• Tidak ada hasil yang ditemukan

v MOTTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "v MOTTO"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Definisi Operasional

Karir menurut Arnold yang dikutip oleh Edris Zamroni menyatakan bahwa karir adalah suatu jabatan yang berkaitan dengan pekerjaan, kegiatan, peran dan pengalaman yang dihadapi seseorang. Pengalaman yang dimaksud adalah perjalanan hidup yang mencerminkan perubahan, nilai-nilai dan cita-cita dalam bekerja. Kata “mengelola” berasal dari kata “manus” yang berarti “mengarahkan dengan tangan” atau “mendapatkan hasil”.

Dengan manajemen maka tujuan kerjasama organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien 8 Artinya manajemen adalah pengendalian baik individu maupun perusahaan yang berdampak pada kinerja tim dan hasil yang maksimal, efektif dan efisien. Manajemen karir adalah proses mencocokkan minat karir individu dalam suatu organisasi dengan kemampuan organisasi atau perusahaan tersebut dalam merekrut karyawan. Manajemen karir juga berarti suatu proses yang mengacu pada rancangan formal bisnis dalam suatu organisasi guna mencapai keseimbangan antara keinginan karir individu dan tuntutan tenaga kerja organisasi.

Kinerja pegawai merupakan ukuran yang dapat digunakan untuk mengetahui perbandingan hasil pelaksanaan tugas, tanggung jawab yang diberikan organisasi dalam jangka waktu tertentu, dan dapat digunakan secara relatif untuk mengukur prestasi kerja atau kinerja organisasi.9. Kinerja pegawai dengan demikian menjadi landasan atau acuan bagi pegawai untuk meningkatkan kinerja individu atau organisasi.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan manajemen konseling karir karyawan di Buldaq Korean BBQ.

Kajian Pustaka

Pertama, penelitian Edi Pringadi yang berjudul Analisis Pengaruh Manajemen Karier Organisasi, Manajemen Karir Individu dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Karir Pegawai (Studi Kasus Pada PT Pertamina (Persero) Perkapalan – Direktorat Pemasaran dan Perdagangan Jakarta. 10. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh manajemen karir organisasi, manajemen karir individu dan kompetensi terhadap efektivitas karir karyawan PT. Hasil dari penelitian ini adalah manajemen karir organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas karir karyawan PT Pertamina.( Persero), Direktorat Pemasaran dan Perdagangan Jakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pengembangan karir dan efikasi diri terhadap kinerja karyawan di PT. 10 Edi Pringadi, “Analisis Pengaruh Manajemen Karir Organisasi, Manajemen Karir Individu Dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Karir Pegawai (Studi Kasus Pada PT Pertamina (Persero) Perkapalan – Direktorat Pemasaran dan Niaga Jakarta”, Tesis, (Program Studi Magister Manajemen , Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) perencanaan karir dan manajemen karir secara simultan atau parsial mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja pegawai, 2) manajemen karir mempunyai pengaruh yang signifikan.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah peningkatan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang manajemen karir dan etos kerja, siswa mampu mengukur motivasinya. Pelatihan Manajemen Karir dan Etos Kerja Untuk Mengembangkan Kepribadian Dan Motivasi Mahasiswa Stikes Bhakti Al-Qodiri Jember”, Jurnal Terapan Abdimas, Vol.

Sistematika Penulisan

Dari beberapa penelitian atau penelitian terdahulu, ditemukan beberapa objek penelitian yang fokus pada manajemen dan bimbingan (konseling karir) di beberapa perusahaan dan sekolah. Namun ruang lingkup penelitian yang dilakukan belum sepenuhnya membahas permasalahan kinerja pegawai (individu), saran dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan karir (jabatan) yang diperoleh.

TEORI MANAGEMEN KARIR KARYAWAN

  • Pengertian Konseling
  • Pengertian Karir
  • Tujuan Konseling Karir
  • Fungsi Konseling Karir
  • Pengertian Manajemen Karir
  • Fungsi Manajemen Karir
  • Peran Manajemen Karir
  • Manajemen Konseling Karir bagi Karyawan

Secara umum tujuan konseling karir adalah untuk mengembangkan potensi individu agar mudah beradaptasi dan lancar ketika memasuki dunia karir. 24 Resti Gusti Nurrega, dkk., “Konseling Karir Kelompok Pengolahan Informasi Kognitif untuk Meningkatkan Pengambilan Keputusan Karir Mahasiswa”, Jurnal Ilmu Psikologi dan Profesi, Vol. 27 Resi Gusti Nurrega, dkk., “Konseling karir kelompok menggunakan pengolahan informasi kognitif untuk meningkatkan pengambilan keputusan karir siswa”.

Manajemen karir adalah proses memilih, mengevaluasi, menugaskan dan mengembangkan karyawan untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Sofyandi menjelaskan manajemen karir merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang berkaitan dengan penyusunan pelaksanaan dan pemantauan rencana karir yang dilakukan oleh individu itu sendiri atau sesuai dengan sistem karir organisasi.34 Simamoria menjelaskan bahwa manajemen karir adalah suatu proses di mana suatu organisasi mengumpulkan orang-orang yang berkualitas. masyarakat untuk bersiap memenuhi kebutuhannya di masa depan. 35. Manajemen karir berkaitan dengan kemampuan mengelola potensi seseorang untuk beradaptasi dengan tuntutan dunia kerja.

Manajemen karir bukan hanya persoalan sumber daya manusia saja, melainkan menjadi bagian dari seluruh pihak manajemen dan semua pihak secara individu harus dilibatkan demi pengembangan karir yang lebih baik. 38 Sri Supatmi, “Efektivitas kinerja dengan pemisahan peran melalui manajemen karir dan komunikasi menuju profesionalisme organisasi”, Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. Manajemen karir adalah proses pengelolaan karir seorang pegawai yang meliputi kegiatan perencanaan karir, pengambilan keputusan karir dan pengembangan karir.

Manajemen karir melibatkan semua pihak dalam dunia karir, baik individu karyawan maupun keseluruhan organisasi. Tujuan keseluruhan dari manajemen konseling karir adalah agar setiap individu dapat mengembangkan dirinya secara maksimal dan optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya setelah diidentifikasi melalui proses konseling. Konseling karir dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh seorang konselor (seseorang yang profesional dan terlatih) kepada seorang individu untuk membantu individu tersebut memahami dirinya dan lingkungannya dalam proses seleksi dan pengembangan diri ketika meniti karir melalui serangkaian instruksi. . dan konseling.45.

Konseling karir juga merupakan suatu proses untuk mencari tahu akar permasalahan yang berkaitan dengan karir seorang karyawan dan mencari alternatif penyelesaian atau solusi atas permasalahan yang berkaitan dengan permasalahan karir tersebut. 46 Hengky Pangestu, “Pengaruh Manajemen Karir Terhadap Kepuasan Karir Melalui Kompetensi Karyawan”, Jurnal Manajemen Jasa dan Pemasaran, Vol. Kegiatan manajemen bimbingan karir dikatakan produktif apabila dapat menghasilkan pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas.

Sedangkan besarnya manajemen konseling karir dilihat dari sedikitnya jumlah pegawai yang mempunyai masalah dan menerima layanan konseling.49. Pengembangan karir yang dihasilkan dari konseling karir merupakan suatu proses peningkatan keterampilan kerja individu untuk mendorong kinerja pekerjaan guna mencapai karir yang diinginkan.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Jenis Penelitian dan Pendekatan
  • Subjek dan Objek Penelitian
    • Subjek Penelitian
    • Objek Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
    • Teknik Observasi
    • Teknik Wawancara
    • Teknik Dokumentasi
  • Teknik Analisis Data
    • Reduksi Data
    • Penyajian Data
    • Simpulan

Dalam hal ini yang menjadi subjek penelitian adalah tiga orang karyawan Buldaq Korean BBQ yang mengalami peningkatan karir di perusahaan, yaitu Imam Yogi, Rendra Anggi dan Panji. Dalam penelitian ini objek penelitian yang akan menjadi konsentrasi penelitian adalah manajemen bimbingan karir karyawan Buldaq Korean BBQ. Observasi ini penulis lakukan ketika penulis berinteraksi langsung dengan narasumber peneliti yaitu 3 orang pegawai Buldaq Korean BBQ yaitu Imam Yogi, Rendra Anggi dan Panji.

Wawancara sehubungan dengan penelitian ini digunakan sebagai alat untuk memperoleh data langsung dari subjek penelitian yaitu 3 orang karyawan Buldaq Korean BBQ yaitu Imam Yogi, Rendra Anggi dan Panji. Dalam reduksi data, penulis akan berpedoman pada orientasi penelitiannya yaitu Manajemen Konseling Karir Karyawan Buldaq Korean BBQ. Aspek reduksi data pada penelitian ini adalah hasil observasi dan wawancara terkait dengan konseling karyawan Buldaq Korean BBQ.

Setiap karyawan yang memasuki shift 2 wajib mempersiapkan kinerja penuh dengan standar karakteristik karyawan BuldaQ Korean BBQ® sebelum briefing dimulai, sesuai dengan Sistem Manajemen Perhotelan yang disesuaikan dengan standar internasional. Setelah Imam Yogi mampu beradaptasi dengan sistem dan pola kerja di Buldaq Korean BBQ, ia mampu beradaptasi dengan organisasi kerja yang diterapkan perusahaan. Setelah mampu beradaptasi dengan sistem dan pola kerja di Buldaq Korean BBQ, Panji mampu beradaptasi dengan sistem organisasi kerja yang diterapkan perusahaan.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

Prosedur Umum CV. Ertiwa Taruno Jaya

Setiap pegawai wajib memiliki kode kehadiran sesuai dengan nama aslinya (bukan alias/nama samaran/sebutan) yang pendaftarannya sudah diproses oleh HRD. Jika terjadi kerusakan pada mesin pencetak absensi maka sistem absensi dilakukan secara manual setelah mendapat persetujuan dari Human. Setiap pegawai yang lupa mangkir akan dikenakan teguran keras dari Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam bentuk SURAT ADMINISTRATIF sampai dengan surat PERINGATAN 1. HRD juga berhak melarang pegawai tersebut untuk masuk kerja meskipun alasannya kenapa harus mangkir. menyelesaikan tugasnya sampai selesai.

Apabila pegawai sakit dan tidak masuk kerja, wajib memberikan bukti surat dokter (bukan puskesmas) yang dilengkapi resep dokter kepada Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia. Apabila pegawai tidak masuk kerja 1 (satu) kali tanpa penjelasan, maka Perusahaan akan menerbitkan Surat Peringatan 1 lengkap dengan denda. Mengajukan permohonan izin dengan mengisi formulir izin dari Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia dan yang telah mendapat ACC dari Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Dipastikan setiap karyawan tidak merusak jam kerja (mengurangi 8 jam kerja) dengan tidak menjalankan uraian tugas yang diberikan Perusahaan. Pada saat pergantian shift antara shift 1 dan shift 2 (operasi), dipastikan tim 1 tidak langsung meninggalkan tempat kerjanya, namun tetap melanjutkan pekerjaannya selama 8 jam kerja. Sanksi atas ketidakhadiran atau ketidakhadiran pegawai tanpa penjelasan dan tanpa izin dari Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia akan dianggap tidak hadir.

Apabila pegawai hendak melakukan pertukaran shift, wajib melapor terlebih dahulu kepada bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia atau Manajer yang bertugas paling lambat 2 (dua) hari sebelumnya; Karyawan tidak mempunyai hak untuk memutuskan waktu lembur harian jika tidak menerima SPL (Surat Perintah Lembur) baik secara lisan dari Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia maupun dari manajer yang bertugas pada saat itu. Setiap pegawai berhak mendapat libur 1 (satu) hari atau 1 (satu) kali dalam seminggu sesuai dengan ketentuan umum DEPNAKER yang berlaku.

Sebelum atau sesudah melakukan aktivitas kerja, setiap pegawai wajib mengikuti rapat dan evaluasi yang dilakukan oleh manajer cabang yang ditunjuk oleh Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Seluruh karyawan dapat melakukan pembersihan umum di tempat kerja minimal seminggu sekali dan maksimal sebulan sekali, sebaliknya setiap hari Senin/sesuai perjanjian. Setiap pegawai cabang wajib mengadakan rapat setiap tanggal 3 yang dipimpin oleh kapten/manajer/manajemen masing-masing cabang untuk mengevaluasi hasil kinerja satu bulan dan kemajuan bulan berikutnya;

Job Desciption Umum CV. Ertiwa Taruno Jaya

Sedangkan pada tahap pengorganisasian, karena ia seorang pramusaji, maka ia akan berkomunikasi dengan baik dengan bagian dapur. Penguatan Pendidikan Karakter Peserta Didik Melalui Bimbingan dan Konsultan Manajemen Islam", Jurnal Manajeria: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. Pengaruh Manajemen Karir Terhadap Kepuasan Karir Melalui Kompetensi Pegawai", Jurnal Manajemen Jasa dan Pemasaran, Vol.

Pengaruh soft skill dan perencanaan karir terhadap kinerja pegawai dengan kualitas pelatihan sebagai variabel moderasi”, Jurnal Bisnis dan Manajemen Tirtayasa, Vol. Efektivitas kinerja dengan memisahkan peran melalui manajemen karir dan komunikasi menuju profesionalisme organisasi”, Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. Pengembangan Sistem Career Center Departemen Konseling dan Pengembangan Karir Institut Teknologi Budi Utomo”, Jurnal Informatika Khatulistiwa, Vol.

Teori Manajemen dalam Bimbingan dan Konseling: Klasik, Neo-Klasik dan Modern”, Jurnal Ilmiah Konseling, Vol.

Referensi

Dokumen terkait