YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (258-270) PENGARUH ALOKASI ANGGARAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN KERINCI
--- Dewi Ernita
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sakti Alam Kerinci Program Studi Ekonomi Pembangunan Sungai Penuh
(Naskah diterima: 1 Maret 2022, disetujui: 28 April 2022) Abstract
This study aims to determine the effect of the education and health budget allocation on the Human Development Index in Kerinci Regency in 2013-2020. The data used are secondary data in the form of time series consisting of education budget realization, health budget realization and human development index development. The analytical tool used is multiple linear regression and the coefficient of determination. The results showed that Education Expenditures partially did not significantly influence the Human Development Index in Kerinci Regency in 2013-2020. This is based on the results of the calculation of the value of t-count <t-table or 1.969<2.57058 and the significance value of 0.106 is greater than the alpha level of 0.05. Health expenditure partially has a significant effect on the Human Development Index in Kerinci District in 2013-2020. This is based on the value of t-count> t-table or 2.944> 2.57058 and a significance value of 0.032 <0.05. Simultaneously Education and Health Expenditures have a significant effect on the Human Development Index in Kerinci Regency in 2013-2020. This is based on the value of F-count> F-table or 21.729> 5.79 and a significance value of 0.003
<0.05. The magnitude of the influence of Education Spending on the Human Development Index in Kerinci Regency is 0.072, meaning that if Education expenditure increases by 1%, then the Human Development Index in Kerinci Regency will increase by 0.072%. The magnitude of the effect of Health Spending on the Human Development Index in Kerinci Regency is 0.042, meaning that if Health Spending increases by 1%, the Human Development Index in Kerinci District will increase by 0.042%. Simultaneously the magnitude of the influence of Education and Health Spending on the Human Development Index in Kerinci Regency is 89.70%. The remaining 10.30% is influenced by other variables not examined.
Keywords: Education Spending, Health Spending and Development Index Human Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Kabupaten Kerinci tahun 2013-2020.Data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk runtun waktu yang terdiri dari realisasi anggaran pendidikan, realisasi anggaran kesehatan dan perkembangan indeks pembangunan manusia.Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dan koefisien determinasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Belanja Pendidikan secara parsial tidak
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (258-270) berpengaruh signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci tahun 2013-2020. Ini didasarkan dari hasil perhitungan nilai t-hitung < t-tabel atau 1,969 < 2,57058 dan nilai signifikansi sebesar 0,106 lebih besar dari tingkat alpha yaitu sebesar 0,05. Belanja Kesehatan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci tahun 2011- 2018. Ini didasarkan dari nilai t-hitung > t-tabel atau 2,944 >
2,57058 dan nilai signifikansi sebesar 0,032 < 0,05. Secara simultan Belanja Pendidikan dan Kesehatan berpengaruh signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci tahun 2013-2020. Ini didasarkan dari nilai F- hitung > F-tabel atau 21,729 > 5,79 dan nilai signifikansi sebesar 0,003 < 0,05. Besarnya pengaruh Belanja Pendidikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci adalah 0,072, artinya jika belanja Pendidikan meningkat sebesar 1%, maka Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci akan meningkat sebesar 0,072%. Besarnya pengaruh Belanja Kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci adalah 0,042, artinya jika belanja Kesehatan meningkat sebesar 1%, maka Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci akan meningkat sebesar 0,042%. Secara simultan besarnya pengaruh Belanja Pendidikan dan Kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci adalah 89,70%.
Sisanya sebesar 10,30% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Kata Kunci:Belanja Pendidikan, Belanja Kesehatan dan Indeks Pembangunan Manusia
I. PENDAHULUAN
embangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan harkat, martabat, kualitas, serta kesejahteraan segenap lapisan masyarakat. Dalam kerangka itu pembangunan harus dipandang sebagai suatu rangkaian proses pertumbuhan yang berjalan secara berkesinambungan untuk mewujudkan tujuan-tujuannya. Pembangunan daerah yang dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap, mandiri dan berke- lanjutan bertujuan untuk meningkatkan ke- mampuan daerah dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dengan daerah lain yang lebih maju dan sekaligus secara agregat
P
meningkatkan kesejahteraan bangsa dannegara secara adil dan merata. Pemberian otonomi kepada daerah akan menjadi salah satu nyata dan kemandirian daerah dalam upaya mening-katkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata.
Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu instrumen utama kebijakan dalam upaya peningkatan pelayanan umum dan kesejahtera-an masyarakat di daerah. Oleh karena itu Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) harus berupaya secara nyata dan terstruktur untuk menghasilkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Darrah (APBD) yang betul-betul
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (258-270) mencerminkan kebutuhan riil masyarakat di
daerah sesuai dengan potensi masing-masing.
Untuk melihat apakah daerah telah siap secara finansial un-tuk menyongsong otonomi daerah, antara lain adalah dengan melihat apakah sumber-sumber penerimaan APBD nya mampu menutup anggaran belanja daerah yang ber-sangkutan. Di samping itu anggaran belanja pembangunan yang dialokasikan pada program proyek yang langsung menyentuh sektor ekonomi produktif masyarakat akan dapat meningkatkan perekono-mian masyarakat.
Menurut Mangkoesoebroto (2016:53), pengeluaran pemerintah mencermin-kan kebija-kan pemerintah. Anggaran yang dialokasikan untuk suatu bidang menunjukkan komitmen pemerintah terhadap permasalahan
pada bidang tersebut. Sebagai bentuk kebijakan fiskal pe-merintah, setiap tahun pemerintah pusat mene-tapkan Undang- Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (UU-APBN) sebagai hak dan komitmen pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan.Sementara pemerintah daerah setiap tahun menetapkan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sesuai dengan kebijakan pembangunan masing-masing daerah.
Pemerintah Kabupaten Kerinci berusaha meningkatkan investasi sumber daya manusia.
Keseriusan pemerintah daerah meningkatkan kualitas SDM ditandai dengan perkembangan belanja pemerintah bidang Pendidikan dan Kesehatan.
Tabel 1.1. Pertumbuhan Realisasi Belanja Pendidikan dan Kesehatan Kabupaten Kerinci Tahun 2013 – 2020
Tahun Realisasi Belanja Pendidikan (Rp)
Pertumbuha n (%)
Realisasi Belanja Kesehatan (Rp)
Pertumbuha n (%)
2013 261.808.702.667,00 - 43.223.633.419,20
2014 295.284.435.068,00 12,79 37.733.451.864,00 -12,70
2015 302.060.452.384,00 2,29 46.104.138.001,00 22,18
2016 320.093.152.761,00 5,97 42.082.808.577,00 -8,72
2017 379.541.362.188,00 18,57 54.785.614.883,00 30,19
2018 390.608.130.704,00 2,92 88.236.144.778,77 61,06
2019 372.419.411.742,00 -4,66 78.414.881.471,00 -11,13
20120 335.483.690.370,48 -9,92 90.377.912.621,93 15,26
Jumlah 2.657.299.337.884,48 27,96 480.958.585.615,90 96,13
Rata-rata 332.162.417.235,56 3,99 60.119.823.201,99 13,73
Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kabupaten Kerinci Tahun2020.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (258-270) Tabel di atas memperlihatkan bahwa
rea-lisasi belanja pendidikan dari tahun 2011 – 2016 selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Tetapi dari tahun 2017 sampai dengan 2018 realisasi belanja pendidikan mengalami penurunan. Rata-rata persentase pertumbuhan realisasi belanja pendidikan dari tahun 2011 sampai dengan 2018 sebesar 3,99%. Begitu juga dengan realisasi belanja kesehatan selalu mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Rat- rata persentase pertumbuhan realisasi belanja
kesehatan dari tahun 2011 sampai dengan 2018 meningkat sebesar 13,73%.
Dengan dialokasikannya belanja peme- rintah Kabupaten Kerinci untuk belanja pen- didikan dan kesehatan, diharapkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Kerinci akan dapat lebih meningkat. Peningkatan IPM Kabupaten Kerinci dari tahun 2013-2020 dapat dilihat sebagaimana pada tabel berikut ini.
Tabel 1.2. Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kerinci Tahun 2013-2020
Tahun Indeks Pembangunan Manusia (%) Pertumbuhan (%)
2013 65,85 -
2014 66,71 1,31
2015 67,49 1,17
2016 67,96 0,70
2017 68,89 1,37
2018 69,68 1,15
2019 70,03 0,50
20120 70,59 0,80
Jumlah 547,20 6,99
Rata-rata 68,40 1,00
Sumber: BPS Kabupaten Kerinci Tahun 2020 Tabel di atas memperlihatkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci dari tahun 2013-2020 selalu menga- lami peningkatan dari tahun ke tahun.Tetapi persentase pertumbuhan mengalami fluktuasi.
Dari tahun 2012 – 2014 persentase pertum- buhan mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 persentase pertumbu- han meningkat sebesar 1,37% dari tahun
sebelumnya. Persentase pertumbuhan IPM Kembali mengalami penurunan sampai dengan tahun 2017. Namun pada tahun 2018 persentase pertumbuhan kembali mengalami peningkatan yaitu sebesar 0,80%.
Berdasarkan data sebagaimana dijelas- kan di atas, terlihat fenomena bahwa rata-rata persentase pertumbuhan realisasi belanja pendidikan meningkat sebesar 3,99% dan
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (258-270) persentase pertumbuhan belanja kesehatan
meningkat sebesar 13,73%, Indeks Pemba- ngunan Manusia meningkat rata-rata sebesar 1,00%. Peningkatan persentase belanja pendidikan dan kesehatan lebih besar jika dibandingkan dengan persentase partumbu- han. Indeks Pembangunan Manusia di Kabu- paten Kerinci. Pada tahun 2012 pertumbuhan realisasi belanja pendidikan meningkat sebe- sar 12,79% sedangkan belanja kesehatan me- ngalami pertumbuhan yang negatif yaitu sebesar -12,70% dan Indek Pembangunan Manusia meningkat positif sebesar 1,31%.
Pada tahun 2017 belanja pendidikan menga- lami pertumbuhan yang negatif dari tahun sebelumnya yaitu sebesar -4,66%, begitu juga dengan pertumbuhan belanja Kesehatan me- ngalami pertumbuhan yang negatif yaitu sebesar -11,13%, sedangkan Indeks Pemba- ngunan Manusia mengalami pertumbuhan yang positif yaitu sebesar 0,50%.
II. KAJIAN TEORI
Pendapatan daerah adalah semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas dana lancar yang merupakan hak pemerintah daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah (UU No 33 Tahun 2004).
Menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah, sumber-sumber keuangan daerah dapat berasal dari:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD), yaitu : sumber-sumber pendapatan asli daerah terdiri dari:
a. Hasil pajak daerah.
b. Hasil retribusi daerah.
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.
d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
2. Dana Perimbangan.
3. Pinjaman Daerah.
4. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah.
Belanja Daerah
Belanja daerah adalah semua pengelua- ran yang dilakukan pemerintah daerah dalam periode anggaran tertentudigunakan untuk melaksanakan kewajiban dan tanggungjawab dari pemerintah daerah kepada masyarakat dan pemeritah daerah. Belanja pemerintah daerah dapat dikelompokan kedalam 2 (dua) bagian yaitu sebagai berikut:
1. Belanja Tidak Langsung Kelompok belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (258-270) Kelompok belanaja tidak langsung sebagai
berikut:
a. Belanja pegawai.
b. Belanja bunga.
c. Belanja subsidi.
d. Belanja hibah.
e. Belanja bantuan social.
f. Belanja bagi basil.
g. Bantuan keuangan; dan
h. Belanja tidak terduga. 2.Belanja Lang- sung
Kelompok belanja langsung dari suatu kegiatan dibagi menurut jenis belanja yang terdiri dari :
1. Belanja pegawai
2. Belanja Barang dan Jasa 3. Belanja Modal.
Klasifikasi Belanja Daerah
Klasifikasi Belanja Menurut Urusan Wajib. Berdasarkan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 Pasal 32 ayat (2), klasifikasi belanja menurut urusan wajib mencakup:
1. Pendidikan 2. Kesehatan.
3. Pekerjaan Umum.
4. Perumahan Rakyat.
5. Penataan Ruang.
6. Perencanaan Pembangunan.
7. Perhubungan.
8. Lingkungan Hidup.
9. Kependudukan dan Catatan Sipil.
10. Pemberdayaan Perempuan.
11. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.
12. Sosial.
13. Tenaga Kerja.
14. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
15. Penanaman Modal.
16. KebudayaanPemuda dan Olah Raga.
17. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.
18. Pemerintahan Umum.
19. Kepegawaian.
20. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
21. Statistik.
22. Arsip.
23. Komunikasi dan Informatika Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dapat digambar- kan dalam bagan kerangka konseptual sebagai-mana gambar 2.1.berikut.
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Keterangan:
: Pengaruh secara parsial
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (258-270) : Pengaruh secara simultan
Hipotesis
1. H0 : r = 0, diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara anggaran pendidikan terhadap indeks pembangunan manusia di Kabupaten Kerinci tahun 2013-2020.
H1 : r ≠ 0, diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara anggaran pendidikan terhadap indeks pembangunan di Kabupa- ten Kerinci tahun 2013-2020.
2. H0 : r = 0, diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan anggaran kesehatan terha- dap indeks pembangunan manusia di Kabupaten Kerinci tahun 2013-2020.
H2 : r ≠ 0, diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara anggaran kesehatan terha- dap indeks pembangunan manusia di Kabu- paten Kerinci tahun 2013-2020.
3. H0 : r = 0, diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara anggaran pendidikan dan kesehatan terhadap indeks pembangu-
nan manusia di Kabupaten Kerinci tahun 2011- 2018.
Ha : r ≠ 0, diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara anggaran pendidikan dan kesehatan terhadap indeks pembangunan manusia di Kabupaten Kerinci tahun 2011- 2018
III. HASIL PENELITIAN
Pengaruh Belanja Pendidikan dan Kesehatan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia
Untuk menghitung pengaruh belanja pendidikan dan kesehatan terhadap indeks pembangunan manusia di Kabupaten Kerinci, maka sebelum dilakukan perhitungan terlebih dahulu data realisasi belanja pendidikan, belanja kesehatan dan indeks pembangunan manusia di logkan karena satuan data yang digunakan tidak sama. Hasil pehitungan regresi linier berganda sebagaimana pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.5. Pengaruh Belanja Pendidikan dan Kesehatan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Kabupaten Kerinci Tahun 2013-2020
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
95.0% Confidence Interval for B
B Std. Error Beta Lower
Bound
Upper Bound 1
(Constant) .559 .326 1.715 .147 -.279 1.396
Blj. Pendidikan .072 .036 .408 1.969 .106 -.022 .165
Blj.Kesehatan .042 .014 .610 2.944 .032 .005 .079
a. Dependent Variable: IPM
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (258-270) Berdasarkan tabel 4.5.di atas dapat
dijelaskan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 0,559 + 0,072X1 + 0,042X2 Berdasarkan persamaan regresi menun- jukkan bahwa nilai konstanta (a) mempunyai arah koefisien regresi positif yaitu sebesar 0,559, menunjukkan apabila variabel belanja Pendidikan dan Kesehatan bernilai konstan, maka variabel Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci tahun 2011- 2018 sebesar 0,559.
Nilai koefisien regresi untuk variabel belanja Pendidikan bertanda positif yaitu se- besar 0,072, artinya menunjukkan setiap ke- naikan belanja Pendidikan sebesar 1%, maka Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci akan mengalami peningkatan sebesar 0,072%. Koefisien regresi bernilai positif berarti terjadi hubungan yang positif atau searah antara belanja Pendidikan dan Indeks Pembangunan Manusia. Jika semakin besar belanja Pendidikan maka akan me-ningkatkan Indeks Pembangunan Manusia dan sebalik- nya jika belanja Pendidikan menurun maka akan menurunkan Indeks Pembanguanan Manusia di Kabupaten Kerinci.
Nilai koefisien regresi untuk variabel belanja Kesehatan bertanda positif yaitu sebe-
sar 0,042, artinya menunjukkan setiap kenai- kan belanja Kesehatan sebesar 1%, maka In- deks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci akan mengalami peningkatan sebesar 0,042%. Koefisien regresi bernilai positif be- rarti terjadi hubungan yang positif atau searah antara belanja Kesehatan dan Indeks Pemba- ngunan Manusia. Jika semakin besar belanja Kesehatan maka akan me-ningkatkan Indeks Pembangunan Manusia dan sebaliknya jika belanja Kesehatan menurun maka akan menurunkan Indeks Pembanguanan Manusia di Kabupaten Kerinci.
Uji Hipotesis
1. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi pada belanja Pen- didikan dan Kesehatan berpengaruh signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia secara parsial. Uji signifikansi dilakukan untuk dua arah dengan tingkat alpha 5% atau 0,05, jumlah sampel sebanyak 8 (delapan) tahun, maka derajat kebebasan atau df = n - k atau 8 – 3 = 5. Sehingga dapat diperoleh nilai t-tabel sebesar 2.57058.
Berdasarkan hasil uji signifikansi indivi- dual (uji-t) sebagaimana pada tabel 4.5 di atas, maka dapat diketahui bahwa untuk variabel belanja Pendidikan menghasilkan nilai t-hitung
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (258-270) sebesar 1,969, artinya t-hitung lebih kecil dari
t-tabel atau (1,969 < 2,57058) serta nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 atau 0,106 > 0,05. Berdasarkan kriteria hipotesis maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya be- lanja Pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Ka- bupaten Kerinci tahun 2011- 2018.
Berdasarkan hasil uji signifikansi indivi- dual (uji-t) sebagaimana pada tabel 4.5 di atas, maka dapat diketahui untuk variabel belanja Kesehatan meng-hasilkan nilai t-hitung sebe- sar 2,944, artinya t-hitung lebih besar dari t-
tabel atau (2,944 > 2,57058) serta nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 atau 0,032 < 0,05. Berdasarkan kriteria hipotesis maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya belanja Kesehatan berpengaruh signifikan terhadap Indeks Pembangun-an Manusia di Kabupaten Kerinci tahun 2011- 2018.
Besarnya Pengaruh Secara Simultan
Untuk mengetahui besarnya pengaruh atau kontribusi belanja Pendidikan dan Keseha-tan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci tahun 2011–
2018, maka dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.7. Besarnya Pengaruh Belanja Pendidikan dan Kesehatan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Kabupaten Kerinci Tahun 2013-2020
Model Summary
Mode l R R Squar e
Adjuste d R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics R Square
Chang e F Chan
ge df1 df2 Sig. F
Chang e
1 .947a .897 .856 .0040587
28 .897 21.72
9 2 5 .003
a. Predictors: (Constant), Blj.Kesehatan, Blj. Pendidikan Dari tabel 4.7.di atas dapat dijelaskan
bahwa koefisien korelasi Belanja Pendidikan dan Kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci tahun 2011- 2018 ditunjukkan oleh nilai pada kolom R yaitu sebesar 0,947.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh, maka dapat dilihat pada nilai R-Square yang dikalikan dengan 100%, sehingga diperoleh
nilai koefisien deter-minasi sebesar 0,897 X 100% = 89,70%.
Dengan demikian maka besarnya pengaruh Belanja Pendidikan dan Kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci tahun 2011- 2018 sebesar 89,70%. Sisanya sebesar 10,30% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (258-270) 2. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Uji-F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu belanja Pen- didikan (X1) dan belanja Kesehatan (X2) seca- ra bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu Indeks
Pembangunan Manusia (Y). Berdasarkan hasil perhitungan, pada tabel berikut ini dapat dilihat pengaruh belanja Pendidikan dan Kese- hatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci secara simultan.
Tabel 4.6. Hasil Ringkasan Uji-F ANOVAb
Model Sum of
Squares Df Mean
Square F Sig.
1 Regression .001 2 .000 21.729 .003a
Residual .000 5 .000
Total .001 7
a. Predictors: (Constant), Blj.Kesehatan, Blj.
Pendidikan
b. Dependent Variable: IPM
Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (uji-F) sebagaimana pada tabel 4.6 di atas, dengan kriteria pengujian dilakukan pada tingkat α = 5%, untuk df1 = k – 1 dan df2 = n – k maka diperoleh nilai F- tabel sebesar 5,79. Dengan demikian maka dapat diketahui bahwa nilai F-hitung > F-tabel atau 21,729 >
5,79serta nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 atau 0,003 < 0,05. Berdasarkan
kriteria hipotesis
Ha diterima dan Ho ditolak, artinya be- lanja Pendidikan dan Kesehatan secara bersama- sama berpengaruh signifikan terha- dap Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci tahun 2013-2020.
Secara bersama-sama pengeluaran peme-rintah di bidang pendidikan dan kesehatan bertanda positif dan berpengaruh secara signi-fikan.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Belanja Pendidikan secara parsial tidak ber-pengaruh signifikan terhadap Indeks Pem-bangunan Manusia di Kabupaten Kerinci tahun 2011- 2018. Ini didasarkan dari hasil perhitungan uji parsial dimana nilai t-hitung < t-tabel atau 1,969< 2,57058 dan nilai signifikansi sebesar 0,106lebih besar dari tingkat alpha yaitu sebesar 0,05.
Be-lanja Kesehatan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci tahun 2013-2020. Ini didasarkan dari hasil perhitungan uji parsial dimana nilai t-hitung > t-tabel atau 2,944> 2,57058 dan nilai signifikansi sebesar 0,032 lebih kecil dari tingkat alpha yaitu sebesar 0,05.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (258-270) Secara simultan Belanja Pendidikan dan
Kesehatan berpengaruh signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci tahun 2011- 2018. Ini didasarkan dari hasil perhitungan nilai F- hitung > F- tabel atau 21,729> 5,79 dan nilai signifikansi sebesar 0,003 lebih kecil dari tingkat alpha yaitu sebesar 0,05.
2. Besarnya pengaruh Belanja Pendidikan secara parsial terhadap Indeks Pembangu- nan Manusia di Kabupaten Kerinci adalah 0,072, artinya jika belanja Pendidikan me- ningkat sebesar 1%, maka Indeks Pemba- ngunan Manusia di Kabupaten Kerinci akan meningkat sebesar 0,072%. Besarnya pengaruh Belanja Kesehatan secara parsial terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci adalah 0,042, artinya jika belanja Kesehatan meningkat sebesar 1%, maka Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci akan meningkat sebesar 0,042%. Secara simultan besarnya pengaruh Belanja Pendidikan dan Keseha- tan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kerinci adalah 89,70%. Si-sanya sebesar 10,30%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Bahrullah. 2002. Fungsi Manajemen Keuangan Daerah. Majalah Pemeriksa.
Edisi No. 87, Oktober.
Adisasmita. Rahardjo, 2005. Dasar-dasar Ekonomi Wilayah. Penerbit Graha Ilmu, Jakarta.
Agussalim Andi Gadjong, 2007, Pemerintahan Daerah, Ghalia Indonesia, Bogor.
Afiah, Nunuy Nur. 2009. Akuntansi Pemerintahan: Implementasi Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah, Kencana, Jakarta
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Astri, Meylina. 2013. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Daerah pada Sektor Pendidikan dan Kesehatan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis.Vol.1. No. 1 Tahun 2012.
ISSN:2302-2663
Bratakusumah, Deddy Supriady & Riyadi.
2004. Perencanaan Pembangunan Daerah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Depdiknas, 2007. Pembangunan Manusia Indonesia. Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi DIY.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (258-270)
Darise, Nurlan. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah. Penerbit PT. Indeks: Jakarta.
Febri Aquariansyah, Analisis Pengaruh Belanja Pemerintah Bidang Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Kota Bandar Lampung Tahun 2010-2016 Dalam Persepektif Ekonomi Islam
Halim.Abdul, 2004. Akuntansi Keuangan Daerah, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Hasio J.E, 2007, Kebijakan Publik Dan Desentralisasi; Esai- Esai Dari Sorong, Edisi I, Cetakan I, Laksbang, Yogyakarta
Irawan, 2002. Ekonomi Pembangunan.
Yogyakarta: BPFEYogyakarta.
Jhingan, M L. 2014. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan (terjemahan Paul Sitohang), Edisi Ketujuh. Jakarta: Raja Grafindo.
Kuncoro, Mudrajat. 2003. Otonomi dan Pembangunan Daerah. Erlangga.
Jakarta.
Mardiasmo, 2002, Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Mahyudi, Ahmad 2004. Ekonomi Pembangunan Dan Analisis Data Empiris. Bogor: Ghalia Indonesia Mankiw, N. Gregory. 2007. Makro Ekonomi.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mahsun, Mohamad. 2011. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. BPFE, Yogyakarta.
Maulana, Ridwan 2013.Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan Dan Teknologi Terhadap Ipm Provinsi Di Indonesia 2007-2011.Journal Of Economics And Policy. Universitas Negeri Semarang, Vol.6, No.2.
Semarang.
Mangkoesoebroto, Guritno, 2016. Ekonomi Publik. Edisi 3. BPFE, Yogyakarta.
Nordhaus, William D. 2005. Ilmu Makro Ekonomi. Jakarta: PT. Media Global Edukasi.
Ritonga, Irwan Taufiq, 2014, Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, Lembaga Kajian Manajemen Pemerintah Daerah dan Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Sal Diba Susen Pake, Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Bidang Pendidikan dan Kesehatan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Kabupaten Halmahera Utara,
Susye Marlen Ketsy Lengkong, Pengaruh Alokasi Anggaran Pendidikan dan Kesehatan Terhadap Indeks
Pembangunan Manusia dan
Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Bitung
Suhandojo. 2002. Tiga Pilar Pengembangan Wilayah: Sumberdaya Alam, Sumberdaya Manusia dan Teknologi.
Jakarta: Pusat Pengkajian Kebijakan
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (258-270) Teknologi Pengembangan Wilayah.
BPPT.
Simanjuntak, Bungaran 2013. Dampak Otonomi Daerah di Indonesia;
Merangkai Sejarah Politik dan Pemerintahan Indonesia. Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Sukirno, Sadono. 2013. Makro Ekonomi:
Teori Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Subandi, 2014, Ekonomi Pembangunan, Cetakan Ketiga, Bandung: Alfabeta, Todaro, Michael P. 2000. Pembangunan
Ekonomi di Dunia Ketiga.Erlangga.
Jakarta
Tambunan, Taulus, 2001, Perekonomian Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
United Nation Development Program (UNDP)
Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-undang RI Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Waluyo, Wirawan. 2003. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat