• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN PETI HARTA KARUN BERISI HURUF PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN PETI HARTA KARUN BERISI HURUF PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN."

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN PETI HARTA KARUN BERISI HURUF PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

(PenelitianTindakanKelasKelompokUsia 4-5 Tahun di

KoberAzkiyaKecamatanDayeuhKolotKabupaten Bandung TahunAjaran 2013-2014)

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhiSebagiandariSyaratMemperoleh GelarSarjanaPendidikan Program StudiPendidikan Guru

PendidikanAnakUsiaDini

Oleh :

TrisaAryani

NIM : 1007819

(2)

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

FALKUTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN PETI HARTA KARUN BERISI HURUF PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

PenelitianTindakanKelasKelompokUsia 4-5 Tahun di KoberAzkiya KecamatanDayeuhkolotKabupaten Bandung TahunAjaran 2013-2014

Oleh :

TrisaAryani

NIM : 1007819

PENDIDIKAN PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

@ TrisaAryani

UniversitasPendidikan Indonesia

HakCiptadilindungiUndang-Undang

Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian, dengandicetakulang, difoto kopi,

(3)

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN PETI HARTA KARUN BERISI HURUF PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

(Penelitian Tindakan Kelas Kelompok Usia 4-5 Tahun di Kober Azkiya KecamatanDayeuhkolotKabupaten Bandung TahunAjaran 2013-2014)

TrisaAryani 1007819

DisahkandanDisetujuiolehPembimbing

Pembimbing I

VinaAdriany, M.Ed., Ph.D. 19760126 200312 2001

Pembimbing II

dr. NurFaizahRomadona, M.Kes NIP. 19701129 200312 2 001

Mengetahui

Ketua Program StudiPendidikan Guru PendidikanAnakUsiaDini

(4)

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

(5)

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN REVISI

Berdasarkanhasilsidangskripsidarimahasiswa:

Nama : TrisaAryani

NIM : 1007819

JudulSkripsi : MeningkatkanKemampuanMengenalHurufMelaluiPermainanPeti Harta Karun BerisiHuruf

Menyetujui:

Penguji I Penguji II

Rudiyanto, S.pd, M.siDr. AanListiana, M.pd

NIP. 19740617 199903 1003 NIP.19720803 200112 2002

Penguji III

LeliKurniawati, S.pd, M.Mus NIP. 1322522 48

Mengetahui

Ketua Program StudiPendidikan Guru PendidikanAnakUsiaDini

(6)

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(7)

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

(8)

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN...i

ABSTRAK...ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR TABEL...v

DAFTAR GAMBAR...vi

DAFTAR DIAGRAM...vii

LAMPIRAN... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian...6

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian... 7

E. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi...7

BAB IIKAJIAN PUSTAKA TENTANG PERMAINAN KARUN BERISI HURUF PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN A. Karakteristik Anak Usia Dini...8

B. Perkembangan Kognitif dan Perkembangan Bahasa... 10

1. Perkembangan Kognitif...10

2. Perkembangan Bahasa...13

(9)

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kemampuan Mengenal Huruf...16

2. Faktor-faktor Kemampuan Mengenal Huruf... 18

3. Permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf...19

D. Permainan...19

1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permainan Anak...20

2. Jenis Permainan... 21

3. Permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf... 22

E. Penelitian Yang Relevan...23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian...24

1. Lokasi Penelitian...24

2. Subjek Penelitian... 24

B. Metode Penelitian...24

C. Desain Penelitian... 24

1. Langkah-langkah Kegiatan...28

2. Alat dan Media Permainan Peti Harta Karun Huruf ...39

D. Penjelasan Istilah...39

E. Instrumen Penelitian... 39

F. Tehnik Pengumpulan Data... 50

G. Analisis Data... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian...53

1. Kondisi Awal Kemampuan Mengenal Huruf di Kober Azkiya Kelompok Usia 4-5 Tahun Sebelum Digunakan Permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf...53

(10)

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Kondisi Akhir Kemampuan Mengenal Huruf di Kober Azkiya Kelompok Usia 4-5 Tahun Setelah Digunakan

Permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf... 82 .

B. Pembahasan Hasil Penelitian... 91 1. Kondisi Awal Kemampuan Mengenal Huruf di Kober Azkiya Kelompok Usia 4-5 Tahun Sebelum

. Digunakan Permainan Peti Harta Karun Berisi

Huruf...91 2. Penerapan Permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf Untuk

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf...92 3. Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf di Kober

Azkiya Kelompok Usia 4-5 Tahun Melalui Permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf...93

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.

Simpulan……….. 96

B. Rekomendasi……… 97

DAFTAR PUSTAKA……….9

(11)

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3. 1 Kisi-kisi Instrumen Dalam Mengenal Huruf... 41

Tabel 3. 2 Pedoman Observasi Awal Kemampuan Dalam

Mengenal Huruf...45

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Guru Kondisi Awal Sebelum

Tindakan... 47

Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Guru Tentang Kondisi Setelah

Tindakan... 48

Tabel 3.5 Pedoman Observasi Guru Pada Kegiatan Pembelajaran

Mengenai Huruf...49

Tabel 4.1 Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Huruf

Sebelum Tindakan...54

Tabel 4.2 Data Observasi Kemampuan Mengenal Huruf

Sebelum Tindakan...55

Tabel 4.3 Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Huruf

Pasca Siklus I... 83

Tabel 4.4 Data Observasi Kemampuan Mengenal Huruf

Paska Siklus I...84

Tabel 4.5 Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Huruf

Paska Siklus II... 85

Tabel 4.6 Data Observasi Kemampuan Mengenal Huruf

Paska Siklus II...86

Tabel 4.7 Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Huruf

Paska Siklus III...88

Tabel 4.8 Data Observasi Kemampuan Mengenal Huruf

Paska Siklus III... 89

(12)

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.1 Peti Harta Karun Berisi Huruf... 59

Gambar 4.2 Anak Sedang Mengambil Huruf Dari Peti

Harta Karun Berisi Huruf... 63

Gambar 4.3 Guru Sedang Mengenalkan Huruf

Melalui Kartu Huruf... 67

Gambar 4.4 Anak Sedang Menyebut dan

Menunjukan Huruf... 67

Gambar 4.5 Anak Dalam Satu Kelompok Sedang Menyebut dan

Menunjukan Huruf... 72

Gambar 4.6 Anak Menemukan Huruf... 76

Gambar 4.7 Guru Sedang Mengenalkan Huruf Awal

Dari Sebuah Gambar... 80

Gambar 4.8 Anak Sedang Mencocokan Huruf... 81

Gambar 4.9Guru Mengajak Anak Tebak Huruf...82

(13)

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Diagram 4.1 Presentase Kemampuan Mengenal Huruf

Sebelum Tindakan...56

Diagram 4.2 Presentase Paska Siklus I

Kemampuan Mengenal Huruf...84

Diagram 4.3 Presentase Paska Siklus II

Kemampuan Mengenal Huruf...87

Diagram 4.4 Presentase Paska Siklus III

Kemampuan Mengenal Huruf...90

Diagram 4.5 Presentase Perbandingan Data Kemampuan

Mengenal Huruf Pada Pra Siklus,Paska Siklus I

(14)

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

(15)

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF

MELALUI PERMAINAN PETI HARTA KARUN BERISI HURUF PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

(PenelitianTindakanKelasKelompokUsia 4-5 Tahun di

KoberAzkiyaKecamatanDayeuhKolotKabupaten Bandung Tahunpelajaran 2013-2014)

Oleh :TrisaAryani

Penelitianinidilakukanatasdasarpermasalahan yang

munculpadaanak-anakkelompokusia 4-5 tahun di KoberAzkiya,

yaitupadaumumnyakemampuandalammengenalhurufmasihrendah,

haltersebutkarenakegiatanpembelajaran yang kurangmenarikbagianak, inidisebabkan guru yang kurangmengeksplorepermainandanjugakarenaketerbatasan media pembelajaran.

Mengenalhurufsangatpentingbagianaksebagaiawalgunapersiapanjenjangakademikberi kutnya. KarenaitupenelitimenggunakankegiatanpermainanPetiHarta Karun BerisiHurufuntukmeningkatkanmengenalhurufkelompokusia 4-5 tahunKoberAzkiya. Adapuntujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahuikondisiawaldanakhirkemampuanm engenalhurufdi KoberAzkiyadanuntukmengetahuipenerapanpermainanPetiHarta

Karun BerisiHuruf di KoberAzkiya. Metode yang

digunakanadalahPenelitianTindakanKelas (PTK) yaitusubjeksebanyak 11 orang anak, yang dalampelaksanaanyaterdiridaritigasiklus, siklus I dansiklus II diberiduatindakansedangkansiklus III diberisatutindakan. Hasilanalisisdanpembahasandituangkansecaradeskritif.

Hasilobservasikemampuanmengenalhurufkelompokusia 4-5 tahunpascasiklus I

setelahdiberitindakanmelaluipermainanPetiHarta Karun

BerisiHurufterbuktimeningkat, yaitu 37% padakategoribaik, 36% padakategoricukupdan 27% padakategorikurang. Hasilobservasipadapascasiklus II meningkatlagimenjadi 55% padakategoribaik, 45% padakategoricukup. Padapascasiklus III semakinmeningkatmenjadi 73% padakategoribaikdan 27% padakategoricukup. Perkembangantersebutdirasacukup jika dibandingkandengansebelumdiberitindakanmelaluipermainanPetiHarta Karun

BerisiHuruf. Rekomendasibagi guru

(16)

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TO IMPROVE THE ABILITY TO KNOW LETTER

THROUGH THE GAME TREASURE CHEST CONTAINS LETTER OF THE AGE 4-5 YEAR

(The Research Action Group of the age Classes 4-5 year in KoberAzkiya Bandung District SubdistrictDayeuhkolot 2013-2014 school year)

Trisa Aryani¹, Vina Adriani², NurFaizah Romadhona³ (Responsible Person)

Early Childhood Education Teachers Study Program Faculty Of Science Education

Indonesian University of Education

ABSTRACT

(17)

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

recognize letters for early childhood.

(18)

1

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Usia Dini merupakan masa keemasan perkembangan anak atau yang biasa disebut Golden Age, dimana pada Pada masa itu anak menempati posisi paling vital. Keith Osborn, Burton L, dan Benyamin S. Bloommengemukakan bahwa perkembangan intelektual anak terjadi sangat pesat pada awal tahun kehidupan anak. Karena periode ini hanya datang sekali dan tidak dapat diulang kehadirannya maka haruslah dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan memberikan pendidikan yang sesuai dengan perkembangannya (Hurlock, 1993; Mutiah, 2012; Santrock, 2007; Papalia, Old, dan Feldman, 2002). Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 14 berbunyi bahwa Pendidikan Anak Usia Dini merupakan satu program prioritas pembangunan pendidikan nasional yang pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Sujiono, 2009:6). Lebih lanjut dalam peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, dikemukakan bahwa PAUD diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar melalui pendidikan formal, nonformal dan informal (Mulyasa, 2012:5) artinya periode ini merupakan periode kondusif untuk menumbuh kembangkan semua potensi yang ada pada anak melalui Pendidikan Anak Usia Dini.

(19)

periode dimana suatu fungsi tertentu perlu dirangsang, diarahkansehingga tidak terhambat perkembangannya.

Aspek perkembangan kognitif salah satu perkembangan yang tidak kalah penting dari keseluruhan perkembangan anak usia dini. Perkembangan kognitif adalah kemampuan individu dalam bepikir dan bertindak atau yang bekaitan dengan proses berpikir. Dengan pemberian stimulus atau rangsangan yang optimal maka perkembangan kognitif anak akan berkembang baik.Tahap perkembangan kognitif pada anak, ditandai dengan dua tahap yaitu berpikir dengan objek yang realistis sehingga proses berpikir anak harus dirangsang dan berpikir simbolis atau sistematis, dimana berpikir dengan menggunakan simbol-simbol anak sudah mengetahui huruf juga angka (Depdiknas 2010:1). Pernyataan tersebut diperkuat oleh penyataan Piaget dalam Hurlock (1993:114) bahwa anak usia 2-7 tahun termasuk kedalam fase pra operasional yang mana anak berpikir secara simbolik yaitu kemampuan berpikir tentang objek dan peristiwa secara abstrak, kemampuan berpikir simbolik, ditambah dengan perkembangan kemampuan bahasa dan fantasi sehingga anak mempunyai dimensi baru dalam bermain.Pada usia tersebut anak mengalami masa peka (sensitive periode), khususnya usia 4-5 tahun dimana anak telah mencapai kesiapan untuk belajar salah satunya, anak sudah siap untuk mengenal huruf seperti yang di ungkapkan Hurlock (Mashar, 2011: 10-11).

(20)

3

menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya. Menurut Peraturan Menteri Standard Paud formal dan Non formal tingkat pencapaian perkembangan bahasa anak usia 4-5 tahun diantaranya; (a) mengenal simbol-simbol, (b) mengenal suara-suara hewan atau benda disekitarnya, (c) membuat coretan yang bermakna dan (d) meniru huruf (BSNP 2009:13). Memahami uraian tersebut dan pentingnya mengoptimalkan aspek-aspek perkembangan jugamengingat pada saat tersebut otak anakberada pada masa-masa yang sangat mengangumkan dan memiliki potensi yang tidak terbatas untuk dikembangkan, maka tidak salahnya memperkenal huruf pada anak, asal diberikan dengan proses pembelajaran tepat yang sesuai dengan dunia karakteristik anak.

Setelah menyimak paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa menanamkan konsep dasar untuk mengenalkan huruf pada anak haruslah dengan cara yang menyenangkan dengan tujuan memberikan pembelajaran tanpa memberi beban melebihi kematangan belajar diusia mereka, dan mengingat karakteristik anak yang diantaranya mudah bosan, penguasaan bahasa yang kurang dan jangka konsentrasi yang pendek, dengan demikian pendekatan pembelajaran dan strategi pendidikan bagi anak haruslah lebih intergratif dan komperhensif serta sesuai dengan dunia dan kebutuhannya (Solehuddin, 1997:7). Mayesty mengungkapkan bahwa pembelajaran yang tepat bagi anak usia dini adalah dengan kegiatan bermain, karena dengan bermain anak tanpa sadar sedang belajar, anak usia dini tidak bisa membedakan antara bermain dan belajar dan bagi mereka bermain adalah hidup dan merupakan kegiatan yang mereka lakukan sepanjang hari (Sujiono, 2009:144).Piaget dalam (Upton, 2012: 133) mengatakan bahwa belajar dengan kegiatan bermain yang berulang-ulang akan meningkatkan kognitif dan keterampilan mereka secara rileks akan menimbulkan kesenangan dan kepuasaan bagi seorang anak. Dengan bermain anak dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan lainya seperti kognitif, bahasa, fisik dan sosial emosional (Upton, 2012:133-141 ).

(21)

(calistung), guru sering menggunakan teknik hafalan dan latihan yang mengandalkan kemampuan kognitif. Conny Rioskina Semiawan seorang pakar pendidikan mengkritik model pendidikan pra sekolah di Indonesia yang menurutnya anak-anak terlalu dipaksa untuk hafalan, tetapi kehilangan masa bermain (Sujiono, 2009:131). Senada yang di ungkapkan Prof. Lydia Freyani Hawadi, Psi sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Non Formal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam acara Pekan Olahraga dan Seni Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia di Jakarta, meminta kepada guru PAUD untuk berhenti mengajarkan membaca, menulis dan berhitung yang disingkat dalam proses belajar mengajar, karena pada usia 0-6 tahun adalah masa bermain bagi anak-anak, jadi calistung bisa diajarkan di PAUD, asal tidak dipaksakan dan menggunakan metode yang baik dan benar dan juga tanpa paksaan dan melalui cara yang menyenangkan(Farizi,

2014). Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa anak usia dini boleh dikenalkan huruf, asal unsur utama dalam program pembelajarannya adalah bermain.

(22)

5

melompatnya dan tidak menyebutkan huruf-huruf yang mereka lompati, dan ketika permainan oper kartu huruf anak terlihat bosan dan tertarik pada objek lain. Selain itu ketika kegiatan bernyanyi huruf, guru tidak memperlihatkan media huruf sehingga anak tidak mengenal huruf-huruf yang disebut dalam nyanyiannya.

(23)

dihubungkan dengan benda atau gambar yang dimulai dengan huruf yang sama (Charner,1993: 7).Seperti yang diungkapkan Montessori dalam memperkenalkan permainan membaca dimulai dari unsur huruf, permainan membaca yang Montessori lakukan permainan mengenal huruf dengan menggunakan bantuan gambar pada setiap memperkenalkan huruf (Mutiah, 2010:166), misalnya huruf a disertai gambar ayam atau i disertai gambar ikan dalam tema binatang. Maka permainan Peti Harta Karun peneliti simpulkan sangat tepat untuk mengenalkan huruf pada anak, karena dalam tekhnik permainannya selain mengenalkan huruf pada anak juga mengajak anak untuk eksplorasi, memecahkan masalah, bergerak secara motorik dan meningkatkan kompetensi sosial secara menyenangkan.Sejalan dengan Dhieni bahwa dalam mengenalkan huruf berikan permainan yang dapat memberikan situasi belajar yang santai dan informal, anak terbebas dari tegangan dan kecemasan, anak-anak dengan aktif dilibatkan dan dituntut untuk memberikan tanggapan dan membuat keputusan (Dhieni dkk, 2006:9.25)

Merujuk pada permasalahan diatas maka penelitian ini difokuskan pada Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui Permainan Peti Harta Karun Huruf Pada Anak Kelompok Usia 4 – 5 Tahun di Kober Azkiya.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dituangkan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1.Bagaimana kondisi awal kemampuan mengenal huruf di Kober Azkiya sebelum digunakan permainan Peti Harta Karun Huruf ?

2. Bagaimana penerapan permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf di Kober Azkiya?

(24)

7

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kondisi awal kemampuan mengenal huruf sebelum

digunakan permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf di Kober Azkiya. 2. Untuk mengetahui penerapan permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf

dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf di Kober Azkiya.

3. Untuk mengetahui kondisi akhir kemampuan mengenal huruf setelah digunakan permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi siswa

Anak akan memperoleh pembelajaran mengenal huruf yang menarik, memyenangkan dan memungkinkan bagi dirinya untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf.

2. Bagi guru

Meningkatkan pemahaman guru tentang permainan Peti Harta Karun Huruf, serta memberikan pengalaman kepada guru dalam merancang pembelajaran di Kelompk bermain dengan menggunakan permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf

3. Bagi Peneliti

Memberikan pengalaman dan wawasan pribadi dalam mengembangkan penelitian mengenai permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf terhadap kemampuan mengenal huruf di Kober Azkiya.

F. Struktur Organisasi penulisan Skripsi

Adapun struktur organisasi penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab berdasarkan atas Pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, dan dibagian akhir atau bab ke lima, peneliti memberikan simpulan dan rekomendasi.

(25)

Berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pendahuluan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta struktur organisasi penulisan skripsi

BAB II. MENINGKATKAN KEMAMPUAN HURUF PADA ANAK MELALUI PERMAINAN PETI HARTA KARUN HURUF

Berisi tentang karakteristik anak usia dini, konsep huruf, bermainan dan permainan, dan penelitian yang relevan.

BAB III.METODE PENELITIAN

Berisi tentang desain penelitian, prosedur penelitian, subjek penelitan, definisi operasional penelitian, teknik pengumpulan data, kisi-kisi instrumen penelitian, teknik pengolahan dan analisis data, dan validasi data.

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(26)

24 Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kober Azkiya dengan alamat Komplek Kota Baru Jalan Wijayakusuma B 71 Desa Cangkuang Kulon Kecamatan Dayeuh Kolot Kaupaten Bandung 40239

2.Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun yang berada di kelompok usia 4-5 tahun Kober Azkiya Tahun Ajaran 2013-2014 sebanyak 11 anak yang terdiri dari 3 anak laki-laki dan 8 anak perempuan.

Pemilihan lokasi penelitian di Kober Azkiya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan, antara lain adanya masalah pembelajaran mengenal huruf, sebagai guru memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitasdan mengadakan inovasi pembelajaran.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan atas dasar permasalahan yang muncul dilapangan yaitu kurang optimalnya kemampuan mengenal huruf pada anak. Pada saat dilakukan kegiatan mengenal huruf, guru kurang memahami karakteristik pembelajaran yang tepat untuk anak. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki proses pelaksanaan kegiatan mengenal huruf di Kober Azkiya yang telah dilaksanakan oleh guru melalui kegiatan permainan Peti Harta Karun Huruf.

Dalam penelitian ini digunakan Metode Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research), John Elliot menyatakan Penelitian Tindakan Kelas atau PTK

(27)

PTK adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh partisipan yang didalamnya guru, siswa, kepala sekolah dalam situasi-situasi sosial termasuk pendidikan. Pengertian PTK menurut Arikunto (Arikunto, 2006:2-3) yaitu :

1) Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal menarik minat dan penting bagi peneliti.

2) Tindakan menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

3) Kelas Dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Menurut Mulyasa (Mulyasa, 2012:89-90) penelitian tindakan kelas bertujuan untuk :

1) Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran.

2) Meningkatkan layanan professional dalam konteks pembelajaran, khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima. 3) Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan

tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya.

4) Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara bertahap terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang berksinambungan.

(28)

26

Penelitian ini mengacu pada penelitian tindakan kelas (classroom action research), yang terdiri dari beberapa siklus. Penelitian ini adalah model dari

John Elliot. Penelitian tindakan kelas John Elliot dikatakan detail dan rinci karena di dalam setiap siklus di mungkinkan terdiri dari beberapa aksi yaitu antara 3-5 aksi (tindakan), dan setiap aksi terdiri dari beberapa langkah yang terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar mengajar, terincinya setiap aksi atau tindakan sehingga menjadi beberapa langkah oleh karena suatu pelajaran terdiri dari beberapa subpokok bahasan atau materi pelajaran (Muslihuddin, 2011:71).

Dan Siklus Seterusnya

Riset Aksi Model John Elliot (Muslihuddin, 2011:72)

Manfaat penelitian tindakan kelas terkait dengan komponen pembelajaran menurut Sukidin (Sukidin, 2002:40) antara lain :

1. Inovasi Pembelajaran.

2. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan pada tingkat kelas. PELAKSANAAN

PERENCANAAN PENGAMATAN

REFLEKSI

PELSAKSANAAN

PERENCANAAN PENGAMATAN

RELEKSI SIKLUS 1

(29)

3. Peningkatan profesionalisme guru

Ciri umum dalam Penelitian tindakan kelas adalah nampak dalam alur pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Penelitian tindakan secara berurutan dimulai dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kemudian dilanjutkan pada tahap ke dua yang diawali dengan revisi, rencana, tindakan, observasi, refleksi. Tahapan terus berulang sampai intervensi yang dilakukan dianggap berhasil atau menunjukkan terjadi perubahan perilaku.

Berdasarkan paparan diatas PTK (penelitian tindakan kelas) dapat disimpulkan adalah sebuah penelitian yang dilakukan ke arah perubahan, perbaikkan dan peningkatan mutu pembelajaran di dalam kelas.

Menurut Mushlihuddin (2011:79-80) perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus persiklus, diantaranya terkait dengan pendekatan pembeljajaran, metode pembelajran, tekhnik atau strategi pembelajaran, media dan materi pembelajaran, jelasnya menyiapkan suatu kegiatan belajar mengajar.

2. Tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang diajarkan atau dibahas. 3. Pengamatan adalah memonitoring semua peristiwa atau hal yang terjadi

dikelas, dari mulai kinerja guru, situasi kelas, perilaku dan sikap siswa, penyajian materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan dan sebagainya.

4. Refleksi ialah upaya evaluasi atau diskusi tehadap berbagai masalah yang terjadi dikelas penelitian. Dengan demikian refleksi dapat ditentukan sesudah adanya implementasi tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan (replanning) selanjutnya.

C. Desain Penelitian

(30)

28

Kegiatan dalam penelitian meningkatkan kemampuan mengenal huruf ini, peneliti melakukan kegiatannya melalui permainan, yaitu Peti Harta Karun Berisi Huruf. Langkah-langkah permainan ini secara garis besarnya adalah anak mencari huruf-huruf yang diperintahkan guru didalam peti yang tersembunyi. Adapun desain dalam peneltian ini dilaksanakan dengan 3 siklus, apabila peningkatan tidak tercapai dalam dua siklus, maka peneliti akan melanjutkan pada siklus ketiga. Adapun Langkah- langkah masing- masing kegiatan sebagai berikut :

1. Siklus 1

a. Tahap Perencanaan

1) Peneliti dan guru bekerjasama menetapkan materi dan sumber cangkupannya 2) Membuat dan melengkapi alat peraga

3) Menetapkan dalam kegiatan ini melalui permainan Peti Harta Karun Huruf. 4) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas anak didik, aktivitas

guru dan kegiatan pembelajaran.

5) Mendesain alat evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti dan guru melaksanakan kegiatan sesuai yang telah direncanakan. Guru melaksanakan kegiatan dengan metode yang telah ditetapkan bersama peneliti.

Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 tindakan selengkapnya sebagai berikut : 1. Skenario Pembelajaran pertemuan ke-1

Tema : Binatang

Sub Tema : Binatang darat, air, udara Kelompok : Usia 4-5 tahun

Semester : 2

Waktu : 120 menit I. Kompetensi Dasar

a.Mengenal simbol-simbol b. Meniru huruf

(31)

Menyebutkan dan menunjukkan simbol huruf vocal III.Kegiatan pembelajaran

1). Kegiatan awal (30 menit)

a. Bermain bebas dan Senam gerak binatang b. Doa dan salam

c. Menyanyikan lagu absen (menyebut nama teman satu-persatu). d. Tanya jawab tentang binatang yang hidup di darat, air dan udara.

e. Menyebutkan macam-macam nama binatang yang hidup di darat, air dan udara.

f. Menyanyikan beberapa lagu tentang binatang.

g. Guru menjelaskan rencana kegiatan hari ini tentang permainan mencari huruf, langkah-langkah permainannya dan aturan permainannya.

2). Kegiatan Inti (60 menit)

a.Guru mengenalkan huruf vocal “a”, “i”, “u”, “e”, “o” melalui kartu

huruf.

b. Anak menyebutkan huruf vocal huruf “a”, “i”, “u”, “e”, “o”

c.Guru mengajak anak mencari huruf (a, i, u, e, o) satu persatu secara bersama-sama dengan memberikan petunjuk misalnya petunjuk yang diberikan hanya bahwa 2 peti huruf yang dicari sekitar ruangan bermain atau ruangan guru.

d. Setelah anak mendapatkan satu persatu huruf yang dicarinya didalam peti, guru meminta anak untuk mencocokkan dengan kartu huruf, kemudian guru menyebutkan huruf tersebut dan meminta anak untuk mengulang menyebutkan huruf tersebut.

e. Guru mengenalkan tulisan pada gambar binatang yang mempunyai huruf

awal, misalnya “a” pada tulisan “ayam”, “i” pada tulisan “ikan” , dan

guru meminta anak menunjuk huruf yang ditunjukkan guru secara bergantian.

3). Makan bersama (15 menit) 4). Kegiatan Penutup (15 menit)

(32)

30

b. Guru mereview kembali tentang kegiatan yang telah dilaksanakan. c. Merencanakan dan diskusi kegiatan untuk besok.

IV. Evaluasi

Evaluasi proses : Aktivitas anak dalam kegiatan pembelajaran mengenal huruf di kelas.

Evaluasi hasil

2. Skenario Pembelajaran pertemuan ke-2 Tema : Binatang

Sub Tema : Binatang darat, air, udara Kelompok : Usia 4-5 tahun

Semester : 2

Waktu : 120 menit I. Kompetensi Dasar

a. Mengenal simbol-simbol b. Meniru huruf

II. Indikator Hasil Belajar

Menyebutkan dan menunjukkan simbol huruf Konsonan III. Kegiatan pembelajaran

1). Kegiatan awal (30 menit) a. Bermain bebas

b. Doa dan salam.

c. Menyanyikan lagu absen (menyebutkan nama teman satu persatu) d. Tanya jawab tentang binatang apa saja yang kemarin

diceritakan dari huruf awal yang didapat.

e. Menyanyikan beberapa lagu tentang binatang dan lagu “alphabet” f. Permainan srigala mencari ayam

g. Guru menjelaskan kegiatan hari ini tentang permainan mencari huruf (konsonan) melalui permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf, guru menjelaskan aturan dan langkah-langkahnya.

(33)

a. Guru meriview kegiatan kemarin dan tanya jawab huruf apa saja yang kemarin dicari, kembali guru menunjukkan huruf vocal (a, i, u, e, o ) dan meminta anak untuk menyebutkan.

b. Secara bergantian meminta anak untuk menunjukkan huruf vocal yang disebutkan guru (a, i, u, e, o) melalui kartu huruf.

c. Guru mengenalkan huruf konsonan “b”, “d”, “l”, “m”, “k”, “p”, “t”, “s” melalui kartu huruf.

d..Guru mengajak anak mencari huruf konsonan (b, d, l, m, k, p, t, s) di dalam peti, dan anak diberi petunjuk disekitar mana dua peti itu berada misalnya petunjuknya peti ada disekitar tempat ruangan kelas dan area bermain. Kegiatan mencari huruf dilakukan satu persatu huruf secara bersama-sama.

e. Setelah anak mendapatkan huruf yang dicarinya didalam peti, guru meminta anak untuk menyebutkan satu persatu huruf yang didapatnya. f. Guru mengenalkan gambar binatang yang mempunyai huruf awal,

misalnya “b” pada tulisan “buaya”, “d” pada tulisan “domba”. Dan

meminta anak menunjukkan huruf yang disebutkan guru. 3). Makan bersama (15 menit)

4). Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Menyanyikan lagu “alphabet”

b.Guru mereview kembali tentang kegiatan yang dilaksanakan c. Diskusi dan merencanakan kegiatan untuk besok.

IV. Evaluasi

Evaluasi proses : Aktivitas anak dalam kegiatan pembelajaran mengenal huruf di kelas.

Evaluasi hasil c. Observasi

(34)

32

2)Mengamati keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan.

3)Menganalisis Apakah kegiatan pembelajaran mengenal huruf melalalui permainan Peti Harta karun Berisi Huruf sudah sesuai harapan.

d. Refleksi

1) Mengkaji hasil observasi tentang apa yang telah dan belum terjadi dari kegiatan pembelajaran di siklus 1.

2) Mengkaji tentang mengapa hal tersebut terjadi dari kegiatan pembelajaran di siklus 1.

3) Mengambil hasil kesimpulan, apabila hasil masih banyak kekurangan dan tujuan tidak tercapai, maka peneliti menetapkan langkah atau strategi apa yang perlu dilakukandalam upaya menghasilkan perbaikan di siklus ke 2

2. Siklus 2

a. Tahap Perencanaan

1)Diskusi peneliti dan guru membahas hasil refleksi siklus 1 2)Mempersiapkan perangkat pembelajaran

3)Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas anak didik, aktivitas guru dan kegiatan pembelajar

4)Mendesain alat evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti dan guru melaksanakan kegiatan sesuai yang telah direncanakan untuk memperbaiki kegiatan di siklus 1.

Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 tindakan selengkapnya sebagai berikut:

1.Skenario Pembelajaran pertemuan ke-1 Tema : Binatang

Sub Tema : Binatang di kebun binatang Kelompok : Usia 4-5 tahun

Semester : 2

(35)

I. Kompetensi Dasar

a. Mengenal simbol-simbol b. Meniru huruf

II. Indikator Hasil Belajar

Menyebutkan dan menunjukkan simbol huruf vocal III. Kegiatan pembelajaran

1). Kegiatan awal (30 menit) a.Bermain bebas

b.Doa dan salam

c.Menyanyikan lagu absen (menyebut nama teman satu-persatu) d.Tanya jawab dan menyebutkan binatang-binatang yang ada di kebun binatang

e.Meniru gerakan binatang f. Memberi makan ikan.

g. Menyanyikan beberapa lagu tentang binatang.

h.Guru menjelaskan rencana kegiatan hari ini tentang permainan mencari huruf, langkah-langkah permainannya dan aturan permainannya.

2). Kegiatan Inti (60 menit)

a. Guru review huruf vocal “a”, “i”, “u”, “e”, “o”

b. Anak menyebutkan dan menunjuk huruf vocal huruf “a”, “i”, “u”,

“e”, “o” yang terdapat pada huruf awal pada gambar binatang

c. Guru membagi anak mejadi 2 kelompok untuk mencari peti berisi huruf, kelompok 1 mencari huruf vocal “a” dan “i”, kelompok 2

mencari huruf vocal “u” dan “e”, dan huruf “o” dicari

sama

(36)

34

b. Setiap kelompok diajak mengamati hasil huruf yang dicari kelompok lain.

c. Guru meriview gambar binatang yang mempunyai huruf awal,

misalnya “a” pada tulisan “angsa dan “angsa” “i” pada tulisan

“ikan”, “u” pada tulisan “ular dan unta”, “e” pada tulisan “elang”, dan “o” pada tulisan “orang utan”

3). Makan bersama (15 menit) 4). Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Menyanyikan lagu “alphabet”

b.Guru mereview kembali tentang kegiatan yang telah dilaksanakan. IV. Evaluasi

Evaluasi proses : Aktivitas anak dalam kegiatan pembelajaran mengenal huruf di kelas.

Evaluasi hasil

2). Skenario Pembelajaran pertemuan ke-2 Tema : Binatang

Sub Tema : Binatang di kebun binatang Kelompok : Usia 4-5 tahun

Semester : 2

Waktu : 120 menit I. Kompetensi Dasar

Mengenal simbol-simbol Meniru huruf

II. Indikator Hasil Belajar

Menyebutkan dan menunjukkan simbol huruf Konsonan III. Kegiatan pembelajaran

1). Kegiatan awal (30 menit) a.Bermain bebas

b. Doa dan salam.

(37)

d.Tanya jawab tentang binatang apa saja yang diceritakan pertemuan sebelumnya..

e. Menyanyikan beberapa lagu tentang binatang. f. Meniru suara-suara binatang

g.Guru meriew kegiatan kemarin, dan melakukan Tanya jawab huruf apa saja yang didapat tiap kelompok, juga huruf apa yang dicari bersama

h. Guru menjelaskan kegiatan hari ini yaitu mencari semut disekitar kebun dekat sekolah dan permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf.

2). Kegiatan Inti (60 menit)

a. Anak diajak ke kebun sekitar lingkungan sekolah untuk mencari semut.

b. Mencari dan mengamati semut

c. Anak di bagi menjadi 3 kelompok untuk mencari huruf yang

terdapat , kelompok 1 mencari huruf “b” dan “d”, kelompok 2 mencari huruf “l” dan “m”, kelompok 3 mencari huruf “k” dan

“p”, sedangkan huruf “t”dan “s” dicari bersama-sama. Kegiatan

perkelompok dilakukan secara bergantian,

d.Guru meminta setiap anak yang mendapatkan huruf untuk dicocokkan pada huruf awal gambar binatang dan menyebutkan juga menunjukk huruf tersebut, dan setiap kelompok diajak untuk mengamati hasil kelompok lain.

e. Guru meriview gambar binatang yang mempunyai huruf awalnya adalah huruf-huruf yang dicari anak, misalnya huruf “b” pada

tulisan gambar “badak”, “d” pada tulisan gambar “domba”, “l” pada tulisan gambar “lebah”, “m” pada tulisan gambar “monyet”,

k pada tulisan “kupu-kupu”, “p” pada tulisan gambar “paus”, “t”

pada tulisan gambar “tupai, dan “s” pada tulisan gambar “semut”.

(38)

36

a. Menyanyikan lagu “alphabet”

b. Guru mereview kembali tentang kegiatan yang dilaksanakan IV. Evaluasi

Evaluasi proses : Aktivitas anak dalam kegiatan pembelajaran mengenal huruf di kelas

Evaluasi hasil c. Observasi

1) Mengamati antusias siswa dalam kegiatan mengenal huruf melalui permainan Peti Harta Karun Huruf

2) Mengamati apakah ada kemajuan siswa dalam keberanian dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan

3) Menganalisis apakah pelaksanaan tindakan pada siklus 2 ini dalam mengenalkan huruf melalui kegiatan permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf sudah sesuai harapan

d. Refleksi

1) Mengkaji dan menarik kesimpulan apakah pada kegiatan mengenal huruf melalui permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf pada siklus ke 2 menunjukkan peningkatan yang baik.

2) Apabila hasil observasi yang didapat menunjukkan peningkatan yang baik, maka penelitian cukup sampai di siklus 2, dan apabila peningkatan yang diharapkan masih tidak optimal, maka peneliti akan melakukan siklus ketiga.

3. Siklus 3

a. Tahap Perencanaan

1) Diskusi peneliti dan guru membahas hasil refleksi siklus 1 2) Mempersiapkan perangkat pembelajaran

3) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas anak didik, aktivitas guru dan kegiatan pembelajar

(39)

Pada tahap ini peneliti dan guru melaksanakan kegiatan sesuai yang telah direncanakan untuk memperbaiki kegiatan di siklus 2.

Pelaksanaan pembelajaran siklus 3 tindakan selengkapnya sebagai berikut: 1.Skenario Pembelajaran

Tema : Aku

Sub Tema : Benda-benda disekitar dalam rumahku Kelompok : Usia 4-5 tahun

Semester : 2

Waktu : 120 menit I. Kompetensi Dasar

a. Mengenal simbol-simbol b. Meniru huruf

II. Indikator Hasil Belajar

Menyebutkan dan menunjukkan huruf vocal dan konsonan III. Kegiatan pembelajaran

1). Kegiatan awal (30 menit) a. Bermain bebas

b. Doa dan salam

c. Menyanyikan lagu absen (menyebut nama teman satu-persatu)

d. Tanya jawab dan menyebutkan benda-benda yang ada disekitar dalam rumah

e. Guru menjelaskan rencana kegiatan hari ini tentang permainan mencari huruf, langkah-langkah permainannya dan aturan permainannya.

2). Kegiatan Inti (60 menit)

a. Guru review huruf “a”, “i”, “u”, “e”, “o” dan “b”, “d”, “k”, “l”, “m”,

“p”, “s” dan “t”

b. Anak menyebutkan dan menunjuk huruf “a”, “i”, “u”, “e”, “o” dan “b”,

“d”, “k”, “l”, “m”,“p”, “s” dan “t”

(40)

38

d. Setiap kelompok huruf-huruf vokal dan konsonan di pimpin oleh satu orang guru, guru akan meminta pada anak untuk menyebutkan huruf yang di dapat dan meminta mencocokkan huruf tersebut pada gambar yang mempunyai huruf awal sama.

e. Anak diminta menyebutkan dan menunjukkan huruf satu persatu. 3). Makan bersama (15 menit)

4). Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Menyanyikan lagu “alphabet”

b.Guru mereview kembali tentang kegiatan yang telah dilaksanakan. IV. Evaluasi

Evaluasi proses : Aktivitas anak dalam kegiatan pembelajaran mengenal huruf di kelas.

Evaluasi hasil

1). Mengamati antusias siswa dalam kegiatan mengenal huruf melalui permainan Peti Harta Karun Huruf

2). Mengamati apakah ada kemajuan siswa dalam keberanian dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan

3). Menganalisis apakah pelaksanaan tindakan pada siklus 2 ini dalam mengenalkan huruf melalui kegiatan permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf sudah sesuai harapan

c. Observasi

1). Mengamati antusias siswa dalam kegiatan mengenal huruf melalui permainan Peti Harta Karun Huruf

2). Mengamati apakah ada kemajuan siswa dalam keberanian dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan

3). Menganalisis apakah pelaksanaan tindakan pada siklus 3 ini dalam

(41)

d. Refleksi

1). Mengkaji dan menarik kesimpulan apakah pada kegiatan mengenal huruf melalui permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf pada siklus ke 3 menunjukkan peningkatan yang baik.

2). Apabila hasil observasi yang didapat menunjukkan peningkatan yang baik, maka penelitian cukup sampai di siklus 3.

D. Penjelasan Istilah

Melalui penelitian mengenai meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan Peti Harta Berisi Karun Huruf di Kober Azkiya Kabupaten Bandung maka yang menjadi penjelasan istilah adalah sebagai berikut:

1. kemampuan mengenal huruf adalah kemampuan dalam mengenal huruf dimana anak bisa membedakan dalam menyebutkan dan menunjukkan huruf (Dhieni dkk, 2006; Mutiah, 2010).

2. Permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf adalah sebuah permainan yang membantu anak mempelajari huruf-huruf dalam situasi yang menyenangkan, dimana dalam permainan ini anak akan mencari huruf dalam sebuah peti huruf yang disembunyikan untuk dihubungkan dengan huruf dengan gambar atau benda yang dimulai dari huruf yang sama. (Charner, 1993: 7). Adapun langkah-langkah permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf adalah sebagai berikut: 1). Guru menyembunyikan peti harta karun yang berisi huruf-huruf, 2). Guru menunjukkan dan menyebutkan huruf yang akan dicari anak, 3). Anak mencari huruf yang ditunjukkan dan disebutkan guru 4). Anak mencocokkan huruf dengan gambar atau benda yang dimulai dari bunyi huruf yang sama. Gantilah huruf di peti harta karun bila anda mengajarkan huruf baru dan berilah semangat pada anak selama kegiatan mencari huruf.

(42)

40

sekelilingnya, dan peti tersebut diberi hiasan huruf-huruf berwarna dengan ditempel, (3) kartu huruf berukuran ukuran 8 cm x6 cm (4) Gambar binatang berbentuk persegi berukuran 30cm x15cm dan (5) Gambar benda-benda yang ada disekitar dalam rumah berukuran 15cmx20cm.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dibuat dan dikembangkan oleh peneliti berupa indikator, dan indikator tersebut diturunkan dari konsep kemampuan anak dalam mengenal huruf. Instrumen yang digunakan peneliti diadopsi dari beberapa sumber tentang kemampuan anak dalam mengenal huruf seperti yang diuraikan dalam bab 2. Menurut Arikunto (2006:160) adalah :

alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

(43)

Kisi-Kisi Instrumen Meningkatkan Kemampuan mengenal huruf melalui kegiatan permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf

Kelompok Usia 4-5 Tahun Kober Azkiya

Variable Dimensi Indikator Item Hasil Pengamatan

B C K

Kemampuan Mengenal Huruf

Mengenal Huruf Vokal dan Konsonan

Menyebutkan Huruf Vokal

Anak menyebutkan huruf

vocal “a”

Anak menyebutkan huruf

vocal “ i”

Anak menyebutkan huruf

vocal “ u”

Anak menyebutkan huruf

vocal “ e”

Anak menyebutkan huruf

[image:43.842.94.745.156.430.2]
(44)

42

Menunjukkan Huruf Vokal

Anak menunjukkan huruf

vocal “a”

Anak menunjukkan huruf

vocal “i”

Anak menunjukkan huruf

vocal “u”

Anak menunjukkan huruf

vocal “e”

Anak menunjukan huruf

vocal “o”

Menyebutkan Huruf Konsonan

Anak menyebutkan huruf

konsonan “b”

Anak menyebutkan huruf

konsonan “d”

Anak menyebutkan huruf

konsonan “k”

Anak menyebutkan huruf

(45)

konsonan “m”

Anak menyebutkan huruf

konsonan “p”

Anak menyebutkan huruf

konsonan “s”

Anak menyebutkan huruf

konsonan “t”

Anak menunjukkan huruf

konsonan “b”

Anak menunjukkan huruf

konsonan “d”

Anak menunjukkan huruf

konsonan “k”

Menunjukkan Huruf Konsonan

Anak menunjukkan huruf

konsonan “l”

Anak menunjukkan huruf

konsonan “m”

(46)

44

Sumber : Anderson dkk (Dhieni, 2006:5.5), Depdikbud 1986 (Sumarningih, 2012:5., Sessiani, 2007:29), Standar Paud Formal dan Non Formal (Permen No 58, 2009:13) dan Direktorat Pembinaan Anak Usia Dini (PAUDNI, 2012:13)

Keterangan :

B : Baik (nilai 3)

C : Cukup (nilai 2)

K : Kurang (nilai 1)

konsonan “p”

Anak menunjukkan huruf

konsonan “s”

Anak menunjukkan huruf

(47)
[image:47.842.35.822.177.500.2]

Tabel 3.2

Pedoman Observasi Kondisi Awal Kemampuan Mengenal Huruf - Kelompok Usia 4-5 Tahun - Kober Azkiya

No Aspek Observasi

Nama Anak

Aly Alv Bny Cls Jsm Nm Lsh Ll Sr Syr Qnz

B C K B C K B C K B C K B C K B C K B C K B C K B C K B C K B C K

1 Menyebutkan huruf vokal “a”

2 Menyebutkan huruf vocal “i”

3 Menyebutkan huruf vocal “ u”

4 Menyebutkan huruf vocal “ e”

5 Menyebutkan huruf vocal “o”

6 Menunjukkan huruf vokal “a”

7 Menunjukkan huruf vokal “i”

8 Menunjukkan huruf vokal “u”

9 Menyebutkan huruf vokal “ e” 10 Menyebutkan huruf vokal “o” 11 Menyebutkan huruf konsonan “b” 12 Menyebutkan huruf konsonan “d”

13 Menyebutkan huruf konsonan “k”

(48)

46

Keterangan :

B : Baik (nilai 3)

C : Cukup (nilai 2)

K : Kurang (nilai 1)

15 Menyebutkan huruf konsonan “l” 16 Menyebutkan huruf konsonan “p” 17 Menyebutkan huruf konsonan “s”

18 Menunjukkan huruf konsonan “b”

19 Menunjukkan huruf konsonan “d”

20 Menunjukkan huruf konsonan “k”

21 Menunjukkkan huruf konsonan “m” 22 Menunjukkkan huruf konsonan “l” 23 Menunjukkan huruf konsonan “p”

24 Menyebutkan huruf konsonan “s”

(49)
[image:49.595.117.505.172.717.2]

Tabel 3.3

Pedoman Wawancara Guru Tentang Kondisi Awal Sebelum Tindakan

No Variabel Pertanyaan

1 Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan Peti Harta Karun Huruf

1. Menurut ibu apa yang dimaksud kemampuan mengenal huruf?

2. Apakah ada indikator yang dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf dalam kurikulum yang digunakan?

3. Menurut ibu bagaimana cara yang tepat untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf? 4. Menurut ibu apakah anak senang

dengan strategi yang digunakan selama ini?

5. Tercapaikah tujuan ibu dengan menggunakan strategi yang ibu gunakan selama ini?

6. Menurut ibu apakah dengan tekhnik permainan dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf?

(50)
[image:50.595.108.506.170.700.2]

48

Tabel 3.4

Pedoman Wawancara Guru Tentang Kondisi Setelah Tindakan

No Variabel Pertanyaan

1 Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan Peti Harta Karun Huruf

1. Pernahkah ibu memberikan pembelajaran mengenal huruf dengan menerapkan permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf sebelumnya?

2. Bagaimana tanggapan ibu terhadap pembelajaran dengan menerapkan permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf?

3. Menurut ibu adakah kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran dengan menerapkan permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf yang telah dilakukan? 4. Menurut ibu adakah keunggulan

dan kelemahan dari pembelajran dengan menerapkan permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf? 5. Bagaimana saran ibu terhadap

(51)
[image:51.595.110.520.299.707.2]

Tabel 3.5

Pedoman Observasi Guru

Pada kegiatan pembelajaran meningkatkan kemampuan mengenal huruf

melalui permainan Peti Harta Karun berisi huruf.

Nama Guru :

Kelompok Usia :

Nama Kober :

Hari/Tanggal :

Petunjuk berilah tanda ceklis (√) pada proses kegiatan belajar yang diamati!

No

Kegiatan Ya Tidak Keterangan

1. Mengkondisikan anak

2. Melakukan apersepsi melalui Tanya jawab

3. Mengenalkan huruf vocal dan konsonan

4. Mengarahkan anak untuk menyebutkan dan menunjukkan huruf vocal dan konsonan 5. Memberikan kesempatan kepada anak

untuk melakukan sendiri kegiatan yang telah dilakukan

6. Menggunakan media pembelajaran dengan melibatkan anak dalam penggunaannya 7.

Memberikan penguatan pada anak

8. Menilai anak dalam menyebutkan dan menunjukkan huruf

9. Menilai hasil kerja anak

10. Melakukan pencatatan kesimpulan dari kegiatan yang sudah dilaksanakan

(52)

50

Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini melakukan tekhnik observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

1. Observasi

Secara umum observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran. Observasi secara sederhana diartikan sebagai pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan dan tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian yang digunakan untuk mengukur aktivitas siswa dan kinerja guru selama pembelajaran brlangsung (Sudjana, 2006:84).

Observasi pengumpulan data dalam kegiatan ini dikumpulkan dan disimpan dalam lembar observasi. Observasi pada penelitian ini digunakan untuk mengamati pelaksanaan kegiatan permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf. Observasi ini dilakukan setiap proses pelaksanaan kegiatan permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf untuk melihat perkembangan kemampuan mengenal huruf disetiap siklus. Format pedoman observasi kemampuan mengenal huruf melalui permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf dikembangkan sendiri oleh peneliti.

2. Wawancara

Menurut Hopkins (Wiriaatmadja, 2005: 117) wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut padang yang lain. Dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah alat pengumpul data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung dari pewancara kepada subjek penelitian untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas.

Pada penelitian ini yang dijadikan subjek wawancara adalah guru untuk mengetahui kondisi guru, kemampuan siswa dalam mengenal huruf, kegiatan yang digunakan untuk merangsang kemampuan mengenal huruf, kendala dan upaya yang dihadapi dalam meningkatkan kemampuan mengenal huruf

(53)

Dokumentasi merupakan tekhnik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini yaitu berupa foto yang diambil pada saat kegiatan mengenal huruf dengan melalui permainan Peti Harta Karun Berisi Huruf berlangsung, dan laporan-laporan berupa RKH.

G. Analisis Data

Analisis data menurut Patton (Moleong, 2005:280) adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan data.

Data yang diperoleh dalam penelitian secara umum dianalsis melalui deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis data dilakukan pada tiap data yang dikumpulkan, baik data kuantitatif maupun data kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan cara kuantitatif sederhana yakni dengan presentase (%), dan data kualitatif dianalisis dengan membuat penilaian (kategori).

Data yang dikumpulkan akan dibedakan berdasarkan jenisnya dan dianalisa dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

P =

X 100%P = Persentase

F = Jumlah Nilai Kemunculan

N = Jumlah anak yang di amati (Sudjana, 2008 : 43)

Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan yaitu reduksi data, display data, serta verifikasi dan kesimpulan (Sugiyono, 2008:91)

(54)

52

Mereduksi data dimulai dengan membuat rangkuman, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting dan membuang yang tidak perlu.

2. Display data

Setelah data direkduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data dalam bentuk deskripsi dengan teks yang bersifat naratif, juga dapat berupa table, bagan maupun grafik. Hal ini untuk memudahkan peneliti membaca data yang diperoleh.

3. Verifikasi dan kesimpulan

(55)

97 Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkanhasilpenelitiantentangkemampuanmengenalhurufmelaluipermai nanPetiHarta Karun BerisiHuruf, dapatdisimpulkanbahwa:

1. Kondisiawalkemampuanmengenalhuruf di KoberAzkiyakelompok usia 4-5 tahunsebelumdigunakannyakegiatanpermainanPetiHarta Karun BerisiHurufbelummaksimal, halinidpatdilihatdarihasil observasiprasiklussebanyak

3 orang anakatau 27% beradapadakategoribaik, 1 orang anakatau 9% padakategoricukupdan sebanyak 4 orang anakpadakategori

kurangatau 64%. Kurangmaksimalnyakemampuanmengenal hurufdikarenakankurangkemampuan guru dalammengeksplore kegiatanpembelajaranbagianak, sehinggakurangmenarikbagi anakdanmembuatanakcepat bosan.

2. Langkah-langkahpenerapanPenelitianTindakanKelas (Classroom action research)yangdigunakanuntukmeningkatkankemampuan

mengenalhurufmelaluipermainanPetiHarta Karun BerisiHuruf terdiridariduasiklus. Sikluskesatuterdiridariduatindakandengan temabinatangdan sub temabinatangdarat, air, udaradansiklus keduaterdiridariduatindakandengantemabinatang sub tema binatang di kebunbinatang. Ada beberapakendaladalamkegiatanini yaitu media

sebagaisumberbelajarsangatterbatas, jumlahbalok

hurufjumlahnyatidakbanyaksehinggajumlahhuruf yang dicari anakterbatasbelumlagi media gambaruntukmembantu mengenalkanhuruftidakbanyak.

(56)

98

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peningkatankemampuanmengenalhuruf yang baik. Hasil observasi pascasiklus I menunjukkankemampuanmengenalhurufmeningkat yaitusebanyak 4 orang anakpadakategoribaikatau 37%, 2 orang anakatau 36% padakategoricukupdansebanyak 5 orang anakatau 27% padakategorikurang. Pascasiklus II menunjukkankemampuan mengenalhurufmeningkatdenganhasilobservasisebanyak 11 orang anak yang atausebanyak 6 orang anakatau 55% beradadalamkategori baik, 5 orang anak yang adapada kategoricukupatausebanyak 45% dantidakanak yang beradapadakategorikurang. Pascasikluske III hasilobservasipadakelompokusia 4-5 tahunkemampuan

mengenalhurufmeningkatyang denganhasilsangatbaikyaitudari 11 orang anaksebanyak 8 orang anakatau 73% beradadalam kategori baik, 3 orang anakpadakategoricukupatausebanyak 27% dan tidakanak

yang beradapadakategorikurang. Meningkatnya

kemampuanmengenalhurufdikarenakanpermainanPetiHarta Karun BerisiHurufmempunyaibanyakkelebihan, antara lain anakmenjadi terlibataktifdalamkegiatanpembelajaran, suasanapembelajaran yang menyenangkan, danpermainaninimerangsang rasa ingintahuanak.

B. Rekomendasi

Berdasarkantemuan-temuandarihasilpenelitian,

makadapatdikemukakanbeberapa saran

untukdijadikansebagaimasukanbagipihak-pihakterkaitdenganpendidikananakusiadini. Adapunrekomendasiantara lain: 1. Bagi Guru

a. Seyogyanya guru

mampumemvariasikanmetodedanstrategipembelajaran, sehinggapembelajarantidakmonoton.

b. Dalampelaksanaanpermainan guru

(57)

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegiatanterlaksanabaikdanlancar, jugapenataankelas yang mendukungkegiatan, untukkeberhasilantersebuttentunya guru harusmengetahuitujuandarikegiatantersebut.

2. BagiPihakSekolah

Lembagahendaknyadapatmempasilitasipembelajarankhususnyapembelajara nmengenalhurufdengan media dansumberbelajar yang

memadaiuntukmendukung proses

belajarmengajarsehinggaanakantusiasdanterlibataktifdalampembelajaran. 3. PenelitiBerikutnya

Adanyahasilpenelitianinimenunjukkanadanyapeningkatankemampuanmeng enalhurufmelaluipermainanPetiHarta Karun BerisiHurufkelompokusia 4-5

tahun di KoberAzkiya,

penelitiselanjutnyadiharapkanmencaridanmenemukanmetodedanstrategi yang

(58)

100

Trisa Aryani, 2014

Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan peti harta karus berisi huruf pada anak usia 4-5 tahun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

.

Arikunto,S.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Charner, K. (1993). Brain Power Aktivitas Tematik Untuk Anak. Jakarta : Erlangga.

Coughlin, Pamela, A. dkk. (2000) Menciptakan Kelas yang Berpusat Pada Anak. Washingthon, DC : Children’s Resources International, Inc.,

BadanStandarNasionalPendidikan. (2009). PermenStandar PAUD Formal danNonformal.

Desmita.(2010). PsikologiPerkembangan. Bandung : PT RemajaRosdaKarya

Departemen Pendidikan Nasional.(2010). Kurikulum dan Hasil Belajar Pendidikan Anak Usia dini.

Dhienie N, dkk. (2006). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta Universitas Terbuka.

Depdiknas. (2010).Kurikulum dan Hasil Belajar Pendidikan Anak Usia dini Jakarta : Pusat Balitbang,

Hurlock, E. (1993). Psikologi Perkembangan Anak . Jilid 1 (terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.

Farizi. (2014). PAUDNI. Tersedia di

http://www.paudni.kemdikbud.go.id/calistung-bukan-kewajiban

-anak-usia-dini/ (Diakses 5 Maret 2014).

Febriani. (2012)

PeningkatanKemampuanAnakMengenalHurufMelaluiPermainanMengurai

(59)

ejournal.unp.ac.id/index.php/paud/article/view/1651 (Diakses 13 Maret 2014).

Gultom, dkk. (1992). JurnalBeberapaFaktor Yang

MempengaruhiPerkembanganKognitifAnak. Universitas Kristen SatyaWacanaSalatiga No 1/TH VIII, Juli.

Ismail, A. (2006). Education Games. Yogyakarta :Pilar Media.

Suhaeni,H.

(2012).MeningkatkanKemampuanMembacaDiniPadaAnakMelaluiPengguna an Media Lego Huruf. UniversitasPendidikan Indonesia (Tidak di Terbitkan).

Mashar, R. (2011). Emosi Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenada Media

Group.

Moeslichatoen. (2004). MetodePengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta :RinekaCipta.

Mulyasa, E. (2012). ManajemenPaud. Bandung : PT RemajaRosdakarya.

Mulyasa, E. (2012). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosda.

Mulyati, E. (2013). MeningkatkanKemampuanMembacaDiniAnak Taman Kanak-KanakMelalui. (tidakditerbitkan)

Muslihuddin. (2011). KiatSuksesMelakukanPenelitianTindakanKelas danSekolah. Bandung: Rizqi Press.

Mutiah, D. (2010). PsikologiBermainAnakUsiaDini. Jakarta :KencanaPrenada Media Group.

Moleong, L. (2004). MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung: PT.RemajaRosda.

(60)

102

Papalia, D.E., Olds, S.W., dan Feldman, R.D. (2002). AChild’s World, Infancy though Adolescence. Ninth Edition. Boston : McGraw-Hill.

Santrock, J.W.(2007). Life Span Development, PerkembanganMasaHidup,Jilid I (terjemahan). Jakarta :Erlangga.

Sessiani, L. A. (2007). Pengaruh

MetodeMultisensoriTerhadapKemampuanTerhadapKemampuanPermulaan MembacaPadaAnak-Anak Taman Kanak-Kanak. UniversitasDiponegoro. Tersedia di eprints.undip.ac.id/.../Lucky_Ade_S._M2A_003_037 (Diakses 23 Maret 2014).

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif Bandung : Alfabeta.

Sukidin, Basrowi dan Suranto. (2002). Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Insan Cendikia.

Sudjana. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rahayasa

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif Bandung : Alfabeta.

Susanto, A. (2011).PerkembanganAnakUsiaDini. Jakarta: Kencana.

Solehuddin. (1997). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung : IKIP

Sujiono, Y.(2009). Kosep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini . Jakarta :PT Indeks.

Syaodih. (2005). Bimbingandi Taman Kanak-Kanak. Jakarta :Departemen PendidikanNasional.

Taniredja. (2012). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.

(61)

Wulandari, P. (2013). Upaya Meningkatkan Kemampuan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris Melalui Permainan Binggo.Universitas Pendidikan Indonesia.

(62)
(63)

Charner, K (1993). Brain Power AktivitasTematikUntukAnak. Jakarta :Erlangga Coughlin, Pamela A dkk. (2000) MenciptakanKelas yang BerpusatPadaAnak.

Washingthon, DC : Children’s Resources International, Inc.,

Dhienie Nurbiana, dkk (2006). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta Universitas Terbuka

Hurlock, E (1993). PsikologiPerkembanganAnak.Jilid 1 (terjemahan). Jakarta :PenerbitErlangga.

Mashar (2011). EmosiAnakUsiaDini. Jakarta :KencanaPrenada Media Group. Mayesty, Mary (1990).Creative Activities for Young Children 4th Ed: Play,

Development,andCreativity. New York : Delmar Publisher Inc

ModulSosialisasiPentingnyaAnakUsiaDiniJalurPendidikan Non Formal. Jakarta

:DirektoratPendidikanAnakUsiadini, 2005

Mutiah, Diana (2010). PsikologiBermainAnakUsiaDini

Gambar

Gambar 4.1 Peti Harta Karun Berisi Huruf....................................................
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Model Pembelajaran Biologi Berbasis Reading ± Concept Map ± Teams Games Tournaments untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar

Pengelompokan kelas bangunan di atas menghasilkan jenjang kelas bangunan di Gresik dari tujuh sampel bangunan tua yang diamati. Hasilmya ada dua kelas bangunan, yaitu kelas A dan

Penyusunan program dalam roadmap berdasarkan dari hasil pemodelan regresi dengan industri yang signifikan berpengaruh terhadap PDRB yaitu industri pertambangan,

Indo Muro Kencana Kabupaten Murung Raya mengatakan karakteristik individunya Tidak ada karakteristik individu atau kriteria-kriteria tertentu dalam memilih penerima

3) Inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat

Dari tabel 4.3 stasiun I memiliki kepadatan absolut dan kepadatan relatif tertinggi sebesar 56 dan 39% yang terdapat pada genus Tubifex dari kelas

64 Gambar 4.8 Grafik hubungan antara Efisiensi dan Putaran Mesin dengan variasi bukaan katup beban 25 % dan variasi EGR pada berbagai temperatur EGR…... 66 Gambar 4.9 Grafik

penahanan hidrotermal terhadap karakteristik zeolit yang disintesis dari limbah geothermal sehingga hasil analisa dapat dijadikan sebagai referensi dalam pengolahan