• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah: 1) rapat dengan pejabat struktural untuk penyusunan pengembangan protokol latihan aktifitas fisik pada pasien CHF yang dilakukan pada tanggal 19 Juli 2017 dan 25 Juli 2017 yang dihadiri oleh kabid keperawatan, kainstalwatnap, ketua komite keperawatan, dan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, 2) pementukan tim pengembangan protokol latihan aktifitas fisik pada pasien CHF, 3) perumusan protokol latihan

aktifitas fisik pada pasien CHF dilakukan pada tanggal 27 – 28 Juli 2017, 4) sosialisasi latihan aktifitas fisik pada pasien CHF ditingkat manajemen rumah sakit dan perawat pada tanggal 3 Agustus 2017, dan 5) Penerapan dan observasi partisipan dalam penerapan protokol pada tanggal 7 – 27 Agustus 2017.

Tahap 4 : Reflecting

Pada tahap reflecting kegiatan yang dilakukan peneliti adalah 1) evaluasi siklus 1, dan 2) post conference yang dilakukan di ruang rawat inap pada tanggal 3 Agustus 2017, serta pada tanggal 28 s/d 30 Agustus 2017 kegiatan yang dilakukan evaluasi siklus 2, penyebaran kuesioner pengetahuan perawat, dan melakukan in-dept interview.

Variabel dan Defenisi Operasional

Pengembangan Latihan Aktifitas Fisik pada pasien CHF adalah menghasilkan Pedoman tentang Latihan Aktifitas Fisik berdasarkan prinsip- prinsip Physical Activity Guidelines for Americans (2008) dan Evidence Based Guidelines for Exercise and Chronic Heart Failure (2008) yang mengandung nilai caring, dan dapat diaplikasikan oleh perawat padaa saat melakukan perawatan pada pasien CHF.

Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara 1) kualitatif, dan 2) kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui hasil FGD, sedangkan data kuantitatif didapatkan melalui penyebaran kuesioner pengetahuan perawat tentang

penerapan latihan aktifitas fisik pasien CHF, kuesioner efikasi diri atau keyakinan diri pasien terhadap latihan aktifitas fisik dan hasil observasi.

Analisis kualitatif

Membuat dan mengatur transkrip data dilakukan dengan memindahkan hasil wawancara yang masih dalam bentuk pernyataan lisan kedalam bentuk tulisan.

Sejumlah data sebagai identitas partisipan dicatumkan pada lembar transkrip, seperti nama subjek, tempat wawancara, waktu wawancara, situasi wawancara, dan bentuk wawancara, begitu juga dengan catatan lapangan, keduanya merupakan sumber data utama dalam penelitian kualitatif.

Selanjutnya peneliti mulai menganalisis dengan mengorganisasikan data yang diperoleh dengan mengembangkan suatu metode untuk mengklarifikasi data.

Tahap analisis data pada dasarnya adalah mereduksi data, data dikonversi menjadi lebih kecil sehingga lebih mudah dianalisa (Polit & Beck, 2014). Mereduksi adalah dengan menyusun skema kategori. Peneliti harus membaca transkrip dan fokus agar dapat mengidentifikasi konsep tersebut berulang- ulang. Peneliti mendapatkan informasi yang mendalam dari partisipan tentang latihan aktifitas fisik pada pasien CHF.

Analisis kuantitatif

Analisis kuantitatif dilakukan peneliti berdarakan data dari kuesioner pengetahuan perawat dalam pelaksanaan latihan aktifitas fisik dan kuesioner efikasi diri atau keyakinan diri pasien terhadap latihan aktifitas fisik. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif untuk melihat mean (rata- rata) pengetahuan perawat dan efikasi diri atau keyakinan diri pasien sebelum dan sesuah penerapan protokol latihan aktifitas fisik pada pasien CHF.

Pertimbangan Etik

Sebelum proses pengambilan data, Ethical Clearance telah didapatkan dari Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Sebelum partisipan di interview diminta menandatangani informed concent.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan latihan aktifitas fisik pada pasien CHF di ruang rawat inap Rumah Sakit Tk II Putri Hijau.

Bila partisipan setuju maka partisipan menandatangani lembar persetujuan, namun bila partisipan tidak setuju, partisipan berhak untuk mengundurkan diri karena dalam penelitian ini bersifat suka rela dan tidak dipaksa. Partisipan juga mempunyai hak untuk menarik diri setiap saat selama pengumpulan data berlangsung.

Tingkat Keabsahan Data (Trusthworthiness of Data)

Keabsahan data dilakukan peneliti bertujuan untuk memperoleh tingkat kepercayaan yang berkaitan dengan seberapa jauh kebenaran hasil penelitian, mengungkapkan dan memperjelas data dengan fakta-fakta aktual dilapangan.

Lincoln & Guba 1985 dalam Shenton, 2004) menentukan beberapa kriteria dalam keabsahan data penelitian kualitatif yaitu credibility, transferability, dependability, dan confirmability.

Credibility

Kriteria credibility dipenuhi peneliti dengan menggunakan teknik prolonged engagement untuk membangun kepercayaan antara peneliti dan partisipan.

Peneliti melakukan pendekatan kepada partisipan, sebelum proses pengumpulan data dilakukan sampai terbentuknya sikap saling percaya antara partisipan dan

peneliti. Penenliti juga melakukan teknik triangulation untuk mengecek kebenaran data dengan membandingkan data yang diperoleh dengan data dari sumber lain, yaitu peneliti menggunakan 3 metode yang berbeda yaitu in-depth interview, FGD dan observasi. Peneliti membandingkan sumber data yang diperoleh dari in-depth interview dengan sumer data yang diperoleh dari hasil FGD dan observasi partisipan.

Transferability

Transferability memiliki makna bahwa penelitian ini akan dapat digunakan pada populasi yang berbeda. Untuk memenuhi kriteria ini akan dapat digunakan pada populasi yang berbeda. Untuk memenuhi kriteria ini peneliti menjelaskan secara rinci data yang diperoleh termasuk juga situasi organisasi dan geografis tempat penelitian. Untuk itu peneliti membuat field notes atau catatan lapangan setiap kali peneliti melakukan pengambilan data.

Dependability

Dependability memastikan bahwa jika penelitian diulang dengan konteks yang sama, metode yang sama dan partisipan yang sama maka hasil penelitian yang diperoleh juka akan sama. Untuk memenuhi kriteria ini peneliti melaporkan secara detail setiap proses penelitian kepada pembimbing untuk menilai apakah proses dan hasil yang diperoleh sudah sesuai. Peneliti menggunakan teknik thick description dengan cara mengumpulkan semua data yang terkait dengan penelitian dalam sebuah folder baik artikel yang berhubungan dengan penelitian maupun hasil pengambilan data.

Confirmability

Comfirmability dilakukan dengan check expert hasil penelitian dengan pembimbing. Comfairmability berarti objektivitas tentang adanya kesamaan terhadap akurasi data, relevansi, atau makna.

Proses penelitian pengembangan protokol latihan aktifitas fisik pada pasien congestive heart failure (CHF) di ruang rawat inap yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3

Proses penelitian

Waktu Siklus Tahap Kegiatan

Minggu I 13-6-17 1 Tahap 1:

Reconnaissance

Pilot study in-depth interview

Minggu II 15-6-17 Analisis hasil in-depth

interview aktifitas fisik pada pasien CHF untuk uji reliabilitas

Waktu Siklus Tahap Kegiatan aktifitas fisik pada pasien CHF di Rumkit Tk II Putri

Tahap 2 : planning Preconference

Minggu

28-7-17 Sosialisasi protokol pada

pihak manajemen dan

Tahap7: Reflecting Evaluasi siklus 2,

Penyebaran kuesioner pengetahuan perawat In-dept interview

Waktu Siklus Tahap Kegiatan

31-8-2017

Tahap 8: planning Kegiatan MONEV Post Conference

BAB 4

Dokumen terkait