HEPATITIS B VIRUS A. Jenis
Vaksin hepatitis B tersedia dalam dua jenis utama:
1. Vaksin Rekombinan: Vaksin ini dibuat dengan menggunakan teknologi rekombinan DNA. Prosesnya melibatkan penanaman gen yang menghasilkan protein permukaan virus hepatitis B ke dalam sel ragi atau sel mamalia.
2. Vaksin Derivatif Plasma: Vaksin ini dibuat dari plasma darah manusia yang mengandung antibodi terhadap virus hepatitis tetapi penggunaannya semakin terbatas karena risiko penularan penyakit lain melalui darah.
B. Fungsi
Fungsinya adalah untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus hepatitis B.
Berikut penjelasan lebih detailnya:
1. Vaksin berisi protein permukaan virus hepatitis B 2. Sistem kekebalan tubuh mengenali protein
3. Produksi antibody 4. Kekebalan
C. Cara Penyuntikan
Pada orang dewasa, penyuntikan dilakukan pada lengan pasien bagian atas. Penyuntikan vaksin dilakukan dilakukan dengan rute IM dan subkutan (SK). Vaksin yang mengandung adjuvan harus disuntikan ke dalam massa otot sebab jika penyuntikan vaksin tersebut ke dalam subkutan atau intradermis dapat menyebabkan iritasi lokal, indurasi, perubahan warna kulit, inflamasi, serta pembentukan granuloma
D. Mekanisme
Mekanisme vaksin hepatitis B adalah proses yang sangat menarik dan rumit. Vaksin ini menggunakan trik cerdas untuk membuat tubuh kita siap melawan virus hepatitis B yang berbahaya. Vaksin hepatitis B mengandung protein permukaan virus hepatitis B yang telah dilemahkan atau dimurnikan. Protein ini tidak dapat menyebabkan penyakit, tetapi memiliki bentuk yang sama dengan protein permukaan virus hepatitis B yang sebenarnya.
Penyuntikan: Ketika vaksin disuntikkan ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh
E. Termasuk golongan
Vaksin hepatitis B termasuk dalam golongan vaksin subunit. Vaksin subunit adalah vaksin yang hanya mengandung bagian tertentu dari virus atau bakteri, seperti protein permukaan atau kapsul. Dalam kasus vaksin hepatitis B, vaksin tersebut berisi protein permukaan virus hepatitis B yang telah dilemahkan atau dimurnikan.
F. VVM
HEPATITIS A VIRUS A. Jenis
Vaksin hepatitis A tersedia dalam dua jenis utama:
1. Vaksin Hepatitis A Inaktif: Vaksin ini dibuat dengan menggunakan virus hepatitis A yang telah diinaktivasi, artinya virus tersebut telah dilemahkan sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit.
2. Vaksin Hepatitis A Live-Attenuated: Vaksin ini dibuat dengan menggunakan virus hepatitis A yang telah dilemahkan, artinya virus tersebut telah dimodifikasi sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit tetapi masih dapat merangsang sistem kekebalan tubuh.
B. Fungsi
Fungsinya adalah untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus hepatitis A.
Berikut penjelasan lebih detailnya:
1. Vaksin berisi virus hepatitis A yang telah dilemahkan 2. Sistem kekebalan tubuh mengenali virus
3. Produksi antibody 4. Kekebalan
C. Cara Penyuntikan
Suntikan IM merupakan suntikan di daerah otot di bawah kulit dan jaringan subkutis.
Walaupun terdapat beberapa lokasi penyuntikan IM, untuk vaksinasi orang dewasa, daerah yang direkomendasikan adalah deltoid, yakni daerah segitiga yang meliputi bahu hingga lengan atas. Meskipun demikian, daerah otot vastus lateralis (daerah paha depan
D. Mekanisme
Fungsinya adalah untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus hepatitis A.
1. Vaksin berisi virus hepatitis A yang telah dilemahkan 2. Sistem kekebalan tubuh mengenali virus
3. Produksi antibodi 4. Kekebalan E. Termasuk golongan
Vaksin virus hepatitis A termasuk dalam golongan vaksin inaktif atau vaksin mati. Vaksin ini dibuat dengan menggunakan virus hepatitis A yang telah dimatikan, sehingga tidak dapat menyebabkan infeksi, namun masih dapat memicu respon imun tubuh untuk melawan virus tersebut jika terpapar di kemudian hari.
F. VVM
INFLUENZA A. Jenis
Vaksin influenza trivalen (TIV) & Vaksin influenza tetravalen (QIV) B. Fungsi
Vaksin influenza trivalen (TIV)
Melindungi dari tiga strain virus influenza: Dua strain influenza A (H1N1 dan H3N2) dan satu strain influenza В.
Lebih umum digunakan: TIV lebih mudah ditemukan dan lebih murah dibandingkan dengan QIV.
Vaksin influenza tetravalen (QIV)
Melindungi dari empat strain virus influenza: Dua strain influenza A (H1N1 dan H3N2) dan dua strain influenza B.
Memberikan perlindungan yang lebih luas: QIV memberikan perlindungan terhadap lebih banyak strain virus influenza dibandingkan dengan TIV.
C. Cara Penyuntikan
Pada orang dewasa, penyuntikan dilakukan pada lengan pasien bagian atas. Penyuntikan vaksin dilakukan dilakukan dengan rute IM dan subkutan (SK). Vaksin yang mengandung adjuvan harus disuntikan ke dalam massa otot sebab jika penyuntikan vaksin tersebut ke dalam subkutan atau intradermis dapat menyebabkan iritasi lokal, indurasi, perubahan warna kulit, inflamasi, serta pembentukan granuloma
D. Mekanisme
Mekanisme kerja vaksin influenza cukup kompleks, tapi intinya adalah memicu sistem imun tubuh untuk mengenali dan melawan virus influenza. Vaksin mengandung virus influenza yang telah dilemahkan atau tidak aktif: Virus ini tidak dapat menyebabkan penyakit, tetapi masih memiliki protein permukaan yang sama dengan virus influenza asli.
Vaksin disuntikkan ke dalam tubuh: Ini memungkinkan protein permukaan virus dalam vaksin untuk masuk ke dalam aliran darah dan mencapai sistem imun. Sistem imun mengenali protein permukaan virus: Sel-sel imun, seperti sel B dan sel T
E. Termasuk golongan
Vaksin influenza terbagi menjadi dua golongan berdasarkan jenis virus yang digunakan:
Vaksin influenza hidup yang dilemahkan (LAIV)
Vaksin influenza tidak aktif (IIV) F. VVM