• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PENGARUH MEDIA FUZZY FELT TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF ANAK USIA 5-6 TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of PENGARUH MEDIA FUZZY FELT TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF ANAK USIA 5-6 TAHUN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

278

PENGARUH MEDIA FUZZY FELT TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF ANAK USIA 5-6 TAHUN

Nurjihan Aufah Putri1, Syamsuardi2, Herlina3, Muhammad Yusri Bachtiar4, A.

Sri Wahyuni Asti5

1,2,3,4,5Universitas Negeri Makassar

Corresponding Author: Syamsuardi, e-mail:[email protected]

ARTICLE INFO Article history:

Received 10, 06, 2023

Revised 21, 07, 2023

Accepted 10, 09, 2023

ABSTRAK

Penelitian ini mengulas mengenai pengaruh media fuzzy felt terhadap kemampuan mengenal huruf anak usia 5-6 tahun di TK Desa Cendana Hijau Luwu Timur sebelum dan sesudah pemberian percobaan belajar melalui media fuzzy felt.

Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif. jenis quasi eksperimen. Subjek penelitian berjumlah 34 anak. Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel yang digunakan. Pengumpulan data penelitian yang digunakan yaitu pengujian (tes), pengamatan (observasi), dan pengarsipan (dokumentasi).

Untuk teknik analisis data penelitian yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis parametrik. Setelah dilakukan analisis nilai setelah perlakuan dengan uji independen sampel T test, hasilnya menunjukkan adanya perbedaan rata-rata kemampuan mengenal huruf antara kelompok yang mendapat perlakuan fuzzy felt dan kelompok yang tidak mendapat perlakuan fuzzy felt, artinya ada pengaruh media fuzzy felt terhadap kemampuan mengenal huruf anak usia 5-6 tahun di TK Desa Cendana Hijau Luwu Timur.

Kata Kunci: Media Fuzzy Felt, Kemampuan Mengenal Huruf.

How to Cite : Nurjihan Aufah Putri, Syamsuardi, Herlina, Muhammad Yusri Bachtiar, A. Sri Wahyuni Asti, (2023), Pengaruh Media Fuzzy Felt Terhadap Kemampuan Mengenal Huruf Anak Usia 5-6 Tahun, Pelangi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 5 (2), 278- 295.

p_ISSN: 2655593 & e_ISSN: 27456439 Volume 5, Issue 2, 2023

(2)

279 DOI : https://doi.org/10.52266/pelangi.v4i1.766

Journal Homepage : https://ejournal.iaimbima.ac.id/index.php/pelangi This is an open acc : ess article under the CC BY SA license

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi, setiap orang di desak untuk bisa mengembangkan kemampuan sesuai dengan perkembangan zaman yang dapat diperoleh melalui pendidikan atau pembelajaran1. Mengingat pentingnya pendidikan, sebaiknya pendidikan itu diberikan dari usia dini karena usia tersebut adalah permulaan yang ideal dikembangkan. Pada usia dini ananda mempunyai rasa keingintahuan yang sangat besar sehingga membuat mereka melakukan berbagai hal untuk memenuhi apa yang ingin diketahui2.

Dari umur 0 hingga 6 tahun proses tumbuh dan kembang ananda masuk kedalam fase yang luar biasa. Oleh sebab itu, pada rentang umur tersebut ananda harus diberikan bimbingan dan rangsangan yang positif dari lingkungan sekitar3. Pembimbingan dan penstimulasian ananda dari usia dini mesti disesuaikan dengan setiap aspek perkembangan individu seperti perkembangan NAM, perkembangan psikomotorik, perkembangan kecerdasan (kognitif), perkembangan bahasa, dan perkembangan sosial emosional. Setiap aspek perkembangan ananda harus dikembangkan dengan sempurna agar tumbuh dan kembang ananda bisa terwujud secara sempurna juga4.

1 Lisnawati & Syamsuardi. (2019). Peningkatan Kemampuan Menyimak Melalui Bercerita dengan Boneka Tangan di Taman Kanak-Kanak. TEMATIK: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 94–100. https://doi.org/10.26858/tematik.v5i2.20297

2 Munawwirah, B., Parwoto, P., & Ilyas, S. N. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Dengan Puzzle Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia 5 - 6 Tahun. TEMATIK:

Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Pendidikan Anak Usia Dini, 7(1), 17.

https://doi.org/10.26858/tematik.v7i1.19634

3 Fadlillah, M. (2018). Buku ajar Bermain & Permainan Anak Usia Dini. Jakarta: Prenada Media

4 Annisa, A., Musi, M. A., & Amal, A. (2022). Pengaruh Metode Bercerita Menggunakan Media POP-UP Book Terhadap Kemampuan Menyimak Anak Kelompok B di Taman Kanak- Kanak Mentari Kabupaten Takalar. Al-Ihsan: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 3(1), 1–12.

https://ejournal.iaiibrahimy.ac.id/index.php/alihsan/article/view/1122

(3)

280

Dari beberapa aspek perkembangan anak yang berusia dini, satu diantaranya yang esensial untuk dikembangkan adalah perkembangan kognitif5. Kemampuan kognitif pada masa Kanak-kanak awal (2-7 tahun) ditandai dengan kemampuan anak dalam mengingat bentuk dan kemampuan anak dalam mengklasifikasi6. Kemampuan anak dalam mengklasifikasi adalah proses anak dalam mengelompokkan atau mengurutkan objek sesuai dengan pola nya7. Salah satu contoh kemampuan anak dalam mengelompokkan dan mengurutkan objek sesuai dengan pola nya adalah mengenali dan memahami huruf. Untuk mengenalkan huruf pada ananda disarankan agar menggunakan media yang konkret, karena media pembelajaran yang konkret (nyata) bisa membuat ananda lebih cepat dalam mengingat sesuatu8.

Kemampuan mengenal huruf merupakan bagian dari kecakapan kognitif dalam berpikir simbolik yang penting untuk dicapai anak dari usia dini9. Kemampuan berpikir simbolik dalam mengenal huruf adalah kemampuan anak dalam mempresentasikan benda yang tidak ada dihadapannya dengan menggunakan huruf10. Dalam mengenal huruf, terdapat indikator yang esensial untuk dicapai ananda yang berusia 5-6 tahun. Adapun indikator pencapaian perkembangan kemampuan berpikir simbolik dalam mengenal huruf ananda umur 5-6 tahun yaitu: 1) Mengenal bentuk atau lambang huruf dan bunyinya;

5 Ulandari, V., Saparahayuningsih, S., & Yulidesni. (2018). Meningkatkan Kemampuan Mengklasifikasi Melalui Bermain Kontruktif Sifat Padat. Jurnal Ilmiah Potensia, 3(2), 72–77.

6 Thahir, A. (2018). Psikologi Perkembangan. www.aura-publishing.com.

http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/11010

7 Ulandari, V., Saparahayuningsih, S., & Yulidesni. (2018). Meningkatkan Kemampuan Mengklasifikasi Melalui Bermain Kontruktif Sifat Padat. Jurnal Ilmiah Potensia, 3(2), 72–77.

8 Herman, H., & Rusmayadi, R. (2018). Pengaruh Metode Proyek Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Di Kelompok B2 Tk Aisyiyah Maccini Tengah. PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, Dan Pembelajaran, 2(1), 35. https://doi.org/10.26858/pembelajar.v2i1.5430

9 Nur‘Aisyah, H. (2021). Identifikasi Kemampuan Berpikir Simbolik Anak Usia 5-6 Tahun.

Jurnal Pendidikan Anak, 10(1), 42–49. https://doi.org/10.21831/jpa.v10i1.38741

10 Priyono, F. H., Rahmawati, A., & Pudyaningtyas, A. R. (2021). Kemampuan Berpikir Simbolik pada Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal Kumara Cendekia, 9(4), 212-218.

https://doi.org/10.20961/kc.v9i4.53280

(4)

281

dan 2) Mampu mengenal rima11. 3) Mengenal lambang huruf vokal dan huruf konsonan; dan 4) Dapat mempresentasikan benda dalam bentuk tulisan12.

Penguasaan pengenalan huruf bukanlah hal yang mudah bagi ananda yang berusia dini. Masih sering ditemukan ananda yang belum memahami huruf dengan baik, khususnya ananda yang berusia 5-6 tahun (usia persiapan masuk SD). Salah satu penyebab kesulitan dalam mengenal huruf disebabkan karena media pembelajaran yang kurang menarik13. Kesulitan ananda dalam mengenal huruf terdiri dari kesulitan menyebutkan bunyi huruf sesuai bentuknya, dan kesulitan dalam menunjukkan lambang huruf14. Huruf-huruf yang biasanya sulit dibedakan anak adalah antara huruf bd, huruf pq, huruf mn, huruf un, dan huruf wm. Ketidakmampuan anak dalam membedakan huruf-huruf tersebut karena anak menganggap bentuk hurufnya sama15.

Berkaitan dengan permasalahan kemampuan mengenal huruf, TK Desa Cendana Hijau Luwu Timur yaitu TK Riyadussalam dan TK Bhakti Mulya memiliki beberapa peserta didik yang berusia 5-6 tahun mengalami kesulitan dalam mengenal huruf. Berdasarkan observasi di TK Riyadussalam, terdapat 42,5% atau sekitar 17 dari 40 ananda yang berusia 5-6 tahun mengalami kesulitan dalam memahami huruf secara maksimal mulai dari seringnya anak lupa lambang huruf dan bunyinya, tidak mampu mengenal rima, tidak

11 Collins, M. A., & Laski, E. V. (2019). Digging deeper: Shared deep structures of early literacy and mathematics involve symbolic mapping and relational reasoning. Early Childhood Research Quarterly, 46, 201–212. https://doi.org/10.1016/j.ecresq.2018.02.008

12 Nur‘Aisyah, H. (2021). Identifikasi Kemampuan Berpikir Simbolik Anak Usia 5-6 Tahun.

Jurnal Pendidikan Anak, 10(1), 42–49. https://doi.org/10.21831/jpa.v10i1.38741

13 Purnamasari, C., Amal, A., & Herlina. (2021). Pengaruh Media Busy Book Terhadap Kemampuan Membaca Awal Anak di Taman Kanak-Kanak. Jurnal Pendidikan Raudhatul Atfhal, 4(1), 78–89.

14 Hardiyanti, L., Sasmiati, & Sabdaningtyas, L. (2018). Penggunaan Media dan Kemampuan Berpikir Simbolik Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 4(1), 274-287.

15 Priyono, F. H., Rahmawati, A., & Pudyaningtyas, A. R. (2021). Kemampuan Berpikir Simbolik pada Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal Kumara Cendekia, 9(4), 212-218.

https://doi.org/10.20961/kc.v9i4.53280

(5)

282

mengetahui huruf hidup (vokal) dan huruf mati (konsonan), dan tidak bisa mempresentasikan benda kedalam bentuk tulisan. Hal ini disebabkan karena penggunaan media pembelajaran yang monoton seperti papan tulis dan buku.

Penggunaan media yang monoton, membuat anak di TK Riyadussalam tidak tertarik untuk belajar mengenal huruf. Sedangkan di TK Bhakti Mulya, terdapat beberapa ananda umur 5-6 tahun, juga kesulitan dalam mengenal huruf.

Jumlahnya sekitar 53,13% atau 17 dari 32 ananda yang kurang mampu memahami huruf dengan maksimal. Kesulitan ananda di TK Desa Cendana Hijau dalam mengenal huruf disebabkan oleh rasa malas dan anggapan anak bahwa belajar mengenal huruf adalah hal yang membosankan karena media yang kurang menarik dan monoton seperti kartu huruf.

Satu diantaranya media pembelajaran yang bisa menarik anak dan efisien untuk mengatasi kesulitan anak ketika belajar mengenal huruf, khususnya untuk ananda yang berusia 5 sampai 6 tahun adalah media fuzzy felt. Diantara banyaknya Media pembelajaran, media fuzzy felt ini merupakan salah-satu terobosan media ajar terkini yang dikembangkan dalam bentuk papan dengan sejumlah bentuk gambar variatif didalamnya yang terbuat dari kain flanel.

Media fuzzy felt masih jarang dijumpai baik dalam penelitian ataupun pembelajaran, sehingga membuat media tersebut menarik untuk digunakan.

Media fuzzy felt juga memiliki kesamaan dengan media papan flanel/flannel board, yang efisien untuk memberi penjelasan tentang ide dan mendeskripsikan hal yang nyata, sehingga gampang untuk dimengerti16.

TINJAUAN TEORITIS

a Definisi Kemampuan Mengenal Huruf Anak Usia Dini

16 Syamsiyah, L., & Diana, D. (2022). Efektivitas Media Fuzzy Felt untuk Meningkatkan Kosakata Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(4), 2700–2710.

https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i4.1421

(6)

283

Kemampuan mengenal huruf adalah kapasitas anak untuk terlibat dalam aktivitas dengan komponen pendengaran dan visual. Ketika anak tertarik untuk belajar alfabet, anak akan mulai merasa senang mengetahui buku dan meminta orang tuanya agar dibacakan buku cerita. Ketertarikan anak terhadap belajar mengenal huruf terlihat ketika anak mulai senang memegang buku, mengamati buku, dan membolak-balikkan halaman buku17.

Kemampuan seorang anak untuk melakukan suatu tindakan atau kegiatan dengan mengenali ciri-ciri dan bahasa isyarat dari suatu naskah tulisan, yang merupakan komponen dari simbol-simbol huruf yang akan memantulkan bunyi-bunyi bahasa, dikenal dengan pengenalan huruf 18 . Kemampuan mengenal huruf anak juga diartikan sebagai kemampuan anak dalam menggunakan simbol huruf, mengucapkan kata dan memahami gambar19. b Definisi Media Fuzzy Felt

Media fuzzy felt merupakan bagian dari jenis media visual alat untuk game edukasi yang menyerupai media papan flanel/flannelgraph karena biasanya kain yang digunakan dalam membuat media adalah kain flanel. Media fuzzy felt merupakan media grafis yang efisien untuk memperkenalkan pesan tertentu ke titik tertentu dengan media yang bisa dilepas dan dipasang baik itu berupa gambar, tulisan, grafik, simbol dan skema yang hendak diperkenalkan, sehingga media fuzzy felt dapat digunakan secara berulang-ulang20.

METODE PENELITIAN

17 Pratiwi, D. R., Drupadi, R., & Syafrudin, U. (2020). Kemampuan Mengenal Huruf Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di Perumahan Guru Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara. Jurnal Pendidikan Anak, 6(2), 89–97. https://doi.org/10.23960/jpa.v6n2.22256

18 Rahayuningsih, S. S., Soesilo, T. D., & Kurniawan, M. (2019). Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Pada Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode Bermain Dengan Media Kotak Pintar. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 9(1), 11–18.

https://doi.org/10.24246/j.js.2019.v9.i1.p11-18

19

20 Syamsiyah, L., & Diana, D. (2022). Efektivitas Media Fuzzy Felt untuk Meningkatkan Kosakata Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(4), 2700–2710.

https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i4.1421

(7)

284

Peneliian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan agar hasil penelitian lebih akurat yang bisa diukur berwujud angka dan ditelaah sesuai prosedur perangkaan. Penelitian kuantitatif merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mendapatkan pemahaman dengan memakai data berupa angka sebagai sarana yang dipakai dalam menyelidiki keterangan tentang hal yang ingin diketahui21. Adapun jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini yaitu quasi eksperimen nonequivalent control group design atau quasi eksperimen yang desainnya tidak memilih kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara acak. Populasi didalam penelitian ini diambil dari jumlah keseluruhan ananda yang berumur 5 sampai 6 tahun di TK Desa Cendana Hijau Luwu Timur dengan jumlah keseluruhan yaitu 72 anak sedangkan sampel terpilih yang diambil melalui teknik sampling purposif berjumlah 34 yang terdiri dari 17 ananda umur 5-6 tahun di TK Riyadussalam menjadi kelompok eksperimen dan 17 ananda umur 5-6 tahun di TK Bhakti Mulya menjadi kelompok kontrol. Adapun teknik pengumpulan data penelitian ini diantaranya pengujian (tes), pengamatan (observasi) dan pengarsipan (dokumentasi). Sedangkan prosedur pengumpulan data penelitian ini meliputi perencanaan, pemberian pre-test, treatment, pemberian post-test, dan analisis hasil. Penelitian ini terdiri dari 2 teknik analisis data, yaitu: 1) Analisis statistik deskriptif; dan 2) Analisis perangkaan parametrik T-independent Sample. dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi Statistical Program for Social Science (SPSS) agar hasil analisis yang diperoleh lebih akurat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian diambil dari penganalisisan nilai sebelum percobaan dan setelah percobaan (pretest dan postest). Nilai sebelum perlakuan adalah nilai yang diperoleh sebelum anak diberi perlakuan media fuzzy felt, hal tersebut

21 Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

(8)

285

dimanfaatkan demi mendapatkan pengetahuan mengenai kemampuan huruf anak umur 5-6 tahun sebelum mendapatkan perlakuan. Selanjutnya nilai setelah perlakuan merupakan nilai yang didapatkan saat anak telah diberi perlakuan media fuzzy felt dikelompok eksperimen dan yang tidak mendapatkan perlakuan media fuzzy felt tapi dengan media konvensional kartu huruf di kelompok kontrol. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui gambaran kemampuan mengenal huruf ananda setelah diberi perlakuan.

Berdasarkan studi, ditemukan hasil penelitian yang ditampilkan dalam format tabel dibawah:

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Skor Pretest Interval Kategori Eksperimen Kontrol

F % F %

8-13 BB (Belum Berkembang)

10 59 8 47

14-19 MB (Mulai

Berkembang) 7 41 9 53

20-25 BSH

(Berkembang Sesuai Harapan)

0 0 0 0

26-31 BSB

(Berkembang Sangat Baik)

0 0 0 0

Jumlah 17 100 17 100

Berlandaskan tabel distribusi frekuensi skor pretest kemampuan mengenal huruf diatas diketahui bahwa dari 17 anak dikelompok eksperimen, ada 10 atau 59% anak yang belum berkembang kemampuan mengenal hurufnya, Begitupun dikelompok kontrol dari 17 anak ada 8 atau 47% anak yang terkategori belum berkembang. Selanjutnya pada kategori mulai berkembang dari 17 anak di kelompok eksperimen, ada 7 atau 41% anak yang terkategori.

Hal sama juga terdapat dikelompok kontrol, dari 17 anak ada 9 atau 53% yang terkategori mulai berkembang. Selanjutnya tidak ada atau 0% anak dikelompok

(9)

286

eksperimen dan kontrol yang terkategori berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik.

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Skor Posttest Interval Kategori Eksperimen Kontrol

f % F %

8-13 BB (Belum Berkembang)

0 0 0 0

14-19 MB (Mulai

Berkembang) 0 0 0 0

20-25 BSH

(Berkembang Sesuai Harapan)

0 0 17 100

26-31 BSB

(Berkembang Sangat Baik)

17 100 0 0

Jumlah 17 100 17 100

Berlandaskan tabel distribusi frekuensi skor posstest kemampuan mengenal huruf diatas, didapatkan pengetahuan yaitu dari 17 anak dikelompok eksperimen dan kontrol tidak ada atau 0% anak yang terkategori belum berkembang dan mulai berkembang. Selanjutnya dikategori berkembang sesuai harapan, terdapat 17 atau 100% anak dikelompok kontrol dan tidak terdapat atau 0% anak dikelompok eksperimen yang masuk kedalam kategori tersebut.

Ketika posttest dikelompok kontrol ananda bisa secara mandiri mengenal lambang huruf dan bunyinya, mengenal rima, mengenal huruf hidup dan huruf mati serta dapat mempresentasikan benda dalam bentuk tulisan.

Selanjutnya dikategori berkembang sangat baik terdapat 17 atau 100% anak dikelompok eksperimen dan tidak terdapat atau 0% anak yang masuk kedalam kategori tersebut. Ketika posttest dikelompok eksperimen anak sudah mampu secara mandiri bahkan bisa membantu temannya dalam mengenal lambang huruf dan bunyinya, mengenal rima, mengenal huruf hidup (vokal) dan huruf mati (konsonan), dan mempresentasikan benda dalam bentuk tulisan.

(10)

287 Tabel 3 Descriptive Statistics Nilai Pretest

Descriptive Statistics

N Min Max x

Std.

Devi ation Pretest

eksperimental group

17 31 50 40.76 4.918

Pretest control

group 17 31 50 41.82 5.294

Valid N

(listwise) 17

Berlandaskan tabel descriptive statistics pretest kelompok eksperimen dan kontrol diatas dapat dilihat nilai uji awal (pretest) minimum yang diraih kelompok eksperimen dan kontrol adalah 31, sedangkan nilai uji awal (pretest) maksimum yang diperoleh kelompok eksperimen dan kontrol adalah 50.

Selanjutnya, kelompok eksperimen mendapatkan nilai mean 40,76 sedangkan kelompok kontrol mendapatkan nilai mean 41,82.

Tabel 4 Descriptive Statistics Nilai Posttest Descriptive Statistics

N Min Max x

Std.

Devi ation Pretest

eksperimental group

17 84 94 88.94 3.816

(11)

288 Pretest control

group 17 65 75 69.76 4.549

Valid N

(listwise) 17

Berlandaskan tabel descriptive statistics posttest kelompok eksperimen dan kontrol diatas dapat diketahui nilai posttest minimum kelompok eksperimen adalah 84 sedangkan nilai posttest minimum yang diperoleh kelompok kontrol adalah 65. Dari nilai minimum posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat diketahui bahwa nilai minimum kelompok eksperimen lebih tinggi dari nilai kelompok kontrol dengan perbedaan 19 nilai. Selanjutnya, nilai maksimum posttest yang diperoleh kelompok eksperimen adalah 94 sedangkan nilai maksimum posttest yang diperoleh kelompok kontrol adalah 75.

Selanjutnya, nilai mean posttest kelompok eksperimen adalah 88,94 sedangkan nilai mean posttest kelompok kontrol adalah 69,76.

Tabel 5 Persentase Peningkatan Nilai etest dan Posttest

Experimental Group Control Group

Pretest Posttest Enhancement Percentace

Pretest Posttest Enhancement Percentace

50 94 88% 44 68 54,55%

44 88 100% 44 65 47,73%

38 94 147,37% 44 65 47,73%

38 88 131,58% 44 71 61,36%

38 84 121,05% 38 65 71,05%

38 88 131,58% 44 75 70,45%

38 94 147,37% 38 65 71,05%

38 84 121,05% 50 71 42%

38 94 147,37% 38 65 71,05%

44 84 90,92% 38 65 71,05%

38 88 131,58% 31 75 141,94%

44 90 104,55% 38 65 71,05%

31 88 183,87% 44 71 61,36%

44 84 90,91% 38 75 97,37%

38 88 131,58% 38 75 97,37%

(12)

289

Dari hasil persentase peningkatan kemampuan mengenal huruf, dapat diketahui rata-rata persentase kenaikan kemampuan mengenal abjad atau huruf anak di kelompok eksperimen setelah setelah diberi perlakuan media fuzzy felt sebesar 118,18%. sedangkan rata-rata persentase kenaikan kemampuan mengenal huruf anak di kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan media fuzzy felt tapi dengan kartu huruf sebesar 66,81%.

Tabel 6 Hasil Uji Independent Sample T test Independent Samples Test

Levene's Test for Equality

of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T df

Sig.

(2- taile

d)

Mean Differen

ce

Std.

Error Differen

ce

95%

Confidence Interval of

the Difference Low

er Upp er Nil

ai Equal varianc es assume d

2.61 9 0.11

5 13.31

7 32 0.000 19.176 1.440 16.24

3 22.11 0 Equal

varianc es not assume d

13.31

7 31.06

0 0.000 19.176 1.440 16.24 0

22.11 3

Berlandaskan uji T independen diatas, nilai signifikansi (2-tailed) yang diperoleh yaitu 0.000. Sesuai acuan perolehan keputusan didalam uji T

44 88 100% 50 75 50%

50 94 88% 50 75 50%

x 40,76 x 88,94 x 118,18% x 41,82 x 69,76 x 66,81%

(13)

290

independen ialah jika nilai sig.(2-tailed) yang dihasilkan dibawah 0,05 diputuskan ho ditolak dan ha diterima artinya ada perbedaan rata-rata kemampuan mengenal alfabet anak antara grup eksperimen dan kontrol. Karena nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,000 kurang dari nilai signifikansi 0,05 keputusan uji T independent yang diperoleh adalah h0 ditolak dan ha diterima yaitu ada perbedaan rata-rata kemampuan mengenal huruf anak umur 5-6 tahun di grup eksperimen dan kontrol. Dari hasil uji independen tersebut juga dapat dibuktikan asumsi penelitian yang telah diajukan yaitu jika umumnya ada perbedaan kemampuan mengenal huruf anak umur 5 hingga 6 tahun di grup eksperimen dan kontrol maka asumsi nol ditolak dan asumsi alternatif diterima yaitu terdapat pengaruh media fuzzy felt terhadap kemampuan mengenal huruf anak usia 5-6 tahun di TK Desa Cendana Hijau Luwu Timur.

Penggunaan Media Fuzzy Felt

Media fuzzy felt ini dibuat dari papan berbentuk persegi yang dilapisi kain flanel. Media fuzzy felt diisi dengan huruf dan gambar sesuai dengan tema pembelajaran. Setiap huruf dan gambar yang akan dipasang di papan media fuzzy felt akan ditempelkan velcro dibagian belakang, agar anak lebih mudah dalam menggunakan media saat melepas pasang huruf dan gambar. Media fuzzy felt ini dirancang untuk merangsang keterampilan mengenali huruf pada anak usia 5-6 tahun sesuai acuan pencapaian keterampilan mengenali huruf yang erdiri dari 4 indikator diantaranya: 1) Mengenal lambang huruf dan bunyinya; 2) Mampu mengenal rima22; 3) Mengenal lambang huruf vokal dan huruf konsonan; dan 4) Dapat mempresentasikan benda dalam bentuk tulisan23.

22 Collins, M. A., & Laski, E. V. (2019). Digging deeper: Shared deep structures of early literacy and mathematics involve symbolic mapping and relational reasoning. Early Childhood Research Quarterly, 46, 201–212. https://doi.org/10.1016/j.ecresq.2018.02.008

23 Nur‘Aisyah, H. (2021). Identifikasi Kemampuan Berpikir Simbolik Anak Usia 5-6 Tahun.

Jurnal Pendidikan Anak, 10(1), 42–49. https://doi.org/10.21831/jpa.v10i1.38741

(14)

291

Media fuzzy felt digunakan dalam dua kali pertemuan yakni pertemuan pertama subtema tempat-tempat rekreasi dan pertemuan kedua subtema perlengkapan rekreasi. Sebelum digunakan terlebih dahulu anak diperkenalkan media fuzzy felt mulai dari media fuzzy felt bentuknya seperti papan, bahan yang digunakan adalah kain flanel dengan warna yang variatif, dan cara penggunaannya yaitu dilepas pasang. Setelah anak sudah mengenal media fuzzy felt, dimulailah pembelajaran sesuai tema pembelajaran kemudian anak diajak untuk melakukan kegiatan sesuai instruksi lalu anak mulai melakukan kegiatan satu-persatu dengan menggunakan media fuzzy felt.

Gambaran Kemampuan Mengenal Huruf Anak 5-6 Tahun Sebelum dan Setelah diberi Perlakuan Media Fuzzy Felt

Berdasarkan hasil analisis data eksploratif, sebelum diberikan perlakuan media fuzzy felt kemampuan mengenal huruf anak usia 5-6 tahun di TK Desa Cendana Hijau Luwu Timur masih tergolong rendah dengan nilai rata-rata 40,76 pada kelompok eksperimen dan 41,82 di kelompok kontrol. Sedangkan setelah diberi perlakuan media fuzzy felt kemampuan mengenal huruf anak usia 5-6 tahun di TK Desa Cendana Hijau Luwu Timur mengalami peningkatan yang signifikan dengan persentase sebesar 118.8% di kelompok eksperimen dengan nilai rata-rata 88,94. Peningkatan yang signifikan pada kelompok eksperimen yang diberi perlakuan media fuzzy felt disebabkan karena antusiasme dan semangat anak-anak dalam mempelajari huruf menggunakan media fuzzy felt.

Keantusiasan anak membuat anak lebih aktif saat belajar, sehingga anak bisa memperoleh keberhasilan dalam belajar mengenal huruf. Selain membuat anak antusias dan aktif dalam belajar, media fuzzy felt juga mempermudah anak dalam mengenal huruf karena media fuzzy felt merupakan media yang konkret.

(15)

292

Media pembelajaran konkret (nyata) akan memudahkan anak dalam mengingat sesuatu24.

Pengaruh Media Fuzzy Felt terhadap Kemampuan Mengenal Huruf Anak Usia 5-6 Tahun

Berdasarkan hasil analisis independent sample t-test, putusan interpretasi yang diambil adalah asumsi nol (Ho) ditolak dan asumsi alternatif (Ha) disetujui berhubung nilai Equal variances assumed Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 kurang dari nilai alpa 0,05, artinya ada perbedaan tingkat tipikal pengenalan huruf pada anak-anak antara usia 5 dan 6 tahun di kedua kelompok eksperimen (kelompok yang diberi media fuzzy felt) dan kontrol (kelompok yang tidak diberi media fuzzy felt). Dari temuan analisis uji-t sampel independen dapat dibuktikan asumsi penelitian yang telah dirancang yaitu jika terdapat perbedaan kemampuan mengenal huruf anak usia 5-6 tahun pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol maka h0 penelitian ditolak dan h1 penelitian diterima yaitu ada pengaruh media fuzzy felt terhadap kemampuan mengenal huruf anak usia 5-6 tahun.

Hasil penelitian yang diperoleh di TK Desa Cendana Hijau Luwu Timur serupa dengan hasil penelitian Syamsiah dan Diana yang menemukan terjadinya kemajuan sebesar 19,27% pada kemampuan anak dalam berkosakata setelah diberi perlakuan media fuzzy felt25. Selain hasil penelitian yang diperoleh Syamsiah dan Diana, hasil penelitian yang diperoleh di TK Desa Cendana Hijau Luwu Timur juga serupa dengan hasil penelitian yang diperoleh Marfiani dan Hidayat yang menemukan terjadinya kemajuan sebesar

24 Herman, H., & Rusmayadi, R. (2018). Pengaruh Metode Proyek Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Di Kelompok B2 Tk Aisyiyah Maccini Tengah. PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, Dan Pembelajaran, 2(1), 35. https://doi.org/10.26858/pembelajar.v2i1.5430

25 Syamsiyah, L., & Diana, D. (2022). Efektivitas Media Fuzzy Felt untuk Meningkatkan Kosakata Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(4), 2700–2710.

https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i4.1421

(16)

293

87,5% pada kemampuan mengeja (membaca permulaan) anak setelah diberi perlakuan media flannel board26.

SIMPULAN

Berdasarkan analisis data penelitian sebelum diberi perlakuan media fuzzy felt kemampuan mengenal huruf anak masih tergolong kecil (rendah), sedangkan setelah diberi perlakuan media fuzzy felt kemampuan mengenal huruf anak memperoleh peningkatan yang tergolong besar (tinggi). Melalui uji T-independent didapatkan nilai signifikansi Equal variances assumed (2-tailed)

"0,000" yang kurang dari nilai alpa '0,05', nilai tersebut membuktikan adanya perbedaan rata-rata kemampuan mengenal huruf anak usia 5-6 tahun. Dari hasil analisis data, didapatkan simpulan bahwa media fuzzy felt berpengaruh substansial terhadap kemampuan mengenal huruf anak usia 5-6 tahun di TK Desa Cendana Hijau Luwu Timu

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, A., Musi, M. A., & Amal, A. (2022). Pengaruh Metode Bercerita Menggunakan Media POP-UP Book Terhadap Kemampuan Menyimak Anak Kelompok B di Taman Kanak-Kanak Mentari Kabupaten Takalar. Al- Ihsan: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 3(1), 1–12.

https://ejournal.iaiibrahimy.ac.id/index.php/alihsan/article/view/1122 Collins, M. A., & Laski, E. V. (2019). Digging deeper: Shared deep structures of

early literacy and mathematics involve symbolic mapping and relational reasoning. Early Childhood Research Quarterly, 46, 201–212.

https://doi.org/10.1016/j.ecresq.2018.02.008

Fadlillah, M. (2018). Buku ajar Bermain & Permainan Anak Usia Dini. Jakarta:

Prenada Media.

26 Marfiani, M., & Hidayat, A. (2019). Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Papan Flanel Di Kelompok B Tk Negeri Harapan Kita Alebo Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Smart Paud, 2(2), 103. https://doi.org/10.36709/jspaud.v2i2.7286

(17)

294

Hardiyanti, L., Sasmiati, & Sabdaningtyas, L. (2018). Penggunaan Media dan Kemampuan Berpikir Simbolik Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 4(1), 274-287.

Herman, H., & Rusmayadi, R. (2018). Pengaruh Metode Proyek Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Di Kelompok B2 Tk Aisyiyah Maccini Tengah.

PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, Dan Pembelajaran, 2(1), 35.

https://doi.org/10.26858/pembelajar.v2i1.5430

Lisnawati & Syamsuardi. (2019). Peningkatan Kemampuan Menyimak Melalui Bercerita dengan Boneka Tangan di Taman Kanak-Kanak. TEMATIK: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 94–100.

https://doi.org/10.26858/tematik.v5i2.20297

Marfiani, M., & Hidayat, A. (2019). Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Papan Flanel Di Kelompok B Tk Negeri Harapan Kita Alebo Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Smart Paud, 2(2), 103. https://doi.org/10.36709/jspaud.v2i2.7286

Munawwirah, B., Parwoto, P., & Ilyas, S. N. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Dengan Puzzle Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia 5 - 6 Tahun. TEMATIK: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian

Pendidikan Anak Usia Dini, 7(1), 17.

https://doi.org/10.26858/tematik.v7i1.19634

Nur‘Aisyah, H. (2021). Identifikasi Kemampuan Berpikir Simbolik Anak Usia 5- 6 Tahun. Jurnal Pendidikan Anak, 10(1), 42–49.

https://doi.org/10.21831/jpa.v10i1.38741

Pratiwi, D. R., Drupadi, R., & Syafrudin, U. (2020). Kemampuan Mengenal Huruf Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di Perumahan Guru Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara. Jurnal Pendidikan Anak, 6(2), 89–97. https://doi.org/10.23960/jpa.v6n2.22256

(18)

295

Priyono, F. H., Rahmawati, A., & Pudyaningtyas, A. R. (2021). Kemampuan Berpikir Simbolik pada Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal Kumara Cendekia, 9(4), 212-218. https://doi.org/10.20961/kc.v9i4.53280

Purnamasari, C., Amal, A., & Herlina. (2021). Pengaruh Media Busy Book Terhadap Kemampuan Membaca Awal Anak di Taman Kanak-Kanak.

Jurnal Pendidikan Raudhatul Atfhal, 4(1), 78–89.

Rahayuningsih, S. S., Soesilo, T. D., & Kurniawan, M. (2019). Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Pada Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode Bermain Dengan Media Kotak Pintar. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 9(1), 11–18. https://doi.org/10.24246/j.js.2019.v9.i1.p11-18 Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Syamsiyah, L., & Diana, D. (2022). Efektivitas Media Fuzzy Felt untuk Meningkatkan Kosakata Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(4), 2700–2710. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i4.1421 Thahir, A. (2018). Psikologi Perkembangan. www.aura-publishing.com.

http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/11010

Ulandari, V., Saparahayuningsih, S., & Yulidesni. (2018). Meningkatkan Kemampuan Mengklasifikasi Melalui Bermain Kontruktif Sifat Padat.

Jurnal Ilmiah Potensia, 3(2), 72–77.

Referensi

Dokumen terkait

kategori ”Baik” dengan rata -rata skor 3, 57. 2) Pelaksanaan pembelajaran dengan kegiatan meronce huruf alphabet untuk meningkatkan kemampuan menyusun huruf pada anak usia

kategori ”Baik” dengan rata -rata skor 3, 57. 2) Pelaksanaan pembelajaran dengan kegiatan meronce huruf alphabet untuk meningkatkan kemampuan menyusun huruf pada anak usia

Perbedaan kemampuan anak dalam mengenal warna campuran tersebut dapat dirinci sebagai berikut: (1) hasil rata-rata kemampuan mengenal warna campuran pada anak usia 5-6

Proses ini terlihat dari pengenalan huruf dari majalah (lembar kerja anak) dan juga papan tulis dan spidol. Oleh karena itu peneliti akan menggunakan metode

Kemampuan anak dalam mengenal huruf merupakan pengetahuan yang dapat dilihat dari kemampuan anak dalam menyebutkan simbol huruf a sampai z dengan benar, selain itu anak

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka yang dapat dijadikan kesimpulan dalam penelitian ini bahwa peningkatan kemampuan mengenal huruf alfabet melalui metode

SIMPULAN Berdasarkan rancangan dan bahan yang dipersiapkan, peneliti berhasil mengembangkan sebuak produk Media Kotak Huruf sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan

Meningkatkan kemampuan bahasa dalam mengenal huruf dengan media kartu