• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATUS KEDUDUKAN HARTA YANG DIBERIKAN PADA SAAT "TEH PAI" DALAM PROSESI ADAT TIONGHOA DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NO.1 TAHUN 1974.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STATUS KEDUDUKAN HARTA YANG DIBERIKAN PADA SAAT "TEH PAI" DALAM PROSESI ADAT TIONGHOA DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NO.1 TAHUN 1974."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian diatas, penyusunan skripsi ini memfokuskan pada harta apa yang dapat dibagikan kepada ahli waris menurut hukum Islam dan Kitab Undang-Undang Hukum

Hasil penelitian yang dapat di simpulkan adalah pembagian waris menurut hukum Islam dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sangat berbeda baik itu secara prinsip maupun

Kedudukan ahli waris dalam Pasal 852 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata kaitannya dengan ilustrasi kasus tersebut, bahwa ahli waris adalah keturunan dari si pewaris yang

Melihat hal tersebut bahwa Angeline yang berdasarkan Pasal 832 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata sendiri Angeline bukan termasuk ke dalam golongan I (pertama) ahli

62 Pasal 863 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata... laki-laki dan perempuan atau keturunan mereka, maka mereka mewarisi setengah dari warisan; dan jika hanya sanak saudara dalam

Hasil penelitian yang dapat di simpulkan adalah pembagian waris menurut hukum Islam dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sangat berbeda baik itu secara prinsip maupun

Pada Pasal 37 Undang-Undang Perkawinan menyatakan bahwa bila perkawinan putus karena perceraian harta bersama diatur menurut hukumnya masing-masing. Jika diperhatikan maka Pasal 37