• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUMULASI LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) DAN TIMBAL (Pb) PADA LAMUN Thalassia hemprichii DI PERAIRAN PULAU PANGGANG, KEPULAUAN SERIBU.

N/A
N/A
Info
Unduh - Bebas
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AKUMULASI LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) DAN TIMBAL (Pb) PADA LAMUN Thalassia hemprichii DI PERAIRAN PULAU PANGGANG, KEPULAUAN SERIBU."

Copied!
1
0
0

Memuat.... (Lihat teks lengkap sekarang)

Unduh sekarang ( 1 Halaman )

Teks penuh

Loading

Referensi

Unduh sekarang ( PDF - 1 Halaman - 255.26 KB )

Dokumen terkait

Karakteristik Reflektansi Spektral Lamun di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu.

Kurva reflektansi untuk keempat jenis lamun menunjukan pola yang hampir sama yaitu, memiliki dua puncak pada spektrum hijau (500-600 nm) dan spektrum inframerah dekat (700-750

POTENSI LAMUN Enhalus acoroides DAN Thalassia hemprichii DARI PERAIRAN PULAU PRAMUKA KEPULAUAN SERIBU SEBAGAI ANTIOKSIDAN DAN AKTIVITASNYA DALAM MENGHAMBAT PEMBENTUKAN PEROKSIDA.

[r]

Akumulasi logam berat (pb, cd, hg) dan uji status mutu kelayakan pada hasil tangkapan udang putih di perairan kepulauan seribu

Penelitian ini merupakan kegiatan eksplorasi yang hasilnya dapat digunakan bagi pemerintah untuk menentukan status mutu hasil tangkapan udang windu yang ditangkap di

Akumulasi Kadmium (Cd) Pada Ikan Nilem Sebagai Bioindikator Pencemaran Logam Berat Di Kaligarang

Penelitian tentang akumulasi logam berat pada ikan sebagai bioindikator pencemaran logam berat pada perairan dapat dilanjutkan dengan melakukan penelitian dengan

PENCEMARAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd)

halang kab.bogor.

Turnitin Fitoremediasi Logam Berat Kadmium (Cd)

MATCH ALL SOURCES (ONLY SELECTED SOURCE PRINTED).

AKUMULASI KADMIUM (CD) PADA IKAN NILEM SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN LOGAM BERAT DI KALIGARANG

Penelitian tentang akumulasi logam berat pada ikan sebagai bioindikator pencemaran logam berat pada perairan dapat dilanjutkan dengan melakukan penelitian dengan

Fitoremediasi Logam Berat Kadmium (Cd)

Fitoakumulasi atau fitoekstraksi merupakan merupakan salah satu proses dalam fitoremediasi yang mencakup 4 hal, yaitu: pengelolaan tanaman pada lokasi tercemar, pemindahan