• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wartinah NIM. 10030211

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Wartinah NIM. 10030211 "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL

Wartinah NIM. 10030211

Pembimbing I Pembimbing II

Yeni Erita, M. Pd Rika Despica, S.Pd, M.SI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2014

(2)

THE FACTORS AFFECTING RICE PRODUCTION IN NAGARI DESA BARU RANAH BATAHAN DISTRICT

OF PASAMAN BARAT REGENCY

By:

Wartinah*Yeni Erita**Rika Despica**

*Education Of Geography STKIP PGRI Sumatera Barat

**Lacturer At Education Geography Departement Of STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi padi sawah di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat dilihat dari kondisi lahan, pengolahan lahan dan irigasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah para petani padi sawah di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat yang tersebar berjumlah 992 KK yang terdapat dua jorong. Sampel penelitian diambil dengan teknik proporsional random sampling besarnya proporsi sampel ditentukan 10% sehingga jumlah sampel penelitian adalah 99 KK. Hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Terdapat pengaruh kondisi lahan terhadap tingkat produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat karena t hitung > t tabel (4,728 > 1,663), kekuatan hubungan termasuk kategori sedang (r = 0,433), besarnya kontribusi termasuk sangat kecil (18,7%), (2) Terdapat pengaruh pengolahan lahan terhadap hasil produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat karena t hitung > t tabel (9,719 > 1,670). Besarnya pengaruh termasuk kategori kuat (r = 0,702), besarnya kontribusi termasuk cukup besar (49,3%), (3) Terdapat pengaruh irigasi terhadap hasil produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat karena t hitung > t tabel (7,807 > 1,670). Kekuatan hubungan termasuk kuat (r = 0,621), besarnya kontribusi termasuk kecil (38,6%), (4) Terdapat pengaruh antara kondisi lahan, pengolahan lahan dan irigasi secara bersama-sama terhadap hasil produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat karena F hitung > F tabel (38,605 > 3,150). Kekuatan hubungan antara ketiga variabel dengan hasil produksi padi termasuk kategori kuat (r = 0,741), sedangkan besarnya kontribusi termasuk cukup besar (54,9%)

Kata kunci: faktor – faktir yang mempengaruhi hasil produksi padi

1

(3)

ABSTRACT

This research aimed to determine the factors that influence the production of rice in Nagari Desa Baru Ranah Batahan Distric of Pasaman Barat aspect views of the condition of land, cultivation and irrigation. kind of this research was a descriptive correlational. The population in this research was farmers in the village of Nagari Desa Baru Ranah Batahan District of Pasaman Barat that spread amounts to 992 households contained two ellipse. Samples were taken with a proportional random sampling technique of the large proportion of the samples was determined that 10% of the research sample size was 99 households. Results of the study found that: (1) There was the influence of soil conditions on the level of rice production in Nagari Desa Baru Ranah Batahan District of Pasaman Barat because t- calculated higher than t-table (4.728>1.663), the strength of the relationship including the medium category (r = 0.433), the magnitude including a very small contribution (18.7%), (2) There was the influence of land management on rice production in Nagari Desa Baru Ranah Batahan District of Pasaman Barat because t- calculated higher than t- table (9.719>1.670). The magnitude of the effect of including strong category (r = 0.702), including a sizeable amount of the contribution (49.3%), (3) There was the influence of irrigation on rice production in Nagari Desa Baru Ranah Batahan District of Pasaman Barat because t- calculated higher than t- table (7.807> 1.670). Strengths include a strong relationship (r

= 0.621), the magnitude of the contribution was small (38.6%), (4) There was the influence of soil conditions, cultivation and irrigation together toward the result of rice production in Nagari Desa Baru Ranah Batahan District Pasaman Barat because F calculated > F table (38.605>3.150). The strength of the relationship between the three variables in the production of rice including strong category (r = 0.741), whereas the contribution, including quite large (54.9%).

Keyword : factors affecting, rice production

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara agraris, artinya pertanian memegang peranan penting dari seluruh perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk atau negara tenaga kerja yang hidup atau bekerja dari sektor pertanian (Mubyarto, 2001:89).

Padi merupakan tanaman pertanian kuno berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina) sudah mulai pada 3.000 tahun SM. Padi merupakan bahan pangan sumber karbohidrat utama bagi manusia selain bahan pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai usaha pertanian, padi juga merupakan tanaman yang dapat mendatangkan penjualan yang cukup baik bagi petani di samping sebagai penambah pendapatan perkapita nasional.

Usaha yang dimaksud adalah segala yang berhubungan dengan kegiatan pertanian dan kedudukan seorang petani sebagai pengusaha, menyusun, mengarahkan dan menjalankan perusahaan, (Adiwilaga dalam

baik yang diolah maupun yang tidak diolah.

Pangan diperuntukkan sebagai konsumsi manusia sebagai makanan dan minuman, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan-bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan pembuatan makanan atau minuman.

Kebutuhan akan tanaman pangan akan selalu ada. Hal ini disebabkan setiap hari tanaman pangan selalu di konsumsi masyarakat indonesia. Oleh karena itu, ketersediaan pangan harus tetap terjaga.

Namun secara umum kebutuhan beberapa jenis tanaman pangan masih belum dapat untuk dipenuhi dari produksi dalam negeri sehingga harus diimpor setiap tahunnya.

Provinsi Sumatera Barat sejak dahulunya menjadikan sektor pertanian sebagai sektor utama kerena keadaan geografisnya sangat cocok untuk lahan petanian. Hal ini merata diseluruh Kabupaten yang ada di Propinsi Sumatera Barat dengan usaha pertanian yang dilakukan antara lain menanam berbagai jenis tanaman seperti padi, jagung, karet,

(4)

Kabupaten Pasaman Barat adalah daerah pertanian dan masyarakatnya bergerak disektor pertanian yang umumnya pertanian tanaman pangan. Untuk kondisi lahan, pengolahan lahan dan irigasi setiap tahunnya selalu menjadi perhatian pemda Pasaman Barat, begitu juga pembangunan jalan usaha tani dengan tujuan untuk menekan biaya produksi pertanian yang diolah masyarakat. Dengan baiknya kondisi lahan, pengolahan lahan dan irigasi maka otomatis pendapatan masyarakat juga akan meningkat. Penurunan produksi padi di Kabupaten Pasaman Barat terjadi pada tahun 2010-2012 dari 115 ribu ton menjadi 114 ton hal ini disebabkan karena luas panennya juga menurun, ( BPS Kabupaten Pasaman Barat, 2013)

Perekonomian di Kecamatan Ranah Batahan juga didominasi oleh sektor pertanian salah satunya adalah tanaman padi.

Hal ini sesuai dengan kondisi daerah, dimana Kecamatan Ranah Batahan memiliki lahan persawahan yang luas. Seluruh luas lahan sawah di Kecamatan Ranah Batahan adalah 2119 Ha, dimana penggunaan lahan sawah irigasi setengah teknis sebesar 200 Ha, penggunaan lahan sawah irigasi sederhana sebasar 190 Ha, penggunaan lahan sawah irigasi desa sebesar 80 Ha, penggunaan lahan sawah tadah hujan sebesar 1099 Ha dan penggunaan lahan sawah rawa sebesar 550 Ha, (Elmaizar, 2013).

Tanaman padi juga merupakan tanaman prioritas utama di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan. Dari keseluruhan luas kecamatan yang mencapai 35,488 Ha sekitar 5,97% yang dimanfaatkan untuk lahan sawah dengan persentase terluas merupakan daerah tadah hujan 51,86%, sedangkan 54,30% digunakan untuk lahan pertanian bukan sawah. Produksi padi sawah di Kecamatan Ranah Batahan dalam kurun waktu 2010-1012 juga terlihat mengalami peningkatan dari 18,03 ribu ton naik menjadi 19,96 ton. Hal ini juga berkaitan dengan meningkatnya luas panen dan kondisi lahan sawah. Disamping itu juga dari hasil pengamatan di lapangan masyarakat sudah intensif dalam pengolahan lahan sawah, pemilihan bibit yang baik, dalam memperoleh pupuk pun sudah agak mudah, sistem pemeliharaan, pengelolaan air irigasi, meningkatkan pengetahuan dalam

mengelola hasil panen sehingga produksi padi sudah stabil, sehingga pendapatan petani meningkat serta kesejahteraan petani menjadi bagus, (Elmaizer, 2013).

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti masalah ini dengan judul: “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Produksi Padi Sawah di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat ”.

METODOLOGI PENELITIAN

Sesuai dengan pembatasan, rumusan masalah dan tujuan penelitian seperti yang telah dijelaskan pada bab yang terdahulu, maka penelitian ini tergolong jenis penelitian deskriptif korelasional.

Penelitian korelasional merupakan salah satu bentuk dari penelitian deskriptif yang bertujuan di samping mendeskripsikan variabel penelitian juga mencari hubungan dan kontribusi antar variabel.

Media dan teknik penelitian ini mencakup bagaimana memperoleh data dan cara digunakan dan alat-alat yang dipakai untuk pelaksanaan dilapangan sehingga dapat dicapai tujuan penelitian.

Penelitian ini dilakukan di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat. Pemilihan sampel ini menggunakan metode proportional random sampling sehingga didapatkan variabel antara lain:kondisi lahan, pengolahan lahan, irigasi, dan secara bersama-sama

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Letak, Luas dan Batas

Kecamatan Ranah Batahan secara geografis terletak antara 000 33LU – 000 19 LU dan 990 19 BT – 990 35BT. Luas wilayah mencapai 354,88 km2 berada pada ketinggian antara 23-753 m di atas permukaan laut yang juga merupakan daerah perbukitan. Secara administrasi Kecamatan Ranah Batahan hanya memiliki 2 Nagari yaitu Nagari Desa Baru Dan Nagari Batahan.

Nagari Desa Baru merupakan salah satu Kenagarian di Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat. Luas Nagari

(5)

Desa Baru ± 63,98 km2. Batas Nagari Desa Baru sebagai berikut:

Sebelah Utara : Nagari Batahan Sebelah Selatan : Nagari Air Bangis Sebelah Barat : Desa Batu Sondat Sebelah Timur : Nagari Batahan dan Parit

B. Pembahasan

Analisis data penelitian ditujukan untuk mencari arah dan pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Analisis tersebut melihat pengaruh kondisi lahan, pengolahan lahan dan irigasi secara bersama-sama maupun secara partial dengan hasil produksi padi. Selanjutnya secara berurutan akan diuraikan dan membahas melalui pembahasan berikut ini:

Pertama, hasil pengujian hipotesis membuktikan terdapat pengaruh kondisi lahan terhadap tingkat produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat karena thitung > ttabel (4,728 > 1,663), kekuatan hubungan antara kondisi lahan dengan hasil produksi termasuk kategori sedang (r = 0,433), besarnya kontribusi kondisi lahan dengan hasil produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat termasuk sangat kecil (18,7%).

Hal ini sesuai dengan pendapat Muryono dalam Maidoni (2013) Lahan merupakan suatu daerah dipermukaan bumi yang ciri-cirinya mencakup semua pengenal yang bersifat cukup mantap dan dapat diduga berdasarkan daur dari biosfer, tanah, air, populasi manusia pada masa lampau dan masa kini sepanjang berpengaruh atas penggunaan lahan pada masa kini dan masa yang akan dating

Kedua, hasil penelitian pengujian hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh pengolahan lahan terhadap hasil produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat karena thitung > ttabel (9,719 > 1,670). Besarnya pengaruh terhadap hasil produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat termasuk kategori kuat (r = 0,702), besarnya kontribusi Pengolahan lahan terhadap hasil produksi padi di Nagari Desa Baru

Hal ini sesuai dengan pendapat Jumin (2010:80) cara pengolahan tanah sawah dan tanah darat (kering) akan berbeda disebabkan oleh kondisi dan struktur tanahnya juga berbeda. Pengolahan tanah sawah dimulai dengan mencangkul atau membajak sedalam 20-30 cm dan 30 hari menjelang tanam. Pengolahan tanah sebelum tanam umumnya dilakukan dua kali.

Frekuensi pengolahan tanah akan menentukan intensif tidaknya pengerjaan tanah. Selang waktu pengolahan tanah sebelum tanam umumnya 1-2 minggu.

Pengolahan tanah sawah diutamakan untuk membentuk lumpur sebagai media tumbuh padi. Pengolahan tanah disesuaikan dengan tingginya genangan air dan biasannya penggenangan mempunyai tujuan tertentu misalnya untuk menekan pertumbuhan gulma

Ketiga, hasil penelitian pengujian hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh irigasi terhadap hasil produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat karena thitung > ttabel (7,807 > 1,670). Kekuatan hubungan antara irigasi terhadap hasil produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat termasuk kuat (r

= 0,621), besarnya kontribusi irigasi terhadap hasil produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat termasuk kecil (38,6%).

Hal ini sesuai dengan pendapat Jumin (2010:81) menyatakan bahwa irigasi adalah pemberian air pada tanaman untuk memenuhi kebutuhan air bagi pertumbuhannya. Kebutuhan air tanaman sama dengan kehilangan air per satuan luas yang diakibatkan oleh kanopi tanaman ditambah dengan hilangnya air melalui penguapan permukaan tanah pada luasan tertentu. Irigasi merupakan suatu ilmu yang memanfaatkan air untuk tanaman mulai dari tumbuh sampai masa panen. Air tersebut diambil dari sumbernya, dibawa melalui saluran, dibagikan kepada tanaman yang memerlukan secara teratur, dan setelah air tersebut terpakai, kemudian dibuang melalui saluran pembuang menuju sungai kembali.

Keempat, penelitian ini juga membuktikan bahwa terdapat pengaruh

(6)

Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat karena Fhitung > F tabel (38,605

> 3,150). Kekuatan hubungan antara ketiga variabel dengan hasil produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat termasuk kategori kuat (r = 0,741), sedangkan besarnya kontribusi termasuk cukup besar (54,9%).

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian, maka kesimpulan hasil penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh kondisi lahan terhadap tingkat produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat karena t hitung > t tabel (4,728 > 1,663), kekuatan hubungan antara kondisi lahan dengan hasil produksi termasuk kategori sedang (r = 0,433), besarnya kontribusi kondisi lahan dengan hasil produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat termasuk sangat kecil (18,7%).

2. Terdapat pengaruh pengolahan lahan terhadap hasil produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat karena t hitung > t tabel (9,719 > 1,670).

Besarnya pengaruh terhadap hasil produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat termasuk kategori kuat (r = 0,702), besarnya kontribusi pengolahan lahan terhadap hasil produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat termasuk cukup besar (49,3%).

3. Terdapat pengaruh irigasi terhadap hasil produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat karena t hitung > t tabel (7,807 > 1,670). Kekuatan hubungan antara irigasi terhadap hasil produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat termasuk kuat (r = 0,621), besarnya kontribusi irigasi terhadap hasil produksi padi di Nagari Desa Baru

Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat termasuk kecil (38,6%) 4. Terdapat pengaruh antara kondisi lahan

sawah, pengolahan lahan dan irigasi secara bersama-sama terhadap hasil produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat karena F hitung > F tabel (38,605 > 3,150). Kekuatan hubungan antara ketiga variabel dengan hasil produksi padi di Nagari Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat termasuk kategori kuat (r = 0,741), sedangkan besarnya kontribusi termasuk cukup besar (54,9%)

B. Saran

1. Diharapkan pada petani untuk memperhatikan kondisi lahan dan pengolahan lahan sehingga dapat meningkatkan produksi padi.

2. Diharapkan kepada petani untuk dapat berpartisipasi dalam pengelolaan irigasi sehingga dapat menjamin tersedianya air dan dapat menjamin produksi padi.

3. Diharapkan kepada pemerintah terkait untuk dapat memberi penyuluhan tentang kondisi lahan, pengolahan lahan persawahan dan irigasi yang baik kepada petani

4. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untu mengembangakan penelitian ini dengan variabel yang berbeda

DAFTAR PUSTAKA

Elmaizar. 2013. Statistik Daerah Kecamatan Ranah Batahan. Padang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pasaman Barat.

BPS. 2013. Statistik Daerah Kabupaten Pasaman Barat. Padang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pasaman Barat.

Jumin, Hasan Basri. 2010. Dasar –Dasar Agronomi. Jakarta: Rajawali Pers.

Maidoni, Afiz. 2013. Studi Degradasi Lahan Pertanian di Nagari Bukit Tandang Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok. Skripsi. STKIP PGRI Sumatera Barat.

Mubyarto. 2001. Pengantar ekonomi pertanian. Jakarta: LP3ES

Referensi