BAB III METODE PENELITIAN
3.8 Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (realibilitas) menurut versi „positivisme‟ dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri (Moleong, 2012;321). Untuk mengukur seberapa valid data yang diperoleh, dan kemudian akan disusun dalam suatu penelitian maka diperlukan teknik triangulasi.
Triangulasi merupakan teknik pengecekan keabsahan data yang telah dikaji berdasarkan pada sesuatu yang berada di luar data, dimana data tersebut digunakan sebagai pembanding terhadap data yang telah ada.
Pengecekan keabsahan data didasarkan pada kriteria derajat kepercayaan (crebility) dengan teknik triangulasi, ketekunan penyajian data validasi (Triangulasi Sumber Data), analisis subjek dan objek penelitian dengan Fokus masalah: analisis makna struktur Klenteng See Hin Kiong ditinjau dari Feng Shui.
Pengumpulan data: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Koleksi data;
sumber primer dan sumber sekunder. Komparasi data; kroscek data lapangan dengan data pustaka (sumber primer dan sekunder), pengamatan, pengecekan teman sejawat (Moleong, 2012:331).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Struktur Klenteng See Hin Kiong Gambar 4.1: Klenteng See Hin Kiong
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Klenteng See Hin Kiong merupakan tempat ibadah bagi penganut aliran Tri Dharma (Konfusianisme, Taoisme, dan Budhisme). Klenteng ini dikelola oleh sebuah kepengurusan yang dipilih melalui musyawarah bersama marga-marga yang menggunakan klenteng ini. Dari setiap marga-marga tersebut mengutus beberapa orang perwakilan yang nantinya akan dipilih dan dijadikan pengurus klenteng.
Klenteng See Hin Kiong menghadap arah Selatan yang dilambangkan dengan burung Hong (Phoenix). Burung Hong melambangkan kekuatan dan kebaikan. Dari hal tersebut dapat dimaknai pemilihan arah klenteng mempunyai
tujuan agar bangunan ini mempunyai kebaikan bagi lingkungannya, serta memberikan kekuatan untuk bangunannya.
Pembagian ruang pada klenteng ini terdiri atas bangunan utama dan bangunan tambahan. Bangunan utama berupa tempat pemujaan terhadap dewa-dewa atau leluhur. Sedangkan bangunan tambahan berada di sisi kiri dan kanan bangunan utama. Bangunan tambahan merupakan ruangan bagi administrasi klenteng dan juga ruangan untuk penyimpanan arsip-arsip penting klenteng. Di depan bangunan klenteng ini terdapat gerbang dan halaman yang merupakan akses utama menuju klenteng.
Gambar 4.2 Denah Klenteng See Hin Kiong
Sumber: Dokumentasi Pribadi
4.1.1 Tinjauan Struktur Klenteng See Hin Kiong A. Atap
Tabel 4.1: Deskripsi atap Klenteng See Hin Kiong
Gambar Keterangan
Hiasan atap pada Klenteng See Hin Kiong berbentuk naga. Bubungan atap pada klenteng ini berbentuk meliuk.
B. Dinding
Tabel 4.2: Deskripsi Dinding Klenteng See Hin Kiong
Gambar Keterangan
Dinding pada Klenteng See Hin Kiong berbentuk datar dengan hiasan pada permukaannya. Pada dinding sebelah Kanan bagian Depan klenteng terdapat ukiran macan putih. Di Sebelahnya terdapat ukiran naga. Sedangkan
dinding bagian dalam klenteng terdapat hiasan dari keramik bergambar. Gambar tersebut menceritakan tentang hikayat atau legenda masyarakat Cina.
C. Tiang
Tabel 4.3: Deskripsi Tiang Klenteng See Hin Kiong
Gambar Keterangan
Tiang pada Klenteng See Hin Kiong berbentuk bulat. Jumlah tiang yang ada sebanyak 12 buah. Pada tiang bagian depan klenteng terdapat ukiran naga yang mengelilingi tiang. Tiang bagian depan berjumlah 2 buah. Tiang bagian dalam klenteng berjumlah 10 buah. Ukiran tiang bagian dalam berupa aksara Cina.
D. Patung
Tabel 4.4: Deskripsi patung Klenteng See Hin Kiong
Gambar Keterangan
Pada bagian depan klenteng terdapat dua buah patung singa. Patung ini berada disebelah kiri dan kanan pintu masuk klenteng. Di bagian dalam klenteng terdapat tujuh patung dewa atau leluhur. Pada altar pemujaan utama terdapat lima patung. Sedangkan dua patung lainnya berada di kiri dan kanan di dekat pintu bagian dalam klenteng. Selain itu terdapat beberapa patung dewa berwarna emas di sisi kiri dan kanan klenteng.
Altar dewa utama
Altar dewa utama
Altar dewa utama
E. Kimlo dan Hiolo
Tabel 4.5: Deskripsi Kimlo dan Hiolo Klenteng See Hin Kiong
Gambar Keterangan
Terdapat satu buah Kimlo dan dua buah Hiolo besar serta Hiolo di setiap altar pemujaan terhadap dewa atau leluhur pada Klenteng See Hin Kiong. Kimlo terletak di sebelah kiri bagian depan klenteng. Hiolo besar yang pertama terletak di depan pintu masuk klenteng, sedangkan Hiolo besar kedua terletak di dalam klenteng (di depan altar Kimlo
Altar kiri
Altar kanan
pemujaan utama).
Hiolo luar
Hiolo dalam
F. Lantai
Tabel 4.6: Deskripsi Lantai Klenteg See Hin Kiong
Gambar Keterangan
Lantai pada bagian dalam Klenteng See Hin Kiong berwarna merah batu bata.
Bahannya terbuat dari keramik.
Sedangkan lantai bagian luar (halaman depan) terbuat dari batu berwarna putih.
G. Pintu Dan Jendela
Tabel 4.7: Deskripsi Pintu Dan Jendela Klenteng See Hin Kiong
Gambar Keterangan
Pintu dan jendela pada Klenteng See Hin Kiong berbentuk persegi empat.
Pada bangunan utama terdapat tiga pintu. Di setiap pintunya terdapat masing-masing dua dewa penjaga pintu. Pada bangunan tambahan yang
terletak di kiri dan kanan bangunan utama terdapat masing-masing satu pintu dan satu jendela. Pada bagian dalam bangunan utama terdapat pintu di bagian kiri dan kanan. Pintu ini menghubungkan bangunan utama dengan bangunan tambahan di samping kiri dan kanannya.
H. Lonceng Dan Genderang
Tabel 4.8: Deskripsi lonceng dan genderang Klenteng See Hin Kiong
Gambar Keterangan
Lonceng dan genderang pada Klenteng See Hin Kiong berada di dalam bangunan utama yaitu di dekat pintu masuk klenteng. Tepatnya lonceng berada di sebelah kiri sedangkan genderang berada di sebelah kanan.
4.2 Analisis Makna Struktur Klenteng See Hin Kiong Ditinjau Dari Feng Shui
4.2.1 Pemilihan Lokasi Klenteng See Hin Kiong Ditinjau Dari Feng Shui
Gambar 4.3: Lokasi Klenteng See Hin Kiong berdasarkan Feng Shui
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Klenteng See Hin Kiong berada disekitar area permukiman penduduk, pertokoan, dan area bisnis. Hal ini sesuai dengan prinsip Feng Shui dimana pemilihan lokasi klenteng harus mendatangkan keuntungan, baik bagi klenteng itu sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Lokasi klenteng harus strategis, karena dapat mengumpulkan hawa Ch’i yang bagus secara maksimal. Kemudian Ch’i tersebut dapat disebarkan ke lingkungan sekitar klenteng sehingga membawa keberuntungan dan kebaikan bagi lingkungan sekitarnya.
4.2.2 Makna Struktur Klenteng See Hin Kiong Ditinjau Dari Feng Shui bermakna seperti ombak yang mengalir dengan lembut. Aliran tersebut seperti hawa atau Ch’i baik yang disebarkan ke seluruh klenteng sehingga Ch’i tersebut merata keseluruh klenteng dan menciptakan suasana yang nyaman dan tenang bagi semua pengunjung.
Hiasan naga atau simbol naga pada atap mempunyai makna kemuliaan dan keperkasaan. Naga merupakan hewan atau makhluk yang mulia bagi etnis Tionghoa. Selain itu naga juga dianggap pelindung bagi klenteng dari hawa jahat dan pengaruh buruk lainnya.
B. Dinding
Dinding pada Klenteng See Hin Kiong berbentuk rata pada semua bagian. Pada beberapa bagian terdapat ukiran – ukiran yang berbentuk hewan dan juga legenda rakyat Tionghoa. Dinding yang rata bemakna menjaga dan melindungi. Dinding yang rata berfungsi menjaga hawa baik atau Ch’i agar tetap tenang dan berada di dalam klenteng. Selain itu dinding ini melindungi klenteng dari hawa buruk atau pengaruh buruk yang datang dari luar klenteng.
C. Tiang
Terdapat 12 buah tiang pada Klenteng See Hin Kiong. Tiang – tiang ini berbentuk bundar. Pada dua tiang bagian depan klenteng terdapat hiasan naga yang mengitari tiang tersebut. Pada beberapa tiang bagian dalam klenteng terdapat ukiran aksara Tionghoa. Tiang yang berbentuk bundar ini mempunyai makna kebulatan hati dan pikiran. Selain itu jumlah tiang yang genap mempunyai makna keseimbangan dan keselarasan.
D. Patung
Pada bagian depan klenteng sebelum pintu masuk terdapat dua patung singa. Patung singa sebelah kiri merupakan patung singa jantan dan yang sebelah kanan merupakan patung singa betina. Singa sendiri mempunyai makna keperkasaan dan melindungi. Karena itu patung singa diletakkan di depan klenteng sebagai pelindung klenteng di bagian depan.
Patung dewa dan leluhur diletakkan pada bagian dalam klenteng.
Patung dewa utama berada sejajar di antara pilar bagian belakang. Sedangkan patung leluhur diletakkan diletakkan di bagian samping klenteng.
E. Kimlo dan Hiolo
Terdapat satu Kimlo pada Klenteng See Hin Kiong yang berbentuk pagoda. Letaknya berada di sudut kiri depan klenteng. Sedangkan Hiolo utama Klenteng See Hin Kiong berjumlah dua buah. Di bagian depan pintu masuk klenteng terdapat sebuah Hiolo besar berwarna emas dengan perpaduan hitam yang mempunyai atap berbentuk pagoda. Di bagian dalam klenteng terdapat
Hiolo besar berwarna emas yang berada setelah pintu masuk klenteng. Hiolo lainnya berada di depan altar pemujaan dewa dan leluhur.
Dari data yang diberikan informan Kimlo dan Hiolo tidak mempunyai makna khusus, tetapi dari bentuk pagoda Kimlo dan Hiolo tersebut terdapat makna sesuatu yang mulia berada di tempat yang tinggi. Sehingga filosofi dari kaidah Feng Shui pada saat pengunjung klenteng sembahyang, doa dan harapan saat sembahyang dapat disampaikan kepada dewa atau leluhur yang berada ditempat yang tinggi.
F. Lantai
Lantai pada Klenteng See Hin Kiong berwarna putih pada bagian depan klenteng dan berwarna merah pada bagian dalam klenteng. Lantai tersebut datar dan rata. Hal ini bermakana hawa baik yang masuk ke klenteng dapat dialirkan rata dan tersebar ke seluruh bagian klenteng. Warna putih pada lantai depan bermakna hal yang suci. Warna merah pada bagian dalam klenteng bermakna kemuliaan dan kesejahteraan.
G. Pintu dan jendela
Pintu pada Klenteng See Hin Kiong berjumlah tujuh buah. Tiga pintu utama untuk akses masuk di bagian depan klenteng. Dua pintu di bangunan tambahan klenteng yang berada di kiri dan kanan bangunan utama klenteng.
Dua pintu lainnya berada di bagian dalam bangunan, lebih tepatnya di samping kiri dan kanan untuk akses lainnya ke bangunan tambahan klenteng.
Sedangkan jendela pada Klenteng See Hin Kiong berjumlah dua buah.
Lokasinya berada di dekat pintu bangunan tambahan klenteng.
Menurut data dari informan tidak terdapat makna khusus pada pintu dan jendela klenteng ini. Tetapi menurut kaidah Feng Shui pada tiga pintu utama terdapat dewa – dewa penjaga pintu yang mempunyai makna melindungi. Selain itu menurut kaidah Feng Shui pintu klenteng yang berukuran besar dapat mengalirkan hawa baik ke dalam klenteng secara maksimal.
H. Lonceng dan genderang
Lonceng dan genderang pada Klenteng See Hin Kiong terdapat di dalam bangunan klenteng. Lebih tepatnya pada bagian kiri dan kanan klenteng.
Lonceng dan genderang digantung di sebuah media yang terbuat dari kayu.
Lonceng dan genderang sendiri mempunyai makna pemberitahuan atau himbauan. Hal ini sesuai dengan fungsi lonceng dan genderang yaitu memanggil umat atau masyarakat sekitar klenteng untuk sembahyang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, secara umum dapat disimpulkan:
1. Dalam pembangunan dan keseluruhan strukturnya, bangunan Klenteng See Hin Kiong menerapkan kaidah Feng Shui. Penerapan Feng Shui pada bangunan klenteng ini berbeda dengan kasus penerapan Feng Shui pada bangunan lain seperti rumah, ruko, ataupun perkantoran. Konsep Yin Yang dan aliran Ch’i lebih di tekankan pada bangunan klenteng ini. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan struktur klenteng yang dapat membuat pengguna atau pengunjung klenteng menjadi nyaman, tenang, dan damai dalam menjalankan ibadah maupun untuk kunjungan wisata.
2. Kaidah Feng Shui yang diterapkan pada Klenteng See Hin Kiong lebih menekankan pada konsep Yin Yang, konsep sirkulasi Ch’i, dan konsep Lima Unsur. Pada struktur eksterior seperti tata letak bangunan, atap, dinding, tiang, serta struktur lainnya konsep Yin Yang dan konsep Ch’i lebih banyak ditekankan dengan mempertimbangkan pada kondisi fisiknya. Pada struktur interior, konsep Yin Yang dan konsep Ch’i dipertimbangkan pada segi pengaturan tata letak perabot yang ada dan juga dikaitkan dengan makna dari setiap struktur interior tersebut. Sedangkan elemen estetis yang berupa lukisan dekoratif dan ornamen lebih menekankan pada makna filosofis simbol-simbol Cina. Pada perabot, konsep keseimbangan Yin Yang ditekankan pada segi pengaturan tata letaknya dalam ruangan.
3. Dalam memahami Feng Shui, khususnya yang diterapkan pada bangunan klenteng, perlu disesuaikan dengan norma dan aturan yang sudah ditetapkan pada pengaturan keseluruhan strukturnya. Dengan hal ini, pada keseluruhan struktur klenteng dapat tercipta suasana yang harmonis sehingga dampaknya tidak hanya saja pada strukturnya, namun juga bagi pengguna sarana dan prasarana klenteng.
5.2 Saran
1. Pengurus Klenteng See Hin Kiong sebaiknya menyediakan lebih banyak keterangan bagi pengunjung klenteng, baik dari segi makna struktur maupun sejarah klenteng ini sehingga segala informasi mengenai klenteng dapat diketahui oleh pengunjung.
2. Selain sebagai tempat ibadah klenteng ini juga dikunjungi masyarakat umum.
Oleh karena itu, pemerintah setempat agar lebih memperhatikan klenteng, karena dari informasi yang didapat dana kepengurusan klenteng ini hanya dari donasi masyarakat sekitar dan bantuan sukarela pengunjung.
3. Bagi peneliti lainnya yang akan dan ingin melakukan penelitian pada klenteng ini disarankan untuk mengkaji bangunan klenteng ini lebih dalam. Karena masih banyak hal – hal yang belum diteliti maupun dikaji pada klenteng ini.
Sehingga hasil dari penelitian tersebut dapat menambah wawasan masyarakat mengenai klenteng tertua dan terbesar di Sumatera Barat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ching, Francis D.K. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Klenteng Kuno di DKI Jakarta Dan Jawa Barat. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dian, Mas. 2005. Solusi Feng Shui. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sitepu, Donna. 2014. Bentuk, Fungsi, Dan Makna Bangunan Pagoda Shwedagon Di Berastagi. Skripsi. Medan. Universitas Sumatera Utara.
Erniwati. 2007. Asap Hio di Ranah Minang: Komunitas Tionghoa di Sumatera Barat. Jogjakarta: Ombak.
James, J. Fox. 2002. Dalam Agama Dan Upacara. Jakarta: PT. Widyadara, Indonesian Heritage.
Junus, Greysia Susilo. 2006. Tipologi Bangunan Klenteng Abad ke-16 Hingga Paruh Abad ke-20 di DKI Jakarta. Tesis Magister. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Koh, Vincent. 2005. Basic Science of Feng Shui. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.
Marcella S, Benedicta Sophie.2012. Penerapan Feng Shui pada Klenteng Sam Poo Kong di Semarang. Tesis. Yogyakarta. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Moleong, L.J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda.
Rudiansyah. 2014. Makna Simbolis dan Tipologi Rumah Tjong A Fie di Kota Medan. Skripsi. Medan. Universitas Sumatera Utara.
Sari, Aryati Yunita. 2014. Interior Klenteng Zhen Ling Gong Yogyakarta Ditinjau dari Feng Shui. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.
Seagrave, Sterling. 1999. Sepak Terjang Bisnis Para Taipan. Jakarta: Pustaka Alvabet.
Suryatenggara, Stefanus Hansel. 2011. Klenteng Boen Tek Bio Tangerang Kajian Arsitektural. Skripsi. Depok. Universitas Indonesia.
Suptandar, J.P. 1999. Desain Interior. Jakarta: Djambatan.
Too, Lillian. 1994. Feng Shui. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.
Yoest. 2008. Riwayat Klenteng, Vihara, Lithang di Jakarta dan Banten. Jakarta:
Erlangga.
http://www.seehinkiong.org/index.php/sejarah (diakses tanggal 20 Juni 2016)
LAMPIRAN
Data Diri Informan Informan 1
Nama : Bapak Syamsi Koshasi
Pekerjaan/ Jabatan : Wakil Ketua Pengurus Klenteng See Hin Kiong Padang
Informan 2
Nama : Bapak Yogi Iskandar
Pekerjaan/ Jabatan : Bidang Kebudayaan Klenteng See Hin Kiong Padang
Informan 3
Nama : Ibu Feng
Pekerjaan/ Jabatan : Administrasi Klenteng See Hin Kiong Padang
Informan 4
Nama : Bapak Burhan, S.Ag., M.si
Pekerjaan/ Jabatan : Pengurus Vihara Buddha Ramsi Deli Tua
DAFTAR PERTANYAAN
1. Bagaimana sejarah berdirinya Klenteng See Hin Kiong ini?
2. Apakah yang menjadi ciri khas dari klenteng ini?
3. Dalam pembangunannya, apakah klenteng ini menerapkan prinsip Feng Shui?
4. Perayaan apa saja yang diselenggarakan di klenteng ini?
5. Bagaimana perkembangan etnis Tionghoa di Kota Padang, serta apa pengaruhnya terhadap klenteng?
6. Apa nama mandarin Klenteng See Hin Kiong ini?
7. Apakah sudah ada penelitian lain mengenai klenteng ini?
8. Menurut bapak/ibu, apakah perbedaan klenteng dengan vihara?
9. Apa makna yang terdapat pada setiap bagian struktur klenteng ini? Seperti pemilihan lokasi, atap, dinding, tiang, ornamen atau hiasan, lantai, tatanan interior klenteng, dsb yang berhubungan dengan struktur klenteng ini.
10. Apakah makna struktur tersebut berpedoman pada Feng Shui? Kalau tidak menggunakan prinsip atau pedoman apa?
11. Menurut bapak/ibu, Apa itu Feng Shui?
12. Klenteng See Hin Kiong ini termasuk kedalam jenis klenteng apa?
13. Di Sumatera Barat, kota padang khususnya, apakah ada klenteng selain klenteng ini?Apa bedanya dengan klenteng ini? (kalau ada).
14. Bagaiamana sistem kepengurusan klenteng ini?
苏 北 大 学 中文系本科毕业论文
论文题目:西興宫寺庙的意义结构分析(与风水规则的应用研究)
学生姓名 李安立
学号 120710004 指导教师 苏雅妃硕士
学院 人文学院
学系 中文系
苏 北 大 学 中 文系
2017 年 09 月 11 日
目录
摘要
论文题目是《西興宫寺庙的意义结构分析(与风水规则的应用研究)》。
这项研究的目的是分析西興宫寺庙的意义结构以风水角度为研究。这座 建筑显示了西苏门答腊的中华民族的存在。本文使用的研究方法是描述 性定性。通过观察,面试和文件技术获得的数据。本文使用的理论是 Charles Sanders Pierce 的符号学理论。这项论文的结果表明,西兴寺庙的 整体结构应用了风水规则,每个结构都有其自身的意义,例如具有圆形 形状的支柱意味着决心。
关键词:西興宫:寺庙:结构意义:风水
第一章 绪论
Yogyakarta ditinjau dari Feng Shui》本文介绍了如何根据风水的原则对寺庙 Zhen Ling Gong 的内部结构进行研究。结论的风水在寺庙的建造规则的适用 是绝对存在的,其应用在其他情况下,应用程序的不同,如住宅,公共建筑,写字楼,或业务领域。这本论文帮助本文了解风水科学应用于寺庙结构的概 念。
蔡 燕 (2014) 的 《从庙堂到街市:柳永文化身份的游移与词的俗化》北
Rudiansyah (2014) 的 《Tipologi dan Makna Simbolis Rumah Tjong A Fie di Kota Medan》本文探讨对张啊辉象征意义,类型学,以及张啊辉的房子谁
第二章 概念
b. 水平矩形
这个建筑是一种广泛应用于农村社区和下层社会的简单类型。
图 2.2: 水平矩形 (资源: Junus, 2006)
2. 庭院式 a. 河四源型
这种类型在北方很受欢迎跟四个季节,假设前院会保持下雨,下雪,
所以内庭院要保暖。
图 2.3: 河四源型 (资源: Junus, 2006)
b. 三河源
这种类型在华南地区广泛发现,特别是东部和东南沿海跟热带气候。
图 2.4: 三河源 (资源: Junus, 2006)
3. 组合型
a. 综合的三河源和四河源
这种类型将三河源和四河源类型与扩建前院相结合。
图 2.5: 综合的三河源和四河源 (资源: Junus, 2006)
b. 复杂类型
这种类型包括所有方形建筑物,横向或纵向相隔跟走廊,桥梁,小
这种类型包括所有方形建筑物,横向或纵向相隔跟走廊,桥梁,小