• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATUS NASAB ANAK DI LUAR NIKAH PERSPEKTIF MAZHAB HANAFI DAN MAZHAB SYAFI’I DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HAK – HAK ANAK Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Hukum (S.H) Skripsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STATUS NASAB ANAK DI LUAR NIKAH PERSPEKTIF MAZHAB HANAFI DAN MAZHAB SYAFI’I DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HAK – HAK ANAK Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Hukum (S.H) Skripsi"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Rincian hasilnya, bahwa Madzhab Hanafi berpendapat bahwa hukum nikah paksa dari seorang bapak bagi gadis kecil dan janda yang belum dewasa adalah sah. Jika gadis dan janda

mazhab Hanafi, perkawinan tanpa wali (menikahkan diri sendiri), atau meminta orang lain di luar wali nasab untuk menikahkan gadis atau janda, sekufu atau tidak adalah boleh3. Hanya

Pendekatan istilah “anak zina” sebagai “anak yang lahir di luar perkawinan yang sah”berbeda dengan pengertian anak zina yang dikenal dalam Hukum Perdata umum, sebab dalam

Menurut Hukum Islam, wali nikah itu sangat penting peranan dan keberadaannya, sebab ada atau tidaknya wali nikah menentukan sahnya suatu perkawinan sesuai bunyi pasal

mazhab Hanafi, perkawinan tanpa wali (menikahkan diri sendiri), atau meminta orang lain di luar wali nasab untuk menikahkan gadis atau janda, sekufu atau tidak adalah boleh4. Hanya

Sedangkan dalam KUHPerdata mengenai anak yang lahir di luar perkawinan adalah anak yang dilahirkan dari seorang perempuan yang tidak dalam ikatan perkawinan berbeda dengan anak

Dalam Pasal 100 Kompilasi Hukum Islam disebutkan: “anak yang lahir di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan nasab dengan ibunya dan keluarga ibunya”. Selanjutnya Pasal 101 dan

2 Perkawinan dengan wanita hamil yang disebut pada ayat 1 dapat dilangsungkan tanpa menunggu lebih dahulu kelahiran anaknya.106 Jadi dapat dipahami, bahwa anak yang dibuahi di luar