• Tidak ada hasil yang ditemukan

aksara Jawa.

Dalam dokumen prosiding semantik 2015 . pdf (Halaman 148-154)

unsur dari budaya Jawa yang memiliki nilai kebudayaan yang tinggi. Akan tetapi, unsur ini justru mulai ditinggalkan oleh masyarakat Jawa saat ini. Banyak hal yang menyebabkan masyarakat khususnya masyarakat Jawa meninggalkan aksara Jawa antara lain karena aksara Jawa saat ini tidak sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari [1].

Pembuatan sistem tersebut

menggunakan teknik CARD (Collaborative Analysis of Requirement and Design) untuk pengambilan requirement-nya. Teknik

CARD digunakan karena merupakan suatu teknik yang menggabungkan proses requirement dan design [2]. Selain itu, dengan menggunakan teknik CARD, informasi yang didapat sesuai dengan keinginan pengguna karena beberapa kelompok yang beraneka ragam dapat merancang, mendesain, ataupun memberikan kritikan terhadap suatu aktifitas ataupun aliran kerja.

Sistem ini nantinya akan dibangun untuk siswa sekolah, khususnya siswa SMP (Sekolah Menengah Pertama) dengan menggunakan pendekatan user-centered design. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menciptakan suatu sistem tutorial yang dapat membantu mempermudah siswa serta meningkatkan minat dalam mempelajari

aksara Jawa.

1.2 Tinjauan Pustaka

Sistem tutorial sudah banyak dikembangkan hingga sekarang, seperti dibahas dalam penelitian [3]. Sistem Tutor Cerdas dengan Pendekatan Berbasis Aturan Untuk Mempelajari Kalimat Majemuk dalam

124

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 Id paper: SM091

Bahasa Inggris telah dibuat. Sistem pembentukan kalimat majemuk setara sudah bisa dikatakan cerdas karena mampu menghubungkan tiap kata dengan presentase ketepatan yang cukup baik di suatu kalimat sesuai dengan tata bahasa (grammar) dan maknanya (semantic).

Dalam penelitiannya, [4] mengungkapkan bahwa teknik CARD digunakan dalam perancangan dan pengembangan aplikasi program bantu pembelajaran yang memiliki antarmuka yang baik dan mudah dipahami oleh anak dengan berkebutuhan khusus. Hasilnya bahwa dengan penerapan teknik CARD, aplikasi program bantu pembelajaran membaca mempunyai antarmuka yang baik dengan tingkat keberhasilan 79,26% yang dapat membantu anak dengan berkebutuhan khusus.

Penelitian tentang Inspiration card workshop oleh [5] menjelaskan suatu metode collaborative yang menggabungkan penemuan dari studi domain yang direpresetasikan pada suatu Domain Card. Selain itu sebagai sumber inspirasi dari suatu teknologi aplikasi yang direpresentasikan pada suatu Technology Card.

Penelitian mengenai media pembelajaran menulis Aksara Jawa menggunakan perangkat genggam Android. Prosesnya dimulai dengan melakukan perancangan terhadap kebutuhan-kebutuhan yang akan diintegrasikan pada aplikasi Android. Pengembangan dan pembuatan aplikasi menggunakan teknologi bahasa pemrograman Java dan XML [6].

Penelitian selanjutnya oleh [7] menggunakan kartu yang di dalamnya terdapat tulisan atau aksara Jawa. Tulisan tersebut merupakan penerapan dari perangkat aksara jawa yang telah diterangkan oleh guru. Dengan cara ini diharapkan dapat menarik dan menambah minat siswa dalam mempelajari aksara Jawa.

2.

METODE

Dalam menggambarkan hasil

identifikasi requirement ke dalam suatu desain, dapat digunakan beberapa teknik. Salah satunya adalah teknik CARD (Collaborative Analysis of Requirement and Design). CARD menggunakan permainan kartu bergambar untuk mengembangkan

pilihan alur kerja produk. Selama proses perancangan pola pikir, memainkan kartu merupakan manipulasi participants untuk memperlihatkan cara kerja layar komputer atau tujuan kerjanya [2]. Keuntungan dengan menggunakan metode CARD adalah informasi yang dihasilkan dapat menggambarkan sistem yang diharapkan oleh pengguna (end user).

Teknik CARD merupakan suatu tata cara suatu permainan dimana beberapa kelompok yang beraneka ragam dapat merancang, mendesain, ataupun memberikan kritikan terhadap suatu aktivitas ataupun aliran kerja. Material yang digunakan dalam melakukan teknik CARD adalah dengan menggunakan kartu mainan yang dicetak dalam stok kartu yang berwarna, masing- masing kartu mewakili aktivitas kerja, sebuah objek tempat kerja, seseorang, atau sebuah aktivitas perorangan[8].

Karakteristik umum dalam pelaksanaan teknik CARD, diantaranya adalah pengenalan peserta, pengenalan bahan-bahan yang digunakan, pengenalan kegiatan yang akan dipraktekkan, pelaksanaan, dan hasil yang tampak maupun yang tidak tampak dari proses pelaksanaan teknik CARD [8].

Teknik CARD sebagai prepocessing dalam pembuatan sistem tutorial Aksara Jawa dilakukan di salah satu SMP swasta. Langkah-langkah kolaborasi pengambilan requirement dan design adalah sebagai berikut.

2.1.Pengenalan peserta

Pada bagian ini, peserta menyebutkan nama, sekolah tempat mereka belajar, kegemaran, atau apabila pemilih akan mewakili peserta lain.

2.2.Pengenalan bahan-bahan yang digunakan.

Pada bagian ini, setiap kelompok akan menguji katu yang mereka gunakan dalam menjalankan teknik CARD. Masing - masing kartu mendeskripsikan sebuah aktivitas maupun komponen aktivitas. Dalam hal ini masing-masing kartu mendefinisikan halaman-halaman menu dalam sistem tutorial. Peserta kemudian akan menggunakan kartu-kartu tersebut untuk menata sebuah urutan aktivitas yang digunakan untuk menjelaskan tidak hanya apa yang telah dikerjakan tetapi juga mengapa hal ini dikerjakan.

2.3.Pengenalan kegiatan yang akan dipraktekkan.

Pada bagian ini dijelaskan bahwa pelaksanaan teknik CARD dilakukan dengan diskusi yang berfokus pada masalah yang akan dibahas. Dalam hal ini, dikenalkan dan dijelaskan mengenai sistem tutorial yang akan dibuat nantinya dan keterkaitan semua bahan-bahan dengan sistem tutorial tersebut.

2.4.Pelaksanaan

Ketika sesi participatory analysis dalam teknik CARD, peserta dalam suatu kelompok menjelaskan apa yang telah dikerjakan. Pelaksanannya adalah semua peserta memilih satu yang menurut mereka paling disukai dari 3 macam desain yang telah dibuat. 3 macam desain mewakili 1 halaman menu dalam sistem tutorial Aksara Jawa tersebut. Saat evaluasi, pekerjaan yang telah dikerjakan akan mendapatkan masukan dari peserta lain dengan cara menulis di bagian belakang kartu yang dipilih.

2.5. Hasil yang tampak dari proses

pelaksanaan teknik CARD adalah bentuk kartu itu sendiri yang biasanya akan digambarkan dalam suatu kertas besar untuk kemudian dijelaskan kepada peserta yang lain.

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dikarenakan pengembangan sistem ini berpusat pada pengguna (user-centered), maka sistem ini dibangun sesuai dengan kebutuhan dan requirement dari pengguna dalam hal ini siswa SMP swasta. Setelah melakukan proses identifikasi kebutuhan, dibuatlah 3 macam desain untuk masing- masing halaman menu sistem tutorial aksara jawa tersebut. Sebelum direpresentasikan ke design, hasil kuesioner di atas, dapat dirumuskan requirement sistem adalah sebagai berikut.

a. Sistem dilengkapi dengan cerita asal usul aksara Jawa (cerita Ajisaka) yang disampaikan secara tertulis dan dengan menggunakan suara

b. Sistem mampu menyampaikan materi dengan menampilkan animasi cara penulisan masing-masing aksara Jawa. c. Sistem menyediakan fasilitas bagi

pengguna untuk secara aktif mencoba berlatih menulis aksara Jawa.

d. Sistem menyediakan beberapa contoh soal penggunaan aksara Jawa untuk masing-masing materi yang diberikan e. Sistem menyediakan latihan soal dalam

bentuk pilihan ganda (10 soal) yang dibagi dalam 3 tingkat kesulitan soal. f. Sistem menggunakan gambar dan

animasi yang dapat mendukung proses belajar seperti gambar buku dan animasi benar-salah pada latihan soal.

g. Materi yang disampaikan dalam sistem antara lain aksara nglegena, pasangan, sandhangan, angka Jawa, huruf vokal, dan aksara murdha.

Setelah semua requirement didapatkan, dilakukan pelaksanaan teknik CARD, yaitu membagi para siswa menjadi kelompok kecil. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 hingga 5 siswa (terdapat 8 kelompok). Sebelum melakukan teknik CARD, siswa diberikan penjelasan tentang tugas–tugas yang harus dikerjakan dalam kelompok. Masing-masing kelompok kemudian diberikan 24 kartu yang terdiri dari 8 warna dimana masing-masing warna terdiri dari 3 kartu dengan desain berbeda yang mewakili desain masing-masing halaman sistem. Masing-masing kelompok juga diberikan 8 kartu kosong dengan warna yang berbeda. Kartu kosong tersebut digunakan bagi peserta yang memiliki ide desain selain desain yang telah ada pada 24 kartu sebelumnya. Ide baru tersebut dapat digambarkan pada kartu kosong tersebut.

Hasil dari pilihan desain masing-masing kelompok ditempelkan pada sebuah kertas putih berukuran A4 sesuai dengan urutan task yang mereka inginkan. Selain menempelkan pada kertas A4, masing- masing kelompok memberikan alasan dari desain yang dipilih tersebut. Dari hasil implementasi CARD, dipilih desain kartu yang lebih disukai pengguna.

Desain CARD yang paling banyak dipilih pengguna dapat dilihat pada kumpulan gambar di bawah ini. Gambar- gambar yang ditampilkan tersebut dipaparkan secara berurutan dari mulai Logo sampai ke bentuk button-nya. Gambar 1 hingga 9 merupakan hasil dari pengujian teknik CARD di SMP swasta tersebut. Desain Logo dipaparkan di Gambar 1 berikut.

126

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 Id paper: SM091

Gambar 1. Logo

Selanjutnya dipaparkan pilihan dari responden untuk halaman menu dan halaman cerita ajisaka, yaitu di Gambar 2. dan Gambar 3. berikut.

Gambar 2. Halaman Menu

Gambar 3. Halaman Cerita Ajisaka

Selanjutnya dipaparkan hasil pilihan dari para siswa, yaitu halaman Sinau 1 dan Sinau 2 pada Gambar 4 dan 5 berikut.

Gambar 4. Halaman menu Sinau 1

Gambar 5. Halaman menu Sinau 2

Gambar 6 dan 7 di bawah memaparkan hasil pilihan yang paling disukai untuk halaman menu Tuladha dan Latian Soal.

Gambar 6. Halaman menu Tuladha

Gambar 7. Halaman menu Latian Soal

Setelah semua halaman sistem tutorial selesai dipilih, Gambar 8 dan 9 memaparkan bentuk link tombol dan tombol previous serta next.

Gambar 9. Tombol previous-next

4.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Identifikasi untuk requirement menggunakan kuesioner dengan 12 pertanyaan dan hasilnya didapat 7 point kebutuhan yang diharapkan para siswa 2. Setelah proses requirement dengan

teknik CARD, ada 9 desain yang dipilih para siswa dari 24 desain yang disediakan. Desain dipilih berdasarkan tingkat kesukaan yang paling tinggi.

5.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Yadi,S. Kawruh Pepak Bahasa Jawa Anyar. Surakarta : Pelangi Ilmu Surakarta. 2009.

[2] Preece, J. Interaction Design : Beyond Human-Computer Interaction. ASC: John Wiley & Sons. 2002.

[3] Arif, Akhmad. Sistem Tutor Cerdas dengan Pendekatan Berbasis Aturan Untuk Mempelajari Kalimat Majemuk dalam Bahasa Inggris. Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS.

[4] Triastuti, Nanik, dkk. Implementasi CARD Dalam Perancangan Program Bantu Pembelajaran Membaca. Jurnal Informatika, Vol.6, Issue No.1, 47 - 55. 2010.

[5] Halskov,Kim., Dalsgard,Peter. Inspiration Card Workshops. In Proceedings of the 6 th conference on Designing Iteractive sistem. New York: ACM. 2006.

[6] Arismadhani, As’ad. Aplikasi Belajar Menulis Aksara Jawa Menggunakan Android. Jurnal Teknik POMITS, Vol. 2, No. 1, 94 – 98. (2013)

[7] Lestari, Nur Indah. 2007. Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Bacaan Berhuruf Jawa Dengan Media Kartu Pada Kelas Vii-F Smp Negeri 1 Pulokulon Kabupaten Grobgan Tahun

Ajaran 2006/2007.URL:

http://www.scribd.com/doc/36539831/2 641, diakses tanggal 24 Maret 2011. [8] Muller, M.J., Layered Participatory

Analysis : New Developments in the CARD Technique. Designing With and For Others, Vol.3, Issue No.1, 90 – 97. 2001.

Dalam dokumen prosiding semantik 2015 . pdf (Halaman 148-154)

Garis besar

Dokumen terkait