• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PERLAKUAN ELIT MUSLIM TERHADAP AL-QUR’AN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of PERLAKUAN ELIT MUSLIM TERHADAP AL-QUR’AN"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

Kegunaan fitur-fitur tersebut hendaknya menjadi tujuan utama membaca Al-Qur'an dan bukan sekedar harapan imbalan. Umat ​​Islam pada abad-abad pertama – yang merupakan abad-abad terpenting – bekerja dengan baik dengan Al-Qur'an. Lalu muncullah generasi-generasi berikutnya yang lupa akan Al-Qur'an, hafal surat-suratnya namun tidak mengikuti ajarannya.

Mereka tidak mampu berinteraksi secara baik dengan Al-Qur’an seperti yang dikehendaki Allah SWT. Dalam banyak kitab tersebut, yang dibahas adalah tuntunan seorang muslim ketika berinteraksi dengan Al-Qur'an sebagai suatu kewajiban. Pamekasan, sebagai kabupaten yang memiliki slogan GERBANGSALAM (Gerakan Pengembangan Masyarakat Islam), sudah selayaknya menjadikan cara yang tepat bagi umat Islam untuk berinteraksi dengan Al-Quran sebagaimana diuraikan di atas sebagai program utamanya.

Meskipun interaksi hanya sampai pada tataran pembacaan ayat-ayat Al-Qur'an, namun fungsi Al-Qur'an secara umum tidak diperoleh. Upaya untuk memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari kehadiran Al-Qur'an harus dimulai dari kalangan elite umat Islam sebagai pemimpin agamanya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif29 untuk mendeskripsikan perlakuan elite Muslim terhadap Kitab Sucinya (Al-Quran).

Perlakuan elit Muslim terhadap Al-Quran sebagai pusat penyelidikan terbatas pada apa yang mereka akui.

Intensitas dan Cara Interaksi Para Elit Muslim dengan Al- Qur’an

Munif Sayuti juga produktif mencatat hasil kajian Al-Quran dalam bentuk buku. Oleh karena itu, orang yang paling bahagia seharusnya adalah orang yang sehari-harinya memiliki pergaulan yang baik dengan Al-Qur'an. Dan saya percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini dapat ditemukan berhubungan dengan Al-Quran.

Permasalahan yang saya hadapi tentu saja ditegaskan oleh Al-Qur'an tergantung jenis masalahnya. Ali Rahbini, merupakan bagian dari salah satu fungsi Al-Qur'an yaitu as-Syifā'. Elit umat Islam menyadari bahwa Al-Qur'an adalah hudan li an-nās (petunjuk bagi umat manusia).

Al-Qur'an disebut Nur karena Al-Qur'an dapat menunjukkan jalan yang aman.

Kebutuhan Para Elit Muslim terhadap Media Al-Qur’an

Dari gambaran tersebut terlihat bahwa elite umat Islam di Pamekasan belum memaksimalkan fungsi Al-Qur’an sebagai hudan li an-nās dengan jenis yang berbeda-beda. Beberapa jawaban informan menyatakan bahwa Al-Quran berfungsi sebagai solusi berbagai permasalahan kehidupan. Saat membaca Al-Quran saya merasa semua kebutuhan saya terpenuhi, tidak ada yang tidak terpenuhi, bahkan Al-Quran ini sangat membantu saya.

Semua kebutuhanku dapat tercukupi dengan Al-Qur'an, seperti mengenai urusan munākhat, roseits, zakat dan sadaqah. Ada beberapa hal yang tidak dapat saya peroleh dari Al-Qur'an yang berkaitan dengan masalah mujmal, yang penafsirannya harus dicari dalam hadis, ijmā' dan qiyas. Semua kebutuhanku terjawab melalui Al-Qur'an, misalnya keberuntungan dan kebahagiaan, dan Al-Qur'an memberikan manfaat yang sungguh luar biasa dan intensif.” 111.

Al-Qur'an dapat memenuhi seluruh kebutuhan spiritual, dan yang tidak semuanya terpenuhi adalah kebutuhan masa kini karena memerlukan tindakan. Kehadiran Al-Qur'an bagi elite umat Islam di Pamekasan ibarat rancangan sempurna bagi kehidupan manusia yang berasal dari Allah SWT. Keimanan terhadap kitab-kitab Allah merupakan bagian dari rukun iman, oleh karena itu sebagai pengikut Muhammad SAW kita wajib mengimani Al-Qur'an.

Artinya kita bersedia memenuhi syarat beriman kepada Al-Qur'an dengan sepenuh hati. Salah satu hal yang harus terus menerus dilakukan oleh setiap muslim adalah mendidik dirinya tentang segala sesuatu berdasarkan Al-Qur’an. Setidaknya dalam kehidupan sehari-hari, akhlak kita dapat mencerminkan keutamaan yang terkandung dalam Al-Qur'an dalam perilaku kita.

Perintah untuk menyampaikan pesan-pesan Al-Qur'an kepada masyarakat luas merupakan sasaran akhir dari aktivitas elite umat Islam sebagai upaya penegakan Al-Qur'an di muka bumi. Keberhasilan upaya ini juga dipengaruhi oleh komitmen setiap umat Islam untuk melakukan upaya serius dalam mengamalkan ajaran Al-Qur'an. Uraian di atas memberikan gambaran bahwa Al-Quran sebenarnya menyediakan banyak hal yang dibutuhkan manusia.

Kesimpulan

Selain itu, sudah sepantasnya para elite umat Islam menyeru atau mengajak orang lain untuk tunduk pada Al-Qur'an, yang menurut kekuatan kita bisa dilakukan dengan berbagai cara. Interaksi elite umat Islam dengan Al-Qur'an di Pamekasan dalam kesehariannya dilakukan secara intensif, khususnya dalam bentuk pembacaan Al-Qur'an. Kegiatan membaca Al-Qur'an ada yang dilakukan secara terjadwal oleh elite umat Islam dan ada pula yang dilakukan di waktu senggang.

Bagi sebagian elite umat Islam, interaksi dengan Al-Qur'an dilakukan dalam bentuk pengajaran Al-Qur'an, mulai dari cara membacanya, menafsirkannya atau menyampaikannya dalam bentuk ceramah/khotbah. Motivasi interaksi elit Islam dengan Al-Qur'an lebih didasarkan pada motivasi spiritual, yaitu sebagai bagian dari ibadah kepada Allah SWT. Namun mereka juga meyakini bahwa perintah membaca Al-Qur'an ditujukan agar manusia memahami dan mengamalkan isinya.

Para elit Muslim sepakat bahwa Al-Qur'an memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan pedoman hidup yang diperlukan. Kebutuhan tersebut mungkin mereka rasakan ketika ada permasalahan baik pribadi maupun masyarakat yang memerlukan penyelesaian berdasarkan tuntunan Al-Qur'an. Melalui makalah penelitian ini harus ditegaskan bahwa membaca Al-Qur'an merupakan cara paling umum dan paling mendasar dalam berinteraksi dengan Al-Qur'an.

Faktanya, seseorang dikatakan membaca Al-Qur'an jika menimbulkan perubahan spiritual pada pembacanya, setidaknya ada tambahan informasi. Oleh karena itu, interaksi dengan Al-Qur'an dianggap berhasil jika mencapai fungsi-fungsi tersebut. Dengan demikian, interaksi tersebut dilakukan karena mereka benar-benar merasakan manfaat dari kehadiran Al-Quran.

Bagi pengkaji seterusnya, adalah penting untuk mengkaji interaksi kebanyakan umat Islam dengan al-Quran. Dengan cara ini, satu siri data fakta akan diperoleh tentang kedekatan umat Islam dengan Al-Quran. Quraish Shibah, Visi Al-Qur'an, Tafsir Tematik Pelbagai Isu Umat (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2007).

Referensi

Dokumen terkait

Metode maudhu‟i adalah metode tafsir yang berusaha mencari jawaban al- Qur‟an dengan cara mengumpulkan ayat-ayat al-Qur‟an yang mempunyai tujuan satu, yang bersama-

Dari definisi al-Qur‟an yang telah disebutkan di atas menunjukkan bahwa al-Qur‟an itu adalah merupakan salah satu mukjizat di antara mukjizat-mukjizat yang diberikan

\ Dalam menafsirkan Al-Qur‟an dan memahaminya dengan sempurna, bahkan untuk menterjemahkannya diperlukan ilmu-ilmu Al- Qur‟an karena dengan ilmu-ilmu Al-Qur‟an

Sementara itu, menurut Nashruddin Baidan (2011: 67) ilmu tafsir membahas teori-teori yang dipakai dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur`an, jadi penafsiran Al-Qur`an

Dalam khazanah „Ulûm al-Qur‟ân makna mutashâbih al-lafz}} adalah ayat-ayat al- Qur‟an yang muncul berulang-ulang pada satu kisah atau tema yang sama dengan susunan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) adapun formulasi strategi yang dibuat guru Al-Qur‟an Hadist dalam meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur‟an siswa MI

1) Menjadikan petunjuk al-Qur‟an bersifat parsial. Al-Qur‟an merupakan satu kesatuan yang utuh, sehingga satu ayat dengan ayat yang lain membentuk satu pengertian yang

i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi dengan judul judul “Tingkat Self Efficacy Mahasantri Terhadap Kemampuan Tahfizh Al-Qur`an” Studi Kasus di Institut Ilmu Al-Qur`an IIQ Jakarta yang