• Tidak ada hasil yang ditemukan

TENAGA KESEHATAN

Dalam dokumen PROFIL KESEHATAN KABUPATEN DOMPU TAHUN 2012 (Halaman 119-127)

Tenaga Kesehatan yang ada di Kabupaten Dompu terdiri dari tenaga kesehatan yang bertugas di unit kesehatan, baik di sarana pelayanan kesehatan atau non pelayanan yang tersebar di Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Tenaga kesehatan tersebut bekerja di Dinas Kesehatan, UPTD (Puskesmas, Jakkad, IFK) dan Rumah Sakit.

Jumlah sumber daya manusia kesehatan pada akhir Desember 2012 adalah 410 pegawai. Jika dibandingkan dengan keaadan pada akhir Desember 2011 jumlah pegawai adalah 425 pegawai, terdapat penurunan sebesar 3,66 %. Proporsi sumber daya manusia kesehatan yang ada di Kabupaten Dompu pada tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

B A B V

107 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012

Grafik 5.1

Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab.Dompu Tahun 2013

Sumber daya manusia kesehatan di Kabupaten Dompu yang memiliki proporsi terbanyak adalah tenaga perawat sebesar 36,57%. Sedangkan tenaga bidan menempati urutan kedua dengan persentase 23,15%. Selanjutnya tenaga gizi sebesar 9,26%, tenaga Kesmas, Sanitasi, Teknis medis masing-masing mencapai 6%, dokter umum hanya 4,40%, tenaga kefarmasian 4,17%, tenaga perekam medik 1,39%, tenaga fisioterapi 0,93%, dokter spesialis 0,69% dan yang terendah adalah tenaga dokter dokter gigi yaitu 0,46%.

1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Sarana Kesehatan

Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan peranan penting tenaga medis di wilayah kerja masing-masing daerah. Di Kabupaten Dompu Total keseluruhan Tenaga Medis (dokter umum, dokter spesialis dan dokter gigi) di Kabupaten Dompu berjumlah 23 orang yaitu dokter spesialis 3 orang, dokter umum 19 orang dan dokter gigi 1 Orang.

Rincian tenaga medis yang ada di Kabupaten Dompu tahun 2012 dapat dilihat pada tabel V.7 berikut ini :

B A B V

108 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012

Tabel V.7

Data Tenaga Medis di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012

Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan dan RSUD Kab.Dompu Tahun 2013

Rasio dokter spesialis di Kabupaten Dompu yaitu 1 terhadap 100.000 Penduduk, rasio dokter umum 9 terhadap 100.000 penduduk dan untuk rasio dokter gigi sebesar 0.45 terhadap 100.000 penduduk. Menurut KEPMENKES no 81/MENKESTS/SK/I/2004, standar kebutuhan tenaga dokter umum adalah 30/100.000 penduduk dan standar untuk kebutuhan tenaga dokter gigi adalah 11/100.000 penduduk. Dengan demikian, rasio dokter umum dan dokter gigi di Kabupaten Dompu masih sangat jauh dari standar kebutuhan yang ideal.

2. Jumlah dan Rasio Bidan dan Perawat di Sarana Kesehatan

Untuk meningkatkan cakupan program pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan guna mendekatkan jangkauan pelayanan pada masyarakat Pemerintah Kabupaten Dompu telah melakukan upaya-upaya pendekatan dengan menempatkan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi khusus dalam hal pelayanan KIA sampai ke Desa, seperti program penempatan bidan di desa dengan fasilitas Polindes/Poskesdes dan perawat yang ditempatkan di Pustu.

B A B V

109 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012

Tabel V.8 menggambarkan jumlah tenaga Bidan dan Perawat yang ada di Kabupaten Dompu Tahun 2012.

Tabel V.8

Data Tenaga Bidan dan Perawat di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012

Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dikes dan RSUD Kab.Dompu Tahun 2013

Tenaga bidan yang tersebar diseluruh sarana pelayanan kesehatan, baik di Puskesmas, Poskesdes dan RSU di Kabupaten Dompu seluruhnya berjumlah 98 bidan dengan rasio 44 terhadap 100.000 penduduk, sedangkan jumlah perawat sebesar 152 perawat yang tersebar di Puskesmas, Pustu dan RSU dengan rasio 68 terhadap 100.000 penduduk. Standar kebutuhan tenaga bidan dan perawat menurut KEPMENKES No 81/MENKESTS/SK/I/2004 yaitu untuk tenaga bidan 75/100.000 penduduk dan perawat 158/100.000 penduduk. Apabila dibandingkan dengan standar kebutuhan tenaga, maka jumlah tenaga bidan dan perawat yang ada di Kabupaten Dompu masih di bawah standar, hal itu mengindikasikan bahwa tenaga bidan dan perawat yang ada belum mencukupi untuk melayani penduduk yang ada di Kabupaten Dompu.

B A B V

110 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012

3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan

Tenaga kefarmasian terdiri dari Apoteker dan Asisten Apoteker. Tenaga kefarmasian sangat diperlukan dalam proses pelayanan kesehatan pada masyarakat, karena mereka telah memiliki kompetensi tentang komposisi obat, kegunaan obat dan peracikan obat. Dengan melibatkan tenaga kefarmasian dalam pelayanan kesehatan, diharapkan masyarakat bisa memperoleh terapi yang benar dan tepat.

Data tentang tenaga kefarmasian yang ada di Kabupaten Dompu tahun 2012 dapat dilihat pada tabel V.9 berikut ini :

Tabel V.9

Data Tenaga Kefarmasian di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012

Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dikes & RSUD Kab.Dompu Tahun 2013

Apoteker yang bertugas di Puskesmas maupun Rumah Sakit berjumlah hanya 7 orang saja, dengan rasio 3/100.000 penduduk, sedangkan asisten apoteker di sarana pelayanan kesehatan berjumlah 6 orang saja dengan rasio 3/100.000 penduduk. Masih jauh dari standar kebutuhan tenaga berdasarkan Kepmenkes, dimana standar untuk kebutuhan apoteker adalah 9 apoteker untuk 100.000

B A B V

111 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012

penduduk dan kebutuhan asisten apoteker sebesar 18 orang untuk 100.000 penduduk.

4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi, Kesmas dan Sanitarian di Sarana Kesehatan Sampai saat ini permasalahan yang berkaitan dengan gizi masyarakat masih menjadi masalah kesehatan yang utama. Selain mengupayakan program-program dan kegiatan kesehatan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan gizi, keberadaan tenaga gizi untuk melayani masyarakat juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan program tersebut.

Tenaga kesehatan masyarakat merupakan tenaga yang sangat berperan penting dalam upaya kesehatan promotif dan preventif. Upaya kesehatan promotif dan preventif merupakan kunci utama seseorang dapat selalu hidup sehat, kegiatannya antara lain dengan memberikan penyuluhan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan kesehatan seperti perilaku hidup bersih dan sehat, kegiatan pencegahan terhadap suatu penyakit, pertolongan pertama yang bisa dilakukan bila menemukan suatu masalah kesehatan dll. Penyuluhan dapat dilakukan secara personal, kelompok dan massa dengan menggunakan berbagai media penyuluhan, dan perlu diupayakan juga media penyuluhan yang menarik, sehingga tidak membosankan dan dapat lebih menarik perhatian masyarakat.

Tenaga sanitarian atau tenaga kesehatan lingkungan sangat diperlukan agar kesehatan lingkungan dimasyarakat dapat selalu terjaga. Sebagaimana kita ketahui bersama, keadaan lingkungan sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan seseorang. Sanitarian bertugas memberikan bimbingan, arahan dan penyuluhan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan sarana sanitasi yang sehat, lingkungan sehat dll.

B A B V

112 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012

Gambaran tentang tenaga gizi, tenaga kesehatan masyarakat dan tenaga sanitasi yang tersebar di sarana kesehatan di Kabupaten Dompu dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel V.10

Data Tenaga Gizi, Kesehatan Masyarakat dan Sanitarian di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012

Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dikes & RSUD Kab.Dompu Tahun 2013

Tenaga gizi yang ada di sarana kesehatan baik Puskesmas maupun RSU hanya berjumlah 36 orang saja dengan rasio 16 terhadap 100.000 penduduk, jumlah tenaga kesehatan masyarakat juga masih belum mencukupi yaitu hanya 16 orang dengan rasio 7 tenaga kesehatan masyarakat untuk 100.000 penduduk. Demikian juga dengan tenaga sanitasi, jumlah yang ada hanya 23 tenaga saja, rasio nya adalah 10 terhadap 100.000 penduduk.

5. Jumlah dan Rasio Tenaga Teknis Medis, Fisioterapis dan Rekam Medik

Tenaga teknis medis terdiri dari tenaga analis laboratorium, tenaga elektromedik dan penata rontgen serta tenaga penata anastesi. Untuk tenaga teknisi medis, hanya tenaga analis laboratorium yang ada di Puskesmas, sedangkan tenaga elektromedik, penata rontgen, penata anastesi dan fisioterapis

B A B V

113 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012

hanya ada di rumah sakit, hal ini di sebabkan karena di puskemas belum tersedia peralatan penunjang seperti peralatan rontgen, peralatan yang di gunakan untuk fisioterapis dll. Tabel di bawah ini menggambarkan tentang jumlah tenaga teknisi medis, fisioterapis dan rekam medik yang ada di sarana kesehatan di Kabupaten Dompu tahun 2012 :

Tabel V.11

Data Tenaga Teknisi Medis, Fisioterapis dan Rekam Medik di Sarana Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012

Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dikes & RSUD Kab.Dompu Tahun 2013

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa dibeberapa puskesmas tidak memiliki tenaga analis laboratorium, yaitu di Puskesmas Rasabou, Soriutu, Kilo dan Puskesmas Calabai. Keberadaan tenaga analis laboratorium sangat penting, dikarenakan hasil pemeriksaan laboratorium digunakan untuk menegakkan diagnosis suatu penyakit. Rasio tenaga analis laboratorium di Kabupaten Dompu adalah 8 terhadap 100.000 penduduk, rasio tenaga elektromedik dan penata rontgen 3 terhadap 100.000 penduduk, rasio tenaga penata anastesi adalah 1 terhadap 100.000 penduduk, Rasio tenaga fisioterapis 2 terhadap 100.000 penduduk dan rasio tenaga rekam medik adalah 3 terhadap 100.000 penduduk.

B A B V

114 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012

Dalam dokumen PROFIL KESEHATAN KABUPATEN DOMPU TAHUN 2012 (Halaman 119-127)

Dokumen terkait