• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DATA DAN INTERPRETAS

IV. B.1.i Observasi Selama Wawncara

Lia merupakan wanita muda berusia 21 tahun. Tubuhnya tidak terlalu tinggi, hanya berukuran 155 CM dengan bobot tubuh 50 Kg. Kulitnya berwarna sawo matang serta memiliki rambut lebat sebatas bahu yang selalu ia biarkan tergerai saat peneliti berkunjung kerumahnya. Parasnya yang ayu ditambah senyum manisnya, membuat Lia semakin menarik. Bola matanya yang besar serta tajam membuat wajahnya kian berkesan dan enak untuk dipandang mata.

Wawancara pertama untuk pengalian informasi dilakukan dirumah Lia pada tanggal 25 Januari 2012. Pada saat itu Lia mengenakan baju kaos berwarna biru muda polos berlengan pendek dan celana jeans panjang berwarna biru tua. Lia menyambut peneliti dengan ramah serta mempersilakan peneliti memasuki

rumahnya. Pada saat wawancara pertama dilakukan, terlihat beberapa anggota keluarga Lia tengah berada dirumahnya. Beberapa saat percakapan antara peneliti dan keluarga Lia berkisar seputar kabar dan kegiatan masaing-masing. Sekitar 15 menit berbasi-basi dengan Lia dan keluarganya, Lia mengajak peneliti beranjak ke ruang dapur rumahnya yang berukuran 3x4 meter tersebut. Sesekali Leo, sang anak yang berusia 8 tahun mendatangi Lia dan peneliti meminta diajarikan membuat tugas sekolahnya.

Selama proses wawancara pertama dilakukan, perbincangan dilakukan dalam suasana haru, disebabkan Lia kembali teringat peristiwa tragis yang pernah menimpa dirinya beberapa tahun silam. Lia menceritakan pengalamannya terjerumus kedalam dunia prostitusi dengan berlinang air mata serta sesekali sesenggukan. Beberapa kali peneliti mencoba menenangkan Lia dengan mengusap tangan, punggung serta memberikan dukungan dalam bentuk kata-kata penyemangat. Tangisnya sedikit mereda tak kala Leo kembali mendatangi Lia dan peneliti di dapur. Tetapi Leo tidak datang-datang lagi setelah ibunya mengatakan “nantik mamak yang kerjain, skarang nonton sama opung dulu”. Dan wawancara pertama pun berlangsung tanpa gangguan Leo lagi.

Wawancara kedua tetap berlangsung dikediaman Lia. Saat itu terlihat masih kusut, rambutnya ia ikat asal-asalan. Pakaian yang ia kenakan pun terlihat kotor kusut. Saat itu rumah Lia terlihat sepi, hanya ada Lia dan Leo yang sedang belajar di ruang keluarga mereka. Menurut Lia, ibunya sedang pergi mengantar jagung ke Medan, sehingga hanya dirinya dan Leo yang ada dirumah. Lia sendiri baru saja kembali dari rutinitasnya mengutip uang dari orang-orang yang

meninjam uangya. Lia meminta izin untuk mandi terlebih dahulu sebelum proses wawancara dimulai. Selama Lia mandi, peneliti dan Leo terlibat perbincangan serta sesekali Leo menanyakan tugas sekolahnya yang tidak ia mengerti kepada peneliti.

Sekitar 20 menit kemudian, Lia kembali mendatangi peneliti dan Leo yang sedang berada diruang keluarga rumahnya. Lia terlihat mengenakan celana pendek sebatas lutut berwarna hijau dan mengenakan biru tua bergambar salib dan bertuliskan “Salib Kasih Tarutung”. Rambutnya terlihat masih basah dan tersisir dengan rapi, tampaknya Lia baru saja mencuci kepalanya. Kurang lebih 10 menit kemudian, Lia menyuruh Leo pergi menonton televisi agar wawancara Lia dan peneliti tidak terganggu oleh rengekan Leo. Seolah paham, Leo akhirnya meninggalkan Lia dan peneliti diruangan keluarga tersebut.

Pada wawancara kedua ini, peneliti sudah masuk pada inti permasalahan yang ingin digali, beberapa kali Lia masih terdiam dan berkaca-kaca ketika menjawab pertanyaan dari peneliti. Sesekali, ia mengibaskan rambutnya yang setengah kering tersebut serta kemudian merapikannya kembali. Lia memberikan respon yang baik atas setiap pertanyaan yang peneliti ajukan, meskipun terkadang Lia kembali bertanya maksud dari pertanyaan peneliti. Selama menjawab pertanyaan yang peneliti ajukan, Lia terlihat meletakkan kedua tangannya diatas perutnya, sesekali ia mengelus-eluskulit tangannya secara bergantian, kanan dan kiri. Disela-sela wawancara, Leo memanggil ibunya untuk mengajak makan, sang ibu kemudian pergi sebentar ke dapur untuk mengambilkan nasi untuk Leo. Tak

berapa lama kemudian, Lia kembali lagi sambil membawakan segelas the manis hangat untuk peneliti,

Belajar dari pengalaman pada wawancara kedua, peneliti datang terlalu cepat untuk melakukan wawancara sehingga membuat Lia sedikit kerepotan. Peneliti akhirnya memutuskan untuk melakukan wawancara pukul 19.00 WIB. Pada saat peneliti tiba dirumah Lia, terlihat Lia dan Leo sedang bermain ular tangga diruang tamu rumahnya. Di salah ruang tersebut juga hadir seorang laki- laki muda berusia sekitar 20’an tahun yang sedang mengajari Leo bermain ular tangga dengan ibunya. Setelah Lia menyadari kehadiran peneliti, ia menghentikan sesaat kegiatannya bermain bersama Leo. Kemudian Lia memperkenalkan peneliti kepada laki-laki muda yang hadir diruangan tersebut. Laki-laki tersebut merupakan saudara sepupunya yang berkunjung untuk melihat keadaan Lia dan Leo. Akhirnya Leo bermain bersama pamannya tersebut diruang keluarga mereka.

Lia saat itu terlihat lebih segar, ia menggenakan kemeja merah jambu berbahan chiffon dan celana jeans panjang berwarna biru tua. Wajahnya yang dipoles dengan bedak serta tambahan pemerah pipi dan eyeliner yang tidak terlalu mencolok dan tebal membuat kecantikannya semakin terlihat. Saat wawancara ketiga dilakukan, Lia menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti dengan sikap santai dan kontak mata yang dapat ia pertahankan. Sesekali Lia menyahut panggilan Leo dengan mengatakan “bentar lagi mang..mamak ada tamu..maen kau sama tulang dulu ya..” Saat peneliti bertanya tentang ucapannya kepada Leo, Lia mengatakan jika dirinya dan anaknya akan menginap ditempat saudaranya yang tinggal di kota K.

Wawancara keempat kembali dilakukan dirumah responden. Saat itu, tidak terlihat Leo berada dirumah, hanya Lia sendiri. Ia terlihat mengenakan kaos hijau polos dan longar serta celana pendek selutut berwarna abu-abu. Lia terlihat agak lelah, namun ia tetap bersikap ramah selama menjawab semua pertanyaan yang peneliti ajukan kepada dirinya. Dengan sesekali diselingi gurauan Lia terlihat mengucek-ngucek matanya serta beberapa kali menguap sambil menutup mulutnya. Dia menjawab pertanyaan peneliti dengan intonasi suara yang kadang meninggi ketika peneliti bertanya seputar penerimaan lingkungan sosialnya terhadap dirinya. Pada wawancara keempat ini dilakukan, penelit juga lebih banyak mengulang data yang sebelumnya sudah peneliti peroleh dari Lia, untuk melakukan pengecekan terhadap jawaban-jawaban Lia sebelumnya.

Wawancara mendalam yang bertujuan melakukan pengalian informasi mengenai resiliensi Lia dilakukan sebanyak empat kali, namun sebelum wawancara mendalam tersebut dilakukan peneliti sudah melakukan probing baik dengan Lia sendiri maupun keluarganya dengan berkunjung dan menginap dikediaman Lia selama satu minggu. Ditambah lagi, keluarga Lia dan keluarga peneliti sudah saling mengenal sejak tahun 2003 serta orang tua peneliti ikut serta dalam proses penyelesaian dan perdamaian kasus yang dialami Lia.