• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Keadaan Pendidikan

5. HIV/AIDS

pneumonia dan pendekatan pada masyarakat agar masyarakat mau dan mampu untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.

5. HIV/AIDS

HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus yaitu Human Immunodeficiency Virus, dimana virus tersebut menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lainnya.

Kegiatan penanggulangan penyakit HIV/AIDS dan kelamin di Kabupaten Dompu diselenggarakan oleh pemerintah, masyarakat dan LSM berdasarkan prinsip kemitraan. Pemerintah berkewajiban mengarahkan, membimbing dan menciptakan suasana yang mendukung terselenggaranya upaya penanggulangan HIV/AIDS dan menggerakkan berbagai sektor terkait. Upaya penanggulangan HIV/AIDS merupakan upaya terpadu dari peningkatan perilaku hidup sehat, pencegahan penyakit, pengobatan dan perawatan serta Komunikasi Informasi dan Edukatif (KIE). Gambaran tentang penyakit HIV/AIDS dan Penyakit menular seksual lain berdasarkan hasil Zero Survei di Kabupaten Dompu Tahun 2003 s/d 2012 dapat di lihat pada grafik di bawah ini :

| 29

29| Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012

B A B I I I

Grafik 3.9

GRAFIK SITUASI PENYAKIT HIV/AIDS DI KAB.DOMPU TAHUN 2003 S/D 2012 0 50 100 150 200 250 J u m la h Target 100 100 100 100 100 0 100 25 100 100 Realisasi 100 100 99 73 204 0 162 25 188 160 HIV 0 0 0 9 0 0 0 1 0 2 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013

Upaya penemuan kasus HIV/AIDS yang dilakukan di Kabupaten Dompu adalah dengan melakukan kegiatan zero survey. Kegiatan ini di lakukan 1 (satu) kali dalam setahun dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Propinsi NTB. Pada tahun 2012 kegiatan zero survey dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) dan kelompok waria di Kabupaten Dompu.

Hasil kegiatan Zero Survey tahun 2012 ditemukan dari 160 orang sasaran yang di screening 2 orang positif HIV dan 6 orang menderita IMS (Infeksi Menular Seksual). Dengan adanya kasus HIV dan IMS ini, maka perlu di upayakan rencana penanggulanggannya dengan baik, guna menekan penyebaran penyakit menular tersebut di masyarakat.

Upaya penanggulangan penyakit IMS, HIV/AIDS yang di lakukan di Kabupaten Dompu belum dapat dilakukan dengan maksimal terutama di dalam melakukan penyuluhan ataupun promosi tentang penyakit IMS, HIV/AIDS pada

| 30

30| Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012

B A B I I I

kelompok-kelompok resiko. Untuk menekan dan mencegah penyebaran penyakit menular tersebut Kabupaten Dompu telah membentuk KPAD (Komisi Penanggulangan AIDS Daerah) yang merupakan organisasi yang berperan penting dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Dompu. Selain itu Rumah Sakit Umum Daerah Dompu juga menyelenggarakan pelayanan klinik VCT yang merupakan klinik yang memberikan pelayanan secara khusus terhadap penderita HIV/AIDS.

6. DIARE

Penyakit diare merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat dan sering menyerang anak-anak balita. Penyakit diare bila tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) dan kematian. Gambaran tentang kasus diare per-bulan di Kabupaten Dompu pada tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 3.10

| 31

31| Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012

B A B I I I

Dari grafik diatas nampak kasus diare pada tahun 2012 meningkat pada bulan januari, nopember dan desember. Kasus diare selalu terjadi pada awal musim hujan dan akhir musim hujan, hal ini dikarenakan pada saat musim penghujan sumber air bersih yang dikonsumsi oleh masyarakat tercemar oleh kuman (bakteri). Adapun faktor –faktor yang dapat menyebabkan tingginya angka kesakitan penyakit diare yang terjadi di Kabupaten Dompu antara lain perilaku masyarakat yang meminum air yang tidak dimasak, tidak melakukan cuci tangan sebelum makan, setelah buang air besar dan setelah beraktivitas, sanitasi pengolahan dan penyajian makanan yang belum baik, perilaku buang air besar sembarangan, dan cakupan sarana air bersih yang masih rendah.

Dalam menangani masalah penyakit diare perlu dilakukan upaya penanganan yang terpadu terutama dalam penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat, seperti perilaku minum air yang telah dimasak, kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air besar dan setelah beraktivitas. Dengan adanya kegiatan penyuluhan diharapkan angka kesakitan penyakit diare dapat di tekan dan upaya kegiatan penemuan dan penanganan kasus diare tetap terus dilakukan dengan maksimal sehingga kejadian KLB diare dapat di cegah secara dini.

7. Kusta

Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri

Mycrobacterium Leprae. Penatalaksanaan khusus yang buruk dapat menyebabkan

Kusta menjadi posesif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit,saraf, anggota gerak dan mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan dengan adanya kondisi sebagai berikut : 1) Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan di sertai mati rasa; 2) Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan kelemahan/kelumpuhan otot; 3) Adanya kuman tahan asam didalam kerokan jaringan kulit (BTA Positif).

| 32

32| Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012

B A B I I I

Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis saja, tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi dan budaya. Penyakit kusta sampai dengan saat ini masih ditakuti masyarakat, keluarga termasuk sebagian petugas kesehatan. Hal ini disebabkan masih kurangnya pengetahuan/pengertian, kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang ditimbulkannya.

Untuk meningkatkan upaya penanganan penyakit kusta ini perlu diupayakan kegiatan penyuluhan yang baik dan benar tentang penyakit kusta, penjaringan dan penanganan penderita kusta.

Hasil kegiatan program P2 Kusta di Kabupaten Dompu pada Tahun 2008 s/d 2012 digambarkan dalam tabel berikut ini:

Grafik 3.11

Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa kasus baru Kusta pada tahun 2012 sejumlah 46 kasus terdiri dari tipe PB 5 kasus (10,87%) dan MB 41 kasus (89,13%), dengan NCDR (new case detection rate/angka penemuan kasus baru) 20,6% per 100.000 penduduk. Angka tersebut menunjukan peningkatan dibandingkan NCDR

| 33

33| Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012

B A B I I I

pada tahun 2011 yang hanya 15,82% per 100.000 penduduk. Pada tahun 2012 terdapat 7 kasus kusta pada anak yaitu 2 kasus tipe PB dan 5 kasus tipe MB, hal ini menunjukan adanya penularan penyakit kusta pada anak. Dalam upaya melakukan penanggulangan penyakit kusta perlu direncanakan suatu kegiatan seperti penemuan penderita, diagnosis dan klasifikasi, pengobatan dan pengendalian pengobatan, pencegahan cacat dan perawatan diri serta melakukan rehabilitasi medik. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam penanggulangan penyakit kusta adalah peningkatan kemampuan petugas dan ketersedian obat kusta yang memadai. Beberapa upaya penanggulangan penyakit kusta yang di dilakukan pada tahun 2012 adalah melaksanakan kegiatan LEC (Leprosy Elimination Campaign), pemeriksaan kontak, penyuluhan dan pengobatan penderita kusta. Sedangkan dalam mengevalusi hasil kegiatan puskesmas dilakukan pembinaan dan supervisi serta melakukan monitoring dan evaluasi di tingkat Kabupaten.

Dalam dokumen PROFIL KESEHATAN KABUPATEN DOMPU TAHUN 2012 (Halaman 41-46)

Dokumen terkait