• Tidak ada hasil yang ditemukan

upaya perlindungan hukum terhadap perempuan dan anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "upaya perlindungan hukum terhadap perempuan dan anak"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAAN DALAM RUMAH TANGGA OLEH DINAS PEMERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK (DP3A) KOTA

BANJARMASIN

Monita Soraya

1

. Hidayatullah

2

, Muthia Septarina

3

1)

Ilmu Hukum,74201,Fakultas Hukum,Universitas Islam Kalimantan MAB,NPM.18810334

2)

Ilmu Hukum,74201,Fakultas Hukum,Universitas Islam Kalimantan MAB NIDN.002587901

3)

Ilmu Hukum,74201,Fakultas Hukum,Universitas Islam Kalimantan MAB, NIDN.1118098401 Email:

[email protected]

ABSTRAK

Kajian ini didasarkan pada kejadian KDRT di kota Banjarmasin, dimana KDRT banyak terjadi pada perempuan dan anak, dan bentuk KDRT yang meliputi kekerasan fisik, psikis, seksual, penelantaran dan penelantaran dll sangat beragam. Badan Pembinaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Banjarmasin Perlindungan Hukum Untuk Mengatasi dan Mencegah Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Namun kekerasan dalam rumah tangga di kota Banjarmasin terus meningkat dari tahun ke tahun. Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian penegakan hukum oleh Dinas Progresif Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Banjarmasin untuk melindungi dari tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penindakan dan perlindungan pada kasus korban kekerasan dalam rumah tangga oleh Dinas Pemajuan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) di Kota Banjarmasin. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian empiris dengan terjun langsung ke lapangan melalui pendekatan deskriptif kualitatif. Peneliti mengumpulkan data dalam format wawancara. Berdasarkan penelitian yang peneliti terima, pemberdayaan perempuan dan perlindungan hukum dari lembaga perlindungan anak sangat penting untuk melindungi korban kejahatan kekerasan dalam rumah tangga. Namun, perlindungan tersebut terkendala oleh beberapa faktor, antara lain pemberdayaan perempuan di Kota Banjarmasin dan kurangnya staf di Dinas Perlindungan Anak, stigma masyarakat yang memandang KDRT sebagai ranah privat, serta anggaran. sebagai implementasinya, belum efektif untuk membatasi. Hal ini menghambat pemberdayaan perempuan di kota Banjarmasin dan perlindungan/penuntutan oleh Departemen Perlindungan Anak (DP3A). DP3A。

Kata Kunci: Perlindungan Hukum, DP3A, KDRT

ABSTRACT

This research is based on cases of domestic violence in the city of Banjarmasin, domestic violence often occurs in women and children, forms of domestic violence vary widely such as physical, psychological, sexual violence, and neglect. Legal protection of the Banjarmasin City Women's Empowerment and Child Protection Service (DP3A) as the handling and prevention of acts of domestic violence. However, domestic violence in Banjarmasin City continues to increase every year. Because of this, the researcher is interested in carrying out a study on law enforcement by the Banjarmasin City Women's and Children's Empowerment Service (DP3A) in the protection of criminal acts of domestic violence.The purpose of this study was to determine law enforcement and protection in cases of victims of domestic violence by the Banjarmasin City Women's Empowerment and Child Protection Service (DP3A).The research method that the researcher uses is empirical research by going to the field directly through a qualitative descriptive approach. Researchers collect data in the form of interviews.Based on the results of the research that the researcher got, that the legal protection of the Office of Women's Empowerment and Child Protection is very important in protecting victims of criminal acts of domestic violence. However, this protection is still not effective in its implementation due to several factors, namely: the lack of human resources in the Banjarmasin City Women's Empowerment and Child Protection Office, the stigma in society that considers domestic violence to be a private sphere, and budget constraints.

This has hampered the protection/law enforcement of the Banjarmasin City Office of Women's Empowerment and Child Protection (DP3A). DP3A.

Keywords: Legal Protection, DP3A, Domestic Violence

(2)

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pemerdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kota Banjarmasin.

Hasil wawancara Bapak Dr. Tabiun Huda, Kepala Bidang Perlindungan Khusus Anak, Wawancara Pribadi, Banjarmasin,4 Agustus 2022.

Hasil wawancara Dr.Tabiun Huda Kabid perlindungan khusus anak pada hari kamis tanggal 4 agustus.

Hasil wawancara Ibu Dr.Hj. Rasuna M.Pd, Kepala Bidang Perempuan,Wawancara Pribadi,Banjarmasin,5 Agustus 2022.

Mukti Fajar dan Yulianto Achmad,(2010), Dualisme Penelitian Hukum Empiris & dan Normatif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

Niken Savitri,(2008) HAM Perempuan Kritik Teori Hukum Feminis Terhadap KUHP,(Bandung:Refika Adhitama.

Rita Selena Kolibonso,(2002) Kejahatan itu Bernama Kekerasan Dalam Rumah Tangga,Jurnal

Perempuan No.26,Jakarta:Yayasan Jurnal Perempuan.

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui upaya perlindungan hukum yang diberikan terhadap perempuan sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga dan Untuk

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui upaya perlindungan hukum yang diberikan terhadap perempuan sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga dan Untuk mengetahui kendala

belakang penelitian hukum ( legal research ), “ Perlindungan Hukum Terhadap Perempuan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga ”.

Perencanaan perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan di BPPM DIY dalam hal penyusunan RKA kegiatan Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak Korban

12) penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan di bidang perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di dalam rumah

23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga sebagai bentuk perlindungan terhadap anak yang menjadi korban dari tindakan kekerasan seksual

"Oleh karena itu perlindungan hukum terhadap korban kekerasan (khususnya anak-anak) yang terjadi dalam rumah tangga harus lebih diberlakukan secara konkrit baik substansi,

Peningkatan upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan dapat dilakukan dengan memperbaiki ketentuan-ketentuan yang selama ini di rasa kurang memadai dan menambah