• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Berikut ini adalah saran-saran penulis. (a) Kebudayaan Tionghoa yang menyimpan banyak nilai positif dapat dimanfaatkan dalam kehidupan kita sekarang ini. Generasi muda sekarang ini sudah mulai tidak begitu memahami dan memperhatikan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam berbagai simbol peninggalan leluhur, baik itu simbol dalam artefak, perbuatan atau prilaku, apalagi simbol dalam bentuk gagasan. Terutama tradisi dalam melaksanakan pantangan pada perayaan Imlek. Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengingatkan kembali pentingnya nilai- nilai budaya yang dikandung dalam perayaan Imlek tersebut, sehingga generasi muda mulai lebih memperhatikan dan berupaya melestarikan budaya bangsanya agar tidak terkikis oleh budaya yang lain.

(b) Kebudayaan yang ada pada Masyarakat Tionghoa sebaiknya lebih ditampilkan dan dilestarikan agar masyarakat biasa bisa mengerti dan memahami maksud dan tujuan dari setiap kebudayaan yang ada pada masyarakat Tionghoa. Pelestarian kebudayaan Tonghoa dalam konteks Indonesia adalah menjadi satu kesatuan dengan filsafat kehidupan berbangsa dan bernegara yang terdapat di dalam Pancasila, yaitui biar berbeda-beda tetapi tetap satu juga (bhinneka tunggal ika). Masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia sepenuhnya adalah warga negara Indonesia yang menghayati nilai-nilai kebangsaannya dalam konteks masyarakat Indonesia yang multikultural. Mereka menjadi bahagian yang tidak terpisahkan dalam konteks berbangsa dan bernegara di Indonesia. Mereka seharusnya juga peka dan tanggap terhadap semua permasalahan bangsa, termasuk permasalahan etnik, masyarakat atau komunitas, dan lain-lainnya.

(c) Kebudayaan Tionghoa di Medan merupakan salah satu aset kebudayaan Indonesia, bersama-sama kebudayaan etnik lainnya. Oleh karena itu penelitian kebudayaan seperti ini diperlukan dalam konteks memahami, menghormati, dan bertoleransi kepada setiap pendukung kebudayaan di wilayah yang multikultural di seluruh Indonesia ini. Dengan cara

penelitian keilmuan secara mendalam dan holistik, disertai cita-cita dan sikap dalam bingkai integrasi budaya tentu saja akan memberikan kekuatan dalam membangun bangsa ini.

Penulis berharap agar penelitian khususnya tentang kebudayaan Cina lebih banyak di kembangkan sehingga kita dapat mempelajari tentang kebudayaan Cina, tidak hanya pada pantangan perayaan Tahun Baru Imlek saja.

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Akim, Stafanus. 2002. Memahami Budaya Tionghoa. Jakarta: Gramedia.

Bonavia, David. 1990. Cina dan Masyarakatnya, (terj.Dede Oetomo), Jakarta: Erlangga.

Carey, Peter. 1986. Orang Jawa dan Masyarakat Cina 1755-1825. Jakarta: Pustaka Aset.

Cassier, Ernest. 1987. Manusia dan Kebudayaan: sebuah Essai tentang Manusia.

Jakarta: Gramedia.

冯小丽. 2013. 浅论传统节日—春节里的禁忌. 北京: 云南民族大学.

Gozali, Abdullah Zakaria. 2000. Sejarah Asia Tenggara, Asia Selatan dan Asia Timur 1800-1963, Kuala Lumpur: Fajar Bakti.

Hamidi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Press.

Hamzah, Alvian. 1998. Kapak Jadi Nonpri: Warga Thionghoa Mencari Keadilan Zaman.

Bandung: wacana mulia.

李国江. 2013. 春节与禁忌信仰. 北京: Journal Of University Of Jinan

(Social Science E dition)

Koentjaraningrat. 1973. Kebudayaan, Mentalitet, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.

---. 1990. Pengantar Antar Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Kwek J,S.2006. Mitologi China Dan Kisah Alkitab. Medan: Penerbit Andi.

Permanasari. 2008. Makna dan tradisi Tahun Baru Imlek Studi Kasus Pada Beberapa Warga Etnis China di Kota Bogor. Jakarta: Skripsi Sarjana Sastra China Universitas Indonesia

Sembiring, Sugihana. 1998. Cerita tentang pantangan marga silima di desa Juhar Kecamatan Juhar Kabupaten Karo. Medan: Fakultas Sastra-USU.

Spradley J, P dan Baker, K. 1980. Participant Observation. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Stefanus, Akim. 2002. Memahami Budaya Tionghoa. Jakarta: Gramedia.

Sukisman W, D. 1993. Sejarah Cina Kontemporer: Dari Revolusi Nasional Melalui Revolusi Kebudayaan Sampai Modernisasi Sosialis. Jakarta: Pradnya Paramita.

Suryanto, Pdt. Markus T. 1996. Mengenal Adat Istiadat Tionghoa. Jakarta:

Pelkrindo (Pelayanan Literatur Kristen Indonesia).

Suryanto, Pdt. Markus T. 1994. Tahun baru imlek dan Iman Kristen. Jakarta: Pelkrindo.

Susilo, Taufik Adi. 1998. Chinese Connection. Jakarta: UBS Publisher.

Widyasusanto, Laurent. 1996. Panduan Belajar Antropologi. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Won, Evy dkk. 2014. Chinese Aspicious Culture. Jakarta: Elex Media Komputindo.

DAFTAR INFORMAN

1. Sumber Data Primer : A Po

Profesi : Pengurus Vihara Gunung Timur

Umur : 50 Tahun

Alamat : Jln. Hang Tuah, Kelurahan Hamdan Medan

2 Sumber Data Primer : Kwek Bun Profesi : Wiraswasta

Umur : 40 Tahun

Alamat : Jln. Bawang Perumnas Simalingkar Medan

3 Sumber Data Primer : Huang Chu Thong

Profesi : Anggota kepengurusan di Vihara Gunung Timur

Umur : 40 Tahun

Alamat : Jln. Hang Tuah, Kelurahan Hamdan Medan

4 Sumber Data Primer : Florencia

Alamat : Jln. Bawang Perumnas Simalingkar Medan

6 Sumber Data Primer : Devi Alvionita Profesi : Mahasiswa

Umur : 26 Tahun

Alamat : Jln. Setia Budi Medan.

苏 北 大 学

中文系本科生毕业论文

论文题目 : 印尼棉兰华人新年禁止 学生姓名 林珍妮

学号 110710029 指导老师 苏雅妃硕士

学院 人文学院

学系 中文系

苏 北 大 学 中 文 系 2016 年 12 月 23 日

印尼棉兰华人春节禁止

高要

这项研究题为禁止在棉兰市的棉兰农历新年庆祝活动。作者检视棉兰社会中的 禁欲在棉兰城举行的农历新年庆祝活动,因为棉兰新年庆祝活动有一些事情可以做,

不能实施。在农历新年的那一天不能做的事情被称为禁欲。虽然农历新年庆典的传统 很长,但棉兰社会仍然执行和服从他们的祖先,特别是父母传递的传统。他们还教年 轻人继续实施和保持传统,虽然大多数年轻人不再执行。通过实地研究进行数据收集 方法包括:面试,观察和文献研究。棉兰新年庆祝活动中文社区多元化。一些研究限 制和对棉兰新年庆祝活动的负面影响棉兰社会不允许扫除维持的负面影响会浪费,不 应该吃粥负面影响维持将减少,不应该哭泣负面影响会有不幸的整个一年,不应该欠 其负面影响会得到意外和不幸,不应该穿黑白,负面影响会经历悲伤或悲伤。棉兰社 会必须遵守这些限制,不应受到侵犯。因为棉兰社会认为如果违反或不遵守这些限制 会对生活产生负面影响。本研究的目的是描述棉兰新年庆祝棉兰社区在棉兰的任何限 制,以及不遵守执行限制的负面影响。这项研究是描述性叙事。通过实地研究进行数 据收集方法包括:面试,观察和文献研究。

关键词:禁欲,负面影响,棉兰、春节。

目录

3.1.17 不应该给礼物水果梨和切花 ……… 17

第一章, 绪论

1.1 选题背景

根据大印尼字典的禁欲是(行动)被禁止的习俗或信仰。在另一种意义上的禁 是严格禁止基于这样一种措施不可侵犯的信念的行为因为它会造成不好的东西或是生 活中不好的东西。禁止或禁止类似的规则都必须服从。禁止禁止或禁止恐吓人们的规 章制度 ,但要避免所有不可取的坏事。日常生活中经常发现的规章制度是禁止吸烟的,

禁止乱丢垃圾,等等。禁止在生病的,特别是对食物的禁令也发现。例如,烧心患者 不宜吃的食物是酸性的,辣,椰奶,如果禁令被违反,疾病将再次发生。对于那些已 经在房子里的人并将在未来几天内结婚禁止离开房子或在外面闲逛因为它已经是一个 对遗传的禁令,如果禁止违反,将有一些坏的东西。

在这方面将讨论对农历新年庆祝活动的限制。棉兰的新年庆祝活动是 棉兰社会 的一种传统。棉兰的新年庆祝活动成为棉兰社会的一个非常喜庆的节日。中国的新年 是第一次在中国的第一个国王黄体 4699。农历农历新年日历,因为计算依据是根据月 球的循环。棉兰的新年也是一个单独的机会为棉兰社会表达各种意义。各类食品,特 别是揭示棉兰新年的特点和意义。庆祝新年的庆祝活动,强调运气是非常敏感的清洁。

这是最突出的庆祝活动是在红色和金色。因为红色是吉祥、安全、保护、财富和幸福 的象征而金色的颜色象征着一个期望是在未来的一年里洋溢着金钱(财富)。

不仅在节日庆祝活动,棉兰的新年庆祝活动也有不能完成的事情或在庆祝活动 中被侵犯或正在进行中。例如,当农历新年庆祝不应该打扫房子,如果房子被打扫,财 富将被冲走和减少。另一个例子是不允许吃粥因为它相信粥是穷人的食物,如果它被 侵犯,财富将减少或变得贫穷。虽然已经有这样的禁令这是由棉兰社会的祖先流传下

与上述描述有关,大家都知道,许多研究描述了棉兰的新年庆祝活动,但一直 没有研究,特别是奠定了在庆祝中国新年庆祝活动时不应该做的戒律并提供信息,对 棉兰新年庆祝活动的限制应进行,以生活在和平和丰富的好运。这是促使研究人员寻 找数据的原因棉兰新年庆祝活动中的禁欲研究然后给出了这项研究的标题“棉兰华人 春节禁止”。

1.2 研究目的

本研究的目的如下:

1. 解释棉兰华人的春节禁止。

2. 解释棉兰不遵守的负面影响。

1.3 研究现状

几项研究已经通过与棉兰新年庆祝活动之前的相关研究人员进分析。这包括讨 论禁欲或禁止做婆娑当棉兰新年庆祝活动正在发生的事情。

李国江 (2013年)“春节与禁忌信仰” :春节是中国民众生产生活中所经历 的重要年度节点,民众在欢乐喜庆的氛围中辞旧迎新,祭祝祈年。禁忌作为春节民俗 的重要组成部分,在春节这一特殊时段中,基于巫术的交感原理,为民众所信奉。它 消除民众消极的情感影响,营造积极的情感影响,为构建和维护民众年度重要转换期 中的生活秩序发挥着重要的功能。这一学士学位论文进入图书馆材料作家在评估棉兰 新年庆祝活动中所包含的任何限制如果这些限制被侵犯的话,会发生在生活中的后果。

冯小丽(2013年) “浅论传统节日—春节里的禁忌冯” 摘要传统“佳节”,

在起源故事上往往是纪念先贤人物的离世或群体遭遇忧患,所以在过“节”的时候,

有种种的禁忌。在春节“过年”的禁忌中,包括言语禁忌、行为禁忌、食物禁忌、特 殊物品使用放置禁忌等。以遵守群体共处活动的规则、传承共同体文化认知、祭祀天 地山川祖先鬼神,衍生出的禁忌民俗活动,有慰劳感恩、寄托美好的愿望等传统文化 内涵。期刊也是图书馆资料的作者在更深入地研究棉兰新年庆祝活动中所包含的限制。

Yoan Silviana(2008 年)“印尼先达华人农历新年习俗研究”,棉兰农历新年 庆祝活动,每年的传统灯笼的,一起吃晚饭,烧鞭炮始终秉乘整个在先达城市华人的。

但在运行棉兰新年庆祝活动的传统,年轻人有很多棉兰人都忘在欢迎棉兰新年庆祝活 动的传统意义。大多数只能在运行父母的传统,不知道它的意义。因此,作者有兴趣 做研究,希望这一研究提醒先达华人谁忘记棉兰新年庆祝活动的传统意义的整体。这 项研究是由研究人员自己审查的研究不同,因为研究人员在棉兰农历新年庆祝活动检 查的禁忌。这一学士学位论文成为图书馆资料的作者在检讨任何传统举行的庆祝农历 新年棉兰社区。

Devi Alvionita Alindra(2009 年) “印尼先达华人与中国人的春节习俗对比分 析”,这也解释了在印度尼西亚和棉兰的棉兰新年庆祝活动几乎有活动庆祝一样新的 一年,给红包,挂灯笼,放鞭炮,舞狮表演,等等。在这项研究始于棉兰农历新年庆 祝活动的历史再介绍棉兰春节的习俗和文化。这一学士学位论文进入图书馆资料的作 者在评估中华人民共和国新年庆祝活动中的差异和印度尼西亚的棉兰新年庆祝活动,

特别是在棉兰新年庆祝活动中所包含的限制。

1.4 研究的方法

本研究所采用的方法是描述性法和。描述法是描述一组人,一组条件,一个系 统的思想或一类事件。本描述的研究的目的是为得到在棉兰华人生活的一个系统、真

实和准确的信息,创建一个描述、试图或绘画,并对现象进行调查研究。本研究采用 了定性的方法。以文字的形式对人、行为,可以观察到的,可以被接受的真相,可以 接受的话,可以接受的描述数据。本研究在精舍古帖木儿和关键信息和非关键访谈观

实和准确的信息,创建一个描述、试图或绘画,并对现象进行调查研究。本研究采用 了定性的方法。以文字的形式对人、行为,可以观察到的,可以被接受的真相,可以 接受的话,可以接受的描述数据。本研究在精舍古帖木儿和关键信息和非关键访谈观

Dokumen terkait