• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENGEMBANGAN DIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENGEMBANGAN DIRI "

Copied!
72
0
0

Teks penuh

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENGEMBANGAN DIRI (Studi Kasus di SMAN 1 PONOROGO)”. Dalam penelitian ini, peneliti secara sistematis menyajikan data mengenai upaya peningkatan kompetensi guru PAI melalui pengembangan diri di SMAN 1 Ponorogo. Kesimpulannya merupakan temuan baru yang belum pernah ada sebelumnya.14 Dalam penelitian ini dapat disimpulkan tentang peningkatan kompetensi guru PAI melalui pengembangan diri di SMAN 1 Ponorogo.

Gambar 13.1b.Komponendalamanalisis data (interaktif model)
Gambar 13.1b.Komponendalamanalisis data (interaktif model)

Sistematika Pembahasan

Bab ini membahas tentang penyajian data, termasuk penyajian data umum mengenai gambaran keseluruhan mengenai peningkatan kompetensi guru PAI melalui pengembangan diri. Bab ini menyajikan data terkait analisis upaya peningkatan kompetensi guru PAI melalui pengembangan diri di SMAN 1 Ponorogo. Bab ini berisi simpulan dan saran yang dimaksudkan untuk memudahkan pembaca memahami intisari penelitian yang dilakukan.

Kompetensi Guru

Pengertian Kompetensi Guru

Dalam sumber lain dijelaskan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan guru dalam melaksanakan kewajibannya secara penuh tanggung jawab dan tepat guna. Sedangkan kompetensi guru PAI adalah kemampuan atau keterampilan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab dan tepat sesuai ajaran Islam.

Macam-macam Kompetensi Guru

Sedangkan kompetensi guru PAI adalah kesanggupan atau ketrampilan guru dalam melaksanakan kewajibannya sesuai ajaran Islam secara penuh tanggung jawab dan benar serta konsisten dalam bertindak sesuai norma. Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil pembelajaran, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. Menguasai bahan ajar agama Islam pada jenjang pendidikan dasar dan konsep-konsep dasar keilmuan yang menjadi sumbernya.

Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Seorang guru harus menguasai keempat kompetensi tersebut di atas (pedagogis, profesional, sosial dan personal), karena dengan menguasai keempat kompetensi tersebut maka guru akan benar-benar menjadi guru yang patut dikagumi dan ditiru, baik oleh siswa maupun masyarakat. Tidak hanya di dalam institusi sekolah, guru harus menunjukkan kepiawaiannya dalam menguasai empat kompetensi mengajar, namun guru juga harus terus menunjukkan empat kompetensi yang dimilikinya di luar sekolah. Kegiatan pengembangan diri yang melibatkan pelatihan fungsional dan kegiatan kolektif guru hendaknya mengutamakan kebutuhan guru untuk mencapai standar dan/atau meningkatkan kompetensi profesional, terutama yang berkaitan dengan layanan pengajaran.

Dengan demikian, kegiatan pengembangan diri ada dua jenis, yaitu kegiatan kolektif guru antara lain MGMP, workshop, dan lain-lain. Oleh karena itu, profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang layak sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru. dan Dosen. Mengingat hal tersebut, Kabinet berpendapat bahwa pendidikan sebagai suatu profesi memerlukan pengembangan keprofesian yang berkesinambungan agar dapat terus meningkatkan kompetensinya dan meningkatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.27.

Secara umum MGMP bertujuan untuk memperluas wawasan para guru dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Oleh karena itu, guru harus mempunyai standar mutu pribadi tertentu agar dapat bertanggung jawab, berwibawa, disiplin, dan mandiri dalam melaksanakan tugas dan komitmennya. Guru harus mampu bertindak dan mengambil keputusan secara tepat waktu, cepat dan terarah, terutama yang berkaitan dengan permasalahan pembelajaran dan kesiswaan, tanpa menunggu perintah dari atasan atau kepala sekolah.33.

Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya menciptakan suasana yang mendorong siswa untuk bertanya, mengajukan pertanyaan, dan mengemukakan gagasan.

Hasil Telaah Pustaka Terdahulu

Pola Peningkatan Kompetensi Guru (Studi Kasus pada Madrasah Ibtidaiyah “Islamiyah” 1 Madiun) oleh Tri Askhabudin Ikhsan, NIM. Dalam pola peningkatan kompetensi pribadi guru, hal ini dicapai melalui peraturan sekolah yang mendorong guru menjadi teladan dan mempunyai kepribadian dan moral yang baik. Pola peningkatan kompetensi sosial guru dicapai melalui pembinaan hubungan sosial yang baik antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan rekan kerja, dan wali kelas termasuk siswa.

Dalam model peningkatan kompetensi profesional guru melalui peningkatan keterampilan guru dalam perolehan bahan ajar yang didukung oleh kualifikasi pendidikan yang sesuai dengan bidang pengajarannya. Secara umum dalam peningkatan kompetensi guru, dukungan dan sifat manajemen sekolah yang terbuka terhadap reformasi khususnya di bidang pendidikan menjadi salah satu kunci model peningkatan kompetensi guru di Madresah Ibtidaiyah. Masrokhan dalam penelitiannya “Peningkatan Kompetensi Profesional Guru Medresah Ibtidaiyah Setren Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan Tahun Ajaran menyatakan bahwa tingkat kompetensi profesional guru di MI Setren masih kurang.

Namun pelaksanaan upaya peningkatan kompetensi profesional guru masih belum mencapai hasil maksimal karena masih sedikit yang melakukan upaya tersebut. Dalam penelitian ini penulis menyimpang dari penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini fokus pada upaya peningkatan kompetensi guru PAI melalui pengembangan diri (Studi Kasus di SMAN 1 Ponorogo). Sedangkan peneliti pertama fokus pada kode etik guru, faktor pendukung dan penghambat penerapan kode etik guru dan kompetensi guru di MTs Ma'arif “AL-ISHLAH” Kalisat Bungkal Ponorogo dan peneliti kedua fokus pada pola peningkatannya. kompetensi guru Madrasah Ibtidaiyah "Islamiyah" 1 Madiun.

Dan peneliti ketiga fokus pada peningkatan kompetensi profesional guru Medresah Ibtidaiyah Setren Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.

Gambaran Data Umum

  • Latar Belakang/ Sejarah SMA Negeri 1 Ponorogo
  • Visi, Misi dan Tujuan a. Visi
  • Profil Singkat SMAN 1 Ponorogo
  • Status Akreditasi : A
  • Data Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ponorogo
  • SOEDJARWO POELOENTANOE 1962 – 1965
  • SOENARDI PARTOKOESUMO BA 1986 – 1988
  • Letak Geografis
  • Struktur Organisasi
  • Sarana dan Prasarana SMAN 1 Ponorogo

Saat ini SMA Negeri 1 Ponorogo telah memiliki gedung yang luas dan lengkap dengan peralatan yang memadai. Ruang keterampilan, sekretariat OSIS, perpustakaan besar, dan bahkan ruang koperasi tempat Anda dapat melatih keterampilan koperasi Anda.

Tabel 1.1  Data kepala sekolah SMA N 1 Ponorogo
Tabel 1.1 Data kepala sekolah SMA N 1 Ponorogo

Gambaran Data Khusus

Data Tentang Apa Faktor-Faktor Yang Mendorong Adanya Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri

Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini tidak dilakukan begitu saja tanpa ada aturan dari pihak sekolah. Faktor pendorong terjadinya kegiatan ini bukan hanya satu atau dua faktor saja melainkan banyak faktor yang melatarbelakanginya. Setelah mengikuti kegiatan ini saya merasa ada perubahan, banyak ilmu yang saya peroleh, seorang guru yang tidak mengikuti kegiatan ini tidak akan mampu mengubah dirinya menjadi lebih baik.” 49.

Sebenarnya sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan ini guru merasakan banyak hal, guru pun menjadi lebih berpengetahuan dan mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas tentang ilmu yang didapat selama mengikuti kegiatan. “Setelah mengikuti kegiatan ini, metode mengajar saya banyak berubah. Yang tadinya hanya ceramah, setelah mengikuti kegiatan ini saya bisa mengelola kelas dengan baik, semangat siswa juga lebih baik, saya juga lebih semangat dalam mengajar dan menemukannya lebih mudah untuk berurusan dengan siswa." 51. Dalam melaksanakan kegiatan ini tentunya terdapat beberapa proses bagaimana melaksanakan kegiatan tersebut.

Tujuan guru mengikuti kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas seorang guru, sehingga guru memperoleh wawasan lebih dan dapat mentransfer ilmu yang dimilikinya kepada siswa. Sedangkan manfaat diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan profesionalisme guru, meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar dengan harapan nilai siswa meningkat. Tujuan dan manfaat dari kegiatan ini sangat besar dan memberikan dampak positif baik bagi guru maupun sekolah.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan guru benar-benar dapat mempertanggungjawabkan apa yang menjadi kewajibannya sebagai guru, dan diharapkan pula setelah mengikuti kegiatan ini guru dapat menjadi profesional dan meningkatkan kompetensinya dalam mengajar.

Data Tentang kontribusi kegiatan pengembangan diri bagi guru dalam meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional guru

Data kontribusi kegiatan pengembangan diri guru terhadap peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional guru. Dengan adanya kegiatan pengembangan diri tersebut, guru PAI SMAN 1 Ponorogo mempunyai wawasan yang lebih luas, pengetahuan yang lebih luas dan pengalaman yang lebih luas. Sebab kegiatan pengembangan diri ini mempunyai banyak manfaat dan kontribusi tidak hanya bagi guru saja, namun juga bagi sekolah dan masyarakat.

Profesionalisme guru harus terus ditingkatkan, oleh karena itu perlu adanya pengembangan keprofesian berkelanjutan, yaitu pengembangan kompetensi guru yang dilakukan sesuai kebutuhan, bertahap, terus menerus guna meningkatkan profesionalisme guru. Menurut Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009, unsur kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan meliputi kegiatan pengembangan diri. Ada beberapa jenis kegiatan pengembangan diri yang dilakukan oleh guru PAI di SMAN 1 Ponorogo seperti workshop, pendidikan dan pelatihan, MGMP guru PAI dan kegiatan lainnya dalam Workshop Kementerian Agama seperti implementasi K.13 dan penerapannya.

Sedangkan MGMP ada 2, yaitu MGMP internal yang dilaksanakan oleh sesama guru PAI membahas materi ajar, penilaian, evaluasi, sharing model pengajaran, sinkronisasi metode pembelajaran antara guru satu dengan guru lainnya. Dan MGMP eksternal dilaksanakan oleh seluruh guru PAI di Kabupaten Ponorogo biasanya setiap hari Selasa.63. Prosedur pengembangan keprofesian berkelanjutan dapat dimulai dengan meningkatkan kesadaran guru akan tugas dan fungsinya dalam memajukan kehidupan berbangsa yang bermartabat.

Kegiatan pengembangan diri di SMAN 1 Ponorogo ini sudah masuk dalam kurikulum sekolah, karena adanya persyaratan dari sekolah dan sudah menjadi kebutuhan bagi seorang guru.

Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Adanya Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri

Setelah mengikuti kegiatan ini metode mengajarnya banyak berubah yang tadinya hanya ceramah setelah mengikuti kegiatan ini menjadi bisa mengelola kelas dengan baik, semangat siswa juga lebih baik, guru juga lebih semangat dalam mengajar dan sudah menemukannya. lebih mudah menghadapi siswa.74. Kegiatan pengembangan diri merupakan salah satu bagian dari kegiatan dalam pengembangan profesi berkelanjutan (PSD). Kalau ada UTS, UAS, atau acara lainnya kegiatan ini ditunda, kalau tidak ada acara pasti diadakan.78.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh para guru karena guru sadar bahwa dirinya mengabdi pada bangsa dan negara. Kegiatan ini tentunya mempunyai banyak tujuan dan manfaat, baik bagi guru maupun bagi sekolah. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah sebagai wadah silaturahmi antar guru yang satu dengan guru yang lain, saling berbagi metode atau model pembelajaran, saling berbagi informasi jika ada teman yang melakukan workshop di luar kota, saling berbagi Share.

Manfaatnya bagi guru dapat mengembangkan kompetensi guru PAI, guru memperoleh ilmu dan pengalaman dalam mengajar. Dari penjelasan di atas terlihat jelas bahwa kegiatan pengembangan diri yang dilakukan guru mempunyai banyak manfaat dengan tujuan tertentu. Manfaat dari kegiatan ini tentunya dapat dirasakan sendiri oleh guru, selain itu siswa juga dapat merasakan dampak positif dari kegiatan ini dengan meningkatkan motivasinya dalam belajar karena guru dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan.

Hal tersebut harus dilaksanakan oleh guru agar pembelajaran dapat maksimal, sehingga prestasi yang diraih siswa juga dapat tercapai secara maksimal.

Analisis Kontribusi Kegiatan Pengembangan Diri Bagi Guru Dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Dan Profesional Guru

Untuk itu guru harus mengerahkan seluruh kompetensinya dalam memberikan pelayanan dan bekerja sama dengan masyarakat dalam menghadapi dan menyelesaikan berbagai permasalahan, terutama dalam menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dengan cepat.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar 13.1b.Komponendalamanalisis data (interaktif model)
Tabel 1.1  Data kepala sekolah SMA N 1 Ponorogo

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi merupakan salah satu kualifikasi guru yang terpenting. Bila kompetensi ini tidak ada pada diri seorang guru, maka dia tidak akan berkompeten dalam

menunjukkan bahwa kegiatan pengembangan profesi khususnya pengembangan diri dengan indikator diklat teknis paling banyak dilakukan guru untuk menambah pengetahuan profesi yang

Kompetensi Guru Agama adalah kewenangan untuk menentukan pendidikan agama yang akan diajarkan pada jenjang tertentu di sekolah tempat guru itu mengajar, dan sebagai seorang

Upaya peningkatan kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Batu Jabatan guru khususnya guru PAI sebagai pendidik formal di sekolah tidak ringan karena menyangkut aspek

Tujuan umum modul ini disusun guna mendukung pelaksanaan diklat pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi bagi guru Bahasa Inggris untuk

Tujuan umum modul ini disusun guna mendukung pelaksanaan diklat pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi bagi guru SD Kelas Tinggi

Implementasi Supervisi Klinis dalam Peningkatan Kompetensi Profesional Guru PAI di SMK Muhammadiyah 1 Metro merupakan sebuah kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah SMK

PENUTUP Demikianlah laporan kegiatan kolektif guru ini penulis susun sebagai dokumentasi kegiatan pengembangan diri yang merupakan salah satu unsur dari Pengeembangan Keprofesian