• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran nukleotida sebagai imunostimulan terhadap respon imun nonspesifik dan resistensi udang vaname (Litopenaeus vannamei)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran nukleotida sebagai imunostimulan terhadap respon imun nonspesifik dan resistensi udang vaname (Litopenaeus vannamei)"

Copied!
263
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 3Siklus hidup  Litopenaeus vannamei  (Sumber: diadaptasikan dari Braak  2002)
Tabel 1 THC rata-rata L.vannameiyang diberi pakan yang ditambahkan  nukleotida dengan dosis berbeda selama 4 minggu
Gambar 5 Sintasan kumulatif udang vanameyang diberi pakan yang ditambahkan nukleotida selama 4 minggu dan diuji tantang dengan Vibrio harveyi
Gambar 6 THC rata-rata L. vannameisetelahdiberiβ–glukan dan nukleotida  selama 4 minggu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu strategi yang digunakan pembudidaya udang dalam mengendalikan penyakit pada budidaya udang adalah dengan meningkatkan sistem imun udang dengan pemberian

Pada penelitian pertama yaitu seleksi isolat bakteri probiotik yang mampu meningkatkan sistem imun menunjukkan bahwa total hemosit yang dihitung memperlihatkan perbedaan yang nyata

Dalam penelitian ini jelas terlihat bahwa penambahan nukleotida pada dosis 400 mg.kg -1 pakan dengan protokol pemberian 7 hari pakan yang ditambahkan nukleotida dan 7 hari

Uji in-vitro dilakukan dengan cara cakram, yaitu suatu cara penentuan kepekaan mikroba pathogen (Vibrio harveyi) terhadap bakteri hasil isolasi dengan menggunakan

Parameter utama dari penelitian ini adalah laju pertumbuhan spesifik, respon imun THC dan DHC pada umur 30, 60 dan 90 hari di tambak, serta kelulushidupan

Dalam penelitian ini jelas terlihat bahwa penambahan nukleotida pada dosis 400 mg.kg -1 pakan dengan protokol pemberian 7 hari pakan yang ditambahkan nukleotida dan 7 hari

Hasil pengamatan size (ukuran) udang pada penelitian ini pada perlakuan B menunjukkan nilai yang rendah pada perlakuan pakan yang diberi ekstrak meniran serta menunjukkan

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa, pemberian k- karagenan 15 g/kg dan frekuensi pemberian 14 hari secara berulang memberikan pengaruh yang lebih baik