USULAN RANCANGAN PENELITIAN UNTUK PENYUSUNAN SKRIPSI
A.
Judul: Tinjauan perlindungan Hukum anak sebagai korban cyberbullyingB.
Pelaksana penelitiana. Nama mahasiswa : Lia Safitri
b.
Nomor induk mahasiswa : 21104111006c.
Angkatan tahun : 2021d.
Program kekhususan : Ilmu hukumC.
Latarbelakang masalah
Salah satu bentuk cyber crime yang sedang marak terjadi pada saat ini adalah perundungan di dunia cyberbullying yang merupakan tindakan kekerasan dalam dunia cyber yang banyak terjadi di kalangan anak-anak. Cyberbullying , yaitu salah satu bentuk intimidasi yang di lakukan seseorang atau lebih untuk menonjokkan, menyudutkan, mendiskreditkan orang lain melalui dunia cyber.
Intimidasi ini tidak sembarangan akibatnya, tak jarang kematian menjadi akhir dari cyberbullying karena bisa memicu korban untuk bunuh diri.1
Adapun Menurut FSGI (federasi serikat guru indonesia) pembentukan satuan tugas atau satgas bullying oleh Dinas Pendidikan di tiap kabupaten/kota dapat mencegah terjadinya bullying di lingkungan sekolah. FSGI memaparkan Bulan Januari sampai Juli 2023, tercatat 16 kasus bullying terjadi di 3 jenjang Pendidikan yaitu SD,SMP,dan juga SMA. Kasus bullying pada jenjang SD terjadi sebesar 25 persen, SMP (25%) , MTs (6,25%), SMA (18,75%), pondok pesantren
1 Hartono,” penyidik dan penegakan hukum pidana melalui pendekatan progresif”,,sinar grafika,Jakarta,2012,hlm 23
(6,25%), dan SMK 18,75 persen.2 Adapun salah satu bentuk kasus yang terjadi di Aceh Utara, pada hari sabtu tanggal 9 september 2023 yang memperlihatkan tiga remaja kawanan pelaku bullying, yang videonya viral dan beredar luas di berbagai grup whatsapp. Video itu memperlihatkan 3 orang anak di keroyok oleh sekelompok anak lainnya yang masih di bawah umur, kejadian itu terjadi di Kawasan rumah cut meutia, Gampong pirak, kecamatan matangkuli, Aceh Utara, pada hari jumat tanggal 1 september 2023. Mereka yang di tahan, yakni RA (17) tahun, MA (15) tahun dan TAI (16) tahun. Sebelumnya kasus bullying itu di laporkan salah seorang ayah korban bernama salihin ke polsek matangkuli. Dalam laporannya menerangkan jika anaknya MF dan dua temanya SR dan MZ di pukuli oleh para pelaku, lalu di ambil handphonenya. Dan para Tersangka juga melakukan pengancaman dengan menggunakan sebilah parang dan melakukan pemerasan sebesar Rp 250.000. Kapolres Aceh Utara AKBP Deden Heksaputera, dan kasat Reskrim AKP Agus Riwayanto Diputra, menyampaikan mengingat para pelaku masih di bawah umur, maka terlebih dahulu di lakukan upaya di versi / restorative justice. Upaya diversi yang dilakukan tersebut gagal dan pihak korban tetap ingin melanjutkan permasalahan tersebut secara pidana hingga kemudian pihak Polsek Matangkuli melimpahkan penanganan kasus ini ke unit PPA, saat ini penyidik sudah memiliki bukti permulaan yang cukup untuk menjerat pelaku dengan Pasal 80 UU Nomor 35/2014 Jo, Pasal 170 KUHP Jo, dan Pasal 368 KUHP. Para pelaku kini diamankan ke ruang tahanan khusus anak di Polres Aceh Utara. Kasat reskrim mengungkapkan bahwa peristiwa perundungan ini terjadi dan berharap kepada pihak orang tua lainnya agar memperhatikan pergaulan anak-anaknya jangan sampai salah pergaulan sehingga anak melakukan perbuatan yang melanggar aturan.3
2 Rania Adyanti Sakanti, “paparkan data bullying di tahun 2023 FSG minta dinas Pendidikan kabupaten kota bentuk satgas”, 5 agustus 2023, di akses pada http://prsoloraya.pikiran- rakyat.com/pendidikan/pr-1116962990/paparkan-data-bullying-di-tahun-2023-fsgi-minta-dinas- pendidikan-kabupaten-kota-bentuk--satgas
3 Amrizal Abe, “ video bullying terhadap anak viral di aceh utara, polisi amankan tiga pelaku”. Setember 10, 2023, di akses pada https://www.acehinfo.id/video-bullying-terhadap- anak-viral-di-aceh-utara-polisi-amankan-tiga-pelaku
Dari kejadian tersebut si korban dapat menyebabkan Kesehatan fisik, korban ikut terganggu, korban memilki resiko yang lebih tinggi menderita stres atau depresi hingga membuat keinginan untuk bunuh diri karena rasa takut dan malu. Tidak hanya itu, korban bahkan bisa saja di kucilkan oleh lingkungan di sekitarnya dan mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan sehingga korban berniat untuk membunuh diri.4
Pentingnya pengaturan mengenai perlindungan hukum terkait tindak pidana cyberbullying guna memberikan perlindungan yang tepat bagi korban khususnya anak. Dalam Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan undang-undang no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak merupakan alat hukum yang mampu melindungi anak dalam berbagai tindak pidana termasuk melindungi anak dari perilaku cyberbullying. Perlindungan anak secara khusus adalah sebagai korban cyberbullying telah di atur dalam undang-undang perlindungan anak yang di rumuskan dalam pasal 76 C jo.5 Pasal 80 ayat 1 yaitu dalam hal tindakan cyberbullying yang di lakukan pada anak di kenakan sanksi pidana penjara paling lama 3 tahun enam bulan atau denda sebesar 72.000.000.6 Berdasarkan pernyataan di atas dapat di uraikan bahwa judul yang tepat dalam penelitian ini adalah Tinjauan perlindungan hukum anak sebagai korban cyberbullying.
D.Rumusan masalah
Adapun pernyataan dari latarbelakang di atas dapat di simpulkan bahwa ada 3 rumusan masalah yaitu:
1. Apa penyebab faktor cyberbullying yang terjadi di kalangan anak-anak?
4 Decia Rahmadani Prawira, “maraknya cyberbullying di era digital melalui media sosial”.
Minggu, 27 agustus 2023, di akses pada http://babel.antarnews.com/berita/366306/maraknya- cyberbullying-di-era-digital-melaui-media-sosial
5 “setiap orang di larang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap anak.”
6 Rumah Tahanan Negara kelas IIB pelaihari,”perlindungan-hukum-terhadap-kekerasan-
kepada-anak-di-indonesia”, 8 februari 2023, di akses pada
https://sippn.menpan.go.id/berita/36178/rumah-tahanan-negara-kelas-iib-pelaihari/perlindungan- hukum-terhadap-kekerasan-kepada-anak-di-indonesia
2. Jelaskan bentuk-bentuk perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban cyberbullying?
3. Sanksi apa saja yang di berikan kepada pelaku tindak pidana bullying?
E. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui penyebab faktor cyberbullying yang terjadi di kalangan anak-anak
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban cyberbullying
3. Untuk mengetahui sanksi apa saja yang akan di berikan kepada pelaku tindak pidana bullying
F. Manfaat penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas dapat di simpulkan bahwa ada dua manfaat penelitian yaitu:
a. Manfaat teoritis
Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, dan juga bermanfaat dalam memahami tindak pidana cyberbullying serta penerapannya yang sesuai di kehidupan sehari-hari terutama di kalangan anak-anak.
b. Manfaat praktis
1) Bagi penegak hukum
Di harapkan penelitian ini dapat berguna sebagai masukan terhadap aparat penegak hukum yang menangani tindak pidana cyberbullying sehingga dapat tercapainya efek jera bagi pelaku.
2) Bagi masyarakat
Di harapkan penelitian ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama bagi orang tua dalam menjaga anak-anaknya agar
terhindar dari tindak kekerasan bullying yang terjadi di lingkungan sekolah atau di tempat-tempat lainnya.