Nama : Wendis Kristover Sihotang
NIM : 2110804015
Mata Kuliah : Kulintang A
Dosen Pembimbing : Drs. Sudarno, M.Sn.
: Amir Razak, S.Sn., M.Sn.
KULINTANG
Kolintang adalah alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Utara.
Musik tradisional khas Minahasa ini memiliki asal-usul yang terinspirasi oleh bunyi alat musik, seperti "tong" untuk nada rendah, "ting" untuk nada tinggi, dan "tang"
untuk nada tengah. Dalam pemakaian alat musik ini, istilah "ber tong ting tang"
digunakan sambil mengucapkan frase "Maimo Kumolintang" untuk mengajak orang memainkannya. Seiring berjalannya waktu, ungkapan tersebut akhirnya bermetamorfosis menjadi istilah "kolintang."
A. SEJARAH
Pada zaman dahulu, terdapat sebuah desa yang saat ini dikenal sebagai Desa Tondano, yang terletak di Minahasa. Di desa ini, hidup seorang gadis yang sangat cantik bernama Lintang, yang membuat banyak pemuda jatuh cinta padanya. Lintang juga dikenal karena kepiawaiannya dalam bernyanyi. Suatu hari, selama sebuah pesta yang diadakan oleh pemuda dan pemudi desa, muncul seorang pria tampan dan gagah bernama Makasiga. Makasiga kemudian berkenalan dengan Lintang, dan selain itu, ia juga terkenal sebagai ahli seni ukir.
Setelah beberapa waktu, Makasiga memutuskan untuk melamar Lintang. Namun, lamarannya diberikan dengan syarat bahwa ia harus menemukan alat musik yang memiliki suara yang lebih merdu daripada seruling emas. Makasiga pun memulai pencarian alat musik ini dengan menjelajahi hutan. Ketika sedang mencari, dia juga menggunakan kayu yang telah dikeringkan untuk menghangatkan dirinya sendiri. Kayu-kayu
tersebut kemudian dia ambil dan dilemparkan ke tempat lain. Kejutan datang ketika dia menyadari bahwa kayu-kayu yang jatuh ke tanah mengeluarkan suara yang sangat merdu. Makasiga sangat gembira karena telah berhasil menemukan alat musik yang suaranya begitu indah.
Namun, di tempat lain, ada dua pemburu yang mendengar suara indah tersebut dan mencari sumbernya. Singkatnya, Makasiga terlalu fokus pada pencarian alat musik untuk memenangkan hati Lintang hingga lupa merawat dirinya sendiri. Pemburu yang sebelumnya sedang mencari sumber suara itu akhirnya menemukan Makasiga dan membawanya kembali ke desa. Namun, karena penyakit yang parah, Makasiga akhirnya meninggal dunia. Setelah mendengar berita kematian Makasiga, Lintang pun menjadi sangat sedih dan akhirnya juga meninggal dunia. Kisah tentang perjuangan Makasiga mencari alat musik untuk Lintang merupakan cerita rakyat Minahasa yang diduga menjadi asal usul alat musik Kolintang.
B. FUNGSI ALAT MUSIK KULINTANG
Pada masa lampau, musik kolintang dipergunakan dalam upacara adat yang berkaitan dengan penghormatan kepada roh leluhur. Namun, seiring berjalannya waktu, alat musik kolintang menjadi penting dalam mendukung tarian, mengiringi lagu, atau dalam pertunjukan musik.
Generasi muda kemudian mengembangkan kolaborasi antara kolintang dengan instrumen musik modern dalam peranannya sebagai pengiring lagu, termasuk dalam genre musik jazz, pop, dan rock.
C. BAHAN ALAT MUSIK KOLINTANG
Instrumen musik kolintang terbuat dari jenis kayu yang khusus, yang memiliki bobot yang ringan namun kepadatan yang memadai. Selanjutnya, kayu-kayu ini diatur secara sejajar untuk membentuk alat musik tersebut.
Kayu-kayu yang sering digunakan dalam pembuatan kolintang meliputi kayu telur, kayu bandaran, kayu wenuang, kayu cempaka, kayu waru, dan kayu kakinik. Dalam proses pembuatannya, kayu-kayu ini pertama-tama dikeringkan sebelum diolah menjadi bilah-bilah kecil. Penyesuaian panjang bilah kayu ini memengaruhi nada yang dihasilkan oleh alat musik kolintang.
Kolintang memiliki kemampuan untuk menghasilkan sembilan jenis nada, termasuk loway (bass), cella (cello), karua (tenor 1), karua rua (tenor 2), uner (alto 1), uner rua (alto 2), katelu (ukulele), ina esa (melodi 1), ina rua (melodi 2), dan ina taweng (melodi 3).
D. CARA MEMAINKAN ALAT MUSIK KULINTANG
Ada beragam jenis Kolintang yang memiliki variasi yang kaya.
Semua variasi Kolintang dapat dimainkan bersama-sama untuk menciptakan melodi yang menakjubkan. Di jurusan Etnomusikologi ISI Yogyakarta instrumen kulintang terdiri dari 4 variasi yakni; Sopran, Alto, Cello, dan Bass dengan kunci in C dan F.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, alat musik kolintang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan stik khusus yang sering dilapisi dengan bantalan kain pada bagian pemukulnya. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan suara yang merdu dan berirama. Ada tiga jenis stik pemukul yang digunakan, dimana stik pertama biasanya digunakan pada tangan kiri, sementara stik nomor dua dan tiga digunakan pada tangan kanan. Stik nomor dua dan tiga ditempatkan di antara jari sesuai dengan akord yang dimainkan. Alat musik kolintang memiliki akord tersendiri yang harus dimainkan secara bersamaan. Namun, pada kolintang bass dan melodi, umumnya tidak memerlukan akord dan hanya menyesuaikan nada yang diinginkan. Oleh karena itu, jenis kolintang ini hanya memerlukan dua stik.
E. NOTASI
a) Sopran : | 1 3 5 1 | 4 6 !6 | 5 7 @ 7 | 1 . . . ||
Alto: | C C C C | F F F F | G G G G | 1 . . . ||
Cello: | C C C C | F F F F | G G G G| 1 . . . ||
Bass: | 1 3 t 1 | r y 1 y | t u 2 u| 1 . . .||
b) Soprano | 11 33 55 11 | 44 66 !!66 | 55 77 @@ 77 | 1 . . . ||
Alto | C C C C | F F F F | G G G G | C . . . ||
Cello | C C C C | F F F F | G G G G| C . . . ||
Bass | 1 3 t 1 | r y 1 y | t u 2 u| C . . .||
c) Soprano :
| 111 333 555 111 | 444 666 !!!666 | 555 777 @@@ 777 | 1 . . . ||
Alto :
| CCC CCC CCC CCC | FFF FFF FFF FFF | GGG GGG GGG GGG | C . . . ||
Cello :
| CCC CCC CCC CCC | FFF FFF FFF FFF | GGG GGG GGG GGG | C . . . ||
Bass :
| 111 333 ttt 111 | rrr yyy 111 yyy | ttt uuu 222 uuu| C . . .||