Perencanaan Pengembangan Peternakan Sapi Potong Perkotaan Dalam Rangka Pengembangan Wilayah Di Kota Tangerang Selatan
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Analisis produksi pengembangan ternak sapi potong dalam pengembangan wilayah dapat diukur dari beberapa variabel diantaranya perkembangan peternakan yang terjadi melalui
Ruang lingkup penelitian ini adalah pada aspek biofisik dan manajemen sumberdaya lingkungan dalam pembangunan wilayah melalui pengembangan ternak ruminansia
Data meliputi data primer dan sekunder, analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis Location Quation (LQ) dan analisis Kapasitas Penambahan Populasi Ternak
Hasil identifikasi, ketersediaan dan akses pencapaian di formulasikan dengan metode analisis SWOT sehingga didapatkan strategi pengembangan sarana prasarana wilayah sebagai
Hasil analisis prospektif menghasilkan 5 (lima) faktor kunci/penentu, yaitu: 1) ketersediaan sarana dan prasarana agribisnis peternakan, 2) sistem pemeliharaan
Pada kolom skor terlihat bahwa nilai paling tinggi pada faktor strategi kekuatan ditunjukkan oleh faktor dukungan instansi setempat, dalam hal ini adalah Dinas Pertanian dan
Hasil analisis faktor eksternal (Tabel 3) menunjukkan nilai positif dimana diperoleh skor tertimbang faktor lingkungan eksternal adalah 2,675, kondisi ini
Dari tabel terlihat bahwa Kecamatan Kuranji memiliki populasi ternak sapi terbanyak diantara kecamatan yang ada di Kota Padang yaitu mencapai 6034 ekor (23%), akan tetapi