Identifikasi Keragaman DNA Mikrosatelit Lokus ILSTS028, ILSTS052 dan ILSTS056 pada Sapi Katingan di Kalimantan Tengah
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Pengukuran keragaman genetik sampel sapi bali dengan menggunakan 3 lokus mikrosatelit, menunjukkan lokus yang digunakan pada sapi bali di Pulau Bali dan Pulau
Sedangkan pada lokus INRA035 ditemukan tiga alel yakni A (0.4813), B (0.50) dan C (0.0187), dengan genotipe yang paling umum adalah AB (0.96).Berdasarkan karakteristik fenotip
Dari hasil penilitian Handiwirawan (2003) mengemukakan bahwa lokus DNA mikrosatelit lokus INRA035 pada sampel sapi Bali yang diteliti konsisten mempunyai dua
Alel yang paling sering muncul dari lokus ini adalah alel berukuran 83 pb dengan nilai frekuensi 75% untuk populasi Sulawesi dan yang lainnya lebih tinggi sampai 100%. Demikian
Untuk kepentingan analisis DNA seperti pada kasus paternitas data frekuensi alel masing-masing populasi atau masyarakat sangat diperlukan karena indeks paternitas dan
Variasi alel yang tinggi pada sub-suku Batak Toba dapat disebabkan karena jumlah sampel yang digunakan tidak sebanding, yaitu 63 pada sub-suku Batak Toba, lima sampel pada
Hasil visualisasi pada elektroforesis produk PCR dari 21 ekor sapi bali di Nusa Penida dengan lokus mikrosatelit RM185 dalam gel acrilamid 7% menunjukkan jumlah pita
Perbedaan genetik antar subpopulasi diduga karena manajemen perkawinan, di Tumbang Lahang banyak dilakukan kawin silang dengan sapi lokal lainnya, demikian juga