• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi tommato infectious chlorosis virus dan tommato chlorosis virus melalui reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) dan sikuen nukleotida

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi tommato infectious chlorosis virus dan tommato chlorosis virus melalui reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) dan sikuen nukleotida"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1  Komposisi bahan RT PCR untuk satu kali reaksi
Tabel 2  Komposisi bahan PCR untuk satu kali reaksi
Gambar 1  Gejala penyakit klorosis pada pertanaman tomat di Cipanas (A),
Gambar 2  Hasil amplifikasi sampel DNA Crinivirus dari lapangan dengan menggunakan metode RT-PCR
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis penjajaran sekuen nukleotida dengan program ClustalW menunjukkan bahwa gen coat protein (CP) Carmovirus asal Cipanas, Ciputri, Cihideung memiliki kesamaan

Sampel dari HI positif dan RT-PCR positif gen H5 virus AI ditemukan pada jenis unggas itik, entok, dan angsa dari poo l sampel yang berasal dari 7 kabupaten/kota di Propinsi

Berdasarkan analisis menggunakan program BLAST berhasil diidentifikasi isolat Carmovirus asal tanaman anyelir dari Cipanas, Ciputri, dan Cihideung yang memiliki

Identifikasi Tomato infectious chlorosis virus penyebab penyakit klorosis pada tanaman tomat di Cipanas Jawa Barat melalui perunutan nukleotida gen protein selubung utama..

Sebanyak 30 sampel sera unggas komersial yang pada pemeriksaan awal dengan reverse transcription-polymerase chain reaction (RT-PCR) adalah positif gen matriks (M) virus flu

Hasil uji RT-PCR dengan primer Matrix menunjukkan bahwa isolat yang berasal dari ayam petelur yaitu isolat Jawa Timur 1 dan isolat Jawa Timur 2, isolat Jawa Barat 1, Jawa Barat 2,

Berdasarkan analisis simptomatologi dan sekuen nukleotida gen CP, disimpulkan bahwa virus yang berasosiasi dengan penyakit klorosis pada tanaman cabai di daerah Bali

Jumlah sampel yang sama, 43 sampel menunjukkan juga hasil positif dengan metode RT-PCR yang dilanjutkan dengan hibridisasi dot blot dengan pelacak berlabel biotin, akan tetapi terlihat