• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Karakteristik Individu Dan Organisasi Terhadap Kinerja Petugas P2P Dalam Program DBD Di Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Tahun 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Karakteristik Individu Dan Organisasi Terhadap Kinerja Petugas P2P Dalam Program DBD Di Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Tahun 2009"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2.1.  Kerangka Konsep Penelitian
Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Independen
Tabel 4.1.Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan RespNo  Jumlah Persentase (%)ondenPendidikan
Tabel 4.3. Distribu  Frekuensi Responden Menurut Indikator Pelatihan si
+7

Referensi

Dokumen terkait

berada pada kategori baik, yaitu sebanyak 117 responden (58,5%), sedangkan pada kategori sedang sebanyak 83 responden (41,5%), dan tidak didapatkan adanya pelajar SMA pada

Untuk menganalisis pengaruh karakteristik individu (pendidikan, pengetahuan dan lama kerja) dan sumber daya organisasi (kepemimpinan, imbalan dan prosedur tetap) terhadap

Apakah ada pengaruh karakteristik organisasi (sumber daya manusia, kepemimpinan, imbalan, struktur organisasi, dan desain pekerjaan) terhadap kinerja perawat dalam melaksanakan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tanggapan responden secara umum dapat dikatakan sudah berada pada kategori cukup mengenai Pengambilan Resiko , Perhatian yang

92,59% responden termasuk kategori baik dari segi latar belakang, 7,41% termasuk sedang, dimana latar belakang tidak mempengaruhi kinerja.. Untuk kemampuan dan keterampilan,

terdapat pengaruh yang signifikan antara masa kerja dengan kinerja bidan desa. Menurut Muchlas (1999) kemampuan kerja adalah kapasitas

Dari hasil penelitian pada Tabel 2 menunjukan bahwa dari 35 responden yang berasumsi keamanan kerja mereka “cukup”, terdapat 28 responden (80.0%) mempunyai

Pada kategori usia, bahwa kinerja karyawan yang sudah berusia 31-40 tahun memiliki kinerja yang lebih baik, tidak hanya kinerja yang lebih baik tetapi responden pada usia