• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI MSDMI KEL 5 MERGER DAN AKUISISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MATERI MSDMI KEL 5 MERGER DAN AKUISISI"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan Kelembagaan Profil Pusgrafin Tantangan Lingkungan dan Masa Depan Budaya Organisasi A N A L I S I S Kepemimpin an Kepemimpin an entrepreneur Perubahan Budaya

a) Belum sepenuhnya penilaian budaya ( Cultural Assesment ) dilakukan oleh Dinas, seperti halnya belum ada upaya maupun metode untuk menilai budaya organisasi dinas yang sudah ada

Ingat bahwa visi seharusnya menginspirasi: focus pada masa depan yang lebih baik, mendorong harapan, impian, dan ambisi, membangun sejarah dan budaya

3.5 Memahami manusia Indonesia dalam bentukbentuk dan sifat dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi 4.1 Menyajikan hasil • Pengamatan pengamatan

1). Evaluasi Program:Evaluasi program adalah proses sistematis untuk mengukur efektivitas, dampak, dan hasil dari program atau inisiatif tertentu. Ini mencakup pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan tentang sejauh mana program tersebut mencapai tujuannya. Evaluasi program tidak hanya melibatkan pengukuran hasil fisik, tetapi juga dampak sosial, ekonomi, atau psikologis yang mungkin timbul dari program tersebut. 2). Model Evaluasi Kebijakan (Policy Evaluation Model): Evaluasi efektivitas kebijakan sekolah terkait bullying, model evaluasi kebijakan dapat digunakan dan dapat melibatkan penilaian terhadap kebijakan yang ada (Guru diberi ruang untuk mendisplinkan Siswa), apakah cukup efektif dalam mencegah dan menangani bullying atau tidak. 2). Model Evaluasi Dampak (Impact Evaluation Model): Model evaluasi dampak membantu dalam mengukur dampak dampak dari berita atau konten yang berkaitan dengan fenomena bullying di sekolah yang diviralkan di media digital. Metode evaluasi ini mencakup pengukuran interaksi, berapa banyak tindakan melaporkan, atau perubahan perilaku yang terkait dengan kesadaran tentang masalah ini. 4). Model Evaluasi Perilaku Online Model ini didasakan pada data bagaimana mengevaluasi perilaku online, seperti jumlah like, komentar, atau berbagi pada platform media sosial, untuk mengevaluasi sejauh mana fenomena ini menarik perhatian atau reaksi dari pengguna online. Metode ini dapat memberikan wawasan tentang tingkat kesadaran dan perhatian yang diberikan kepada fenomena bullying di sekolah. 5). Model Evaluasi Partisipatif (Participatory Evaluation Model): Model evaluasi partisipatif melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk siswa, orang tua, guru, dan staf sekolah dalam proses evaluasi. Ini dapat membantu dalam memahami perspektif yang berbeda tentang masalah bullying di sekolah.

Orientasi pada pelanggan juga dapat membatasi kemampuan organisasi dalam mengembangkan ide baru dan merilis produk baru karena pelanggan sering tidak dapat memahami kebutuhan masa depan