Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Dengan Memanfaatkan Batu Apung (Pumice) Sebagai Agregat Untuk Bahan Kedap Suara
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Hasil pengujian kuat tekan dari batako pada sampel D, dimana semen yang disubstitusi dengan abu batubara dalam kondisi tetap 15 % dari volume perekat dan pasir disubstitusi batu
Judul Kapasitas Kuat Tekan dan Kuat Tarik Beton Ringan dengan Menggunakan Batu Apung dan Serbuk Batu Palimanan Beton Agregat Ringan dengan subtitusi Parsial Batu Apung
Kuat Tekan Dan Modulus Elastisitas Beton Ringan Menggunakan Batu Apung Sebagai Agregat Kasar Serta
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kuat tekan dan kuat lentur balok tanpa tulangan beton ringan menggunakan batu apung sebagai agregat kasar dengan bahan
Nugroho, B.P., 2013, Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Balok Tanpa Tulangan Beton ringan Menggunakan Batu Apung Sebagai Agregat Kasar Dengan Bahan Tambah Kapur Dan Aluminium
Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan berat jenis dan kuat tekan. optimum terjadi pada prosentase batu apung sebesar 100% dan batu
Semakin tinggi komposisi batu apung menyebabkan berat jenis beton menjadi ringan, kuat tekan, kuat tarik dan modulus elastisitas menurun serta menyebabkan
Grafik kuat tekan bata ringan 28 hari Pada usia 28 hari dapat dilihat berdasarkan grafik teradi penambahan nilai kuat tekan terutama pada variasi penambahan batu