• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk Pemilihan Asisten Praktikum

Dalam dokumen prosiding semantik 2015 . pdf (Halaman 78-82)

Tita Talitha*), Dwi Nurul Izzhati**)

Teknik Industri, Universitas Dian Nuswantoro E-Mail: *[email protected], **[email protected]

Abstrak

Sarana dan prasarana yang lengkap merupakan salah satu faktor proses pembelajaran menjadi unggul terutama laboratorium sebagai tempat praktikum mahasiswa. Laboratorium harus dikelola dengan baik dan profesional agar visi misi Fakultas dapat tercapai. Asisten praktikum salah satu sumber daya manusia yang perlu dikelola dengan baik. Berdasarkan survei yang dilakukan menunjukkan bahwa kinerja asisten praktikum menurun sekitar 30% dari rata-rata hasil nilai praktikum mahasiswa, oleh karena itu untuk meningkatkan kualifikasi SDM dilakukan pemilihan asisten praktikum berdasarkan kriteria kemampuan, personality, dan attitude. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan metode yang digunakan adalah analisis Analitycal Hierarchy Process (AHP). Pengolahan data dilakukan dengan menghitung pembobotan terhadap kriteria, sub-kriteria, dilanjutkan pada pembobotan masing- masing asisten terhadap sub-kriteria. Berdasarkan perhitungan urutan kriteria, bobot tertinggi hingga terendah adalah kemampuan 63.7%, personality 25.8%, dan attitude 10.5%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa asisten 1 terpilih dengan bobot akhir sebesar 64.5%.

Kata kunci: Laboratorium, Asisten Praktikum, Analitycal Hierarchy Process (AHP), Pembobotan, Kriteria.

1.

PENDAHULUAN

Proses belajar mengajar (PBM) adalah sebuah sistem yang didalamnya terdapat banyak komponen pembelajaran. Salah satunya adalah sumber daya pembelajaran termasuk di dalamnya adalah sumber daya manusia (SDM), sumber daya fisik, dan waktu. Asisten praktikum adalah salah satu dari sumber daya manusia (SDM) yang mendukung PBM melaksanakan kegiatan praktikum. Berdasarkan visi Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro menjadi Fakultas pilihan utama di bidang rekayasa teknologi terkini, tentu perlu langkah- langkah untuk mewujudkan dan mengimplementasikan misi Fakultas Teknik yaitu menyelenggarakan Pendidikan Tinggi yang berkualitas di bidang rekayasa teknologi, menumbuhkembangkan kreatifitas dan inovasi civitas akademika di bidang rekayasa teknologi terkini yang bermanfaat bagi masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha sehingga bisa disimpulkan bahwa visi misi tersebut muncul sebagai nilai budaya yang mendasari setiap langkah, tindakan, dan pemikiran Fakultas. Untuk mencapai visi

misi tersebut Fakultas perlu mengelola dengan baik. Berdasarkan survei yang dilakukan menunjukkan bahwa kinerja asisten praktikum menurun sekitar 30% dilihat dari rata-rata hasil nilai praktikum mahasiswa, oleh karena itu untuk meningkatkan kualifikasi SDM dilakukan pemilihan asisten praktikum berdasarkan kriteria kemampuan, personality, dan attitude menggunakan model Analytical Hierarchy Process (AHP). [1] Penelitian yang dilakukan oleh Hemaida R (2010) menggunakan AHP untuk mengukur kinerja karyawan.

Model proses analitis berjenjang (Analytical Hierarchy Process) diperkenalkan pertama kali oleh Thomas L.Saaty pada era 1970-an. Model yang berada di wilayah ini merupakan model pengambilan keputusan dan perencanaan strategis [2]. Tujuan penelitian ini adalah menyelesaikan problem pengambilan keputusan akademisi yaitu pemilihan asisten praktikum dengan mempertimbangkan segala aspek yang mempengaruhinya menggunakan metode AHP. AHP membantu dalam

54

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 Id paper: SM039

menentukan prioritas dari beberapa kriteria dengan melakukan analisa perbandingan berpasangan dari masing-masing kriteria. AHP memasukkan pertimbangan dan nilai- nilai pribadi secara logis. Proses ini bergantung pada imajinasi, pengalaman dan pengetahuan untuk menyusun hirarki suatu masalah pada logika, intuisi, dan pengalaman untuk memberikan pertimbangan.

Pengambilan keputusan dalam metodologi Analytical Hierarchy Process (AHP) didasarkan atas 3 prinsip dasar menurut Saaty yaitu: penyusunan hirarki, penentuan prioritas, dan konsistensi logika [3]. Saaty menetapkan skala kuantitatif 1 sampai dengan 9 untuk menilai perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen terhadap elemen lain. Menurut Suryadi dan Ramdhani secara naluri, manusia dapat mengestimasikan besaran sederhana melalui inderanya. Proses yang paling mudah adalah membandingkan dua hal dengan keakuratan

perbandingan tersebut dapat

dipertanggungjawabkan [4].

Penelitian yang dilakukan Korpela berdasarkan pada AHP dimana tujuan dari AHP tersebut didasarkan pada Decision Support System (DSS) [5]. Begitu juga dengan penelitian Barbarosoglu [6]. Penelitian mengenai pengambilan keputusan dengan metode yang lain seperti Analytical Network Process (ANP) oleh Shanti Kirana digunakan sebagai usulan pertimbangan promosi jabatan dalam sebuah perusahaan [7]. Metode tersebut mampu menunjukkan nilai kompetensi karyawan sesuai dengan kriteria yang diterapkan oleh perusahaan. I Nyoman Pujawan menjelaskan tentang kriteria-kriteria supplier dan memberikan contoh penilaian supplier dengan menggunakan metode AHP sebagai pengambilan keputusan memilih supplier terbaik [8].

2.

METODE PENELITIAN

Adapun langkah-langkah dalam penelitian sebagai berikut:

a. Penentuan alternatif

b. Penentuan kriteria dan sub-kriteria c. Penentuan bobot prioritas tiap kriteria.

Data tersebut selanjutnyaa diuji terlebih dahulu inconsistency ratio-nya (CR) yaitu data yang CR-nya kurang dari 10% yang dianggap konsisten.

d. Penentuan bobot lokal tiap alternatif untuk masing-masing kriteria selanjutnya dihitung bobot sudah valid atau belum.

e. Penentuan keseluruhan bobot tiap alternatif asisten

f. Penentuan rata-rata bobot tiap asisten g. Penentuan asisten yang layak dipilih

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data survei yang dilakukan dengan interview terhadap orang yang expert (Ka. Laboratorium) dengan pemilihan asisten menghasilkan penentuan kriteria dan sub- kriteria sebagai berikut.

Tabel 1. Kriteria dan sub-kriteria performansi Kriteria Sub-kriteria Kemampuan Penguasaan materi Komunikatif Personality Tanggungjawab Komitmen Attitude Disiplin Etika

Struktur hirarki dan studi kasus permasalahan yang akan diteliti yaitu rekruitmen asisten praktikum berdasarkan kriteria dan sub-kriteria seperti pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Struktur hirarki pemilihan asisten

Pemilihan Asisten Praktikum

Kemampuan Personality Attitude

Penguasaan materi Komunikatif Tanggungjawab Komitmen Disiplin Etika

Tabel 2. Matriks perbandingan berpasangan hasil survei responden

Kriteria Kemamp uan Personal ity Attitu de Kemamp uan 1 3 5 Personali ty 1/3 1 3 Attitude 1/5 1/3 1

Dengan menggunakan software Expert Choice 11 menunjukkan bahwa rasio konsistensi menghasilkan nilai 0.04, dapat disimpulkan bahwa data matriks perbandingan berpasangan adalah konsisten ≤ 0,1. Selanjutnya menentukan perbandingan berpasangan untuk tiap sub kriteria. Pada software Expert Choice 11, perhitungan eigen vector dan konsistensi AHP dilakukan secara otomatis, dan bisa dilihat secara langsung seperti tampilan pada Gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2. Nilai eigen vector utama Untuk nilai rasio konsistensi (CR) sebesar 0.06 (≤ 0.10), maka hasil penelitian dapat diterima atau dipertanggungjawabkan. Berdasarkan data hasil survei, diperoleh persentase pemilihan alternatif pemilihan asisten praktikum berdasarkan masing- masing faktor kriteria.

Gambar 3. Perbandingan berpasangan sub-kriteria kemampuan

Gambar 4. Perbandingan berpasangan sub-kriteria personality

Gambar 5. Perbandingan berpasangan sub-kriteria attitude

Hasil analisa bobot kriteria dan sub- kriteria dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Bobot kriteria dan sub-kriteria

Kriteria/ sub-kriteria Bobot

Kemampuan - Penguasaan materi - Komunikatif 0.637 0.833 0.167 Personality - Tanggungjawab - Komitmen 0.258 0.167 0.833 Attitude - Disiplin - Etika 0.105 0.205 0.750 Dari Tabel di atas menunjukkan bahwa pemilihan sub-kriteria penguasaan materi lebih penting dibandingkan komunikatif untuk kriteria kemampuan. Sedangkan pemilihan sub-kriteria komitmen lebih penting dibandingkan tanggungjawab untuk kriteria personality. Pemilihan sub-kriteria etika lebih penting dibandingkan disiplin untuk kriteria attitude.

Tahap selanjutnya adalah mengevaluasi asisten dari tipe aspek kriteria dan sub-

56

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 Id paper: SM039

kriteria. Penilaian dilakukan pada tingkat sub-kriteria.

Gambar 6. Perbandingan berpasangan sub- kriteria penguasaan materi

Gambar di atas adalah tampilan hasil perbandingan berpasangan untuk sub-kriteria penguasaan materi sedangkan untuk sub- kriteria lainnya dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 4. Perbandingan berpasangan sub-kriteria Sub-kriteria RC Penguasaan materi Komunikatif 0.04 0.04 Tanggungjawab Komitmen 0.04 0.04 Disiplin Etika 0.04 0.03

Dari Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rasio konsistensi adalah konsisten ≤ 0,1. Langkah terakhir adalah menghitung nilai agregat masing-masing asisten. Dari penilaian ini akan diketahui asisten yang terbaik yang bisa diketahui dengan melihat jumlah nilai berbobot yang paling tinggi.

Gambar 7. Bobot nilai asisten pada masing- masing sub-kriteria

4.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil olah data dengan menggunakan metode AHP dapat disimpulkan sebagai berikut: a) Kriteria- kriteria asisten praktikum yang mendasari keputusan pemilihan asisten praktikum di Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro adalah kemampuan, personality, dan attitude. b) Asisten praktikum 1 dipilih berdasarkan penilaian bobot prioritas tertinggi sebesar 64.5%.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Hemaida Ramadan. Employee

Performance Using the Analytic Hierarchy Process. Academy of Information and Management Sciences Journal. 2010.

[2] Ma’arif dan Tanjung. Teknik-teknik Kuantitatif Untuk Manajemen, PT. Grasindo, Jakarta. 2003.

[3] Saaty.L. Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. 1994. [4] Suryadi, K, dan Ramdhani A., Sistem

Pendukung Keputusan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 1998.

[5] Korpela, J., Tuominen, M,. Adecision support system for strategic issues management of logistics. International journal of production economics, 46-47, 605-620. 1996.

[6] Barbarosoglu, G., Yazgac. T., 1997. An application of the Analytic Hierarchy Process to the supplier selection problem. Production and Inventory Management Journal, 1, 14-21. 1997. [7] Shanti K., Nurul Ummi., Yaumil C.,

Usulan Penilaian Promosi Jabatan dengan Metode Analytical Network Process (ANP) dan Rating Scale di PT. Y. Industrial Engineering National Conference. 78: 599-605. 2015.

[8] Pujawan, I Nyoman. Supply Chain Management, Guna Widya, Surabaya. 2005.

Pengenalan Pola Citra Diabetes Retinopati Menggunakan Metode SVM Dengan

Dalam dokumen prosiding semantik 2015 . pdf (Halaman 78-82)

Garis besar

Dokumen terkait