• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diposkan oleh Nurul Hidayatun di 19.54

ACCUNTING FFICER

-WNI (Warga Negara Indonesia)

-Telah meneyelesaikan studi dengan melampirkan ijazah atau SKL(Surat keterangan Lulus) P/W

-Pendidikan S1/S2

-Fak.Ekonomi Jurusan akutansi -IPK untuk S1 min.3.0 S2 min 3.25 -Usia Max S1 : 25 S2 : 29

-Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah kerja PT.TELKOM -Belum pernah mengikuti seleksi calon Karyawan PT.TELKOM

LEGAL & COMPLIANCE OFFICER

-WNI (Warga Negara Indonesia)

keterangan Lulus)P/W -Pendidikan S1/S2 -Fak.Hukum

-IPK untuk S1 min.3.0 S2 min 3.25 -Usia Max S1 : 25 S2 : 29

-Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah kerja PT.TELKOM -Belum pernah mengikuti seleksi calon Karyawan PT.TELKOM

MARKETING OFFICER

-WNI (Warga Negara Indonesia)

-Telah meneyelesaikan studi dengan melampirkan ijazah atau SKL(Surat keterangan Lulus)P/W

-Pendidikan S1/S2

-Fak.Ekonomi jurusan manajement/bisnis -IPK untuk S1 min.3.0 S2 min 3.25

-Usia Max S1 : 25 S2 : 29

-Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah kerja PT.TELKOM -Belum pernah mengikuti seleksi calon Karyawan PT.TELKOM

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA PT.TELKOM

Perencannan sumber daya manusia PT TELKOM Dalam beberapa tahun terakhir ini, Telkom melakukan perubahan mendasar dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (“SDM”) dengan cara mengubah konsep human resources menjadi human capital. TELKOM melihat bakat karyawan (keterampilan individu, pengetahuan, sikap, kecerdasan, keahlian, pengalaman, kelayakan, kemampuan, kesesuaian, wewenang, pelatihan, pendidikan, kreativitas dan nilai tambah lainnya) sebagai aset perusahaan untuk mendorong pembentukan sebuah organisasi pembelajaran. Kinerja TELKOM selama ini sangat tergantung dari kualitas dan profesionalisme karyawannya. Agar dapat terus menciptakan nilai, Telkom melakukan proses penggeseran paradigmapengelolaan SDM untuk menyelaraskan kembali karyawannya agar dapat berpartisiasi dalam bisnis new wave yang terus tumbuh. Dengan mengacu kepada Rencana Induk Human Capital, upaya transformasi SDM difokuskan untuk mengarahkan transformasi bisnis menuju bisnis new wave melalui perencanaan SDM, termasuk pengembangan kompetensi dan pengelolaan keahlian. Pada tahun 2009, Telkom memusatkan perhatian untuk mengawal transformasi bisnis yang mengarah kepada bisnis new wave sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk Human

Capital. Di dalam Rencana Induk tersebut terdapat arahan bagi perencanaan SDM yaitu penekanan pada rekrutasi dan peningkatan kompentensi yang selaras dengan bisnis new wave serta penerapan program pensiun dini untuk mengurangi kompetensi yang tidak relevan dengan bisnis new wave. Di samping itu, TELKOM melakukan transformasi organisasi untuk mendukung bisnis new wave antara lain dengan membentuk Divisi

TELKOM Flexi (“DTF”) yang independen. Dalam pengelolaan SDM, TELKOM telah membangun pengelolaan keahlian, direktori kompetensi dan kebijakan pengembangan kompetensi yang mengarah kepada tercapainya tujuan perusahaan dalam bisnis new wave. Tujuan perubahan konsep dari human resources ke human capital adalah untuk memberikan kesempatan berkarir yang lebih luas bagi karyawan yang berkinerja baik, sehingga kualitas dan profesionalisme karyawan dapat dikembangkan. Dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis, TELKOM telah mengubah cara berpikir dalam pengelolaan SDM dengan menjadikan departemen SDM sebagai Penjaga Nilai (“Guard of Value”) yang mempunyai lima peran utama (ahli administratif, karyawan yang unggul, agen perubahan, partner bisnis strategis dan kepemimpin SDM). Dengan melakukan hal tersebut, maka Telkom berharap agar semangat dan loyalitas karyawan dapat meningkat sehingga mereka dapat memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan.

Pengukuran Sumber Daya manusia

1.Untuk mengukur kinerja karyawan, TELKOM menggunakan Competency Based Human Resources Management (“CBHRM”). CBHRM telah Telkom gunakan sejak tahun 2004 yang pada awalnya digunakan untuk memotivsi karyawan dalam meningkatkan kinerjanya. Pada tahun 2007, CBHRM telah digunakan secara penuh untuk mengukur kinerja karyawan, menentukan tingkat gaji dan membangun kompetensi. Berdasarkan hal tersebut, Telkom memperbarui direktori kompetensi dan membangun sebuah Master Plan untuk memberikan arah bagi pengembangan SDM Telkom untuk periode 2008-2012. Pada tahun 2009, kebijakan CBHRM telah mencakup beberapa bidang, antara lain:

Pengembangan Kompetensi: dilakukan pemutakhiran Direktori Kompetensi agar dapat mendukung aplikasi assessment tool, kemudian dilakukan juga evaluasi terhadap aplikasi assessment tool tersebut dan pembaharuan panduan pengembangan kompetensi yang sejalan dengan transformasi perusahaan menjadi perusahaan InfoComm;

Manajemen Karir: dilaksanakannya job tender dan fit and proper test untuk posisi tertentu dengan memperhitungkan kecocokan profil;

Manajemen Kinerja: dilakukan evaluasi dan pengembangan terhadap aplikasi assessment tool dengan penambahan sistem pengukuran kompetensi 3600, yang keduanya ditujukan untuk membangun kompetensi dengan tujuan mengurangi penilaian sendiri dan menambah penilaian oleh atasan.

2.Pengembangan Sumber Daya Manusia 1.PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Pendidikan dan pelatihan karyawan di tahun 2009 difokuskan kepada: Pengembangan kepemimpinan. Pembinaan karyawan yang berpotensi sebagai pemimpin dan berkinerja tinggi yang telah menunjukkan komitmen untuk memberikan yang terbaik dan berwawasan global; Mendukung pencapaian corporate strategic goals. Dengan mengacu pada CSS dan business plan unit bisnis terkait; Mengurangi kesenjangan kompetensi karyawan, melalui evaluasi kompetensi berbasis penilaian CBHRM. Program pengembangan kepemimpinan disediakan dalam berbagai program: Kepemimpinan Tingkat Dasar (Supervisory Leadership Fundamental , Supervi sory Leadership Functional); Kepemimpinan Tingkat Menengah (Suspim 135 B, Public Leadership untuk Manajemen Madya); dan Kepemimpinan Tingkat Senior (Suspim 135 A, Functional Leadership, Commander Training, Public Leadership untuk Manajemen Senior).

2.PROMOSI DAN MUTASI

Selama tahun 2009, telah dilakukan promosi terhadap 1.804 karyawan dan mutasi sebanyak 1.132 karyawan. Pelaksanaan promosi dilakukan dengan mengunakan metode Assessment Tool dan Job Tender.

3.PENINGKATAN PELAYANAN SDM

Media employee relations dan Human Resources Care Center (“HRCC”) senantiasa dikembangkan dan ditingkatkan untuk memastikan bahwa hal-hal dan masalah terkait dengan karyawan dapat ditangani dan dikomunikasikan secara efektif. Media tersebut diluncurkan pada bulan Oktosber 2007. Di samping itu, Telkom juga mengembangkan website Human Capital & General Affairs yang dirancang untuk memfasilitasi komunikasi antara pembuat kebijakan, pengelola SDM dan karyawan. Website ini memberi akses kepada karyawan untuk mencari kebijakan-kebijakan serta informasi lainnya yang terkait dengan SDM serta melakukan tanya jawab seputar permasalahan yang terkait

dengan kebijakan SDM dan pelaksanaannya. Pada tahun 2009, TELKOM mengembangan layanan-layanan SDM berbasis TI yang meliputi, Sasaran Kerja Individu (“SKI”) online, absensi online, Surat Perintah Perjalanan Dinas (“SPPD”) online, cuti online, career online, dan Training Need Analisys (“TNA”) online. 4.DUKUNGAN TI UNTUK KOMUNIKASI INTERNAL

Dalam mendukung media komunikasi internal, TELKOM menyediakan berbagai aplikasi TI, seperti proses otomatisasi bisnis perusahaan baik berupa nota dinas elektronik, virtual meeting, shared files, online surveys, dan intranet.

5.AKTIVITAS EKSTRAKURIKULER KARYAWAN Untuk meningkatkan produktivitas karyawan, TELKOM mendukung aktivitas ekstrakurikuler karyawannya baik dalam bidang budaya, olahraga dan keagamaan. Selain itu, aktivitas tersebut juga mengikutsertakan karyawan dan keluarganya, termasuk aktivitas seperti kompetisi pembacaan Al-Quran, paduan suara gereja dan Utsawa Dharma Gita dan kegitan olah raga.

3.Pengembangan kompetensi SDM

Sesuai kerangka kerja GCG yang kami rumuskan, kompetensi dan kemampuan SDM merupakan salah satu elemen penting yang harus diperhatikan Perusahaan untuk dapat mewujudkan praktek GCG. Sebaik apapun kebijakan dan proses yang telah dirancang tidak akan membuahkan hasil maksimal jika manusia yang menjalankan aktivitas tersebut tidak cukup profesional. TELKOM mengelola SDM berbasis kompetensi (human capital based). Dalam implementasinya selaras dengan transformasi TIME yang berlangsung pada tahun 2010, kebijakan dan master plan SDM senantiasa disesuaikan agar pengelolaan SDM selaras dengan pengelolaan bisnis. Beberapa aktivitas yang dilakukan antara lain:

 Mengevaluasi dan merevisi direktori kompetensi sesuai portofolio bisnis TIME;

 Menyesuaikan tingkat kemampuan dari setiap kompetensi selaras dengan transformasi organisasi;

 Melaksanakan kompetensi penilaian;

 Mengembangkan kebijakan dan proses SDM sesuai portofolio bisnis TIME terkait dengan perencanaan SDM; dan, perekrutan dan seleksi,

pengukuran kinerja SDM, remunerasi, pengembangan kompetensi, pengembangan karir dan program pensiun.

4.Pengelolaan Pengetahuan

Pengelolaan Pengetahuan (Knowl edge Management) yang kami terapkan sejak tahun

2004, yang kemudian didukung dengan kebijakan Perusahaan Nomor KD.27/PS1 00/COPF0033000/2007 tanggal 22 Mei 2007 tentang Knowledge Management (KM) TELKOM, bertujuan untuk meningkatkan kinerja Perusahaan. Hal ini mengingat kompetisi yang terjadi pada industry informasi dan telekomunikasi lebih mengarah kepada pengelolaan sumber daya manusia secara optimal melalui penggalian potensi kreativitas dan inovasi perorangan, kelompok, unit dan organisasi. Saat ini, seluruh karyawan memperoleh kesempatan yang luas untuk menyampaikan ide, pengalaman, pengetahuan dan pembelajaran dalam bentuk tulisan yang dikelola Perusahaan dalam system pengelolaan pengetahuan yang kami sebut KAMPIUN. Setiap karyawan dapat berbagi pengetahuan dengan koleganya dengan cara mengunggah atau mengunduh melalui sistem, dimana dengan cara tersebut diharapkan dapat menjadi solusi atas beranekaragam permasalahan pekerjaan. KAMPIUN juga merupakan bank data (repository) pengetahuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan karyawan yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan produktivitas dan kualitas pekerjaan. Dapat kami katakan bahwa kami adalah pelopor atas aplikasi pengelolaan

pengetahuan diIndonesia dan kami berusaha untuk terus meningkatkan penggun aan aplikasi tersebut.Sejak pencanangan “Transforming to be Knowledge Enterprise Model” oleh Direktur Utama pada tahun 2008, secara terintegrasi penerapan pengetahuan telah mendukung eksekusi proses bisnis di setiap lini organisasi. Hasilnya TELKOM memperoleh penghargaan sebagai pemenang

dalam Most

Admired Knowledge Enterprise (MAKE) tingkat nasional danmenjadi finalis di tin gk at regional Asia. Mengacu pada kerangka kerja pengetahuan dalam perusahaan yang digagas TELEOS dalam Most Admired Knowledge Enterprise, TELKOM kemudian memperkokoh manajemen pengetahuan dengan lebih bertumpu pada kekuatan kepemimpinan dan budaya Perusahaan. Penguatan kepemimpinan dan budaya dimaksud meliputi beberapa area yaitu budaya

pengetahuan,pembelajaran organisasi dan pengetahuan pelanggan. Dalam kerangka kerja MAKE (Most Admired Knowledge Enterprise), peran pemimpin senior dalam mendukung pencapaian kinerja Perusahaan sangat penting, yaitu dengan menciptakan iklim dan budaya berbagi pengetahuan yang kolaboratif

dan kondusif dalam upaya

pencapaian pertumbuhan bisnis yang kesinambungan.

Pada tahun 2010, TELKOM tengah mengembangkan Corporate University yaitu institusi pendidikan yang dirancang untuk membantu Perusahaan mencapai visi dan misi melalui pengelolaan manajemen pengetahuan dengan metode pembelajaran yang lebih fokus dalam mendukung kebutuhan bisnis dan pengembangan kompetensi karyawan. Disamping itu, kami juga melakukan penyempurnaan atau peningkatan atas kualitas portal internal sebagai sarana untuk berbagi informasi dan pengetahuan yang terkait dengan seluruh kegiatan Perusahaan meliputi: aktivitas Perusahaan, kebijakan, program kerja dan laporan

terkini Perusahaan yang diperbaharui secara

real time dan secara online dapat diakses oleh seluruh karyawan.

5.Perlindungan Konsumen

Sejalan dengan misi kami untuk memberikan layanan yang terbaik, nyaman, produk berkualitas dan harga yang bersaing, kami perlu menjaga komunikasi dengan para pelanggan. Kami menyadari komunikasi yang lancar dan proaktif berperan penting bagi kelangsungan bisnis Perusahaan di samping memastikan kualitas yang sesuai dengan standar. Dalam rangka memastikan pemenuhan standar layanan purna jual, TELKOM berkomitmen untuk menerapkan kompensasi yang adil melalui pemberlakuan SLG (“Service Level Guarantee”, Garansi Purna Jual). Komitmen kami ini dikukuhkan dalam KD DIRJASA No.C.tel.1758/YN000/JAS-53/04 tahun 2004 dan KD ND.C000 No.C.Tel.18/4N000/KNS-24/06 tahun 2006. Terkait perlindungan konsumen dan calon pelanggan, TELKOM memberikan jaminan layanan melalui berbagai upaya, antara lain:

Menjamin kualitas dan keamanan produk dan layanan dengan memastikan kesesuaian proses pengambilan keputusan dalam peluncuran produk dan layanan terhadap standar pengembangan produk dan layanan (STARPRO) dan analisis 8 IC (Internal Capabilities) yang dilakukan sebelum produk dan layanan tersebut diluncurkan kepada pelanggan dan masyarakat;

Memegang prinsip untuk memastikan produk dan layanan yang dihasilkan bernilai tinggi dan mampu menciptakan manfaat yang sebesar-besarnya serta mendorong perekonomian;

Selalu menjaga kode etik dalam penjualan produk (penjualan langsung) dan promosi;

Menerapkan praktik periklanan yang beretika dengan mempertimbangkan peraturan pada kode etik periklanan di Indonesia;

Memastikan bahwa produk dan layanan purna jual dapat secara mudah tersedia bagi publik;

Mendukung penerapan prinsip-prinsip dan praktek persaingan yang sehat; dan  Selalu berorientasi pada kepuasan pelanggan.

IKLAN LOWONGAN KERJA

Dokumen terkait