Nama : Tempat, Tanggal Lahir :
NIP :
Golongan :
Jabatan :
Instansi :
AGENDA I
A. Wawasan Kebangsaan dan nilai-nilai bela negara 1.Pengertian Wawasan kebangsaan.
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dankesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.
4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara:
Pancasila
Undang-Undang Dasar 1945 Bhinneka Tunggal Ika
Negara Kesatuan Republik Indonesia
2.Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan2.1. Bendera
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera Negara adalah Sang Merah Putih. Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama. Bendera Negara yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta disebut Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.
2.2. Bahasa
Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bahasa Indonesia adalah
bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.3Lambang Negara
Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
2.4Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman.
Evaluasi
1.Menurut anda, apakah urgensi ASN harus berwawasan kebangsaan sehingga menjadi bagian kompetensi ASN ?
2.Uraikan secara singkat sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia !
3.Menurut anda, apakah relevansi 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan profesionalitas ASN ?
Jawaban evaluasi:
1.Aparatur sipil negara wajib memiliki wawasan kebangsaan yang baik. Seseorang ketika sudah menjadi ASN akan menjadi merepresentasikan negara. Oleh karena itu seorang ASN harus dan wajib menjadi teladan bagi rakyat pada umumnya tentang perilaku yang mencerminkan wawasan kebangsaan yang baik.
2.pergerakan nasional dilakukan dengan adanya rasa ketidakpuasan masyarakat Indonesia yg merasa terancam dan diperbudak , sehingga beberapa tokoh bangsa melakukan beberapa gerakan nasional yaitu:
-budi Utomo -serikat Islam -muhammadiyah -indische partij
3.Mewujudkan Profesionalitas ASN perlu didasari oleh 4 konsensus dasar dalam berbangsa dan bernaga, agar profesionalitas kinerja ASN tidak menyimpang dari norma-norma budaya yang ada di lingkungan masyarakat. Empat konsensus dasar tersebut menyokong sikap, dan sifat pribadi yang terdapat dalam ASN sebagai abdi negara. Sehingga terwujudlah ASN Profesional dan mengetahui Asal-usul dan Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta dapat menjaga keutuhan bangsa.
3.Nilai-nilai bela negara.
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai
Ancaman.
Nilai Dasar Bela Negara
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara meliputi :
a.cinta tanah air;
b.sadar berbangsa dan bernegara;
c.setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
d.rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan e.kemampuan awal Bela Negara.
Evaluasi
1.Menurut anda, apakah nilai-nilai dasar Bela Negara masih relevan saat ini ?
2. Jelaskan menurut pendapat anda, ancaman yang paling mungkin terjadi saat ini dan mengancam eksistensi NKRI ?
Jawaban:
1.Tentu, supaya seluruh masyarakat Indonesia mempunyai rasa nasionalisme. Jika kesadaran itu terbentuk, akan mudah mempertahankan negara dari berbagai ancaman. Dan bela negara yang dimaksudkan untuk menciptakan rasa ikut memiliki negeri ini. Dari sana muncul kewajiban untuk membela, jangan sampai negeri ini susah, jangan sampai negeri ini repot, jangan sampai negeri ini terganggu. Dan bela negara juga bisa dilakukan lewat kewajiban masing-masing.
2.Aancaman terhadap NKRI dari dalam negeri yang pertama adalah masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). selain itu peredaran narkoba juga menjadi salah satu ancaman yang nyata terhadap NKRI. Sebab karena peredaran narkoba ini dapat merusak generasi penerus bangsa sehingga para remaja ini mengalami ketergantungan zat-zat adiktif yang berbahaya bagi kesehatan dan dapat menyebabkan kematian. Serta, penggantian Ideologi Bangsa baru-baruini kita sering melihat kasus terorisme dengan tujuan untuk jihad dan bertujuan untuk mengganti Ideologi Pancasila menjadi Ideologi Khilafah yang tentu saja tidak pas untuk diterapkan di Indonesia. Sebab, Indonesia terdiri atas suku majemuk dan memeluk beberapa kepercayaan agama yang berbeda-beda
4. Sistem administrasi negara kesatuan republik indonesia
Pancasila sebagaimana dimuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945, merupakan dasar negara Republik Indonesia, baik dalam arti sebagai dasar ideologi maupun filosofi bangsa. Kedudukan Pancasila ini dipertegas dalam UU No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan sebagai sumber dari segala sumber hukum negara. Artinya, setiap materi muatan kebijakan negara, termasuk UUD 1945, tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dari sudut hukum, UUD 1945, merupakan tataran pertama dan utama dari penjabaran lima norma dasar negara (ground norms) Pancasila beserta norma-
norma dasar
lainnya yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945, menjadi norma hukum yang memberi kerangka dasar hukum sistem penyelengagaran negara pada umumnya, atau khususnya sistem penyelenggaraan negara yang mencakup aspek kelembagaan, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusianya.Konstitusi atau UUD, yang bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia disebut UUD 1945 hasil Amandemen I, II, III dan IV terakhir pada tahun 2002 (UUD 1945) merupakan hukum dasar tertulis dan sumber hukum tertinggi dalam hierarkhi peraturan perundang-undangan Republik Indonesia. Atas dasar itu penyelenggaraan
negara harus dilakukan untuk disesuaikan dengan arah dan kebijakan penyelenggaraan negara yang berlandaskan Pancasila dan konstitusi negara, yaitu UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 sebagai dokumen yang ditempatkan di bagian depan UUD 1945, merupakan tempat dicanangkannya berbagai norma dasar yang melatar belakangi, kandungan cita-cita luhur dari
Pernyataan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan oleh karena itu tidak akan berubah atau dirubah, merupakan dasar dan sumber hukum bagi Batang-tubuh UUD 1945 maupun bagi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia apapun yang akan atau mungkin dibuat.
Norma-norma dasar yang merupakan cita-cita luhur bagi Republik Indonesia dalam penyelenggaraan berbangsa dan bernegara tersebut dapat ditelusur pada Pembukaan UUD 1945 tersebut yang terdiri dari empat (4) alinea.
Evaluasi
1.Jelaskan kedudukan Pancasila dalam konteks penyelenggaraan negara Indonesia 2. Jelaskan kedudukan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam konteks penyelenggaraan negara Indonesia
3. Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.Jelaskan kedudukan batang tubuh dari UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 5.Jelaskan kedudukan dan peran ASN dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan
jawaban:
1.Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, memiliki fungsi utama sebagai dasar negara Indonesia. Dalam kedudukannya yang demikian Pancasila menempati kedudukan yang paling tinggi, sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber hukum dasar nasional dalam tata hukum di Indonesia.
2.Kedudukan UUD Negara Republik Indonesia dalam sistem hukum nasional adalah sebagai sumber hukum dasar nasional. Sebagai sumber hukum dasar nasional, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menem[ati kedudukan paling tinggi serta sebagai sumber hukum bagi peraturan perundang-undangan lainnya.
3. Ada tujuh nilai kebangsaan yang terkandung dalam UUD 1945 yaitu nilai religius, nilai kemanusiaan, nilai produktivitas, nilai keseimbangan, nilai demokrasi, nilai kesamaan derajat, dan nilai ketaatan hukum. Masing-masing dariketujuh nilai kebangsaan tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan dengan cara yang positif.
4. Dari sudut hukum, batang tubuh UUD 1945 merupakan tataran pertama dan utama dari penjabaran 5 (lima) norma dasar negara (ground norms) Pancasila beserta norma-norma dasar lainnya yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945, menjadi norma hukum yang memberi
kerangka dasar hukum sistem administrasi negara Republik Indonesia pada umumnya, atau khususnya sistem penyelenggaraan pemerintahan negara yang mencakup aspek kelembagaan, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusianya.
Batang Tubuh UUD 1945 hasil Amandemen I-IV pada tahun 2002 terdiri atas 21 bab, 74 pasal, serta tiga pasal aturan peralihan dan dua pasal aturan tambahan. Dalam UUD 1945 hasil Amandemen 2002 sebagaimana dipraktekkan di berbagai negara tidak ada lagi Penjelasan Pasal- Pasal. Pasal-pasal UUD 1945 dimaksud merupakan penjabaran dari pokok-pokok pikiran.
yang terkandung dalam Pembukaan. Rumusan pasal tersebut merupakan landasan kebijakan yang paling mendasar bagi penyelenggaraan pemerintahan negara. Adapun cakupan pasal demi pasal dalam UUD 1945 sebagaimana disajikan dalam tabel berikut ini.
5.ASN dalam NKRI sebagai unsur aparatur negara yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. PNS melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah.
Dalam menjalankan tugasnya, PNS harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Berikut tugas PNS dan PPPK sebagai pegawai ASN:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b.Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan c.Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2.Analisa Isu Kontemporer
saat ini konsep negara, bangsa dan nasionalisme dalam konteks Indonesia sedang berhadapan dengan dilema antara globalisasi dan etnik nasionalisme yang harus disadari sebagai perubahan lingkungan strategis. Termasuk di dalamnya terjadi pergeseran pengertian tentang nasionalisme yang berorientasi kepada pasar atau ekonomi global. Dengan menggunakana logika sederhana,
“pada tahun 2020, diperkirakan jumlah penduduk dunia akan mencapai 10 milyar dan akan terus bertambah, sementara sumber daya alam dan tempat tinggal tetap, maka manusia di dunia akan semakin keras berebut untuk hidup, agar mereka dapat terus melanjutkan hidup”. Pada perubahan ini perlu disadari bahwa globalisasi dengan pasar bebasnya sebenarnya adalah sesuatu yang tidak terhindarkan dan bentuk dari konsekuensi logis dari interaksi peradaban dan bangsa.
Isu lainnya yang juga menyita ruang publik adalah terkait terorisme dan radikalisasi yang terjadi dalam sekelompok masyarakat, baik karena pengaruh ideologi laten tertentu, kesejahteraan, pendidikan yang buruk atau globalisasi secara umum. Bahaya narkoba merupakan salah satu isu lainnya yang mengancam kehidupan bangsa. Bentuk kejahatan lain adalah kejahatan saiber (cyber crime) dan tindak pencucian uang (money laundring). Bentuk kejahatan saat ini melibatkan peran teknologi yang memberi peluang kepada pelaku kejahatan untuk beraksi di dunia maya tanpa teridentifikasi identitasnya dan penyebarannya
bersifat masif.
Berdasarkan penjelasan di atas, perlu disadari bahwa PNS sebagai Aparatur Negara dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal juga internal yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai konsensus dasar berbangsa dan
bernegara. Fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis terkait isu-isu strategis kontemporer diantaranya; korupsi, narkoba, paham radikalisme/ terorisme, money laundry, proxy war, dan kejahatan komunikasi masal seperti cyber crime, Hate Speech, dan Hoax, dan lain sebagainya. Isu-isu yang akan diuraikan berikut ini:
A.Korupsi
B.Narkoba
C.Terorisme dan radikalisme D.Money Loundring
E.Proxy war
F Kejahatan Mass Communication (Cyber Crime, Hate Speech, Dan Hoax)
3.Kesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai bela negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman yang pada hakikatnya mendasari proses nation and character building. Proses nation and character building tersebut didasari oleh sejarah perjuangan bangsa, sadar akan ancaman bahaya nasional yang tinggi serta memiliki semangat cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila sebagai idiologi negara, kerelaan berkorban demi bangsa dan Negara.
Kesiapsiagaan Bela Negara merupakan kondisi Warga Negara yang secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan jasmani yang prima serta secara kondisi psikis yang memiliki kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik, senantiasa memelihara jiwa dan raganya memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras dan tahan uji, merupakan sikap mental Calon Pegawai Negeri Sipil sebagai calon aparatur pemerintahan sudah seharusnya mengambil bagian di lini terdepan dalam setiap upaya bela negara, sesuai bidang tugas dan tanggungjawab masing- masing.
Kesiapsiagaan bela negara bagi CPNS adalah kesiapan untuk mengabdikan diri secara total kepada negara dan bangsa dan kesiagaan untuk menghadapi berbagi ancaman multidimensional yang bisa saja terjadi di masa yang akan dating,
Kesiapsiagaan bela negara bagi ASN menjadi titik awal langkah penjang pengabdian yang didasari oleh nilai-nilai dasar negara. Ketangguhan mental yang didasarkan pada nilai-nilai cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila sebagai idiologi negara, kerelaan berkorban demi bangsa dan negara akan menjadi sumber energi yang luar biasa dalam pengabian sebagai abdi negara dan abdi rakyat. Cinta Tanah Air Kesadaran Berbangsa dan bernegara, misalnya yakin terhadap Pancasila sebagai ideologi negara dan rela berkorban untuk bangsa dan negara, ini adalah contoh awal kesediaan bela negara. Hal ini sebagai perwujudan rasa cinta tanah air dan bela bangsa. Karena dengan taat pada hukum yang berlaku akan menciptakan
keamanan dan
ketentraman bagi lingkungan serta mewujudkan rasa keadilan di tengah masyarakat.
Meninggalkan korupsi. Korupsi merupakan penyakit bangsa karena merampas hak warga negara lain untuk mendapatkan kesejahteraan. Dengan meninggalkan korupsi, kita akan membantu masyarakat dan bangsa dalam meningkatkan kualitas kehidupan. Kesiapsiagaan bela negara bagi ASN bukanlah kesiapsiagaan untuk melaksanaan perjuangan fisik seperti para pejuang terdahulu, tetapi bagaimana melanjutkan perjuangan mereka dengan pranata nilai yang sama demi kejayaan bangsa dan negara Indonesia.
Adapun berbagai bentuk kesiapsiagaan dimaksud adalah kemampuan setiap ASN untuk memahami dan melaksanakan kegiatan olah rasa, olah pikir, dan olah tindak dalam pelaksanaan kegiatan keprotokolan yang di dalamya meliputi pengaturan tata tempat, tata upacara (termasuk
kemampuan baris berbaris dalam pelaksaan tata upacara sipil dan kegiatan apel), tata tempat, dan tatapenghormatan yang berlaku di Indonesia sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Aplikasi kesiapsiagaan Bela Negara dalam Latsar ASN selanjutnya juga termasuk pembinaan pola hidup sehat disertai pelaksanaan kegiatan pembinaan dan latihan ketangkasan fisik dan pembinaan mental lainnya yang disesuaikan dan berhubungan dengan kebutuhan serta ruang lingkup pekerjaan, tugas, dan tanggungjawab, serta hak dan kewajiban PNS di berbagai lini dan sektor pekerjaan yang bertugas diseluruh wilayah Indonesia dan dunia. Aplikasi dari latihan kesiapsiagaan Bela Negara ini juga akan menjadi modal penguatan jasmani, mental dan spiritual dalam pelaksaaan tugas ASN yang memiliki fungsi utama sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
sebagai perekat dan pemersatu Negara bangsa dari segala Ancaman, Ganguan, Hambatan, dan Tantangan baik dari dalam maupun luar negeri. Sehingga, setiap ASN dapat selalu siap dan memberikan pelayanan yang terbaik. Oleh karena itu setiap ASN diharapkan selalu membawa motto “melayani untuk membahagiakan” dimanapun dan dengan siapapun mereka bekerja, dalam segala kondisi apapun serta kepada siapapun mereka akan senantiasa memberikan pelayanan terbaik dan profesional yang merupakan implementasi kesiapsiagaan Bela Negara.
ASN yang siap siaga adalah ASN yang mampu meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan pelaksanaan kerja. Dengan memiliki kesiapsiagaan yang baik, maka ASN akan mampu mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) baik dari dalam maupun dari luar.
Sebagai perekat dan pemersatu Negara bangsa dari segala Ancaman, Ganguan, Hambatan, dan Tantangan baik dari dalam maupun luar negeri. Sehingga, setiap Calon Pegawai Negeri Sipil dapat selalu siap dan memberikan pelayanan yang terbaik. Oleh karena itu setiap CPNS diharapkan selalu membawa motto “melayani untuk membahagiakan” dimanapun dan dengan siapapun mereka bekerja, dalam segala kondisi apapun serta kepada siapapun mereka akan senantiasa memberikan pelayanan terbaik dan profesional yang merupakan implementasi kesiapsiagaan Bela Negara. CPNS yang siap siaga adalah CPNS yang mampu meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan pelaksanaan kerja. Dengan memiliki kesiapsiagaan yang baik, maka CPNS akan mampu mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) baik dari dalam maupun dari luar.
AGENDA II
A. Berorientasi Pelayanan a.Pengertian Pelayanan Publik
Sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan
bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Prinsip pelayanan publik yang baik adalah:
a.Partisipatif
Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b.Transparan
Harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut, seperti persyaratan, prosedur, biaya, dan sejenisnya.
c.Responsif
pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya.
d.Tidak diskriminatif.
Tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara, seperti status sosial, pandangan politik, agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi seksual, difabel, dan sejenisnya.
e.Mudah dan Murah
Masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar biaya untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan, harus diterapkan prinsip mudah.
f.Efektif dan Efisien
Harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya (untuk melaksanakan mandat konstitusi dan mencapai tujuan-tujuan strategis Negara dalam jangka panjang) dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g.Aksesibel
Harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang ditemukan, dan lain-lain) dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h.Akuntabel
menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang mereka bayar sehingga harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
i.Berkeadilan
Harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
ASN sebagai Pelayan Publik pegawai ASN bertugas untuk:
a.melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b.memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan c.mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.Panduan Perilaku Berorientasi Pelayanan
a.Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Dapat diwujudkan dengan : 1)mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
2)menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak 3)membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan 4)menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
b.Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
1)memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
2)memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah; dan
3)memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
c.Melakukan Perbaikan Tiada Henti
1)mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik; dan 2)mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
B. Akuntabel Layanan publik
Pasal 4 menyebutkan Asas Pelayanan Publik yang meliputi: a. kepentingan Umum, b. kepastian hukum, c. kesamaan hak, d. keseimbangan hak dan kewajiban, e. keprofesionalan, f. partisipatif, g. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif h. keterbukaan, i. akuntabilitas, j. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan, k. ketepatan waktu, dan l. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
Mental Melayani -Mulai dari Diri Sendiri -Mulai dari yang kecil -Mulai dari SEKARANG!
Evaluasi
banyak perbaikan yang terjadi di layanan publik yang bisa ditemukan di keseharian Anda, pilihlah
salah satu kasus yang pernah Anda alami, dan tulislah perubahan/perbaikan yang terjadi dari kondisi sebelumnya.
Masih ada beberapa layanan publik yang belum berubah dari versi buruknya, pilihlah salah satu layanan yang Anda ketahui masih belum berubah tersebut, dan tuliskan harapan perubahan yang Anda inginkan.
jawaban :
Kasus pelayanan kesehatan. Dulu pelayanan kesehatan di berbagai rumah sakit hanya orang kaya yang merasakan pelayanan, dan warga yang kurang mampu susah untuk mendapatkan pelayanan karena terkendala biaya. Tapi sekarang pemerintah lebih responsif terhadap kasus tersebut dan memberikan pelayanan terbaik melalui program kartu BPJS.
Petugas pelayanan publik, karena masih banyak petugas menunjukkan sikap, cara berbicara atau memberitahukan sesuatu yang tidak ramah, bahkan sebagian ada yang merasa berada pada posisi superior dan arogan. Saya harap pemerintah bisa memberikan pelatihan dan evaluasi terhadap semua petugas pelayanan publik.
Birokrasi yg baik adalah yg memihak dan memudahkan rakyat serta tidak berbelit belit sehingga mudah di gunakan siapa saja. Dan dibutuhkan pegawai yang berdedikasi dan
berintegritas tinggi.
Aspek-Aspek Akuntabilitas
•Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship) Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat.
•Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented)
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif.
•Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting) Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
•Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiersreporting) Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
•Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance) Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASNdalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:
1. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);
2. untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional);
3. untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Tingkatan akuntabilitas:
1.Akuntabilitas Personal 2.Akuntabilitas Individu 3.Akuntabilitas Kelompok 4.Akuntabilitas Organisasi 5.Akuntabilitas Stakeholder
Evaluasi
1.Dalam hal penyelenggaraan pemerintahan, sering kita dengan istilah kata responsibilitas dan akuntabilitas. Kedua kata tersebut mempunyai arti dan makna yang berbeda. Apa yang membedakan antara responsibilitas dan akuntabilitas dilihat dari pengertiannya? Dan berikan pendapat anda terkait konsep responsibiltas dan akuntabilitas tersebut?
2. Bacalah kembali pembuka Bab II pada modul yang dikutip dari Laporan Tahun 2020 Ombudsman Republik Indonesia, menurut Anda, bagaimana kasus itu bila dilihat dari konteks Akuntabilitas?
3. Dalam hal pelayanan publik, masih sering diketemukan keluhan dari masyarakat terhadap kinerja pelayan publik. Masyarakat merasakan kinerja yang lambat, berbelit-belit, maupun tidak efisien ketika berhadapan dengan pelayan publik ataupun birokrasi publik. Padahal sejatinya sebagai abdi negara, birokrasi publik harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, Menurut anda, seberapa penting nilai-nilai akuntabilitas publik jika dikaitkan dengan fenomena tersebut? Jelaskan.
Jawaban :
1.Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat. jadi pendapat saya responsibilitas itu bentuk tanggung jawab yang di dasarkan pada dirisendiri tanapa adanya mandat atau amanat dari orang lain. sedangkan akuntabilitas itu pertanggung jawaban seseorang yang telah diberikan
amanat oleh orang lain dan bentuk dari tanggung jawab itu adalah pelaporan.
2.Bila dilihat dari konteks akuntabilitas pihak polsek seharusnya memiliki dedikasi tinggi terhadap tugasnya dan tidak menunda nunda proses penyidikan sehingga pelpor melaporkan kembali ke polres karena birokrasi yang dilakukan polsek sangat lamban dan berbelit-belit bahkan menawarkan uang damai kepada pelpor dan itu merupakan bukan cerminan dariakuntabilitas.
3.Nilai akuntabilitas sangat penting diadopsi dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Hal ini didasarkan pada argumen bahwa eksistensi atau keberadaan sebuah negara, tergantung pada masyarakatnya. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban bagi negara untuk memberikan
pelayanan dengan baik dan bertanggung jawab.
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017).
Mekanisme Akuntabilitas
Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi:
•Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity and legality).
•Akuntabilitas proses (process accountability).
•Akuntabilitas program (program accountability).
•Akuntabilitas kebijakan (policy accountability).
Menciptakan Lingkungan Akuntabel:
-Kepemimpinan -transparansi -integritas
-Tanggung jawab -Keadilan
-Kepercayaan -keseimbangan -Kejelasan -Konsistensi
Membangun Pola Pikir Antikorupsi
Pentingnya akuntabilitas dan integritas menurut Matsiliza (2013) adalah nilai yang wajib dimiliki oleh setiap unsur pelayan publik, dalam konteks modul ini adalah PNS. Namun, secara spesifik, Matsiliza menekankan bahwa nilai integritas adalah nilai yang dapat mengikat setiap unsur pelayan publik secara moral dalam membentengi institusi, dalam hal ini lembaga ataupun negara, dari tindakan pelanggaran etik dan koruptif yang berpotensi merusak kepercayaan masyarakat. SN harus dapat memastikan kepentingan pribadi atau keuangan tidak bertentangan dengan kemampuan mereka untuk melakukan tugas- tugas resmi mereka dengan tidak memihak;
•Ketika konflik kepentingan yang timbul antara kinerja tugas publik dan kepentingan pribadi atau personal, maka PNS dapat berhati-hati untuk kepentingan umum;
•ASN memahami bahwa konflik kepentingan sebenarnya, dianggap ada atau berpotensi ada di masa depan. Situasi yang dapat menimbulkan konflik kepentingan, meliputi:
oHubungan dengan orang-orang yang berurusan dengan lembaga-lembaga yang melampaui tingkat hubungan kerja profesional;
oMenggunakan keuangan organisasi dengan bunga secara pribadi atau yang berurusan dengan kerabat seperti:
oMemiliki saham atau kepentingan lain yang dimiliki oleh ASN di suatu perusahaan atau
bisnis secara langsung, atau sebagai anggota dari perusahaan lain atau kemitraan, atau melalui kepercayaan;
o memiliki pekerjaan diluar, termasuk peran sukarela, janji atau direktur, apakah dibayar atau tidak;
dan
o menerima hadiah atau manfaat.
• Jika konflik muncul, ASN dapat melaporkan kepada pimpinan secara tertulis, untuk mendapatkan bimbingan mengenai cara terbaik dalam mengelola situasi secara tepat;
•ASN dapat menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
Yang Diharapkan dari Seorang ASN?
Perilaku Individu (Personal Behaviour)
•ASN bertindak sesuai dengan persyaratan legislatif, kebijakan lembaga dan kode etik yang berlaku untuk perilaku mereka;
•ASN tidak mengganggu, menindas, atau diskriminasi terhadap rekan atau anggota masyarakat;
•Kebiasaan kerja ASN, perilaku dan tempat kerja pribadi dan profesional hubungan berkontribusi harmonis, lingkungan kerja yang aman dan produktif;
•ASN memperlakukan anggota masyarakat dan kolega dengan hormat, penuh kesopanan, kejujuran dan keadilan, dan memperhatikan tepat untuk kepentingan mereka, hak-hak, keamanan dan kesejahteraan;PNS membuat keputusan adil, tidak memihak dan segera, memberikan pertimbangan untuk semua informasi yang tersedia, undang-undang dan kebijakan dan prosedur institusi tersebut;
•ASN melayani Pemerintah setiap hari dengan tepat waktu, memberikan masukan informasi dan kebijaka
Evaluasi:
1. Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi Akuntabilitas Kejujuran dan Hukum, Akuntabilitas Proses, Akuntabilitas Program, serta Akuntabilitas Kebijakan. Ada Studi Kasus Seperti Berikut :
“Pemerintah Pusat maupun daerah sudah memulai program pengadaan barang dan jasa dengan mekanisme secara elektronik yang disebut e-procurement. Tujuannya adalah pertama, agar tidak ada main mata antara pengada proyek dan pihak yang mengadakan proyek (Meminimalisir KasusKKN). Kedua, agar pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dapat dilaksanakan dengan cepat dan teratur “
Pertanyaannya, termasuk dimensi akuntabilitas apakah studi kasus tersebut? Jelaskan.
2.Simaklah video berikut:
Video ini bercerita tentang Seseorang yang menang dalam sebuah tender pengadaan yang berniat
ingin memberikan ‘hadiah’ kepada Pejabat Lelang yang dianggapkan telah berjasa atas pemilihan
perusahaannya. Namun, dalam perjalanan memberikan ‘hadiah’ tersebut banyak rintangan yang dihadapi. Untuk lebih jelasnya, simaklah video tersebut pada tautan berikut.
https://youtu.be/4Yle_pbs9aA
Jawaban :
Termasuk ke dalam akuntabilitas proses.
Akuntabilitas proses terkait dengan: apakah prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, dan prosedur administrasi? Akuntabilitas ini diterjemahkan melalui pemberian pelayanan publik yang cepat,
responsif, dan murah. Pengawasan dan pemeriksaan akuntabilitas proses dilakukan untuk menghindari terjadinya kolusi, korupsi dan nepotisme.
Hasil observasi video
1, kondisi apa yang membuat cerita di video itu berpotensi menjadi kasus Tindak Pidana Korupsi?
2.jenis tindak pidana korupsi apa yang relevan dengan cerita di video itu?
3.siapa saja pihak di dalam video itu yang akan terjerat dalam kasus korupsi?
4. kondisi apa yang bisa menjadikan cerita di dalam video itu menjadi sebuah kasus Tindak Pidana Korupsi?
5.apa dampak yang akan terjadi ke depannya bila cerita tersebut menjadi sebuah kasus Tindak Pidana Korupsi?
6.apakah menurut Anda apa yang dilaukan oleh Pejabat Lelang sudah benar?
Jelaskan kenapa?
7.selain Pemenang Lelang dan Pejabat Lelang, siapa lagi yang bisa berperan agar kasus itu tidak terjadi?
8.bila Anda harus memilih salah satu peran dalam video itu, Apa yang akan Anda lakukan?
Jawaban:
1. pemberian hadiah dari pemenang tender
2.Suap
3.Pemberi suap
4.menerima hadiah atau suap dari pemenang tender
5.penerimaan gritifikasi
6.benar, karena penerimaan gritifikasi merupakan pelanggaran hukum.
7.rekan keja dari pemenang lelang
8. saya akan memilih pejabat tender, dan saya akan tetap teguh pada dedikasi saya sebagai pejabat tender dan tidak menerima grtifikasi dari siapapun walaupun itu dalam bentuk hadiah ucapan terimakasih.
Transparansi dan Akses Informasi
Seperti bunyi Pasal 3 UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik, tercantum beberapa tujuan, sebagai berikut: (1) Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana
pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik; (2) Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik; (3) Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan Badan Publik yang baik; (4) Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan; (5) Mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak; (6) Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa; dan/atau (7) Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk menghasilkan layanan informasi.
Prinsip Kerterbukaan Informasi Publik
1.Maximum Access Limited Exemption (MALE) Pada
prinsipnya semua informasi bersifat terbuka dan bisa diakses masyarakat 2.Permintaan Tidak Perlu Disertai Alasan
3. Mekanisme yang Sederhana, Murah, dan Cepat Nilai dan daya guna suatu informasi sangat ditentukan oleh konteks waktu.
4. Informasi Harus Utuh dan Benar 5.Informasi Proaktif
6.Perlindungan Pejabat yang Beritikad Baik
Perilaku ASN Yang Diharapkan?
Perilaku Berkaitan dengan Transparansi dan Akses Informasi (Transparency and Official Information Access)
•ASN tidak akan mengungkapkan informasi resmi atau dokumen yang diperoleh selain seperti yang dipersyaratkan oleh hukum atau otorisas yang diberikan oleh institusi;
•ASN tidak akan menyalahgunakan informasi resmi untuk keuntungan pribadi atau komersial untuk diri mereka sendiri atau yang lain. Penyalahgunaan informasi resmi termasuk spekulasi saham berdasarkan informasi rahasia dan mengungkapkan isi dari surat-surat resmi untuk orang yang tidak berwenang;
•ASN akan mematuhi persyaratan legislatif, kebijakan setiap instansi dan semua arahan yang sah lainnya mengenai komunikasi dengan menteri, staf menteri, anggota media dan masyarakat pada umumnya.
Praktif Kecurangan dan Perilaku Korup
Isu etika menjadi sangat vital dalam administrasi publik dalam penyelenggaraan pelayanan sebagai inti dari administrasi publik. Diskresi administrasi menjadi starting point bagi masalah moral atau etika dalam dunia
administrasi publik Rohr (1989: 60 dalam Keban 2008: 166). Sayangnya etika pelayanan publik di Indonesia belum begitu diperhatikan. Buruknya etika para aparatur pemerintah Indonesia dapat terlihat dari masih banyaknya keluhan oleh masyarakat. Laporan Ombudsman Tahun 2020 terkait kasus dugaan maladministrasi mengilustrasikan hal tersebut.
Faktor Terjadinya FRAUD
Pada umumnya fraud terjadi karena tiga hal yang dapat terjadi secara bersamaan, yaitu:
1.Insentif atau tekanan untuk melakukan fraud. Beberapa contoh pressure dapat timbul karena masalahkeuangan pribadi. Sifat-sifat buruk seperti berjudi, narkoba, berhutang berlebihan dan tenggat waktudan target kerja yang tidak realistis.
2.Sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan tindakan fraud. Hal ini terjadi karena seseorang mencari pembenaran atas aktifitasnya yang mengandung fraud. Pada umumnya para pelaku fraud meyakini ataumerasa bahwa tindakannya bukan merupakan suatu kecurangan tetapi adalah suatu yang memang merupakan haknya, bahkan kadang pelaku merasa telah berjasa karena telah berbuat banyak untuk organisasi. Dalam beberapa kasus lainnya terdapat pula
kondisi dimana pelaku tergoda untuk melakukan fraud karena merasa rekan kerjanya juga melakukan hal yang sama dan tidak menerima sanksi atas tindakan fraud tersebut.
3.Sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan tindakan fraud. Hal ini terjadi karena seseorang mencari pembenaran atas aktifitasnya yang mengandung fraud. Pada umumnya para pelaku fraud meyakini atau merasa bahwa tindakannya bukan merupakan suatu kecurangan tetapi adalah suatu yang memang merupakan haknya, bahkan kadang pelaku merasa telah berjasa karena telah berbuat banyak untuk organisasi. Dalam beberapa kasus lainnya terdapat pula kondisi dimana pelaku tergoda untuk melakukan fraud karena merasa rekan kerjanya juga melakukan hal yang sama dan tidak menerima sanksi atas tindakan fraud tersebut.
Perilaku ASN Yang Diharapkan?
Perilaku berkaitan dengan menghindari perilaku yang curang dan koruptif (Fraudulent and Corrupt Behaviour):
•ASN tidak akan terlibat dalam penipuan atau korupsi;
•ASN dilarang untuk melakukan penipuan yang menyebabkan kerugian keuangan aktual atau potensial untuk setiap orang atau institusinya;
•ASN dilarang berbuat curang dalam menggunakan posisi dan kewenangan mereka untuk keuntungan pribadinya;
•ASN akan melaporkan setiap perilaku curang atau korup;
•ASN akan melaporkan setiap pelanggaran kode etik badan mereka;
•ASN akan memahami dan menerapkan kerangka akuntabilitas yang berlaku di sektor publik.
Penggunaan Sumber Daya Milik Negara
Fasilitas publik dilarang pengunaannya untuk kepentingan pribadi, sebagai contoh motor atau mobil dinas yang tidak boleh digunakan kepentingan pribadi. Hal-hal tersebut biasanya sudah diatur secara resmi oleh berbagai aturan dan prosedur yang dikeluarkan pemerintah/instansi.
Setiap PNS harus memastikan bahwa:
•Penggunaannya diaturan sesuai dengan prosedur yang berlaku
•Penggunaannya dilaklukan secara bertanggung- jawab dan efisien
•Pemeliharaan fasilitas secara benar dan bertanggungjawab.
Penyimpanan dan Penggunaan Data dan Informasi PemerintahMulgan (1997) mengidentifikasikan bahwa proses suatu organisasi akuntabel karena adanya kewajiban untuk
menyajikan dan melaporkan informasi dan data yang dibutuhkan oleh masyarakat atau pembuat kebijakan atau pengguna informasi dan data pemerintah lainnya. Informasi dan data yang disimpan dan dikumpulkan serta dilaporkan tersebut harus relevant (relevan), reliable (dapat dipercaya), understandable (dapat dimengerti), serta comparable (dapat diperbandingkan), sehingga dapat digunakan sebagaimana mestinya oleh pengambil keputusan dan dapat menunjukkan akuntabilitas Publik.
Perilaku ASN Yang Diharapkan?
Perilaku berkaitan dengan Penyimpanan dan Penggunaan Data serta Informasi Pemerintah (Record Keeping and Use of Government Information):
•ASN bertindak dan mengambil keputusan secara transparan;
•ASN menjamin penyimpanan informasi yang bersifat rahasia;
•ASN mematuhi perencanaan yang telah ditetapkan;
•ASN diperbolehkan berbagi informasi untuk mendorong efisiensi dan kreativitas;
•ASN menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
•ASN memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
•ASN tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain.
C. Kompeten
•Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dan tuntutan keahlian baru.
•Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu, sesuai kecenderungan kemampuan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja organisasi lebih lambat, dibandikan dengan tawaran perubahan teknologi itu sendiri.
•Perilaku ASN untuk masing-masing aspek BerAkhlak sebagai berikut:
Berorientasi Pelayanan:
a.Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b.Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
b. Melakukan perbaikan tiada henti.
Akuntabel:
a.Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi;
b.Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efesien.
Kompeten:
a.Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu berubah;
b.Membantu orang lain belajar;
c.Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis:
a.Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya;
b.Suka mendorong orang lain;
b. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Loyal:
a.Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah;
b.Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan
negara;
c.Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adaptif:
a.Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b.Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;
b. Bertindak proaktif.
Kolaboratif:
a.Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b.Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah;
c.Menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
Evaluasi 1,
Berikan tanda Benar (B) atau Salah (S) untuk masing-masing pernyataan dibawah ini, dengan memberikan tanda silang (X) untuk jawaban yang benar:
1.Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dan tuntutan keahlian baru sesuai dengan tren keahlian 2025 dari World Economic Forum (B – S).
2.Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu, sesuai kecenderungan kemampuan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja organisasi lebih lambat, dibandikan dengan tawaran perubahan teknologi itu sendiri (B – S).
3. Lingkarilah jawaban paling sesuai, Perilaku ASN untuk masing-masing aspek BerAkhlak sebagai berikut:
Berorientasi Pelayanan:
a.Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b.Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
c.Melakukan perbaikan tiada henti.
Akuntabel:
a.Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b.Suka mendorong orang lain;
c.Membangun lingkungan kerja yang kondusif. Kompeten:
a.Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah;
b.Membantu orang lain belajar;
c.Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis:
a.Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi;
b.Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efesien.
loyal:
a.Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah;
b.Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara;
c.Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adaptif:
a.Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b.Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;
c.Bertindak proaktif.
Kolaboratif:
a.Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b.Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah;
c.Menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
Evaluasi 2
Berikan alasan untuk masing-masing pernyataan di bawah ini:
1.Prinsip pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, yaknii seluruh aspek pengelolaan ASN harus memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, termasuk tidak boleh ada perlakuan yang diskriminatif, seperti hubungan agama, kesukuan atau aspek- aspek primodial lainnya yang bersifat subyektif. Jelaskan
secara
ringkas, mengapa sistem merit tersebut penting dalam pengelolaan ASN?
2.Pembangunan Apartur sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, diharapkan menghasilkan karakter birokrasi yang berkelas dunia (world class bureaucracy), yang dicirikan dengan beberapa hal, yaitu pelayanan publik yang semakin berkualitas dan tata kelola yang semakin efektif dan efisien. Jelaskan secara ringkas, mengapa pembangunan birokrasi berkelas dunia tersebut penting?
3.Terdapat 8 (delapan) karakateristik yang dianggap relevan bagi ASN dalam menghadapi tuntutan pekerjaan saat ini dan
kedepan. Kedelapan karakterisktik tersebut meliputi: integritas,
nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT dan Bahasa asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship. Jelaskan secara ringkas, mengapa 8 (delapan) karakteristik i ini penting bagi ASN?
jawaban :
1. Penerapan merit system memberikan manfaat dalam manajemen institusi/organisasi, khususnya PNS, di antaranya pertama, merit system dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas, menurunkan biaya produksi dan meningkatkan pendapatan.
2.Karena wujud birokrasi berkelas dunia tersebut dicirikan denganapa yang disebut dengan SMART ASN, yaitu ASN yang memiliki kemampuan
dan karakter meliputi: integritas, profesinal, hospitality,
networking, enterprenership, berwawasan global, dan penguasaan IT dan Bahasa asing.
3.Dalam upaya membentuk Birokrasi berkelas Dunia tersebut, diharapkan setiap pegawai dapat memiliki profil sebagai Smart ASN, yang terdiri dari nasionalisme, integritas, wawasan global, hospitality, networking, penguasaan teknologi informasi, bahasa asing dan entrepreneurship.
Seorang ASN yang ‘Smart’ juga diharapkan dapat berperan sebagai digital talent dan digital leader yang mendukung transformasi birokrasi di Indonesia
Evaluasi 3
Berikan pernyataan Benar (B) atau Salah (S) untuk masing-masing pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) untuk jawaban yang dianggap sesuai:
1.Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam pelaksanaan peranan jabatan (B – S).
2.Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan; 2) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan 3) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan (B – S).
3.Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan digital dan non-klasikal, baik untuk kompetensi teknis, manajerial, dan
social kultural (B – S).
4.Salah satu kebijkan yang penting dengan berlakunya Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) Jam Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua puluh empat) Jam Pelajaran bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) (B – S).
5.Dalam menentukan pendekatan pengembangan talenta ASN ditentukan dengan peta nine box pengembangan, dimana kebutuhan pengembangan pegawai, sesuai dengan pemetaan pegawai dalam nine box tersebut
(B – S).
Evaluasi 4 Tugas Individu:
Buka dan baca artikel Energi Baik itu Bernama “Berbagi Ilmu” ditulis Fifin Nurdiyana, tanggal 3 Agustus 2018, link:
https://www.kompasiana.com/fifinfiqih/5b6416ea5a676f4a 33429e45/energi-baik-itu-bernama-berbagi-ilmu
1.Belajar dari artikel di atas, buatlah dalam kalimat aktif, tindakan apa yang akan Saudara lakukan dalam upaya berbagi ilmu pengetahuan di lingkungan pekerjaan Saudara nanti? Tulis dan ungkapkan dalam kelas!
2.Pelajari contoh lain berbagi ilmu dalam tokoh atau sosok yang Saudara anggap penting, tuliskan praktek berbagi yang akan dan atau telah Saudara praktekan dalam kehidupan Saudara!
Jawaban:
Berbagi ilmu cepat berbahasa inggris
Kihajar Dewantara adalah contoh teladan dalam dunia pendidikan. Saya akan terus berbagi ilmu
kepada siswa saya di sekolah sampai mereka mahir berbicara bahasa inggris.
Evaluasi 5.
2. Tugas: Identifikasi Tipikal Individu
Tandai daftar tipikal individu yang dapat menahan kesuksesan pekerjaan Anda:
1. Frustrasi.
2.Ketakutan 3. Kemalasan 4.Penundaan
5.Kegembiraan 6.Kecemasan 7.Kebahagiaan 8.Kelelahan 9.Kantuk 10. Kebosanan 11.Depresi
Bagaimana dalam pengalaman Saudara terkait dengan tipikal tersebut diatas, jelaskan!
Jawab:
Frustasi, kemalasan, penundaan dan kebosanan adlah rintangan terbesar saya ketika saya bekerja.
Sehingga ke empat tipikal tersebut harus saya lawan dan berantas ketika saya bekerja guna mensukseskan pekerjaan saya.
1.Sebutkan ciri-ciri yang berkaitan dengan ASN berkinerja yang berAkhlak dengan memberikan tanda silang (X) pada pernyataan Benar (B) atau Salah (S):
a.Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan pelayanan, kompetensi, dan berkinerja (B - S).
b.ASN terikat dengan etika profesi ASN sebagai pelayan publik (B - S).
c.Perilaku etika professional ASN secara operasional tunduk pada perilaku berAkhlak (B - S).
2.Berikut pernyataan di bawah ini menggambarkan perilaku kompeten ASN untuk meningkatkan kompetensi diri yang relevan/tepat dengan memberikan tanda Benar (B) atau Salah (S):
a.Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah adalah diperlukan diutamakan untuk jabatan strategis di lingkungan ASN (B - S).
b.Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau disebut juga sebagai teori “net-centric”,
yang merupakan pengembangan berbasis pada sumber pembelajaran utama dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (B - S).
c.Perilaku ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis online network (B - S).
d.Sumber pembelajaran bagi ASN antara lain dapat memanfaatkan sumber keahlian para pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi tempat ASN bekerja (B - S).
e.Pengetahuan ASN dihasilkan jejaring informal (networks), yang mengatur diri sendiri dalam interaksi
dengan pegawai dalam organisasi (B - S).
3.Perilaku kompeten ASN dalam membantu orang lain belajar yang tepat di bawah ini dengan memberikan tanda Benar (B) atau Salah (S):
a.Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor sering kali tidak menjadi ajang transfer pengetahuan, tetapi lebih sebagai obrolan santai kurang bermakna pengetahuan (B - S).
b.Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam forum terbuka (Knowledge Fairs and Open Forums), dimana setiap ASN wajib melanjutkan kepada pendidikan lebih tinggi (B - S).
c.Mengambil pengetahuan yang terkandung dalam dokumen kerja seperti memo, laporan, presentasi, artikel, dan sebagainya dan memasukkannya ke dalam repositori di mana ia dapat dengan mudah disimpan dan diambil (Knowledge Repositories) merupakan bagian perilaku kompeten yang diperlukan (B - S).
d.Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge Access and Transfer), dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network),
pendokumentasian pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat pengetahuan bersumber dari refleksi pengalaman (lessons learned) adalah bagian ciri dari perilaku kompeten ASN (B
- S).
4.Upaya melakukan kerja terbaik sebagai bagian perilaku kompeten ASN yang sesuai di bawah ini dengan memberikan pernyataan Benar (B) atau Salah (S):
a.Sejalan dengan kecenderungan setiap organisasi, baik instansi pemerintah maupun swasta, bersifat dinamis hidup dan berkembang melalui adaptasi terhadap perubahan lingkungan dan melakukan karya terbaik bagi pekerjaannya (B - S).
b.Berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak
dilepaskan dengan apa yang menjadi terpenting dalam nilai hidup seseorang (B - S).
D. Harmonis
1.Keberagaman bangsa Indonesia selain memberikan banyak manfaat juga menjadi sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan kebhinekaan tersebut mudah menimbulkan perbedaan pendapat dan lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerah yang amat sempit yang sewaktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Terbentuknya NKRI merupakan penggabungan suku bangsa di nusantara disadari pendiri bangsa dilandasi rasa persatuan Indonesia. Semboyan bangsa yang dicantumkan dalam Lambang Negara yaitu Bhineka Tunggal Ika merupakan perwujudan kesadaran persatuan berbangsa tersebut.
3. Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan- ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Oleh karena itu, dengan diterapkannya kode etik Aparatur Sipil Negara, perilaku pejabat publik harus berubah,
a.Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan;
b.Kedua, berubah dari ’wewenang’ menjadi ’peranan’;
c.Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah
4. Membangun budaya harmonis tempat kerja yang harmonis sangat penting dalam suatu organisasi. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak bagi berbagai bentuk organisasi.
5.Identifikasi potensi disharmonis dan analisis strategi dalam mewujudkan susasana harmonis harus dapat diterapkan dalam kehidupan ASN di lingkungan bekerja dan bermasyarakat.
Latihan dan Tugas
1.Sebutkan dan Jelaskan keanekaragaman suku bangsa dan budaya dari tempat anda berasal dan berikan contohnya?
2.Jelaskan potensi dan tantangan keanekaragaman dilingkungan anda bekerja?
3.Jelaskan sikap dan perilaku ASN dalam lingkungan yang penuh dengan keberagaman?
1.Di Provinsi Banten terdapat Suku Baduy.. Suku Baduy Dalam merupakan suku asli Sunda Banten yang masih menjaga tradisi anti modernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup lainnya. Suku Baduy-Rawayan tinggal di kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 hektare di daerah Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Perkampungan masyarakat Baduy umumnya terletak di daerah aliran Sungai Ciujung di Pegunungan Kendeng.
Daerah ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang, yang harus dipelihara dan dijaga baik-baik, tidak boleh dirusak.
2.Adanya perbedaan latar belakang dapat membawa perusahaan Anda kepada jenjang yang lebih tinggi. Keberagaman latar belakang tentunya membantu Anda memperluas networking perusahaan Anda. Misalnya Anda memiliki seorang karyawan yang sebelumnya bekerja di perusahaan yang berpotensi menjadi client Anda. Tentunya akan lebih mudah menjalin kerja sama dengan orang yang sudah dikenal sebelumnya. Selain dari netoworking yang luas, keberagaman latar belakang dapat membuat perbedaan cara berpikir dalam mengatasi suatu masalah yang ada.
3.Bersikap dan menghormati orang lain dengan baik tanpa memandang usia, agama, ras, dan budaya. Merupakah salah satu sikap dan prilaku ASN dalam lingkungan yang penuh keberagaman. Walaupun terdapat banyak perbedaan tetapi dengan saling menghormati sesama akan tercipta lingkungan kerja yang harmonis.
Latihan dan tugas
1.Jelaskan keberadaan dan pemberlakuan kode etik dilingkungan tempat anda bekerja?
2.Sebutkan etika ASN yang mendukung terwujudnya suasana harmonis?
3.Berikan contoh kejadian yang menunjukkan nilai etika dan pelanggaran etika dilingkungan anda bekerja. Apa upaya yang dapat anda lakukan untuk mengantisipasi kemungkinan pelanggaran etika tersebut.
4.Jelaskan pengertian kondisi harmonis dan manfaatnya dalam bekerja melayani masyarakat?
5.Apakah suasana harmonis telah anda rasakan dilingkungan anda bekerja saat ini? Jelaskan jawaban anda ? Apa upaya anda
dalam turut mewujudkam suasana harmonis dilingkungan anda bekerja?
Jawaban :
1. Etika Tempat Kerja tidak lain adalah peraturan dan ketentuan yang telah dipatuhi oleh pengusaha maupun karyawan dalam organisasi untuk menjaga budaya dalam organisasi. Ini adalah seperangkat aturan dan regulasi yang mengatur perilaku yang diinginkan dari seorang individu yang bekerja dalam organisasi.
2. Menerapkan nilai harmonis sesuai kode etik ASN secara konseptual teoritis yang meliputi saling peduli dan meghargai perbedaan, serta memberikan contoh perilaku dengan menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, suka menolong orang lain serta membangun
lingkungan kerja
yang kondusiif.
3.Menghargai pendapat orang lain ketika rapat merupakan salah satu nilai etika dan memotong pembicaraan orang ketika sedang berbicara merupakan salah satu pelanggaran etika. Dan upaya yang harus dilakukan memberikan kesempatan kepada orang tersebut untuk melanjutkan pembicaraannya sampai selesai.
4. Harmonis dalam kehidupan merupakan suatu keadaan dimana setiap orang dapat saling merangkul bersama di setiap masalah sehingga terjadi keselarasan hidup guna mencapai kebahagiaan bersama.
5.Ya. karena setiap rekan kerja di kantor saya bekerja semuanya saling menghargai satu sama lain. Saling menyapa ketika tiba dikantor dan saling menghargai dari semua latar belakang yang berbeda.
Latihan dan Tugas
1.Anda diminta mengidentifikasi potensi disharmonis yangterjadi dalam artikel tersebut.
2.Analisis penyebabnya.
3.Analisis bagaimana solusi yang dilakukan olehentitas untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Praktik Studi Kasus Mandiri
1.Sebagai ASN anda diharapkan mampu mengatasi kondisi disharmoni dilingkungan bekerja
2.Identifikasi permasalahan yang dapat menimbulkan potensi disharmonis dilingkungan anda bekerja
3.Analisis penyebab dari potensi disharmonis tersebut 4.Analisi solusi yang adapat anda berikan untuk mengatasi potensi disharmonis tersebut
5.Sebagai alat bantu anda dapat menggunakan matriks berikut:
Jawaban:
Simplik merupakan platform online yang nantinya akan menjadi media bagi perusahaan untuk dapat melaporkan segala konflik sosial yang terjadi di lapangan. Perusahaan bahkan berkewajiban untuk memberikan laporan secara rutin terkait konflik kawasan hutan produksi yang terjadi dan perkembangan penyeleseaiannya. Jadi menurut saya konflik yang terjadi di kasus tersebut ketidakharmonisan atau disharmonis antara masyarakat dan perushaan pengelolaan kayu huta.
Dan biasanya terjadi perselisihan sengketa lahan antara masyarakt dan perusahaan. Sengketa lahan Cara mengatasinya dengan melporkannya melalui aplikasi simplik tersebut sehingga nantinya akan ditinjau oleh pemerintah tentang keberadaan dan kepemilikan lahan tersebut.
1. Masalah/Potensi Disharmonis 2. Penyebab
3. Alternatif solusi 4. prosedur
1.Tidak bertegur sapa
2.Pembagian honoraraium tidak merata
3.Mendiskusikan bersama permasalahan tersebut
4.Mengklarifikasi permasalahan tersebut kepada bendahara selaku pengelola keuangan
E. Loyal
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government), pemerintah telahmeluncurkan
Core Values (Nilai-Nilai dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa). Nilai “Loyal” dianggap penting dan dimasukkan menjadi salah satu core values yang harus dimiliki dan diimplementasikan dengan baik oleh setiap ASN dikarenakan oleh faktor penyebab internal dan eksternal.Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain:
1.Taat pada Peraturan.
2.Bekerja dengan Integritas
3.Tanggung Jawab pada Organisasi 4.Kemauan untuk Bekerja Sama.
5.Rasa Memiliki yang Tinggi 6.Hubungan Antar Pribadi 7.Kesukaan Terhadap Pekerjaan
8.Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan 9.Menjadi teladan bagi Pegawai lain
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
1.Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
2.Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta 3.Menjaga rahasia jabatan dan negara
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut di atas diantaranya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan pengabdian, yang dapat disingkat menjadi “KoDeKoNasAb”.
Secara umum, untuk menciptakan dan membangun rasa setia (loyal) pegawai terhadap organisasi, hendaknya beberapa hal berikut dilakukan:
1.Membangun Rasa Kecintaaan dan Memiliki 2.Meningkatkan Kesejahteraan
3.Memenuhi Kebutuhan Rohani
4.Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir
5.Melakukan Evaluasi secara Berkala
Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat pegawai negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang atau golongan sebagai wujud loyalitasnya terhadap bangsa dan negara. Agar para ASN mampu menempatkan kepentingan bangsa dan Negar