pada siklus I dan II, siswa yang memperoleh nilai baik dan amat baik terjadi peningkatan,

Ketuntasan Belajar

Tabel 7.Ketentuan Belajar Siswa Kelas VII C SMP Negeri 01 Kampar setelah Pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada siklus I dan II

Ketuntasan Belajar

Siklus

I II

Pertemuan Pertemuan

1 2 3 UH1 1 2 3 UH2

Individual Belum tuntas (%)

18 (64,28)

16 (55,17)

13 (44,82)

18 (62,06)

13 (44,82)

5 (17,24)

3 (10,34)

8 (27,58) Tuntas

(%)

10 (35,71)

13 (44,82)

16 (55,17)

11 (17,93)

16 (55,17)

24 (82,75)

26 (89,65)

21 (72,41)

Klasikal Belum

tuntas

Belum tuntas

Belum tuntas

Belum tuntas

Belum tuntas

Tuntas Tuntas Belum tuntas

Jumlah Siswa 28 29 29 29 29 29 29 29

Dari hasil tabeldiatas, dapat diamati bahwa ketuntasan belajar siswa pada siklus I pada pertemuan I belum tuntas, karena siswa yang memperoleh nilai diatas 65 hanya 10 orang

(7)

Jurnal Pendidikan Matematika | 976 (35,71), siklus I pada pertemuan 2 juga belum tuntas karena siswa yang mendapatkan nilai diatas 65 baru mencapai 13 orang (44,82) sedangkan pada siklus I pada petemuan 3 masih belum tuntas karena siswa yang mendapat nilai diatas 65 berjumlah 16 orang (55,17

Nilai rata-rata ulangan harian pada siklus I yaitu sebesar 58,44 (kurang0). Hal ini disebabkan antara lain bahwa banyak siswa yang tidak mengulanginya lagi materi yang sudah diajarkan tersebut dirumah, maka setelah diberi semangat, petunjuk serta motivasi kepada siswa siswi dan kare model pembelajaran diganti dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD secara berkelanjutan, maka hasil ulangan harian pada siklus II meningkat yaitu sebesar 70,0 (baik).

Oleh karena itu Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dirasa sangat sesuai digunakan pada proses pembelajaran khususnya mata pelajaran Biologi.

Nilai Perkembangan dan Penghargaan Kelompok

Tabel 8.Perkembangan dan Penghargaan Kelompok pada Siklus I dan Siklus II di KelasVII C SMP Negeri 01 Kampar T.P 2014/2015

Kelompok

Siklus I Siklus II

Perkembangan Individu

Penghargaan Kelompok

Perkembangan Individu

Perkembangan Kelompok

A 17,5 Hebat 25 Super

B 16 Hebat 18 Hebat

C 14 Baik 26 Super

D 17 Hebat 22 Hebat

E 21 Hebat 22 Hebat

F 16,25 Hebat 24 Super

Berdasarkan data pada tabel diatas bahwa dari hasil skor perkembangan individu pada dua siklus mengalami peningkatan. Hal ini tergambar dari 6 kelompok pada siklus I terdapat 1 kelompok baik dan 5 kelompok hebat dan pada siklus II bahkan tidak terdapat kelompok baik karena sudah meningkat menjadi kelompokhebat serta juga ada 2 kelompok yang super yaitu kelompok A dan kelompok F. Adapun tingkat penghargaan yang diberikan pada setiap kelompok tersebut yang berprestasi mengacu pada kriteri yang dibuat Slavin (1995).

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab IV dapat dilihat kesimpulan bahwa 1). rata-rata hasil belajar siswa meningkat dilihat dari daya serap, ketuntasan belajar siswa, dan penghargaan kelompok; 2). aktivitas siswa meningkat pada siklus I rata-rata sebesar 77,48% (baik) dan pada siklus II rata-rata sebesar 88,01 (baik);

3). penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar biologis siswa kelas VII C SMP Negeri 01 Kampar. Saran untuk pembelajaran Biologi, sebaiknya guru menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD, agar siswa dapat saling bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah, menjalin hubungan yang harmonis sesama teman dan lebih tahan lama daya ingatannya karena bersamaan adanya pratikum yang dilakukan oleh guru.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1991.Petunjuk Operasional Peningkatan Mutu Pendidikan.Departemen P dan K Kantor Wilayah Propinsi Riau, Pekanbaru.

Arrends Richard, I. 1997. Classroom Instruction and Management.The Me Graw Hill Company, Newyork

(8)

Jurnal Pendidikan Matematika | 977 Carin, Arthura, 1993. Teaching Merens Science Sixth Edition. New york

Depdikbud, 1994.Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Depdikbud, Jakarta Slameto, 1999.Bagaimana Mengembangkan Test Hasil Belajar. IKIP Surabaya

Nur M. Wikandari P.R., 1999. Teori Belajar. Universitas Negeri Surabaya

Sardiman, 1987.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta

Slavin, Robert.E, 1995.Cooperative Learning : Theory, Research and Practice. Second Edition, Massachusetts : Aliiyn adn Bacon Publishers

Sugianto, 1998.Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Depdikbud, Dirjen PPLTR, Jakarta.

Sudjana, 1992, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT. Remadja Rosdakarya, Bandung

Tanjung, 1988.Penerapan Proses Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk meningkatkan Kualitas Proses Belaja Biologi SMP.Thesis (Tidak dipublikasikan).

Program Pasca Sarjana IKIP Surabaya, Surabaya Ibrahim, (2000), Pembelajaran kooperatif

Nasution, (2000), Dalam Proses Belajar Mengajar Syaiful, B (2005). Model Pembelajaran STAD.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat mental workload satgas Covid-19, sehingga dari hasil penelitian dapat diberikan usulan untuk meminimalkan beban psikologi