YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) CYBER PUBLIC RELATIONS MELALUI INSTAGRAM KT&G
SANGSANG UNIV. INDONESIA
--- Fajar Muharam,Hifni Alifahmi, Rahtika Diana
Universitas SAHID Jakarta
(Naskah diterima: 1 Maret 2022, disetujui: 28 April 2022) Abstract
Cyber public relations is part of public relations which is now widely used to perform public relations roles by utilizing internet-based information technology. Social media and especially Instagram are one of the mass media used in practice because of the large number of users and can connect with other platforms. PT Epin as an agency company applies cyber public relations through Instagram to improve the corporate image of the principle company (KT&G) through the KT&G Sangsang Univ program. Indonesia. This research approach is qualitative with descriptive method. The informants in this study were 3 practitioners of PT Epin's public relations, and 3 participants. The object of research will be focused on Instagram
@sangsangunivid. Based on the data obtained, it is concluded that PT Epin has carried out cyber public relations activities using Instagram in the KT&G Sangsang univ program.
Indonesia and has fulfilled the aspects of information disclosure, ease of access, forwarding of information, and completeness of content.
Keyword: cyber public relations, agrnsi, Instagram Abstrak
Cyber public relations adalah bagian dari public relations yang kini banyak digunakan untuk melakukan peran-peran public relations dengan memanfaatkan teknologi informasi berbasis internet. Media sosial dan terutama Instagram menjadi salah satu media yang massif digunakan dalam prakteknya karena jumlah penggunanya yang besar dan dapat terhubung dengan platform lainnya. PT Epin sebagai perusahaan agensi menerapkan cyber public relations melalui Instagram untuk meningkatkan corporate image perusahaan principle (KT&G) melalui program KT&G Sangsang Univ. Indonesia. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah 3 praktisi public relations PT Epin, dan 3 peserta. Objek penelitian akan difokuskan pada Instagram @sangsangunivid. Berdasarkan data yang didapat, maka disimpulkan bahwa PT Epin telah melakukan kegiatan cyber public relations menggunakan Instagram pada program KT&G Sangsang univ. Indonesia dan telah memenuhi aspek keterbukaan informasi, kemudahan dalam akses, adanya penerusan informasi, dan kelengkapan isi konten.
Kata Kunci: cyber public relations, agensi, Instagram
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) I. PENDAHULUAN
edia dalam komunikasi merupa- kan saluran yang membuat ko- munikasi yang bersifat abstrak menjadi kenyataan. Media sendiri pada dasar- nya adalah alat untuk menunjukkan isi jiwa maupun kesadaran yang bentuknya tulisan, ucapan, maupun gambar. Media sosial sendiri diidentifikasikan sebagai penunjang publik dalam berkomunikasi secara massal berbasis teknologi informasi internet yang dapat digu- nakan untuk media pertukaran informasi mau- pun konten pada masing-masing pengguna- nya. (Andarwati, 2016). Media sosial sendiri merupakan media online yang users nya dapat terhubung dan saling berpartisipasi, mencipta- kan serta barbagi informasi dan konten. Ber- kembangnya media sosial ini lebih disebabkan karena mudahnya akses kepemilikian smart- phone bagi masing-masing orang. Media so- sial sendiri yang merupakan bagian dari media komunikasi tidak sebatas digunakan untuk berbagi informasi namun juga sarana untuk berekspresi (self expression), pencitraan diri (personal branding), serta ajang cerita (curhat) (Ayun, 2015). Karena sebagian besar penggu- na sosial media adalah anak muda, maka platform ini banyak digunakan oleh praktisi public relations untuk melakukan peran public
M
relationsnya terutama jika target merekaadalah anak muda.
Aktivitas public relations dengan meng- gunakan media sosial kini gencar digunakan oleh praktisi-praktisi public relations untuk berkomunikasi dengan publiknya. Aktivitas ini dilakukan karena dinilai memudahkan praktisi public relations untuk bisa terhubung ke publicnya secara mudah, cepat, dan murah.
Cyber public relations sendiri kini menjadi aktivitas kehumasan yang masif dilaku- kan melalui media elektronik internet yang bertujuan untuk membangun merek (brand) dan senantiasa memelihara kepercayaan (trust), pemahaman, citra perusahaan atau or- ganisasi kepada khalayak dan tentunya dapat dilakukan secara one to one communication yang bersifat interaktif (Yumikosari, 2017).
Media online dipilih menjadi sarana komuni- kasi karena digunakan oleh sebagian besar anak muda untuk berinteraksi dan berjejering
KT&G Sangsang univ. Indonesia adalah platform kegiatan (progam) multidisplin bagi mahasiswa di Indonesia yang merupakan pro- gram dari perusahaan KT&G Korea. Program ini telah dimulai sejak tahun 2016, dan di tahun 2021 dikelola oleh PT Epin sebuah perusahaan agensi di Jakarta. KT&G Sang- sang univ. Indonesia berwujud upaya memba-
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) ngun komunitas yang membantu pengemba-
ngan diri mahasiswa yang berusia 20 tahun keatas dengan skill yang beragam. Sebagai bagian dari kontribusi sosial unik KT&G, KT&G Sangsang univ. Indonesia mendukung passion dan tantangan melalui berbagai kelas dan aktivitas online dan offline. Program-pro- gram tersebut dirancang untuk membantu ma- hasiswa mengubah imajinasi menjadi kenya- taan dan mengeksplorasi potensi mereka serta berbagi pengalaman dengan orang lain. Ko- munitas kegiatan eksternal KT&G untuk mahasiswa yang membantu pertumbuhan diri sejati melalui penyediaan kesempatan untuk pengalaman yang berbeda dan pertukaran de- ngan mahasiswa untuk membangun karir dan mengisi C.V. di kampus mereka. Melalui implementasi program (kelas/kegiatan), KT&G Sangsang univ. Indonesia menyedia- kan tempat untuk bertukar pikiran di mana mahasiswa dapat mengekspresikan imajinasi mereka dan menemukan kemungkinan baru sambil berbagi kenangan baru dengan maha- siswa lain. Sepanjang 2021 semenjak kelas online dilakukan target peserta di beberapa kelas tidak tercapai (Bussiness Development Manager PT Epin). Padahal, Beberapa media yang digunakan sebagai sarana publikasi dan publisitas seperti media online dan sosial
media telah masif digunakan untuk memba- ngun image program. Selain itu, terdapat masalah lain dalam pencapaian tujuan public relations yaitu para peserta tidak mengetahui latar belakang perusahaan KT&G yang identik dengan rokok.
Minimnya pengetahuan peserta program terhadap corporate knowledge karena me- mang sengaja di desain oleh tim public rela- tions PT Epin agar peserta mendapatkan pe- ngalaman yang baik terlebih dahulu dengan mengikuti program KT&G Sangsang Univ.
Indonesia, baru setelah itu mereka akan men- ciptakan corporate image yang baik pula.
Namun, cara ini juga belum bisa untuk mena- rik calon peserta baru. Penyelenggara menilai belum tercapainya target peserta salah satunya disebabkan karena sulitnya melakukan kerja- sama program dengan pihak universitas dika- renakan membawa nama perusahaan induk (principle) yaitu KT&G yang merupakan perusahaan penyedia tembakau sebagai bahan baku rokok. Walau upaya sosialisasi program tidak hanya dilakukan secara offline (melalui pengajuan kerjasama perusahaan ke univer- sitas atau Lembaga), namun juga dilakukan secara online, salah satunya menggunakan media sosial. Beberapa media sosial yang digunakan dalam membangun image program
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) dan corporate image adalah Instagram dan
Facebook.
Selaku agensi PT Epin sangat terikat dengan perusahaan induk/principal (KT&G).
Seluruh program yang dibuat harus mendapat- kan persetujuan dari pihak KT&G. Dalam pengimplementasiannya pihak KT&G mengi- rimkan seorang program director ke Indonesia sebagai pengawas program-program KT&G Sangsang univ. Indonesia. Program-program yang kini terlaksana secara online hingga batch 6 terlebih dahulu telah dilakukan riset kebutuhan dan uji coba market selama 1 per- temuan. Jika peserta dalam uji coba market mencapai target, maka kelas tersebut bisa menjadi kelas tetap dalam setiap batchnya.
Namun faktanya, tingkat partisipasi peserta selama batch berjalan juga belum memenuhi target, walaupun diawal pendaftar terbilang cukup banyak.
PT Epin selaku agensi dari KT&G Sang- sang univ. Indonesia dalam menangani masa- lah ini telah banyak melakukan cara, baik so- sialisasi, publikasi, promosi, dan publisitas.
Semua dilakukan oleh tim public relations PT Epin. Optimalisasi sosial media juga telah dilakukan baik melalui adsense maupun stra- tegi-strategi lain seperti give away. Secara konten di Instagram juga telah banyak
menyajikan konten yang informatif dan keki- nian yang dibutuh kan oleh anak muda. Na- mun mereka juga memiliki batasan dalam hal memuat informasi yang kontra produkstif de- ngan brand perusahaan principal (KT&G).
Berdasarkan hasil wawancara awal dengan Bussiness Development Manager yang menja- lankan peran public relations di PT Epin, bahwa public relations team PT Epin pernah membuat konten larangan merokok dalam rangka hari rokok sedunia. Namun, konten tersebut harus di take down karena ada perbe- daan pandangan dengan pihak KT&G.
Berdasarkan hal tersebut tergambar bahwa KT&G Sangsang univ. Indonesia seba- gai sebuah brand program-program positif kepemudaan mengalami konflik image. Di satu sisi program-program yang ditawarkan adalah program-program pengembangan soft skill yang positif. Namun, disisi lain perusahaan principle yang mendanai program KT&G Sangsang univ. Indonesia adalah peru- sahaan yang sebagian bisnisnya ada di sektor manufaktur dan distribusi tembakau sebagai bahan baku rokok. Sehingga konflik image ini yang diduga menjadi penyebab penciptaan corporate image tidak dimbangi dengan corporate knowledge yang baik dibenak peser- ta. Walaupun Public relations sebagai sebuah
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) fungsi didalam organisasi akan dimanfaatkan
untuk mengubah persepsi masyarakat, meng- konstruksi ulang realitas serta merekayasa akan suatu kepatuhan terhadap sesuatu (Da- vid, 2012). Namun, akan butuh upaya keras untuk membangun image KT&G Sangsang univ. Indonesia secara positif dibenak anak muda sehingga mereka mau bergabung mengi- kuti programnya.
Dalam upaya untuk memperkenalkan dan mengembangkan program-programnya PT Epin menggunakan media sosial untuk mela- kukan publisitas dan publikasi kegiatan mere- ka. Sehingga kegiatan cyber public relations ini digunakan oleh PT Epin dalam upaya menjalankan fungsi public relationsnya. Hal ini atas pertimbangan bahwa target market mereka adalah mahasiswa yang pasti dekat dengan penggunaan sosial media. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka penelitian ini ingin melihat lebih jauh terkait penggunaan Insta- gram @sangsangunivid sebagai media cyber public relations oleh PT Epin dalam upaya meningkatkan corporate image KT&G Sang- sang Univ. Indonesia.
II. KAJIAN TEORI A.PUBLIC RELATIONS
Cutlip mendefinisikan public relations sebagai “'Public relations is the management
function that establishes and maintains mutually beneficial relationships between an organization and the publics on whom its success or failure depends.” Oleh karena itu public relations akan memainkan fungsi ma- najemen untuk membangun serta memperta- hankan korelasi yang baik dan tentunya ber- manfaat di antara lembaga dengan publiknya, yang pada akhirnya akan mempengaruhi ke- berhasilan ataupun kegagalan lembaga. Public relations akan terus membahas sesuatu yang dinamakan reputasi atau sesuatu hal yang orang lain bahas tentang perusahaan (Cutlip, 2006). Cutlip juga mendefinisikan 4 peran public relations sebagai berikut:
1. Communication technicians, “This role requires executing strategies with the com- munication tactics of news releases, emp- loyee newsletters, position papers, media placements, Web site content, speeches, blogs, and social media messaging”.
2. The expert prescriber , “ type of public re- lations and is given the primary respon- sibility to handle this function as a con- sultant or with little input or participation by other senior management”.
3. The communication facilitator “is a boun- dary spanner who listens to and brokers
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) information between the organization and
its key publics”.
4. The problem-solving facilitator, “collabo- rates with other managers to define and solve problems”.
Terkait upaya PR dalam menjalankan fungsinya untuk membina serta saling penger- tian dengan stakeholdernya, setidaknya terda- pat emapt peran yang dapat dimainkan oleh PR (Ananto, 2004):
1. Interpreter / in the middle, merupakan pe- ran PR sebagai penyambung antara ma- najemen dengan publik eksternal ataupun internal organisasi.
2. Lubricant, secara harafiah dimaksud seba- gai pelican maupun pelumas, agar tercipta- nya hungan internal yang efisien serta harmonis.
3. Monitoring & Evaluation, dimaksudkan untuk mengantisipasi setiap perubahan yang bisa saja terjadi dan berdampak nega- tif terhadap organisasi.
4. Komunikasi, bertujuan untuk membangun saling penegrtian antara publik internal maupun publik eksternal.
B. CYBER PUBLIC RELATIONS / E-PR Cyber public relations didefinisikan sebagai kegiatan kehumasan yang mengguna- kan media internet sebagai medianya. Dimulai
dari kegiatan publikasi hingga customer rela- tions management. Sehingga cyber public relations adalah penerapan aplikasi dari perangkat ICT (Information and Communica- tion Technologies) untuk keperluan public relations. Onggo menjelaskan bahwa cyber public relations merupakan insiatif pelaku pu- blic relations yang menggunakan internet se- bagai sarana publisitasnya (Onggo, 2004).
Philips & Young menjelaskan bahwa empat aspek atau elemen tersebut antara lain: trans- parency, porosity, the internetas an agent, richness in content, and reach. Dalam penje- lasan yang lebih lanjut dapat dipaparkan seba- gai berikut (Philips & Young, 2009):
1. Transparancy, jika kita membicarakan tentang cyber public relations yang di im- plementasikan secara online, maka trans- paransi adalah hal yang harus ada dan dipenuhi. Lembaga atau perusahaan dimin- ta agar semakin transparan guna memberi- kan informasi dan data kepada para pe- mangku kepentingannya (stakeholder) melalui media sosial.
2. Internet Porosity, yaitu suatu bentuk trans- paransi yang tidak disengaja. Misalnya beberapa fasilitas didunia maya yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan seperti:
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) media sosial, blogs, instant messaging,
serta email.
3. The Internet as an agent, agensi disini dimaksudkan sebagai suatu proses pertuka- ran pesan, dalam hal ini pesan disampaikan dari komunikator kepada komunikan secara online, dan pada akhirnya menciptakan pe- mahaman serta konteks yang baru bagi penerimanya. Disisi lain, menurut Anne Gregory istilah agensi ini akan bersumber pada transformasi gambar serta pesan yang diteruskan dari satu individu ke individu lainnya (Gregory, 1999).
4. Richness in content and reach, aspek terakhir ini merupakan proses atas suatu transparansi dieksekusi. Kekayaan informa- si dapat dibuat serta terdistribusikan dise- babkan adanya reach didalam internet.
C. INSTAGRAM
Instagram merupakan suatu aplikasi untuk berbagi foto serta video ke sesama penggunananya. Membuat pengguna juga bisa mengambil foto secara langsung, mengaplika- sikan filter digital, lalu dapat juga mem- bagikannya ke berbagai platform media sosial lainnya. Secara harafiah Instagram berasal dari kata “insta” atau “instan”. Seperti diketa- hui Instagram dapat menampilkan foto-foto secara instan yang berbentuk polaroid di
dalam aplikasinya. Dan “gram” sendiri diam- bil dari kata “telegram” yang mengartikan untuk berkirim informasi kepada orang lain secara cepat dan langsung. Sistem kerja Insta- gram sendiri adalah dengan menjadi pengikut akun (orang lain), sehingga komunikasi antara sesama users dapat terjalin. Hal ini diwujud- kan dengan meninggalkan tanda suka berupa lambang hati serta dapat juga memberikan komentar di postingan tersebut. Jumlah suka yang didapat dalam suatu postingan akan menentukan foto tersebut akan bisa popular (terkenal) atau tidak. Para users dapat mene- mukan teman (yang juga pengguna Instagram) dengan mencari beberapa kata kunci serupa dengan menggunakan hastag (#), algoritma instagram nantinya akan mengumpulkan pos- tingan dengan hastag-hastag serupa. Adapun fitur-fitur yang terdapat di dalam Instagram adalah sebagai berikut (Bambang, 2012: 41).
D. TEORI AGENSI
Michael C Jensen serta millian H Meckling di tahun 1976 menjelaskan bahwa agensi pada hakikatnya merupakan ownership structure (struktur kepemilikan) lembaga atau perusahaan dengan dijalankan oleh seorang manajer (bukan pemilik perusahaan). Hal ini berfokus pada hubungan antara principal (pemilik) dengan agent (manajemen) dalam
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) upaya mengelola perusahaan. Korelasi ini
sebagai suatu kontrak antara satu orang bah- kan lebih, principal (pemilik) yang mempe- kerjakan agent (orang lain) untuk melakukan pekerjaan ataupun jasa yang mengatasnama- kan principal dengan fungsi pendelegasian tanggung jawab serta wewenang dalam pe- ngambilan suatu keputusan.Teori agensi mem- berikan dasar bahwa semua manusia bertindak atas dasar kepentingan mereka sendiri. Princi- pal sebagai pemegang saham diperkirakan hanya tertarik atas hasil profit yang bertambah atau investasi mereka di dalam perusahaan.
Disisilain agen di posisikan mendapat kepua- san berupa kompensasi keuangan serta syarat- syarat yang menyertai hubungan tersebut.
Atas dasar perbedaan kepentingan ini, maka kedua pihak tersebut berupaya untuk memper- besar keuntungan yang mereka hasilkan sen- diri-sendiri. Bagi principal ia selazimnya ingin atas pengembalian yang besar dan cepat dari investasi yang bisa dicirikan dengan kenaikan porsi dividen dari setiap saham yang dimiliki. Disisi lain agen ingin maksud serta kepentingannya diakomodir berupa insentif / kompensasi/bonus/remunerasi yang sebesar- besarnya atas pekerjaan yang ia telah lakukan.
Untuk menilai prestasi agen, principal ia akan melihat kemampuan agen dalam upaya mem-
perbesar laba guna dialokasikan pada pemba- gian dividen. Maka jika laba semakin tinggi, harga saham naik serta semakin besa dividen.
Artinya agen telah berhasil dalam kinerjanya.
III. METODE PENELITIAN
Sebagai pendekatan kualitatif penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, oleh kerena itu data serta informasi yang dikumpulkan dan diperoleh tidak berbentuk angka kuatikasi namun berupa kata, kalimat, pernyataan, serta konsep. Data yang nanti dikumpulkan dalam poenelitian ini berupa, transkrip wawancara, laporan observasi, foto- foto, catatan, memo, serta dokumentasi priba- di. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian untuk mendapatkan des- kripsi terkait optimalisasi cyber public relations PT Epin dalam mengelola publisitas KT&G sangsanguniv. Indonesia di Instagram.
Dalam penelitian ini menggunakan 2 jenis data dalam pengumpulannya berupa data primer serta data sekunder. Data primer sendi- ri merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama, contohnya perorangan maupun kelompok maupun Lem- baga atau organisasi (Umar, 2002). Data sekunder merupakan data primer yang telag melalui proses pengolahan lebih lanjut serta disajikan oleh pihak lain maupun oleh pe-
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) ngumpul data primer itu sendiri. Contoh data
sekunder misalnya studi kepustakaan, artikel media massa, undang-undang, kode etik, dsj.
Unit analisis pada hakikatnya merupa- kan satuan tertentu yang dipertimbangkan se- bagai subjek penelitian. Yang dapat termasuk unit analisis ini adalah orang perorangan, kelompok, Lembaga, korposrasi, organisasi, masyarakat maupun kategori social (trochim, 2006). Unit analisis dalam penelitian ini adalah pelaku public relations PT Epin,, yaitu key informan yang berhubungan langsung serta mengetahui seluk beluk peran public relations di PT Epin dalam melakukan komu- nikasi di media sosial. Unit observasi adalah media sosial yaitu dokumentasi terhadap Instagram @sangsangunivid
IV. HASIL PENELITIAN
Peran Public Relations Pada Perusahaan Agensi
PT. Epin merupakan agensi satu-satunya yang ditunjuk oleh KT&G untuk menjalankan KT&G Sangsang Univ. Indonesia. Core awal kerja sama PT. Epin adalah sebagai marketing agency, namun seiring berjalannya waktu, pe- ran-peran yang lain juga dijalankan oleh PT.
Epin berdasarkan order dan request dari Head Office yang ada di Korea, seperti pembuatan konten media sosial (promosi, digital ads dan cyber public relations), produksi video (pro- mosi, marketing dan iklan), live streaming (pembuatan kelas online), membuat komunitas Sangsang Friends dan Sangsang Tutor untuk membina hubungan dengan peserta dan ma- syarakat umum serta publikasi di media online dan website.
Di dalam internal PT Epin cyber public relationsnya 100% dilakukan secara online, seluruh aktivitas dipublikasikan melalui media online dengan penanggung jawab adalah Bussiness Development Manager yang berpe- ran sebagai public relations dari KT&G Sang- sang Univ. Indonesia. Jobdesk tim cyber pu- blic relations PT Epin dipegang oleh content writer yang menulis segala kebutuhan public- kasi baik untuk media online dan website.
Bussines Development Manager mereview tulisan yang dibuat oleh content writer sebe- lum didistribusikan ke head office yang ada di Korea. Setelah di-acc baru disalurkan ke media yang sudah ditentukan oleh project director.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) Bagan 4.1 Koordinasi Public Relations PT Epin
Sumber: ( Diolah oleh penulis)
Program director PT Epin secara langsung akan melaporkan segala aktivitasnya kepada CEO PT Epin, dan juga berkordinasi dengan Program Director KT&G Indonesia untuk melakukan laporan ke KT&G Korea.
Program Director PT Epin membawahi Con- tent Writer & Community Manager, Bussiness Development Manager/ PR practision, Social Media Manager and comunity dan Project Manager. Content Writer & Community Ma- nager berkoordinasi dengan Bussiness Deve- lopment Manager/ PR practision untuk mem- buat, merencanakan, serta mengkurasi materi terkait public relations. Selanjutnya diteruskan
oleh social Media Manager and Community untuk dipublikasikan.
“Dari (Program Director) segi peran dia tidak memberi masukan terkait konten apa saja yang harus aku buat, semua ide murni dari aku sendiri.. konten untuk ads Instagram.
Karena kebetulan untuk ads dia yg handle.”
(6b) “Peran Bussines Development manager adalah mengkurasi konten-konten yang dibuat oleh content writer, publikasi kegiatan dan semua yg dibuat oleh conten writer.” Bussines Development manager tidak pernah melarang untuk membuat sesuatu, namun lebih memberi
Daniel Shin (CEO)
Mr Suh
Program Director KT&G Indonesia Jayden Lee
Program Director PT.Epin
Bimo
(Bussiness Development Manager/ PR practision KT&G Sangsang Univ.
Indonesia) Nur Kamilah
(Content Writer &
Community Manager KT&G Sangsang Univ.
Indonesia
Budiyanto (Project Manager KT&G Sangsang Univ. Indonesia) Uufi Arbiani
(Social Media Manager And Community)
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) saran, dan biasanya disampaikan langsung.
(6d).
Public relations pada perusahaan agensi memiliki karakteristik yang berbeda diban- dingkan perusahaan lainnya. Hal ini disebab- kan karena agensi merupakan perantara dalam melakukan perkerjaannya. Perusahaan agensi tidak memiliki wewenang penuh dalam pe- ngambilan keputusan, ia harus terus berkor- dinasi dengan perusahaan principle untuk mendapatkan persetujuan. Para tenaga profe- sional bertugas demi kepentingan perusahaan dan mempunyai kebebasan dalam mengelola manajemen perusahaan. Sehingga, para profe- sional tersebut berperan sebagai agen dari principle. Semakin besar perusahaan yang dikelola memperoleh laba, semakin besar pula manfaat yang didapatkan agen. Sementara principle (pemegang saham) hanya bertugas mengawasi dan memonitor jalannya perusaha- an yang dikelola oleh manajemen serta me- ngembangkan sistem intensif bagi pengelola manajemen untuk memastikan bahwa mereka bekerja demi kepentingan perusahaan (Wiyo- no, 2017). PT Epin, sebagai agensi dan KT&G sebagai principle melakukan kerjasama yang didasari atas perjanjian kerja. Sebagai perusahaan yang diamanatkan untuk menge- lola event KT&G, PT Epin diwajibkan untuk
berkordinasi dan bertanggung jawab kepada perusahaan principle (KT&G). Semua unit kerja dan program yang dijalankan oleh PT Epin harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari principle. Sehingga PT Epin tidak bisa leluasa membuat keputusan sepihak.
Terkait public relations sebagai peranta- ra antara manajemen dengan stakeholder internal maupun eksternal. Seorang praktisi public relations harus mampu menginterpreta- sikan visi perusahaan dengan keinginan publik terhadap perusahaan. Sebagai perantara dengan stakeholder internal, public relations harus mampu menumbuhkan kesan serta citra perusahaan yang baik di benak internal perusahaan, mau untuk mendengarkan, dan menampung aspirasi karyawan terhadap peru- sahaan (Oemi, 1995). Di dalam internal PT Epin, praktisi public relations juga memiliki peran besar sebagai penyambung lidah antara tim public relations dengan KT&G agar semua aktivitas public relations dapat berjalan baik tanpa adanya hambatan. Sebagai peranta- ra eksternal, praktisi public relations harus benar-benar paham karakter publiknya dengan keinginan perusahaan.
“Sebenarnya kita ditargetkan awareness dalam melakukan publikasi dan publisitas kegiatan dengan goal citra perusahan… misal
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) kita sedang membuat campaign dan reach /
interactionnya ngga bagus, yg kita laporkan ke pusat adalah awarenessnya aja. Jadi reach/interactionnya kita ngga laporin. Semua yg kita lakukan berdasarkan arahan dari head office KT&G. Semua tim yang terlibat kita arahkan untuk satu visi dalam membangun citra ini lewat program yang kita buat…. Pola hubungan dengan pihak top management (principle) lebih banyak ikut campur setelah kegiatan selesai dan sebelum release ke public.” (4kk, 4ll)
Praktisi public relations juga harus mampu menjadi “lubricant” guna menghindari gesekan-gesekan yang terjadi didalam internal perusahaan. Menciptakan hubungan internal yang harmonis merupakan suatu keharusan agar tercipta suasana kerja yang nyaman sehingga satu dengan yang lain dapat saling tergantung, saling membantu, dan saling men- dukung. Tantangan terbesar dalam menjalan- kan peran lubricant bagi tim public relations PT Epin, adala untuk terus membangun komu- nikasi yang intensif dengan top manajemen PT Epin, program director KT&G Sangsang Univ. Indonesia dan program director KT&G sebagai penyambung lidah dengan principle.
“Sampai saat ini tidak pernah ada gesekan, yang pasti berusaha mengakomodir
dan memaksimalkan sesuai arahan. Jika tim- bul benih konflik dan masalah, maka sebisa mungkin kita diskusikan dan selesaikan.”
(4nn).
Sebagai public relations harus mampu melakukan monitoring dan evaluasi. Monito- ring sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa segala sesuatu berjalan sesuai rencana.
Selain itu juga untuk memantau posisi citra perusahaan dimata publik, apakah tetap baik, semakin baik, atau malah sebaliknya citra pe- rusahaan dalam kondisi yang tidak baik dibenak publik (Linggar, 2002). Evaluasi ini juga perlu dilakukan di internal perusahaan, kaitannya dengan kinerja para pelaku public relations, apakah sudah sesuai dengan rencana yang dibuat ataupun sebaliknya. Dengan adanya monitoring dan evaluasi, maka akan tercipta kedinamisan dalam penentuan kebija- kan-kebijakan seputar public relations.
“Internal public relations membuat sur- vey terhadap user dan participant setelah akhir batch (tiap bulan) untuk mendapatkan kritik dan saran terkait KT&G Sangsang Univ.
Indonesia. Di internal juga rutin melakukan evaluasi kinerja dan kegiatan setiap minggu.”
(4pp).
Terkahir peran praktisi public relations adalah harus mampu berkomunikasi dengan
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) baik. Kemampuan komunikasi yang baik mu-
tlak diperlukan untuk membangun kepercaya- an dari orang lain. Dengan adanya keperca- yaan, maka proses penerimaan informasi akan dengan mudah dilakukan. Komunikasi tidak harus terjadi secara langsung melalui tatap muka, namun juga bisa menggunakan berba- gai macam media. Tentunya media yang digunakan harus mampu meminimalisir gang- guan-gangguan yang ada. Komunikasi public relations terimplementasi dengan komunikasi internal serta komunikasi eksternal.
“Media yang digunakan untuk internal adalah Google Chat dan berlangsung 2 arah.
Untuk komunikasi dengan external kita meng- gunakan whatsapp dan telegram dengan ko- munikasi 1 orang, media sosial 2 arah dan kita menyiapkan custumer servise sebagai komuni- kasi 2 orang.” (4qq, 4rr)
Peran public relations yang pertama adalahsebagai teknisi komunikasi atau com- munication technician. Dalam peran ini, prak- tisi public relations menjadi jurnalis dalam residen dalam arti memiliki tugas untuk me- nyediakan layanan komunikasi yang sifatnya teknis, atau bisa juga disebut sebagai commu- nication in organization. Dalam pengaplika- siannya disebuah perusahaan, peran ini akan lebih dominan dalam menciptakan materi-
materi publikasi dan publisitas untuk disam- paikan kepada publik. Juga termasuk opera- sional penggunaan media dalam menyampaian materi-materi public relations. PT Epin memberikan intensitas yang cukup besar terkait penggunaan sosial media untuk me- nyampaikan materi-materi public relations.
Dan sebagian besar aktivitas kerja tim public relations PT Epin dilakukan dengan sosial media.
“Dan sebelum dipublish akan di cek dulu oleh BDM dan juga QC untuk keseluru- han publikasi. Setelah di cek, BDM akan membuat rilisan dengan media yang telah ditunjuk atau diajak kerja sama….Untuk Ins- tagarm saya kelola mulai dari jadwal publish dan isi konten baik insta story maupun feed serta menjadi admin untuk membalas Direct Message dan comment” (6ee)
“Saya sendiri yang menjalankan peran PR dan bertanggung jawab untuk merilis seluruh berita terkait kegiatan. Ada 2 jenis rilis yg dilakukan 1. Rilis berita yang bersifat request dari KT&G Pusat yang ada di Korea, dimana dari KT&G Korea membuat order ke Program Director lalu diteruskan ke Content Writer lalu diteruskan kepada saya untuk dicek lalu saya rilis kepada media media rekanan yang sudah bekerja sama 2. Rilis
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) berita rutinitas tiap bulan yang memang sudah
dijadwalkan untuk tayang.” (4ddd)
“Keseluruhan akun sosial media dikelola oleh Social Media Manager yang membuat editorial plan untuk konten mingguan. Edito- rial plan akan direview oleh Program Direc- tor.” (4eee, 4fff)
Saat ini program-program public rela- tions seharusnya tidak lagi berdasar atas du- gaan, perasaan, pengalaman personal, maupun intuitif. Langkah awal harus dimulai dari mendefinisikan masalah yang berupa pengum- pulan data, dan menyusun fakta melalui riset.
Dengan adanya riset maka informasi yang tersusun akan dideskripsikan secara sistematis untuk mengetahui asumsi publik dan kon- sekuensi dari program-program public relations tersebut (Nilam, 2018).
“Bussines Development manager melakukan riset dan menjabarkan permasala- han yang ada. Untuk penyusunan program akan dilakukan kordinasi bersama terkait hal apa yang akan harus dilakukan agar program berjalan dengan baik. Untuk pengimple- mentasiannya lebih banyak di Social Media Manager And Community.” (6ff)
Peran public relations juga membantu manajemen untuk mendengar apa yang dii- nginkan dan diharapkan oleh publiknya.
Dalam hal konteks sebagai fasilitator, public relations harus benar-benar memahami apa yang dimau dan dibutuhkan oleh publik.
Dengan mengetahui keinginan publik maka perusahaan akan berfokus untuk memenuhi keinginan tersebut. Pemenuhan keinginan ini, adalah upaya untuk membuat publik tetap menjadi pelanggan setia perusahaan.
“B selaku BDM bertindak sebagai perantara baik antar divisi maupun ke public.
Di divisi Media Sosial business development manager juga menjadi penengah dan Penghu- bung antara Director ke setiap divisi atau Media Sosial ke publik.” (6gg)
Praktisi public relations harus mampu untuk memecahkan masalah didalam tim manajemen. Hal ini guna membantu top leader di perusahaan, baik sebagai adviser (penasehat), sehingga pimpinan mampu mem- buat keputusan dan melakukan tindakan. Hal ini juga dimaksudkan untuk mengatasi krisis yang bisa terjadi didalam internal perusahaan dengan penyelesaian yang professional dan rasional. Di dalam PT Epin terdapat personal yang terlihat menonjol sebagai penengah da- lam semua konflik internal yang dihadapi perusahaan. Hal ini terjadi karena ia meme- gang peran sentral sebagai manajer public relations yang harus terus menjaga iklim
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) internal perusahaan tetap kondusif. Karena
perannya yang sentral di dalam perusahaan, maka hampir semua divisi juga akan berko- munikasi dengan manajer PR jika ada masalah yang terjadi. Dengan mengetahui semua hal didalam perusahaan, maka sangat wajar seba- gai manajer PR memiliki fungsi yang cukup signifikan sebagai problem solving facilitator.
“Saya selaku PR sering memberi masu- kan kepada divisi lain terkait problem atau obstacle tang dihadapi. Bagaimana pemecahan dan solusinya. Di Program yang berjalan saya juga menganalisa terkait bagaimana kelanca- ran program tersebut. Apakah program ini berjalan dengan baik atau tidak. Atau memang perlu dibuat program baru lagi untuk menam- bah awareness KT&G Sangsang Univ Indone- sia. (4kkk, 4lll)
Berdasarkan data yang didapat, terlihat bahwa peran public relations PT Epin lebih menonjol dalam melakukan peran sebagai communication technicians. Hal ini dikarena- kan mereka banyak melakukan layanan serta aktivitas teknis komunikasi. Utamanya dalam penggunaan media sosial. Dalam organisasi, sistem komunikasi akan sangat berkaitan dengan masing-masing divisi, arus dan media komunikasi yan digunakan akan berbeda penggunaannya antara level top manajer
kebawah, atau dari staff ke top manajer, dan dari manajemen ke publik. Di dalam PT Epin arus komunikasi dalam aktivitas public relations telah berjalan cukup baik, sesama penanggung jawab bisa berkomunikasi dengan baik yang levelnya horizontal seperti antara Content Writer & Community Manager, Bus- siness Development Manager/ PR practision, Social Media Manager and comunity dan Project Manager, maupun komunikasi vertical misalnya antara mereka bertiga kepada Program Director.
Instagram Sebagai Media Cyber Public Relations
Pada hakikatnya cyber public relations akan memfasilitasi perusahaan guna melaku- kan kegiatan kampanye terhadap publiknya dengan jangkauan yang luas bahkan sangat bisa tersegmentasi dengan jangka waktu yang singkat. Cyber public relations secara proses tranfer pesan serta penerimaan respon public dapat terjadi secara realtime tanpa batasan jarak dibandingkan aktivitas yang bukan cyber public relations. Dengan memanfaatkan media sosial yang memiliki jangkauan tak terbatas, maka dapat dikatakan bahwan cyber public relations adalah pilihan tepat bagi praktisi public relations untuk melakukan aktivitasnya di era industry digital saat ini.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) PT Epin selaku agensi dari perusahaan
KT&G dalam menjalankan fungsi public relations-nya menggunakan media sosial Instagram untuk melakukan cyber public rela- tions. penanggung jawab konten media sosial dijalankan oleh Content Writer and Commu- nity Manager serta Social Media Manager And Community. Instagram dipilin karena jangkauannya yang luas serta kemudahan dalam penggunaannya. Kelengkapan fitur juga menjadi alasan divisi public relations PT Epin mengandalkan Instagram ini. Fakta bahwa setiap orang memiliki smartphone dan sebagian besarnya mengakses media sosial terutama Instagram, menjadikan Instagram sebagai media yang aktif digunakan sebagai perantara antara pihak internal dengan users maupun publik. Selain itu, Instagram juga merupakan media yang bersifat dua arah, sehingga users dapat berhubungan langsung dengan internal dengan memanfaatkan bebe- rapa fitur seperti direct message, dan com- ment.
“Divisi PR ini merupakan divisi yang baru dibuat, saya baru bergabung sejak akhir Januari 2021. Divisi ini dibuat berdasarkan kebutuhan untuk publikasi dan publisitas.
Biasanya saya menyiapkan beberapa gambar berbeda untuk setiap media karena permintaan
dari medianya. Untuk template penulisan publikasi tidak ada ketentuan dari head office, namun berdasarkan pengalaman saya sebagai seorang praktisi saya memiliki inisiatif untuk penulisan, namun di akhir akan ada review dari manager sebelum diteruskan ke head office yang ada di Korea.” (5b, 5c)
Di internal PT Epin manajemen media sosial di jalankan oleh Social Media Manager And Community dan dibuat oleh Conten Writer and Community Manager. Keduanya memiliki peran yang signifikan dalam memba- ngun dan menyalurkan konten-konten public- kasi dan publisitas KT&G Sangsang Univ.
Indonesia di berbagai media, khususnya media online. Proses persetujuan publikasi dan publi- sitas yang tergolong panjang ini membuat Conten Writer and Community Manager harus bekerja cepat ketika ada informasi yang sifatnya harus ditayangkan secara cepat kepa- da users dan publik. Hal ini dilakukan agar menimbulkan awareness publik terhadap KT&G Sangsang Univ. Indonesia.
“Ingin memberikan informasi terkait kegiatan KT&G Sangsang Univ.Indonesia serta meningkatkan awareness KT&G Sang- sang Univ.Indonesia… Biasanya akan dire- view oleh “B” selaku manager dan Program Director PT. Epin yang akan mentranslate ke
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) bahasa korea sebelum direview oleh head
office. Dalam revisi biasanya head office memberikan masukan berupa penekanan kata dan kalimat. (5d)
Untuk melihat aktivitas cyber public relations di Instagram, maka kita perlu meli- hat beberapa aspek. Aspek yang pertama ada- lah Transparency yaitu implementasi keterbu- kaan informasi dari perusahaan kepada publik.
“PR in agencies company play a critical role in helping companies managing trust and building communications programs that factor in the importance of transparency. By in- creasing communications, seeking public input and making staff more visible, com- panies can establish an image of true corpo- rate responsibility” (Shannon, 2010). Dengan membangun komunikasi baik (perusahaan agensi) dengan pihak internal maupun ekster- nal guna mencapatkan masukan, maka perusa- haan akan terus membangum citra serta tan- gung jawabnya terhadap publik. Namun, data yang kami temukan dari hasil wawancara dengan informan, mereka justru tidak banyak mengetahui informasi terkait perusahaan pe- nyelenggara program KT&G Sangsang Univ.
Indonesia ini. Walau citra yang terbentuk dibilang cukup baik, sebagai perusahaan yang peduli terhadap pendidikan dan olah skill.
“Saya kurang paham KT&G perusahaan apa, saya pikir perusahaan ini bergerak di bidang olah skil khususnya mahasiswa. Kare- na tidak ada informasi yang bisa saya dapat- kan di akun instagramnya”. (3a, 3b)
Dari sisi internal PT Epin selaku pelaksana public relations, masalah transpa- ransi informasi kepada publik khususnya stakeholder KT&G Sangsang Univ. Indonesia ternyata masih banyak menemukan kendala.
Dalam berbagai macam upaya membuka kerjasama dengan pihak lain, praktisi public relations PT Epin membutuhkan upaya ekstra terkait pengaruh core bisnis KT&G terhadap generasi muda. Personalitas KT&G sebagai perusahaan yang identik dengan rokok, mem- buat calon partner program KT&G Sangsang Univ. Indonesia keberatan untuk melakukan kerjasama. Sehingga berdasarkan hal tersebut, dalam publisitas ke publik dan users di media sosial pihak public relations PT Epin tidak pernah menempatkan identitas KT&G sebagai perusahaan.
“Setiap pemberian informasi ataupun bentuk kerja sama dengan beberapa bihak, Bussiness Development Manager selalu menyebut KT&G sebagai perusahaan konglo- merasi yang memiliki bermacam – macam produk seperti real estate, obat-obatan,
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) trading, food and beverages. Image rokok /
tembakau masih melekat di KT&G dan itu menjadi salah satu kendala ketika melakukan kerjasama dengan beberapa Universitas yang ada di Indonesia. Dan untuk publisitas di sosial media PT Epin tidak pernah mem- publikasikan KT&G sebagai identitas perusa- haan, namun KT&G Sangsang Univ. Indone- sia sebagai program.” (4r, 4s, 4t)
Keterbukaan cyber public relations juga harus diimbangi dengan peran controlling terkait informasi yang ingin diberikan internal perusahaan kepada pibliknya. Kontrol infor- masi ini dilakukan agar publik merasa nyaman mendapatkan informasi dari official resmi perusahaan. Dilapangan, bisa jadi terdapat pu- blisitas pemberitaan yang dibuat oleh pihak ketiga terkait program yang kurang sesuai d- engan fakta yang ada. Oleh karena itu, adanya peran kontrol ini untuk terus menjaga infor- masi-informasi yang akurat dan tidak dimani- pulasi untuk bisa sampai langsung ke publik.
“Saya sering mendapatkan broadcast message dari pihak sangsang terkait kegiatan- kegiatan yang akan berlangsung. Selain itu, karena saya aktif mengikuti sosial media sangsang, Admin rutin memberikan informasi maupun pengumuman”. (1c)
Cyber public relations juga diharapkan mampu memberikan kemudahan-kemudahan akses kepada publik terhadap platform yang digunakan. Dengan adanya kemudahan akses, maka setiap informasi yang disampaikan dapat dengan muda diterima oleh users. Dalam penggunaan Instagram kemudahan akses dapat terjadi jika seseorang mengikuti (mem- follow) akun tersebut, sehingga sebagai pengi- kut ia akan mendapatkan informasi langsung jika terdapat update informasi dari pihak admin.
“Mudah dan terbuka, semua ada di inter- net. Awalnya saya tau dari ads Instagram sto- ry, lalu saya telusuri dan saya follow Insta- gramnya. Saya putuskan memfollow akun Instagram sangsang karena akunya terlihat sangat update terutama tentang program- programnya”. (1f))
Dalam kondisi yang berbeda, kemuda- han terhadap pengaksessan informasi di media sosial dapat terjadi karena bantuan dari pihak lain yang ikut memberikan informasi di akun media sosialnya. Apalagi jika pengguna terse- but adalah influencers yang memiliki cukup banyak pengikut. Back link adalah kondisi yang mencerminkan aktivitas ini, bahwa satu orang akan membantu meneruskan informasi
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) ke akunnya dengan mencantumkan akun
utama.
“Mudah dan terbuka, semua ada di internet awalnya saya tau dari Twitter, dari akun member JKT 48 yaitu Shania Gracia, dia mentweet event KT&G sangsang univ Indone- sia, dari situ saya mulai mencari informasi terkait program tersebut lewat aku Instagram- nya”. (2b)
Cyber public relations mensyaratkan adanya upaya penerusan informasi dari pihak luar terkait informasi yang disebarluaskan secara masif. Upaya penerusan informasi oleh pihak luar ini biasanya dapat terdiri dari dua jenis, pertama sengaja diminta oleh pihak internal yang sifatnya berbayar, dalam imple- mentasi saat ini dapat berupa endorse, adsense, ataupun beriklan. Jenis kedua berupa kesediaan secara sukarela dari user untuk menyebarkan informasi tersebut.
“Saya sukarela menyebarkan informasi terkait aktifitas KT&G Sangsang Univ. Indo- nesia via whatsapp ke teman-teman saya”.
(FS, 22 Tahun) “Saya kadang merepost pos- tingan sangsang univ. Indonesia di story saya.” (1h)
Namun bukan tanpa resiko penerusan informasi ini kepada pihak luar. Resiko atas pengurangan maupun kelebihan informasi
yang disampaikan sangat mungkin terjadi dalam kondisi ini. Hal ini karena pihak per- tama sepenuhnya tidak dapat mengontrol pi- hak ketiga dalam penerusan informasi terse- but. Namun kondisi ini hanya terjadi pada pe- nerusan informasi yang sifatnya diteruskan secara sukarela. Jika penerusan informasi yang sifatnya berbayar hal ini akan bisa di kontrol oleh internal public relations perusa- haan.
“PT. Epin menggunakan jasa KOL (Key Opinion Leader), Influencer dan media online.
Selain itu ada juga penerusan informasi terkait KT&G Sangsang Univ. Indonesia dari para peserta dan tutor secara sukarela Kemungki- nan terjadinya pengurangan atau kelebihan informasi yang di teruskan oleh orang lain sejauh ini informasi yang diberikan selalu positif.” (4y, 4z, 4aa)
Informasi yang baik, adalah informasi yang menyajikan data secara lengkap, serta mudah dipahami. Kejelasan informasi ini akan mempengaruhi tingkat penerimaan user maupun publik. Komunikasi yang efektif mempunyai ciri penggunaan Bahasa yang lugas, jelas, tepat dalam penggunaannya, he- mat, dan sejajar. Kalimat efektif tidak berarti wujudnya harus pendek-pendek tetapi yang dipentingkan adalah kesamaan informasinya
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) (Trismanto, 2020). Dengan orang mengerti
terhadap informasi yang didapatkan, maka ia akan dapat menentukan keputusan selanjut- nya, baik keputusan untuk mengikuti, memi- kirkan kembali, menyimpan informasi, atau bahkan mengabaikan informasi tersebut kare- na dinilai tidak sesuai dengan kebutuhannya.
“Informasi kontennya saya rasa sangat lengkap dan memuat informasi penting yang saya butuhkan mulai dari kelas, isi materi kelas dan tutor serta informasi yang dibutuh- kan….” (1j)
Agar konten di media sosial menjadi menarik maka content writer and community manager juga menekankan pada penggunaan design-design yang dinilai cukup kreatif dan atraktif dan memanjakan mata user. Terdapat template yang ditetapkan dalam setiap pem- buatan materi publisitas dan publikasi. Diha- rapkan dengan adanya template ini akan mem- buat identitas dan pembeda akun Instagram KT&G Sangsang Univ. Indonesia dengan official Instagram lainnya yang menjalankan program serupa.
“Warna dan logo menjadi daya tarik tersendiri sesuai dengan request head office yaitu warna magenta menyala yang tampak eye catching. Untuk grafik dan music menye-
suaikan dengan selera target market yaitu usia muda khususnya mahasiswa.” (4cc, 4dd)
Adakalanya dalam proses penerusan informasi diperlukan reward-reward kepada pihak ke tiga agar mau membantu menyebar- kan informasi. Strategi ini dalam beberapa waktu dapat dikatakan berhasil untuk men- jaring orang baru yang akan bergabung dengan program-program KT&G Sangsang Univ. Indonesia.
“Apabila saya berhasil memasukan minimal 10 orang ke dalam kelas, maka saya akan mendapatkan give away berupa mer- chandise KT&G Sangsang Univ. Indonesia.”
(1o)
Dalam perkembangan di era teknologi digital ini, perluasan informasi dapat juga dilakukan melalui sistem di dalam platform tersebut dengan berbayar. Adsense adalah cara yang lazin digunakan para users Instagram untuk mengiklankan postingannya. Dengan biaya yang cukup relatif murah dan jangkauan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Menjadikan Instagram ads ini menjadi salah satu stratgi tim public relations PT Epin untuk membooster postingannya.
“Saya sering mendapatkan ads Insta- gram sangsang yaitu story ads” (1n)
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) PT Epin selaku pelaksana program dari
KT&G, pada dasarnya telah melakukan akutivitas cyber public relations. Media yang digunakan cukup intens untuk melakukannya adalah media sosial, terutama Instagram. Cy- ber public relations pada PT Epin lebih difungsikan untuk melakukan publikasi, publisitas dan menjaga komunikasi dengan publik (pengikutnya). Salah satu kelebihan Instagram yaitu kemudahan dalam akses dan pengguna serta jangkauannya yang besar dan luas, dijadikan alasan utama mengapa media sosial ini dipilih untuk menjalin komunikasi dengan publik terutama pengikutnya. Selain itu sifat Instagram yang selalu memberikan rekomendasi kepada pengguna terkait apa yang mereka sukai dan siapa yang mereka ikuti, menjadikaan proses alih informasi dari manajemen ke publik semakin jauh lebih mudah. Sebagai pengikut Instagram
@sangsangunivid, maka kita akan secara berkala mendapatkan update informasi terkait kegiatan, informasi aktual, dan publisitas Sangsang Univ. Indonesia. Dan dengan peng- gunaan hastag yang tepat maka pengguna Instagram lain (yang bukan pengikut) akan dengan mudah juga direkomendasikan oleh Instagram jika pengguna tersebut memiliki
kesamaan dengan konten-konten yang disaji- kan di @sangsangunivid.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan ma- ka dapat disimpulkan bahwa cyber public re- lations telah dijalankan oleh PT Epin selaku perusahaan agensi yang menjalankan serta bertanggung jawab atas program KT&G Sang- sang Univ. Indonesia. Aktivitas cyber public relations pada PT Epin dilakukan oleh Bussi- ness Development Manager/ PR practision se- bagai public relations manajer, serta Content Writer & Community Manager dan Social Media Manager selaku public relations tekni- si. Manager/ PR practision sebagai public relations manajer bertugas membuat public relations plan dan kurasi konten, Content Writer & Community Manager bertugas mem- buat semua konten, serta Social Media Mana- ger selaku public relations teknisi yang ber- tanggung jawab atas penggunaan media sosial dalam hal ini Instagram. PT Epin juga telah melaksanakan 4 peran public relations, dianta- ranya sebagai communication technicians, expert prescriber, communication facilitator serta sebagai problem solving facilitator. Ins- tagram sebagai media cyber public relations terimplementasi dari keterbukaan informasi (transparency), internet porosity, The Internet
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) as an Agent , dan Richness in Content and
Reach
Berdasarkan seluruh aktivitas cyber public relations tersebut, maka corporate image perusahaan principle tidak terbangun dengan baik, dari aspek Increase a firm’s name recognition identitas KT&G sebagai sebuah perusahaan hanya melekat pada logo program KT&G Sangsang Univ. Indonesia, tanpa ada upaya lebih jauh memperkenalkan perusahaan kepada publik dan peserta program. Hal ini dilandasi kekhawatiran pe- nyelengara (PT Epin) bahwa citra perusahaan sebagai perusahaan yang identic dengan rokok akan mempengaruhi keberlangsungan pro- gram. Sehingga berdasarkan fakta tersebut, aspek Establish goodwill for the company and its products dimana nama besar perusahaan seharusnya dapat mempermudah proses pem- bentukkan corporate image, tidak sepenuhnya berhasil. Hal ini karena identitas perusahaan tidak pernah berdiri sendiri dalam setiap aktivitas public relations PT Epin. Padahal, program KT&G Sangsang Univ. Indonesia dinilai telah memenuhi aspek Identify itself with some meaningful and socially acceptable activity, karena program-program yang dibuat diangap telah sesuai dengan kebutuhan peningkatan skill anak muda Indonesia. Selain
itu, KT&G Sangsang Univ. Indonesia juga banyak mengadakan kegiatan sosial sebagai pelengkap kegiatan peningkatan skill.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrachman, Oemi. 1995. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Andarwati, I. (2016). Citra diri ditinjau dari intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram pada siswa kelas xi sma n 9 yogyakarta. E Journal Bimbingan Konseling, 5, 1-12.
Anggoro, Linggar. 2002. Teori dan Profesi Kehumasan (Serta Aplikasinya di Indonesia). Jakarta: Bumi Aksara.
Andrew Griffin. 2014. Crisis, Issues and Reputation Management. London:
Kogan Page Ltd.
Atmoko Dwi, Bambang. 2012. Instagram Handbook Tips Fotografi Ponsel.
Jakarta: Media Kita.
Ayun, P. Q. (2015). Fenomena remaja menggunakan media sosial dalam membentuk identitas. Jurnal Komunikasi, 3(2)
Boyatzis, R. (1998). Transforming Qualitative Information: Thematic Analysis and.
California: Sage Inc.
Boyd, B. K., Bergh, D. D., & Ketchen Jr., D.
J. 2010. Reconsidering the reputation- performance relationship: A resource-
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (283-305) based view. Journal of Management.
Vol.36(3).
Bowen, Shannon A, et.al. 2010. An Overview of the Public Relations Function. New York: Bussiness Expert Press
Cutlip, Scott, M, dkk. 2006. Effective Public Relations. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Elizabeth Goenawan Ananto. 2004. ”Public Relations, Sebagai Koalisi Yang Dominan, Mungkinkah?”, makalah pada Konvensi Perhumas di Yogyakarta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2007.
Manajemen Pemasaran, PT. Indeks, Jakarta.
Michaelson, David. 2012. Evaluating in Public Relations/Corporate Communication Programming: Towards Establishing Standars of Campaign Performance. Public Relatuons Journal.
Vol 6 No 5.
Moleong. Lexy J. 1989. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Karya.
Patton, Michael Q. Qualitative Research &
Evaluation Methods. London: Sage Publication, 2002.
strategy in the world of social media, Second Edition, London and Philadelphia.
Ratih, Ida Aju Brahma. 2009. Pengaruh Kinerja Produk, Pelayanan dan Sumberdaya amnesia Terhadap Niat Pembelian Ulang Melalui Citra Perusahaan dan Kepuasan Pelanggan PT Asuransi Jiwasraya. Ekuitas. Vol. 13, no.2.
Trochim, William M. 2006. The Research Methods Knowledge Base 2nd Edition.
Umar, Husein. 2002. Metode Riset Bisnis.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Wardasari, Nilam. 2018. Penggunaan Riset
Oleh Praktisi Public Relations Dalam Menentukan Program. Jurnal Nomosleca. Vol 4 No 2.
Yumikosari, Melati Agustin. 2017. Strategi Cyber Public Relations Website E Marketplace. Jurnal Uniga. Vol 3 No 1.