• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DATA DAN INTERPRETAS

IV. A.4.iii.e Mampu Memecahkan Masalah

Grotberg (2000) mengatajkan jika individu yang resilien memiliki kemampuan memecahkan masalah. Individu dapat menilai suatu masalah secara alami serta mengetahui apa yang mereka butuhkan agar dapat memecahkan masalah dan bantuan apa yang mereka butuhkan dari orang lain. Individu dapat membicarakan berbagai masalah dengan orang lain dan menemukan penyelesaian masalah yang paling tepat dan menyenangkan. Individu terus-menerus bertahan dengan suatu masalah sampai masalah tersebut terpecahkan. Dukungan yang diterima Adek dari orangtuanya, membuat diri Adek mampu melewati setiap masalah yang ada. Namun, Adek tidak mampu meyelesaikan masalah yang ia alami. Setiap masalah yang ia alami, tidak semuanya ia ceritakan dan ia bagi kepada orangtuanya, hanya sebagaian yang dianggaapnya tepat untuk diceritakan dan diselesaikan bersama dengan orangtuanya. Alasannya Adek tidak ingin orangtuanya repot dengan masalah dirinya.

Meskipun kedua orangtuanya selalu siap membantu Adek untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya, namun Adek memilih untuk menyimpannya sendiri, tanpa menyeleseaikan masalah yang dialaminya. Dirinya tidak menceritkan apa yang sedan ia alami, Adek tidak mengizinkan orang lain untuk memberikan bantuan kepadanya dalam menyelesaikan masalah yan sedang ia rasakan, bahkan kedua orangtuanya tidak ia izinkan untuk mengetahui apa yang

Adek rasakan. Sehingga masalah tersebut tidak dapat terselesaikan dengan baik dan hanya disimpan didalam hati saja.

Interpretasi Responden I

No. Sumber dan Faktor Gambaran Responden Konfirmasi Teoritis

1. I Have :

a. Hubungan yang dilandasi kepercayaan

Dalam hal Adek memang memperoleh dukungan penuh dari keluarganya. Orangtuanya selalu memberikan semangat serta dukungan untuk dirinya agar kembali mampu menjadi remaja yang tidak terpuruk setelah menjadi korban ekploitasi seksual komersil sektor prostitusi. Dukungan ini sangat membantu Adek untuk kembali bangun dari rasa terpuruk. Selain itu, dukungan yang ia peroleh dari keluarganya membuat Adek dapat mengembangkan hubungan penuh kepercayaan dengan keluarganya, terutama ayah dan ibunya. Jika Adek berhasil membangun hubungan penuh

Grotberg (2000) mengatakan ada Dukungan ini berupa hubungan yang baik dengan keluarga, lingkungan sekolah yang menyenangkan, ataupun hubungan dengan orang lain diluar keluarga. Melalui I have, seseorang merasa memiliki hubungan yang penuh kepercayaan. Hubungan seperti ini diperoleh dari orang tua, anggota keluarga lain, guru, dan teman-teman yang mencintai dan menerima diri remaja tersebut..

berbeda halnya dengan orang-orang diluar lingkungan keluarganya. Meski mengaku jika lingkungan sosialnya pun memberikan dukungan dan menerima dirinya kembali, namun Adek belum mampu untuk membangun hubungan yang dilandasi rasa percaya dengan orang dari luar keluarganya. b. Struktur dan

Peraturan di rumah

Ada beberapa peraturan dirumah yang telah ditetapkan ayah dan ibunya untuk dipatuhi oleh Adek. Adek hanya diminta mematuhi aturan yang ada untuk menjaga dirinya dari hal-hal yang tidak diinginkan. Kedua orangtua Adek pun tidak pernah menggunakan hukuman fisik untuk memberikan efek jera kepada Adek ketika dirinya ketika Adek tidak mematuhi aturan yang diberlakukan oleh kedua orangtuanya. Orangtuanya hanya memberikan nasihat

Grotberg (2000) menyatakan Individu yang resilien juga mempunyai struktur dan aturan di dalam rumah yang ditetapkan oleh orang tua mereka. Para orang tua berharap bahwa anak-anak dapat mematuhi semua peraturan yang ada. Anak-anak juga akan menerima konsekuensi dari setiap tindakan yang mereka lakukan dalam menjalani aturan tersebut. Ketika mereka melanggar aturan, mereka butuh seseorang untuk memeberi tahu kesalahan yang mereka perbuat dan

dilubang yang sama. Seakan paham dengan maksud ayah dan ibunya, hingga saat ini Adek belum pernah melanggar aturan yang ditetap oleh kedua orangtuanya. Meskipun disisi lain Adek mengaku kurang menyukai aturan yang diterapkan oleh ayah dan ibunya kepada dirinya tetapi dirinya paham akan bahaya yang mungkin terjadi jika ia tidak mengindahkan apa yang telah ayah dan ibunya terapkan untuk dipatuhi.

c. Dorongan untuk mandiri

Sempat mengalami keterpurukan dan menjadi bergantung dengan orang lain, membuat Adek tidak berani memperlihatkan dirinya dihadapan orang banyak. Perasaan malu pernah menyelami dunia prostitusi menjadikan Adek tidak berperilaku seperti dahulu. Tetapi berkat dukungan serta semangat dari kedua orangtuanya membuat

Grotberg (2000) mengatakan jika Individu yang resilien juga memperoleh dukungan untuk mandiri dan dapat mengambil keputusan berdasarkan pemikiran serta inisiatifnya sendiri. Dukungan yang diberikan oleh orangtua ataupun anggota keluarga lainnya akan sangat membantu dalam membentuk sikap mandiri dalam diri

memiliki sikap atas dirinya sendiri. Ia berusaha untuk tetap memegang kendali atas persoalan yang sedang ia hadapi. Namun tetap menjadikan ayah dan ibunya sebagai tokoh penting dalam mendiskusikan permasalahannya tersebut.

melatih anak untuk dapat berinisiatif dan “berkuasa” atas dirinya sendiri untuk mengambil keputusan tanpa harus bergantung pada orang lain

d. Role Models Selain mendapat dukungan moral dari kedua orangtuanya, ayah dan ibunya juga memberikan modeling kepada Adek, dan berharap Adek dapat mengikutinya. Hanya saja, ada peran yang diperlihatkan orangtuanya kepada Adek tidak mampu ia lakukan. Dimana kedua orangtuanya mengajarkan kepada Adek agar memaafkan orang yang telah menjerumuskannya kedalam dunia prostitusi. Adek sendiri hingga saat ini belum mampu memberi maaf kepada orang- orang yang telah membuatnya menjadi

Grotberg (2000) mengatakan jika Individu yang resilien mempunyai orang-orang yang dapat menunjukkan apa yang harus remaja lakukan seperti mencari informasi terhadap sesuatu dan memberikan semangat agar remaja mengikutinya.

mengajarkan Adek, untuk tidak merasa malu walaupun dirinya dahulu pernah bekerja sebagai pekerja seks komersial. Adek juga memperoleh modeling dari lingkungan sekitarnya pun memberikan role models yang baik kepada Adek, dimana Adek dapat diterima, diberikan ruang kembali untuk bersama lagi melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang ada dan diberikan rasa percaya dalam melakukan aktifitas sosialnya.

e. Memperoleh layanan kesehatan, pendidikan,

keamanan dan kesejahteraan

Setelah Adek kembali dari kota B, orangtuanya langsung memberikan dirinya layanan kesehatan dengan memeriksakan kondisi anaknya tersebut ke rumah sakit. Hal tersebut dilakukan orangtua Adek untuk mengetahui bagaimana kondisi kesehatan anaknya, agar dapat diambil langkah selanjutnya jika hasil memnunjukkan Adek

Grotberg (2000) mengatakan jika Individu yang resilien juga akan mendapatkan jaminan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan serta keamanan dari orangtua. Sehingga hal ini akan membantu mereka untuk mengembangkan rasa percaya diri dalam diri anak.

berkeinginan untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, namun orangtuanya tetap tidak mampu memberikan layanan seperti yang dirinya harapkan. Kondisi ekonomi yang kurang mendukung, membuat Adek harus menelan keinginannya untuk melanjutkan pendidikannya. Demikian halnya dengan rasa keamanan yang harus diberi kepada Adek, meski mengaku merasa aman karen selalu ditemani oleh salah satu anggota keluarganya jika akan bepergian. Adek mengaku terkadang merasa terkekang karena adanya aturan itu Untuk masalah kesejahteraan, kedua orangtua Adek berusaha untuk membuat Adek merasa nyaman kembali tinggal bersama mereka. Kedua orangtuanya selalu mendukung dan menyediakan waktu

Adek jika Adek memiliki masalah dan sedang dalam kesulitan, orangtua Adek tetap memberikan kasih dan sayangnya kepada Adek agar Adek merasa jika dirinya adalah sosok yang berharga serta dengan cepat dapat bangkit dari masa-masa terpuruknya.

2. I Am :

a. Bangga terhadap diri sendiri

Seiring berjalannya waktu, melihat dukungan dan penerimaan dari keluarga dan lingkungan sosialnya Adek akhirnya berhasil menerima keadaan dirinya saat ini. Selain kembali mampu menerima keadaan dirinya, Adek juga mampu lebih menjaga dirinya dari orang- orang yang hanya ingin menjadikan dirinya sebagai bahan ejekan dan candaan. Meskipun kepercayaan dirinya menurun sejak kejadian yang menimpanya, tetapi itu tidak membuat Adek tidak bisa menerima keadaan dirinya dan menutup diri dari orang-orang sekitarnya.

Grotberg (2000) mengatakan jika Individu yang resilien tahu bahwa mereka adalah seorang yang penting dan merasa bangga akan siapakah mereka itu dan apapun yang mereka lakukan atau akan dicapai. Individu itu tidak akan membiarkan orang lain meremehkan atau merendahkan mereka. Ketika individu mempunyai masalah dalam hidup, kepercayaan diri dan self esteem membantu mereka untuk dapat bertahan dan mengatasi masalah tersebut.

disukai orang lain

untuk kembali berhubungan dengan orang- orang dilingkungan sosialnya, tetapi dengan adanya dukungan serta penerimaan dari lingkungannya sekitarnya membuatnya kembali memberanikan diri bergaul dengan teman-teman sebayanya. Disisi lain, Adek merupakan orang yang tidak tebang pilih dalam berteman, Adek berteman dengan siapa saja, kecuali orang itu menjadikan dirinya sebagai bahan ejekan. Hal itu juga menjadika orang lain menyenangi dirinya, ia memiliki banyak teman di sekitar tempat tinggalnya. Meskipun demikian, Adek sedikit mengatur tingkah lakunya ketika bergaul dengan teman- temannya. Adek tidak ingin jika kesalahan dalam perilakunya bisa membuat orang lain memberikan pandangan jelek kepada dirinya. Untuk tetap menjaga hubungan baiknya

yang resilien pasti mempunyai orang yang menyukai dan mencintainya. Individu akan bersikap baik terhadap orang-orang yang menyukai dan mencintainya. seseorang dapat mengatur sikap dan perilakunya jika menghadapi respon-respon yang berbeda ketika berbicara dengan orang lain.

akan meminta maaf jika dirinya membuat suatu kesalahan ketika sedang bergaul dengan teman-temannya.

c. Percaya diri, optimis dan penuh harap

Selain memiliki memiliki harapan akan masa depan yang cerah, Adek juga selalu percaya jika dirinya akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya. Adek terus memanjatkan doa serta menjalani segala yang telah terjadi dengan rasa iklhas, dirinya berkeyakinan kelak ia akan mendapatkan suatu hal yang baik. Adek pun memiliki harapan-harapan untuk masa depannya, saat ini dirinya sedang bergiat melakukan hal-hal yang dapat mewujudkan impian-impian masa depannya tersebut menjadi kenyataan. Adek masih memiliki harapan kelak dirnya akan memiliki hubungan serius dengan seorang pria yang ia harapkan dapat menegrti dan

Grotberg (2000) mengatakan jika individu yang resilien dipenuhi harapan, iman, dan kepercayaan. Individu percaya ada harapan bagi mereka, serta orang lain dan institusi yang dapat dipercaya. Individu merasakan mana yang benar maupun salah, dan ingin ikut serta di dalamnya. Individu mempunyai kepercayaan diri dan iman dalam moral dan kebaikan, serta dapat mengekspresikannya sebagai kepercayaan terhadap Tuhan dan manusia yang mempunyai spiritual yang lebih tinggi.

memaksan jika nantinya orang yang ia cintai mengetahui keadaan dirinya yang sebenarnya dan tidak mampu menerimanya, Adek hanya ingin menjalin hubungan serius dengan laki- laki yang dapat menerimanya lahir dan batín. d. Memiliki empati

dan peduli terhadap sesama

Adek setelah ia kembali tinggal bersama orangtuanya. empati dan rasa pedulinya ia perlihatkan kepada teman-teman sebayannya yang sedang membutuhkan bantuan dirinya. Bahkan ia merasa kasihan jika dirinya tidak membantu orang yang sedang mengalami kesulitan, walaupun sebenarnya dirinya dapat melakukan hal itu. Namun, jika ia benar- benar tidak dapat membantu orang yang menninta bantuannya, Adek akan memohon maaf karen tidak dapat membantu seperti yang diharapkan. Karena sikap empati dan peduli yang dimiliki Adek, saat ini banyak

Grotberg (2000) mengatakan jika Individu yang resilien juga merasa bahwa mereka memiliki empati dan sikap kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Perasaan itu mereka tunjukkan melalui sikap peduli mereka terhadap peristiwa yang terjadi pada orang lain. Mereka juga merasakan ketidaknyamanan dan penderitaan yang dirasakan oleh orang lain dan berusaha membantu untuk mengatasi masalah yang terjadi.

mencurahkan isi hati, perasaan serta permasalahannya kepada Adek. Dengan harapan Adek mampu memberikan jalan keluar. Hanya saja, berbeda dengan kenyataan yang diperoleh teman-teman Adek. Sejauh ini, Adek hanya memberanikan dirinya menjadi pendengar yang baik, dirinya siap mendengarkan segala keluh kesaha teman- temannya yang datang mengeluh kepadanya. Tetapi Adek tidak pernah memberikan solusi seperi yang diharapkan.

e. Mampu bertanggung jawab terhadap perilaku sendiri dan menerima konsekuensinya

Adanya control dan tanggung jawab bagi perilaku Adek yang diterapkan oleh orangtua dan dirinya sendiri, mmwbuat Adek berpikir terlebih dahulu sebelum dirinya berperilaku banik didalam keluarganya, ataupun lingkungan sosialnya. Mengerti akan adanya konsekuensi yang ditimbulkan dari

Grotberg (2000) mengatakan Individu yang resilien dapat melakukan berbagai macam hal menurut keinginan mereka dan menerima berbagai konsekuensi dan perilakunya. Individu merasakan bahwa ia bisa mandiri dan bertanggung jawab atas hal tersebut. Individu mengerti batasan

tindakan dirinya terlebih dahulu akan memikirkan efek negatif dan positif dari tindakan tersebut. Jika keputusan yang ia ambil salah, makan Adek siap untuk meneriman konsekuensi dari kesalahanya itu. Sebagai seorang yang tengah bangit, Adek selalu mendiskusikan permasalahannya kepada orangtuanya sebelum akhirnya memutuskan sendiri apa yang harus Adek perbuat.

dan mengetahui saat orang lain bertanggung jawab. 3. I Can : a. Mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam berkomunikasi

Adek yang awalnya adalah seorang gadis yang selalu bersikap terbuka menjadi seorang yang tertutup dan terkadang enggan untuk menyampaikan perasaannya ketika sedang berkomunikasi dengan oarang, baik dalam keluarga, maupun diluar keluarganya sendiri. Perasaan takut tidak diterima ketika mengeluarkan pikiran dan perasaannya

(Grotberg, 2000) mengatakan Individu yang resilien tersebut juga memiliki kemampuan untuk berkomunikasi serta memecahkan masalah dengan baik. Mereka mampu mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka dengan baik.

sebagai alasan utama mengapa dirinya enggan mengungkapkan pikiran dan perasaannya kepada orang lain. Selain enggan untuk mengungkapkan isa pikiran dan perasaannya kepada orang lain, Adek juga selalu berdiam diri ketika sedang berkumpul bersama dengan keluarga maupun orang-orang dilingkungan sosialnya. Adek tidak merasa takut jika ia terlalu banyak berbicara akan mengundang orang lain memberikan komentar buruk tentang dirinya, ia menyadari betul bagaimana latar belakang masa lalunya, sehingga membuat Adek selalu menjaga sikap dan perilaku serta ucapannya ketika sedang berada ditemgah-tengah orang lain.

yang saling

mempercayai dengan orangtuanya, membuat Adek selalu menjadikan kedua orangtuanya tempat untuk berbagi perasaan serta menjadikan ayah dan ibunya sebagai tempat berdiskusi. Dengan terciptanya hubungan yang saling percaya diantara Adek dan orangtuanya, Adek mau menuruti apa yang orangtuanya minta yang tujuannya untuk kebaikan diri Adek sendiri. Adek tidak tidak membantah ketika orangtuanya memintanya untuk tidak terlebih dahulu terlibat hubungan serius dengan seorang laki-laki, karena menurut Adek sendiri tjuan ayah dan ibunya itu adalah untuk kebaikannya sendiri. Meskipun memiliki hubungan yang saling percaya, Adek jarang sekali meminta pertolongan kepada keluarganya berkaitan dengan masalah ataupun kejadian yang ia alami. Dirinya akan

yang resilien mencari hubungan yang dapat di percaya dimana individu dapat menemukan seseorang misalnya orang tua, saudara, teman sebaya untuk meminta pertolongan, berbagi perasaan dan perhatian, guna mencari cara terbaik untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah personal dan interpersonal.

sendiri, tanpa meminta atau pun merepotkan orang lain. Berbeda dengan hubungannnya diluar rumah, meskipun sudah diterima dan dapat membaur kembali bersama dengan teman-teman sebayanya. Namun Adek belum dapat menciptakan hubungan yang saling percaya dengan mereka.

c. Mampu mengelola perasaan

Walaupun Adek mengalami kesulitan untuk mengekspresikan apa yang ia rasakan kepada orang lain, akan tetapi Adek telah mampu mendengarkan serta merasakan apa yang orang lain rasakan. Dirinya akan berusaha untuk menolong seseorang yangmengalami kesulitan dan meminta bantuan Adek, serta bersedia menjadi pendengar yang baik bagi curahan hati teman-temannya sendiri. Meskipun tidak memberikan masukan kepada sang teman. Begitu juga ketika Adek merasa

Grotberg (2000) mengatakan jika Individu yang resilien memiliki keterampilan berkomunikasi dimana individu mampu mengekspresikan berbagai macam pikiran dan perasaan kepada orang lain dan dapat mendengar apa yang orang lain katakan serta merasakan perasaan orang lain.

tidak ingin orang lain merasa tidak nyaman karena kesalahan yang ia buat, sehingga dirinya akan meminta maaf jika Adek melakukan kesalahan, agar hubungannya dengan sang teman kembali membaik.

d. Mampu mengukur temperamen diri sendiri dan orang lain

Saat ini Adek mampu untuk memahami temperamen dirinya sendiri serta orang lain yang berada disekitarnya. Sehingga dirinya harus memahami tindakan apa yang akan ia ambil untuk mengurani resiko ketengangan yang terjadi ketika ia tidak dapat mengatur temperamennya sendiri. Untuk menghindai konflik karena ketidaksukaannya diungkit oleh orang lain serta mengetahui dengan jelas bagaimana sifak dirinya, Adek sengaja menghindar dan tidak ingin terlibat komunikasi dengan orang-orang yang berpotensi akan melakukan hal tersebut. Adek

Grotberg (2000) mengatakan jika Individu yang resilien mampu Mengukur temperamen diri sendiri dan orang lain dimana individu memahami temperamen mereka sendiri (bagaimana bertingkah, merangsang, dan mengambil resiko atau diam, reflek dan berhati-hati) dan juga terhadap temperamen orang lain. Hal ini menolong individu untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk berkomunikasi, membantu individu untuk mengetahui kecepatan untuk bereaksi, dan berapa banyak individu mampu sukses

serta memberikan pelajaran kepada orang yang telah mengungkit masa lalunya serta menjadikannya sebagai bahan ejekan. Adek juga kurang dapat mengontrol temperamennya jika dirinya ditanya mengenai sahabatnya yang telah menjual dirinya, tingkahnya akan memperlihatkan rasa emosi ketika dirinya mengingat hal tersebut, kelihatan jika Adek memang belum dapat mengontrol perilakunya untuk hal itu serta kehilangan kehati-hatiannya dalam berbicara ketika ia membicarakan sahabatnya tersebut. e. Mampu

memecahkan masalah

Dukungan yang diterima Adek dari orangtuanya, membuat diri Adek mampu melewati setiap masalah yang ada. Namun, Adek tidak mampu meyelesaikan masalah yang ia alami. Setiap masalah yang ia alami, tidak semuanya ia ceritakan dan ia bagi

Grotberg (2000) mengatakan jika Individu yang resilien memiliki kemampuan memecahkan masalah. Individu dapat menilai suatu masalah secara alami serta mengetahui apa yang mereka butuhkan agar dapat memecahkan masalah dan bantuan

dianggaapnya tepat untuk diceritakan dan diselesaikan bersama dengan orangtuanya. Alasannya Adek tidak ingin orangtuanya repot dengan masalah dirinya. Meskipun kedua orangtuanya selalu siap membantu Adek untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya, namun Adek memilih untuk menyimpannya sendiri, tanpa menyeleseaikan masalah yang dialaminya. Dirinya tidak menceritkan apa yang sedan ia alami, Adek tidak mengizinkan orang lain untuk memberikan bantuan kepadanya dalam menyelesaikan masalah yan sedang ia rasakan, bahkan kedua orangtuanya tidak ia izinkan untuk mengetahui apa yang Adek rasakan. Sehingga masalah tersebut tidak dapat terselesaikan dengan baik dan hanya disimpan didalam hati saja.

Individu dapat membicarakan berbagai masalah dengan orang lain dan menemukan penyelesaian masalah yang paling tepat dan menyenangkan. Individu terus-menerus bertahan dengan suatu masalah sampai masalah tersebut terpecahkan.

Tabel 4. Gambaran Resiliensi Responden I (Adek) Adek Usia : 18 Tahun Agama : Islam Pendidikan : SMU Pekerjaan : Wirausaha

Domisili : Deli Serdang

Anak ke : 3 dari 7

Pelaku : Teman dekat

Kejadian : 2009

Menjadi Korban Eksploitasi Seksual Komersil Sektor Prostitusi

Faktor Yang Mempengaruhi :

Faktor Pendorong :

1. Kondisi ekonomi

2. Tanggung jawab Adek untuk

membantu keluarga

Faktor Penarik :

1. Adanya jaringan kriminalitas yang mengorganisir industri seks

Dampak Bagi Adek :

1. Takut bertemu orang yang tidak dikenalnya

2. Tidak mampu membina hubungan yang saling percaya dengan orang diluar keluarga

3. Tidak mampu mengekspresikan pikiran dan perasaan kepada orang lain

4. Merasa takut jika akan dimanfaatkan kembali oleh orang lain

Adek kembali tinggal bersama dengan anggota keluarganya dan kembali ke lingkungan sosialnya

Setelah enam bulan terus mengurung diri dirumahnya, Adek kemudian memberanikan diri membaur bersama teman-teman sebayanya dilingkungan sosialnya

Dengan adanya sumber-sumber resiliensi, Adek dapat mengembangkan faktor-faktor resilinesi yang dimilikinya

I Have :

 Memiliki hubungan yang

saling percaya dengan ayah dan ibunya.

 Memiliki struktur dan

peraturan dirumah yang harus dipatuhi

 Memiliki dorongan untuk

mandiri

Memiliki role models dari

orangtuanya dan tetangga tempat Adek bekerja

I Am :

 Bangga terhadap diri

sendiri

 Disayang dan disukai

orang lain

 Percaya diri, optimis

dan penuh harap

 Memiliki empati dan

peduli terhadap sesama

 Mampu bertanggung

jawab terhadap perilaku sendiri I Have :

 Mampu membina

hubungan yang saling percaya dengan anggota keluarga  Mampu mengelola perasaan sendiri  Mampu mengukur temperamen diri sendiri dan orang lain

IV.B. Responden II

Tabel 5. Deskripsi Data Responden II

No. Identitas Responden I

1. Nama (samaran) Lia

2. Usia 21 Tahun

3. Agama Kristen Protestan 4. Pendidikan terakhir SMA

5. Pekerjaan Wirausaha 6. Domisili Aceh Tenggara 7. Anak ke 1 dari 1 bersaudara 8. Pelaku eksplotasi Ayah tiri

9. Peristiwa 2004